M. Fajrul Islam Peranatallah NAMA KELOMPOK : Rizqi Fajar Eko Y. Marta Widyasmara Ula Jamilatul S Indriya Lestari Neneng Hasanah Roudhlotul Jannah Arum Damayanti
KOMUNIKASI POLITIK DALAM KEJIAN POLITIK BAB 1
POKOK PEMBAHASA PENDAHULUAN PERKEMBANGAN STUDI KOMUNIKASI POLITIK Ciri Studi Komunikasi Politik dalam Ilmu Politik Komunikasi Politik: Kegiatan Politik dan Studi Ilmiah
Sesuai dengan perkembangan teknologi komunkasi, ilmu komunikasi saat kini lebih banyak tertuju pada media massa, baik cetak seperti koran dan majalah, maupun elektronik seperti radio, dan televisi. Khususnya media elektronik, perkembangannya sangat pesat, sangat mempengaruhi model dan paradigma komunikasi, omunikasi massa. Komunikasi massa ini sangat berhubungan erat dalam membahas komunikasi politik. Komunikasi politik disini mencakup masyarakat luas yang sangat banyak terlibat dalam bentuk komunikasi antar pribadi dan kelompok. Studi tentang komunikasi politik di Indonesia pernah dilakukan Maswadi Rauf, Political Participation and Political Communication in Bali, disertasi UI (1981). Tulisan yang lain adalah Karl. D. Jakson dan Johannes Muliono (1972), Communication and National Integration in Sundanese Village Implication For Communication Strategy, honolulu: East West Communication Institute. Para ilmuan sosial lainnya yang beranggapan komunikasi sosial merupakan gejala yang tak terpisahkan dari masyarakat. Walaupun cukup besar perhatian para ilmuwan terhadap komunikasi politik, namun studi tentang komunikasi politik dikalangan akademisi politik di Amerika Serikat dan negara lain, masih langka. Faktor penyebab langkanya studi tentang komunikasi politik tersebut, karena pandangan kalangan ilmuan politik bahwa studi komunikasi politikmerupakan objek yang secar tradisional telah menjadi konsumsi para ilmuan komunikasi. Sebab, masih ada bidang-bidang komunikasi politik yang bisa dikembangkan lebih lanjut (seperti dampak dan efektivitas komunikasi politik, komunikasi politik dan tingkah laku pemilih, ataupun peranan komunikais politik dalam sosialisasi politik)
Studi tentang komunikasi politik di Indonesia pernah dilakukan Maswadi Rauf, Political Participation and Political Communication in Bali, disertasi UI (1981). Tulisan yang lain adalah Karl. D. Jakson dan Johannes Muliono (1972), Communication and National Integration in Sundanese Village Implication For Communication Strategy, honolulu: East West Communication Institute. Para ilmuan sosial lainnya yang beranggapan komunikasi sosial merupakan gejala yang tak terpisahkan dari masyarakat. Walaupun cukup besar perhatian para ilmuwan terhadap komunikasi politik, namun studi tentang komunikasi politik dikalangan akademisi politik di Amerika Serikat dan negara lain, masih langka. Faktor penyebab langkanya studi tentang komunikasi politik tersebut, karena pandangan kalangan ilmuan politik bahwa studi komunikasi politikmerupakan objek yang secar tradisional telah menjadi konsumsi para ilmuan komunikasi. Sebab, masih ada bidang-bidang komunikasi politik yang bisa dikembangkan lebih lanjut (seperti dampak dan efektivitas komunikasi politik, komunikasi politik dan tingkah laku pemilih, ataupun peranan komunikais politik dalam sosialisasi politik) Sebelum tahun 1960 (sebelum mengenal komunikasi politik), studi yang berkembang: Tingkah laku pemilih Propoganda dan perang urat syaraf Perubahan attitude dalam proses komunikasi Mulai banyak dibahas semenjak terbitnya tulisan Gabriel almond “the politics of development areas” Komunikasi politik : salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap sistem politik sehingga terbuka kemungkinan bagi para ilmuwan politik untuk memperbandingkan berbagai sistem politik dengan latar belakang budaya yang berbeda (Gabriel almond) Pandangan Gabriel almond semua politik yang pernah ada di dunia ini, baik sekarang maupun nanti mempunyai persamaan –persamaan yang mendasar, yaitu adanya kesamaan fungsi yang dijalankan oleh semua sistem politik, fungsi itu antara lain: Sosialisasi politik Perekrutan Artikulasi interest Agregasi interest Pembuatan aturan Aplikasi aturan Aturan putusan hakim
Ciri Studi Komunikasi Politik dalam Ilmu Politik 1.Arus komunikasi ke atas (berasal dari masyarakat, ditujukan kepada penguasa politik) dan arus komunikasi ke bawah (berasal dari penguasa politik, ditujukan kepaa masyarakat). 2.ketidakjelasan dan ketumpangtindihan konsep komunikasi politik dengan fungsi-fungsi sistem politik lainnya ataupun konsep-konsep yang lain seperti yang lain seperti partisipasi politik kurangnya menggunakan metode dan pendekatan yang bisa dipakai ilmu komunikasi dalam mengkaji proses komunikasi Untuk lebih menonjolkan aspek komunikasi politik pada studi ilmu politik perlu lebih banyak digunakan pendekatan yang biasa digunakan dalam studi ilmu komunikasi. Pendekatan itu bercirikan paling sedikit dua hal, yaitu 1.analisis terhadap pesan atau analisis isi (content analysis) 2.efektivitas komunikasi
Komunikasi Politik: Kegiatan Politik dan Studi Ilmiah -Komunikasi politik sebagai kegiatan politik adalah penyampaian pesan yang bercirikan politik oleh aktor- aktor politik kepada pihak lain. -Komunikasi sebagai kegiatan ilmiah adalah kegiatan ilmiah yang mengkaji komunikasi politik sebagai salah satu kegiatan politik di dalam sistem politik. Komunikasi Politik Kegiatan Politik Studi/Kegiatan Ilmiah Saluran komunikasi yang dipergunakan bisa berbentuk media massa, tetapi dapat juga berbentuk tatap muka atau pertemuan langsung. Bentuk kongkret lainnya dari kegiatan komunikasi politik adalah penyampaian pesan politik yang dilakukan oleh warga masyarakat. Yang menjadi sasaran adalah para pejabat pemerintahan/politik.
Kunjungan warga masyarakat Indonesia ke DPRD dan DPR RI untuk menyampaikan tuntutan dan ketidakpuasan mereka mengenai berbagai hal Kegiatan tersebut menjadi indikator tingginya kesadaran rakyat tentang hak-hak politik mereka. Penyampaian tuntutan ke DPR dapat berarti 1.saluran komunikasi politik di daerah mereka sendiri tersumbat atau tidak berfungsi dengan baik dalam menyalurkan tuntutan mereka 2.warga masyarakat tersebut rupanya sudah memahami fungsi komunikasi berupa amplifying effects
Peran sebagai komunikator yang dijalankan oleh rakyat dalam proses komunikasi politik menuntut adanya kualifikasi tertentu, bila komunikasi politik tersebut diinginkan berjalan dengan baik 1.Kualifikasi pertama, rakyat yang melakukan komunikasi politik itu harus mengerti dengan baik masalah yang hendak dikomunikasikan. 2.Kualifikasi kedua, kemampuan mereka untuk merumuskan tuntutan tersebut secara jelas dan dapat dimengerti dengan mudah. 3.Kualifikasi ketiga, kemampuan untuk tidak menyinggung soal diri pribadi pejabat tertentu.
beberapa topik/masalah yang perlu dikaji dan diteliti lebih lanjut dalam rangka pengembangan studi komunikasi politik di Indonesia 1.tingkah laku pemilihan umum di Indonesia. 2.kajian tentang komunikasi politik yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dalam memperjuangkan tuntutannya kepada lembaga-lembaga politik/pemerintahan. 3.analisis isi terhadap berbagai pernyataan dan pendapat yang dibuat oleh para pejabat politik/pemerintahan di Indonesia