Nebular Hypothesis Theory Tugas Geografi Nebular Hypothesis Theory Disusun Oleh : 1). Ageng Enrique D. P. (02) 2). Citra Apriliasari (08) 3). Devi Oktalia N. (09) 4). Dwida Rizki P. (12) 5). Lutviana Dewi (19) 6). Rizki Fajar Wati (27) 7). Yana Ayu Lestari (30) 8). Yuli Agatha P. (31)
Nebular Hypothesis This theory Is stated by a French astronomer that is Piere Simon Laplace (1749-1827) Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli astronomi bangsa perancis yaitu Piere Simon Laplace (1749-1827)
According to Laplace : “ Our solar system comes from gas ball ( nebula ) that has high temperature and rotates fast. Because of fast rotation , some of the fog or gas ball mass escape. The part that is escape keepe rotates, because the influence of cooling longer changes to be planets.” Menurut teori Laplace : “ Tata surya kita berasal dari bola gas ( nebula ) yang bersuhu tinggi dan berputar cepat. Karena perputaran cepat , maka sebagian dari massa kabut tersebut lepas. Bagian yang terlepas berputar terus , karena pengaruh pendinginan lama-kelamaan berubah menjadi planet. Oleh sebab itu, teori Nebula ini dikenal pula dengan teori Kant-Laplace. Sumber: sma/ma 10 geografi bilingual Gatot Harmanto : YAMADA WIDYA, Januari 2008
Teori ini mengatakan bahwa anggota keluarga Tata Surya pada awalnya berbentuk massa gas raksasa yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan. Massa ini berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Rotasi massa ini semakin lama semakin tinggi. Akibatnya, bagian tengah massa itu menggelembung. Akhirnya, lingkaran materi itu terlempar keluar. Lingkaran ini mendingin, mengecil, dan akhirnya menjadi planet.
Planet ini tetap mengorbit mengelilingi inti massa Planet ini tetap mengorbit mengelilingi inti massa. Lalu, ling karan lain terlempar dan terlempar lagi dari pusat massa dan menjadi seluruh planet, termasuk Bumi. Akhirnya, semua planet terbentuk. Pusat massa menjadi matahari kita. Selanjutnya, planet-planet itu juga melemparkan massa keluar angkasa dan berubah menjadi satelit atau bulan. Sumber: SMA 10 Geografi Dengan penulis: Eni Anjayani dan Tri Haryanto Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 (Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit PT. Cempaka Putih)
Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari.
Teori nebula lainnya dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace Teori nebula lainnya dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat cepat, sehingga terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yangberbeda-beda. Bagian-bagian yang terlepas itu berputar dan akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari. Sumber: sma10geo MemahamiGeografi BagjaWaluya
Hipotesis Nebula dikembangkan oleh Immanuel Kant (1755) dan Pierre Simon Marquis de Laplace (1796). Inti dari hipotesis ini adalah bahwa tata surya terbentuk atas massa gas pijar yang berputar, kemudian mendingin membentuk Matahari dan planet-planetnya. Sumber BUKU : Geografi 1 Membuka Cakrawala Dunia : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah / penulis, Bambang Utoyo ; penyunting, Paula Susanti . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. vi, 154 hlm, : ilus. ; 30cm
Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang filsuf berkebangsaan Jerman yang bernama Immanuel Kant yang hidup antara tahun 1724–1804. Menurut Kant, tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa pada beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Akibat terjadinya proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka berubahlah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi disebut matahari. Teori nebula lainnya yang berkembang dikemukakan oleh seorang astronom berkebangsaan Prancis bernama Pierre Simon de Laplace yang hidup antara 1749–1827.
Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Oleh karena perputaran yang terjadi sangat cepat, maka terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbedabeda. Bagian-bagian yang terlepas tersebut berputar dan pada akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal menjadi matahari. Sumber Buku : Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah / penulis, Hartono; editor, Toni Kurniawan. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. vii, 146 hlm, : ilus. ; 30 cm
Kesimpulan Kesimpulan yang di peroleh dari kami tentang pembahasan teori adalah: Pada zaman dahulu tata surya kita berasal dari bola gas ( nebula ) yang bersuhu tinggi dan berputar cepat. Karena perputaran cepat , maka sebagian dari massa kabut tersebut lepas. Bagian yang terlepas berputar terus , karena pengaruh pendinginan lama-kelamaan berubah menjadi planet. Oleh sebab itu, teori Nebula ini dikenal pula dengan teori Kant-Laplace.
Kant’s Theory Teori Kant This theory is stated by Immanuel Kant from Germany (1724-1804). According to Kant’s theory. Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant yang berkebangsaan Jerman (1724-1804). Menurut teori Kant : “ That solar system comes from one gas ball of high temperature and rotates slowly. The slow rotation causes the formation of matter concentration that has high specific weight. The concentration is called core . The big one lies in the middle , while the smaller part is found around earth’s core. Because of colling process , the core with small volume becomes planets , while the core that has big volume becomes sun.” Bahwa tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiliki berat jenis tinggi. Konsentrasi tersebut disebut Inti , yang besar terdapat di tengah , sedangkan yang ukurannya kecil terdapat disekitar inti bumi. Karena proses pendinginan , inti yang volumenya kecil menjadi planet , sedangkan inti yang volumenya besar menjadi matahari.
Planetesimal Theory teori planetesimal The theory is stated by Moulton , an astronomer , and chamberlain , a geologist. Both are American. according to planetisimal theory. “That in fog in found dense material that scatters called planetesimal. This dense material that than attract each other among them , because of attraction force of each part , longer big clump is formed called planet.” Teori Planetesimal Teori ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali dengan matahari. Daya tarik bintang ini sangat besar sehingga menyebabkan pasang di bagian gas panas matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Karena daya tarik matahari, massa gas itu tertahan dan bergerak mengeli- lingi Matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya berubah men- jadi cairan kemudian memadat. Akhirnya, massa gas itu menjadi planet yang ada sekarang, Termasuk Bumi kita.
Teori tersebut dikemukakan oleh Moulton , seorang ahli astronomi , dan Chamberlain , ahli geologi. Keduanya berkebangsaan Amerika Serikat. Menurut teori Planetesimal : “Bahwa dalam kabut terdapat material padat yang berhamburan yang dinamakan Planetesimal. Benda padat inilah yang kemudian saling tarik-menarik di antara sesamanya, karena gaya tarik masing-masing lama-kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan Planet.”
4) Riptide Theory Teori Pasang-Surut This theory is stated by Jeans and Jeffery (1917), both are british scientist. Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffery (1917), keduanya ilmuwan Inggris. Teori Pasang Teori ini juga didasarkan atas ide benturan. Teori ini mengatakan bahwa planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli matahari yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di de- katnya. Jadi, teori ini awalnya hampir sama dengan teori Planetesimal. Perbedaannya bahwa pada teori ini planet tidak terbentuk oleh planetesimal. Menurut teori ini, ketika bintang mendekat atau bahkan. menyerempet Matahari, tarikan gravitasinya menyedot filamen, gas yang berbentuk cerutu panjang. Filamen yang membesar di bagian tengahnya dan mengecil di kedua ujungnya, filamen inilah akhirnya yang membentuk sebuah planet.
According to riptide theory According to riptide theory : “That in ancient time, near the sun, passed a big star. Because the attraction force of the star, some of suns’s mass form lump to the direction of that star. Then together with movement away of that star, that lump of sun’s mass is attracted also forms cigar, then it is escaped from the sun. The mass of gas formed then is interupted forms giant drop with various sizes. That gas drop longer freezes forming a planet.” Menurut teori pasang-surut : “Bahwa pada zaman dahulu, dekat dengan matahari, lewat sebuah bintang yang besar. Karena gaya tarik bintang tersebut, sebagian dari massa matahari membentuk tonjolan kea rah bintang itu. Kemudian bersamaan dengan menjauhnya bintang itu, tonjolan, massa matahari itu ikut tertarik membentuk cerutu, kemudian terlepas dari matahari. Massa gas yang terbentuk kemudian terputus-putus membentuk tetesan raksasa dengan ukuran yang berbeda-beda. Tetesan gas tersebut lama-kelamaan membeku membentuk sebuah planet.”
5) Proto Planet Theory Teori Proto Planet This theory is stated by Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper and Subrahmanyan Chandrasekharn. Teori ini dikemukakan oleh Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekhar. Teori ini mengatakan, bahwa calon Tata Surya semula merupakan awan yang sangat luas. Awan yang terdiri atas debu dan gas kosmos itu diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring. Ketidakteraturan dalam awan itu menyebabkan terjadinya perpu- taran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu.Sementara debu dan gas itu terus berputar, hilanglah awannya. Partikel-partikel debu yang keras saling berbenturan, melekat, dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari.
According to Proto Planet Theory According to Proto Planet Theory : “That arround the sun is found gas fog that form lumps and periodically becomes dense lump. The gas is called Proto Planet.” Menurut teori Proto planet : “bahwa di sekitar matahari terdapat kabut gas yag membentuk gumpalan-gumpalan dan secara evolusi berangsur-angsur menjadi gumpalan padat. Gumpalan kabut gas tersebut dinamakan Proto Planet.”
b. the movement of member of solar system gerakan anggota tata surya The member of solar system in revolving the sun have two movement those are relation and revolution. Anggota tata surya, dalam mengitari matahari, mempunyai dua gerakan yakni retasi dan revolusi. Rotation, that is motion of celestial body in orbiting is axis. Rotational period is time used for one rotation. Meanwhile revolution, that is motion of celestial body in orbiting the sun. revolution period is the time required for one revolution. Rotasi adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari sumbunya atau porosnya. Kala rotasi adalah waktu yang digunakan untuk sekali rotasi. Sedangkan revolusi adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari matahari. Kala revolusi adalah waktu yang diperlukan untuk sekali revolusi.
In the below is discussed several theories about the motion of celestial bodies. Dibawah ini dibahas beberapa teori tentang gerakan benda angkasa. Geocentric Theory Teori geosentris This theory is stated by Claudius Ptolemaeus (in 2nd century AD) that states : “all of celestrial bodies circulate obitting the earth, the position of earth in outer space is center of circulation” Teori ini dikemukakan oleh Claudius Ptolemaeus (pada abad ke 2 M) yang mengatakan bahwa : “semua benda-benda angkasa beredar mengelilingi bumi, kedudukan bumi di ruang angkasa sebagai pusat peredaran”
2.Heliocentric Theory Teori Heliosentris It is study by Nicholas Copernicus from German (1472-1543), that states : “not earth is the circulatory center of celestial bodies, but the sun is at the center of circulation of celestial bodies.” Dikemukakan oleh Nicholas Copernicus dari Jerman (1472-1543), yang menyatakan bahwa : “ bukan bumi yang menjadi pusat peredaran benda – benda angkasa tetapi mataharilah yang menjadi pusat peredaran benda – benda langit.” This theory is found in the book titled: “De revolutionnimbus orbium Coelestium”. Because of the theory, Copernicus is given nickname that is the father of Pioneer of modern astronomi. Supporters of Heliocentric theory among other are Galilieo-Galilei and Issac Newton (Founder of Gravitational Theory) Teori ini terdapat dalam buku yang berjudul : “De revolutionnimbus orbium Coelestium”. Karena teori itu, Copernicus mendapat julukan bapak perintis astronomi modern. Para pendukung teori Heliocentric antara lain Galilieo-Galilei and Issac Newton (Penemu teori gravitasi).
The content of Gravitational theory are as follows. Isi teori gravitasi adalah sebagai berikut : Every celestial body in this universe has gravitation. setiap benda angkasa di alam raya ini mempunyai grafitasi. Between one body to another attract each other. di antara benda yang sat dengan yang lain saling tarik-menarik. Planets revolve the sun and do not exit from their orbit, because the presence of gravitational force.nya grafitasi planet-planet beredar mengelilingi matahari dan tidak keluar dari orbitnya, karena ada nya grafitasi.
Kepler (1571-1630), is also supporter of Heliocentric theory, he states 3 laws as follows. heliosentris, beliau mengemukakan 3 hukum berikut ini. I Kepler’s law hukum kepler I it tells : “ the orbit of each planet is elliptical in shape and the sun lies a one of the foci of the ellips”. berbunyi : “ semua planet beredar mngelilingi matahari dengan lintasan melalui jaln yang berbentuk elips dan matahari berada di salah satu titik api elips tersebut.
II Kepler’s law hukum kepler I it tells II Kepler’s law hukum kepler I it tells : “ in the same period, connector line between sun with plane forms planes of equal area”. berbunyi : “ dalam periode yang sama, garis hubung antara matahari dan planet-panet membentuk bidang- bidang yang sama luasnya.” III Kepler’s law hukum kepler III it tells : “ square of orbital period of a planet orbiting the sun, it is compare to cubic of its average distance to the sun”. berbunyi: “ pangkat dua periode sebuah planet mengelilingi matahari, berbanding dengan pangakat tiga jarak rata-rata ke matahari”.