Circuit Analysis Time Domain #8.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisis Rangkaian Listrik
Advertisements

Persamaan Diferensial
Rangkaian RL dan RC tanpa sumber
Open Course Selamat Belajar.
Selamat Datang Dalam Tutorial Ini 1. Petunjuk Dalam mengikuti tutorial jarak jauh ini, pertanyakanlah apakah yang disampaikan pada setiap langkah presenmtasi.
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Waktu Pelajaran #1
Analisis Rangkaian Listrik Klik untuk melanjutkan
Analisis Rangkaian Listrik
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Tutorial Ini
Analisis Rangkaian Listrik Analisis Menggunakan Transformasi Laplace
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Analisis Rangkaian Listrik Oleh : Sudaryatno Sudirham
Analisis Rangkaian Listrik Klik untuk melanjutkan
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Oleh: Sudaryatno Sudirham
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-9
Integral (1).
Persamaan Diferensial
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-10
Open Course Selamat Belajar.
Sudaryatno Sudirham Matematika II.
Open Course Selamat Belajar.
Power System.
Persamaan Diferensial
Integral dan Persamaan Diferensial Klik untuk melanjutkan
Integral (1).
Impedansi Karakteristik
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
Respons Transien Rangkaian Orde 1
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR
PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER
Analisis Rangkaian Listrik Analisis Menggunakan Transformasi Laplace
Rangkaian Arus Searah.
Rangkaian dan Persamaan Diferensial Orde 2
ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 19-20
Rangkaian Orde 1 dengan Sumber Bebas Umum
Analisis Rangkaian Listrik
Rangkaian RLC Seri Tanpa Sumber
Rangkaian RLC Seri Tanpa Sumber
Rangkaian Orde 1 dengan Sumber Step DC
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Circuit Analysis Phasor Domain #1.
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
FI-1201 Fisika Dasar IIA Kuliah-12 Rangkaian RLC PHYSI S.
Rangkaian Transien.
Model Sinyal.
Arus Transien dan Tapis RC
Arus Transien dan Tapis RC
Analisis Rangkaian Listrik
Analisis Rangkaian Listrik Klik untuk menlanjutkan
Analisis Rangkaian Listrik
Analisis Rangkaian Listrik
Satuan Kapasitansi [Farad]
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
INDUKTANSI Umiatin, M.Si Fisika UNJ.
Fisika Dasar II (Rangkaian RC)
Diferensial dan Integral Oleh: Sudaryatno Sudirham
RANGKAIAN TRANSIEN Respon alami adalah respon yang tergantung hanya oleh energi dalam yang disimpankomponen atau elemen dan bukan oleh sumber luar. Respon.
Analisis Rangkaian Listrik Analisis Menggunakan Transformasi Laplace
Analisis Rangkaian Listrik Analisis Dengan Transformasi Laplace
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi Kompetensi Dasar Memformulasikan besaran-besaran.
Rangkaian Penyearah Dioda
IKG2H3/ PERSAMAAN DIFERENSIAL DAN APLIKASI
Rangkaian Penyearah Dioda
Cara menganalisa peralihan rangkaian listrik dengan metode Transformasi Laplace Ubahlah elemen – elemen rangkaian listrik ( R, L, dan C ) menjadi rangkaian.
Transcript presentasi:

Circuit Analysis Time Domain #8

Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Waktu Pelajaran #8 Analisis Transien Orde-2 Oleh: Sudaryatno Sudirham

Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua

dengan tegangan sebagai peubah status Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua y = tanggapan rangkaian yang dapat berupa tegangan ataupun arus fungsi pemaksa atau fungsi penggerak. tetapan a dan b ditentukan oleh nilai-nilai elemen yang membentuk rangkaian Persamaan diferensial orde ke-dua muncul karena rangkaian mengandung kapasitor dan induktor dengan tegangan sebagai peubah status dengan arus sebagai peubah status sedangkan peubah dalam persamaan rangkaian harus salah satu di ataranya, tegangan atau arus

Tanggapan Alami Tanggapan alami adalah solusi persamaan rangkaian di mana x(t) bernilai nol: Dugaan solusi y berbentuk fungsi eksponensial ya = Kest dengan nilai K dan s yang masih harus ditentukan. Kalau solusi ini dimasukkan ke persamaan, akan diperoleh Bagian ini yang harus bernilai nol yang memberikan persamaan karakteristik

Persamaan karakteristik yang berbentuk persamaan kwadrat itu mempunyai dua akar yaitu Dengan adanya dua akar tersebut maka kita mempunyai dua solusi homogen, yaitu dan tanggapan alami yang kita cari akan berbentuk Seperti halnya pada rangkaian orde pertama, tetapan-tetapan ini diperoleh melalui penerapan kondisi awal pada tanggapan lengkap

Tanggapan paksa adalah solusi persamaan rangkaian di mana x(t)  0: Bentuk tanggapan paksa ditentukan oleh bentuk x(t) sebagaimana telah diulas pada rangkaian orde pertama, yaitu

Tanggapan Lengkap Tanggapan lengkap adalah jumlah tanggapan alami dan tanggapan paksa Tetapan ini diperoleh melalui penerapan kondisi awal Jika rangkaian mengandung C dan L, dua elemen ini akan cenderung mempertahankan statusnya. Jadi ada dua kondisi awal yang harus dipenuhi yaitu dan

Kondisi Awal Secara umum, kondisi awal adalah: Nilai sesaat sebelum dan sesudah penutupan/pembukaan saklar harus sama, dan laju perubahan nilainya harus kontinyu y t y t Pada rangkaian orde kedua dy/dt(0+) harus kontinyu sebab ada d2y/dt2 dalam persamaan rangkaian yang hanya terdefinisi jika dy/dt(0+) kontinyu Pada rangkaian orde pertama dy/dt(0+) tidak perlu kontinyu

Tiga Kemungkinan Bentuk Tanggapan Persamaan karakteristik dapat mempunyai tiga kemungkinan nilai akar, yaitu: a). Dua akar riil berbeda, s1  s2, jika {b2 4ac } > 0; b). Dua akar sama, s1 = s2 = s , jika {b24ac } = 0; c). Dua akar kompleks konjugat s1,s2 =   j jika {b24ac } < 0. Tiga kemungkinan akar ini akan memberikan tiga kemungkinan bentuk tanggapan

Persamaan karakteristik dengan dua akar riil berbeda, s1  s2, {b2 4ac } > 0

Contoh-1 + v  iC 0,25 F 15 V 8,5 k i 1 H S 1 2 Saklar S telah lama berada pada posisi 1. Pada t = 0 saklar dipindahkan ke posisi 2. Carilah perubahan tegangan kapasitor. Pada t = 0- : Persamaan Rangkaian pada t > 0 : Karena i = -iC = -C dv/dt, maka:

Persamaan karakteristik: Dugaan tanggapan lengkap: Tak ada fungsi pemaksa Kondisi awal: dan Karena persamaan rangkaian menggunakan v sebagai peubah maka kondisi awal arus iL(0+) harus diubah menjadi dalam tegangan v

Ini adalah pelepasan muatan kapasitor pada rangkaian R-L-C seri Kondisi awal: Dugaan tanggapan lengkap: Tanggapan lengkap menjadi: Ini adalah pelepasan muatan kapasitor pada rangkaian R-L-C seri

Perhatikan bahwa pada t = 0+ tegangan kapasitor adalah 15 V Pada waktu kapasitor mulai melepaskan muatannya, ada perlawanan dari induktor yang menyebabkan penurunan tegangan pada saat-saat awal agak landai

Contoh-2 + v  iC 0,25 F 19 V 8,5 k i 1 H S Saklar S telah lama tertutup. Pada t = 0 saklar dibuka. Tentukan perubahan tegangan kapasitor dan arus induktor. Sebelum saklar dibuka arus hanya melalui induktor. Dioda tidak konduksi. Persamaan Rangkaian pada t > 0 :

Tak ada fungsi pemaksa Kondisi awal: dan Karena persamaan rangkaian menggunakan v sebagai peubah maka kondisi awal iL(0+) harus diubah menjadi dalam v

Kondisi awal: Ini adalah pengisian kapasitor oleh arus induktor pada rangkaian R-L-C seri

v [V] -1 -0. 5 0. 5 1 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 Perhatikan bahwa pada awalnya tegangan kapasitor naik karena menerima pelepasan energi dari induktor Kenaikan tegangan kapasitor mencapai puncak kemudian menurun karena ia melepaskan muatan yang pada awalnya diterima.

Pelepasan energi induktor v [V] v Pelepasan energi induktor v [V] -1 -0. 5 0. 5 1 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 Untuk kedua peristiwa ini yang di-plot terhadap waktu adalah tegangan kapasitor Seandainya tidak ada induktor, penurunan tegangan kapasitor akan terjadi dengan konstanta waktu atau 1/ = 470,6. Tetapi karena ada induktor, konstanta waktu menjadi lebih kecil sehingga 1/ = 500. Inilah yang terlihat pada suku pertama v. Suku ke-dua v adalah pengaruh induktor, yang jika tidak ada kapasitor nilai 1/ = R/L = 8500. Karena ada kapasitor nilai ini menjadi 8000 pada suku ke-dua v.

Persamaan Karakteristik Memiliki Dua Akar Riil Sama Besar s1 = s2, {b2 4ac } = 0

Dua akar yang sama besar dapat kita tuliskan sebagai Tanggapan lengkap akan berbentuk Tanggapan paksa Tanggapan alami Kondisi awal pertama Kondisi awal kedua

Tanggapan lengkap menjadi ditentukan oleh kondisi awal ditentukan oleh kondisi awal dan s s sendiri ditentukan oleh nilai elemen-elemen yang membentuk rangkaian dan tidak ada kaitannya dengan kondisi awal

Sebelum saklar dipindahkan: Contoh-3. + v  iC 0,25 F 15 V 4 k i 1 H S 1 2 Sakalar telah lama di posisi 1. Pada t = 0 di pindah ke posisi 2. Tentukan perubahan tegangan kapasitor. (Diganti dengan 4 k dari contoh sebelumnya) Sebelum saklar dipindahkan: Persamaan rangkaian untuk t > 0: Karena i =  iC = C dv/dt Persamaan karakteristik:

Tak ada fungsi pemaksa

-15 -10 -5 5 10 15 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006

Dua akar kompleks konjugat {b2 4ac } < 0

Akar-Akar Kompleks Konjugat Tanggapan lengkap akan berbentuk Kondisi awal pertama: Kondisi awal kedua:

Persamaan rangkaian untuk t > 0: Contoh-4. (Diganti dengan 1 k dari contoh sebelumnya) Saklar S sudah lama pada posisi 1. Pada t = 0 dipindah ke poisisi 2. Carilah perubahan tegangan kapasitor. + v  iC 0,25 F 15 V 1 k i 1 H S 1 2 Pada t = 0+ : Persamaan rangkaian untuk t > 0: Karena i = iC = C dv/dt Persamaan karakteristik:

Tanggapan lengkap akan berbentuk: dua akar kompleks konjugat Tanggapan lengkap akan berbentuk:

v [V]

Perbandingan tanggapan rangkaian: Dua akar riil berbeda: sangat teredam, Dua akar riil sama besar : teredam kritis, Dua akar kompleks konjugat : kurang teredam,

Contoh Tanggapan Rangkaian Dengan Masukan Sinyal Sinus +  5 1H i vs v vs = 26cos3t u(t) V Rangkaian mendapat masukan sinyal sinus yang muncul pada t = 0. Tentukan perubahan tegangan dan arus kapasitor, apabila kondisi awal adalah i(0) = 2 A dan v(0) = 6 V Pada t = 0+ : i(0+) = 2 A dan v(0+) = 6 V Persamaan rangkaian untuk t > 0 :

masih harus ditentukan melalui penerapan kondisi awal Persamaan rangkaian masih harus ditentukan melalui penerapan kondisi awal

vs v [V] i [A] v t [s] i Amplitudo tegangan menurun Amplitudo arus meningkat v [V] i [A] t [s] v i vs

Analisis Transien Rangkaian Orde Ke-Dua Courseware Analisis Transien Rangkaian Orde Ke-Dua Sekian Terimakasih Sudaryatno Sudirham