VISI DAN MISI PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TUJUAN PENGEMBANGAN MANUSIA Pengembangan Manusia Melalui Peningkatan Kualitas Peningkatan Pilihan Hidup  Karir  Pengaruh  Penghasilan  Prestise 
Advertisements

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA MEI 2011
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
Burhan Nurgiyantoro LPM-UNY 30 Juni PENDAHULUAN Kurikulum di perguruan Tinggi, juga UNY, sudah berkali-kali diganti (terakhir KBK), tetapi mata.
Satryo Soemantri Brodjonegoro Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Anggota Kelompok Yoe Di Ratna Sari
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana ( )
Nama: Nova Al- Muhdor NIM: Class: B
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Good Governance Ali Rokhman Sumber:
PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DIREKTORAT PEMBINAAN SMK
INOVASI dalam membangun SEKOLAH
 Filosofi eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui.
KURIKULUM 2007 VISI MISI. VISI Terwujudnya lembaga pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang mampu menghasilkan lulusan yang menguasai.
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI).
BIMBINGAN KEJURUAN Oleh: Tim FT
STANDARISASI PENDIDIKAN
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
Perencanaan Karir.
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
LANDASAN YURIDIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
PROGRAM UNDIKSHA (BIDANG AKADEMIK) 2018
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
KEBIJAKAN DAN LANGKAH STRATEGIS PEMBANGUNAN SDM INDONESIA UNGGUL
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
PAPARAN CALON KEPALA SEKOLAH
LANDASAN KURIKULUM DEDE ROSYADA.
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
PENGEMBANGAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI)
Oleh : Drs. H. JAMUN EFENDI,M.Pd.i
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SEKOLAH MENENGAH ATAS BERWAWASAN KEUNGGULAN LOKAL KELAUTAN
STRATEGI PENGEMBANGAN E-GOVERMENT
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
VISI DAN MISI BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH
Misi Dit. PSMK Meningkatkan profesionalisme dan Good Governance dari SMK sebagai pusat pembudayaan kompetensi Meningkatkan kualitas proses pendidikan.
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA
Penerapan SI di DITPSMK (Direktorat Pembinaan SMK)
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sistem yang baik harus UTUH dan BENAR
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial
PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
DEFINISI Otoritas Jasa Keuangan / OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan orang lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Oleh : Septiani Zaroh BK 2010 B
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Klinis
Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa
ILMU KEDOKTERAN TROPIS
Sistem Administrasi negara kesatuan republik indonesia
Renstra Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK UGM
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UGM
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UGM
DEPARTEMEN KEDOKTERAN KELUARGA DAN KOMUNITAS
Penumbuhan Budi Pekerti
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UMB
DINAS PENDIDIKAN KOTA ‘X’ VISI: TERWUJUDNYA PELAYANAN KEPENDIDIKAN BERKUALITAS DALAM MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERTAQWA, CERDAS, KOMPETITIF, DAN.
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
Perencanaan Karir.
Oleh : KEPALA BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
Oleh : KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
Transcript presentasi:

VISI DAN MISI PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDONESIA Oleh : Kokom Komariah (email: kokom@uny_ac.id)

VISI Terwujudnya SMK bertaraf internasional, menghasilkan tamatan yang memiliki jati diri bangsa, mampu mengembangkan keunggulan lokal dan bersaing di pasar global

MISI Meningkatkan Profesionalisme dan Good Governance SMK sebagai Pusat Pembudayaan Kompetensi Meningkatkan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan (8 SNP) Membangun dan memberdayakan SMK Bertaraf Internasional sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki jati diri bangsa dan keunggulan kompetitif di pasar nasional dan global. Memberdayakan SMK untuk Mengembangkan Potensi Lokal menjadi Keunggulan Komparatif Memberdayakan SMK untuk Mengembangkan Kerjasama dengan Industri, PPPG, LPMP, dan Berbagai Lembaga Terkait Meningkatkan Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan Kejuruan yang Bermutu

TUJUAN Mewujudkan Lembaga Pendidikan Kejuruan yang akuntabel sebagai Pusar Pembudayaan Kompetensi Berstandar Nasional Mendidik Sumber Daya Manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi berstandar internasional Memberikan berbagai layanan Pendidikan Kejuruan yang permeabel dan flesibel secara terintegrasi antara jalur dan jenjang pendidikan Memperluas layanan dan pemerataan mutu pendidikan kejuruan Mengangkat keunggulan lokal sebagai modal daya saing bangsa

landasan penyelenggaraan pendidikan kejuruan a. Asumsi tentang anak didik Pendidikan kejuruan harus memandang anak didik sebagai individu yang selalu dalam proses untuk mengembangkan pribadi dan segenap potensi yang dimilikinya. Pengembangan ini menyangkut proses yang terjadi pada diri anak didik, seperti proses menjadi lebih dewasa, menjadi lebih pandai, menjadi lebih matang, yang menyangkut proses perubahan akibat pengaruh eksternal, antara lain berubahnya karir atau pekerjaan akibat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.

Pendidikan kejuruan merupakan upaya menyediakan stimulus berupa pengalaman belajar untuk membantu mereka dalam mengembangkan diri dan potensinya. Oleh karena itu, keunikan tiap individu dalam berinteraksi dengan dunia luar melalui pengalaman belajar merupakan upaya terintegrasi guna menunjang proses perkembangan diri anak didik secara optimal. Kondisi ini tertampilkan dalam prinsip pendidikan kejuruan “learning by doing”, dengan kurikulum yang berorientasi pada dunia kerja.

b. Konteks sosial pendidikan kejuruan Tujuan dan isi pendidikan kejuruan senantiasa dibentuk oleh kebutuhan masyarakat yang berubah begitu pesat, sekaligus juga harus berperan aktif dalam ikut serta menentukan tingkat dan arah perubahan masyarakat dalam bidang kejuruannya tersebut.

Pendidikan kejuruan berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat, melalui dua institusi sosial. Pertama, institusi sosial yang berupa struktur pekerjaan dengan organisasi, pembagian peran atau tugas, dan perilaku yang berkaitan dengan pemilihan, perolehan dan pemantapan karir. Institusi sosial yang kedua, berupa pendidikan dengan fungsi gandanya sebagai media pelestarian budaya sekaligus sebagai media terjadinya perubahan sosial.

c. Dimensi ekonomi pendidikan kejuruan Hubungan dimensi ekonomi dengan pendidikan kejuruan secara konseptual dapat dijelaskan dari kerangka investasi dan nilai balikan (value of return) dari hasil pendidikan kejuruan. Dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan, baik swasta maupun pemerintah semestinya pendidikan kejuruan memiliki konsekuensi investasi lebih besar daripada pendidikan umum. Di samping itu, hasil pendidikan kejuruan seharusnya memiliki peluang tingkat balikan (rate of return) lebih cepat dibandingkan dengan pendidikan umum. Kondisi tersebut dimungkinkan karena tujuan dan isi pendidikan kejuruan dirancang sejalan dengan perkembangan masyarakat, baik menyangkut tugas-tugas pekerjaan maupun pengembangan karir peserta didik.

Pendidikan kejuruan merupakan upaya mewujudkan peserta didik menjadi manusia produktif, untuk mengisi kebutuhan terhadap peran-peran yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah ekonomi masyarakat. Dalam kerangka ini, dapat dikatakan bahwa lulusan pendidikan kejuruan seharusnya memiliki nilai ekonomi lebih cepat dibandingkan pendidikan umum.

d. Konteks Ketenagakerjaan Pendidikan Kejuruan Pendidikan kejuruan harus lebih memfokuskan usahanya pada komponen pendidikan dan pelatihan yang mampu mengembangkan potensi manusia secara optimal. Meskipun pada dasarnya hubungan antara pendidikan kejuruan dan kebijakan ketenagakerjaan adalah hubungan yang didasari oleh kepentingan ekonomis, tetapi harus selalu diingat bahwa hubungan penyelenggraan pendidikan kejuruan tidak semata-mata ditentukan oleh kepentingan ekonomi.

Dalam konteks ini diartikan bahwa pendidikan kejuruan, dengan dalih kepentingan ekonomi, tidak seharusnya hanya mendidik anak didik dengan seperangkat skill atau kemampuan spesifik untuk pekerjaan tertentu saja, karena keadaan ini tidak memperhatikan anak didik sebagai suatu totalitas. Mengembangkan kemampuan spesifik secara terpisah dari totalitas pribadi anak didik, berarti memberikan bekal yang sangat terbatas bagi masa depannya sebagai tenaga kerja.