SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN PENGADAAN OBAT DI IFRS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
Advertisements

INDIKATOR PENGELOLAAN OBAT DI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
PERSEDIAAN INVENTORY RISET OPERASI.
PENGELOLAAN LOGISTIK RUMAH SAKIT
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI.
Kuliah Pertemuan 3 Manajemen Logistik Obat
Penerimaan &Penyimpanan
MANAJEMEN LOGISTIK OBAT DI PUSKESMAS
Pertemuan 4 Manajemen Logistik Perencanaan Kebutuhan Obat
Manajemen Persediaan.
Nuning Setyowati, SP.MSc
Economic Order Quantity (EOQ)
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
PERSEDIAAN ( INVENTORY )
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
Pendahuluan Pertemuan 5 - 8
INVENTORY (Manajemen Persediaan) By: Andri Irawan S.Pd
BERAPA BANYAK PERSEDIAAN BARANG
Pengendalian , Pengawasan & Evaluasi Persediaan
MONITORING & EVALUATION (LOGISTICS)
AUDIT FUNGSI PEMBELIAN
Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas
Menerapkan manajemen dan administrasi di bidang Farmasi
Pengadaan Logistik Farmasi RS
MODUL 09 – 1/ 19 MODUL 09 INVENTORY (2/3)
Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN Oleh: Ferina Nurlaily.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Heizer & Rander
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
Barang Rusak, Diolah Kembali, dan Barang Sisa
Economic Order Quantity (EOQ)
Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas
Manajemen persediaan.
“Manajemen Persediaan”
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional
Rerangka Manajemen Logistik
MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN
MANAJEMEN PERSEDIAAN.
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSM
MANAJEMEN PERSEDIAAN (Inventory Management)
PENGELOLAAN LOGISTIK FARMASI DI RUMAH SAKIT
SIKLUS PENGELUARAN.
Pengadaan logistik I G.K.Wijasa,Drs MARS.
Pertemuan 6 Manajemen Logistik Perencanaan Kebutuhan Obat
PENGANTAR SISTEM LOGISTIK
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
MANAJEMEN PERSEDIAAN INVENTORY MANAGEMENT.
Rosyeni Rasyid dan Abel Tasman
Siklus Piutang Dagang Tingkat piutang perusahaan dalam suatu periode bisa dipecah ke dalam dua hal: (1) Besarnya piutang rata-rata, dan (2) Rata-rata periode.
ANGGARAN BAHAN BAKU (MATERIAL BUDGET)
PERSEDIAAN INDEPENDEN (INDEPENDENT INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN
Manajemen Inventory 4- Independent demand system deterministic model
Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6 by
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
Manajemen persediaan.
Economic Order Quantity (EOQ)
STUDI KASUS MANAJEMEN SUPPLY OBAT
Manajemen Persediaan Manajemen Keuangan 1.
PERENCANAAN DAN PENGADAAN SEDIAAN FARMASI
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
Penerimaan &Penyimpanan
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
MANAJEMEN PERSEDIAAN KELOMPOK VI 1.ALPIAN ABDULLAH 2.RANGGA WALI ARIA SAPUTRA 3.DAVE DARELL 4.YANG HARSI RAHMAT.
Transcript presentasi:

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN PENGADAAN OBAT DI IFRS

Yohan Wahyudhi FA/7514 Eghva Garilda O.V. FA/7734 Dhien Setiani FA/7756 Nurfitriyani FA/7833 Him Ahmath FA/7909 Ria Widyaswari FA/7717 Warantia Citta C.P. FA/8875 Arifin Santoso FA/8882 Feolistin M.P. FA/8889

Akan tercapai apabila dapat menentukan: Pengendalian Persediaan Utk memperkecil total investasi pada persediaan & dapat menyediakan produk yg benar untuk memenuhi permintaan pasien Pengendalian persediaan yg tepat dapat menghindari stock out&stock obat yg menumpuk Akan tercapai apabila dapat menentukan: (1) Berapa banyak suatu item barang akan dipesan pada suatu waktu, (2) kapan dilakukakan pemesanan ulang terhadap item tsb, (3) item mana yg perlu dilakukan pengawasan

Analisis ABC A→inventory sejumlah ±20% dr item tapi nilai investasi ±80% dr total nilai inventory B→inventory sejumlah ±30% dr item tapi nilai investasi ±15% dr total nilai inventory C→inventory sejumlah ±50% dr item tapi nilai investasi ±5% dr total nilai inventory Analisis VEN V = obat-obatan yg sangat esensial ex: obat2 penyelamat E = obat-obatan yg bekerja kausal (obat yg bekerja pd sumber penyakit) N = obat-obatan penunjang EOQ Mudah digunakan tetapi didasarkan beberapa asumsi: permintaan,lead time, dan biaya pemesanan diketahui& bersifat konstan, permintaan diterima dg segera, tidak ada discount, dan tidak terjadi kehabisan stock

Siklus Pengadaan Obat

Tender Terbuka Tender Terbatas Negosiasi Metode Pengadaan Obat di IFRS Tender Terbuka Kelebihan: penetapan harga yg lebih menguntungkan Tender Terbatas Kelebihan: mengurangi resiko lead time yg terlalu panjang, harga masih bisa dikendalikan Negosiasi Kelebihan: pengadaan lebih sederhana, waktu lebih pendek, digunakan u. kontrak pengadaan jangka panjang Pengadaan Langsung Kelebihan: paling sederhana → pembelanjaan sesuai yg dibutuhkan

ANALISA KASUS Analisa Kasus.docx

Pembahasan A. SISTEM PENGADAAN PERSEDIAAN OBAT Dipilih pengadaan obat dengan metode langsung. Alasan: lebih efisien (tak terjadi stock out), lebih dinamis, dan realistis Kelebihan: proses pengadaan lebih cepat dan problem stock kosong barang lebih cepat teratasi Pemantauan status pemesanan → memonitor pengiriman barang → memastikan obat dan alat kesehatan dapat dikirim tepat waktu (terutama untuk obat-obat vital) →tidak terjadi keterlambatan pengiriman yang dapat berakibat kerugian bagi rumah sakit

Dalam penerimaan barang perlu dilakukan pemeriksaan: Kelengkapan dokumen pengiriman barang yg sah (faktur lengkap, ada obat, jumlah batch, ED) ED obat yg diterima minimal 2 tahun Perbekalan farmasi yg diterima disertai MSDS

B. SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT Digunakan analisis ABC dan VEN → utk menentukan obat yg tergolong prioritas, utama, dan tambahan Prioritas : harus diadakan tanpa memperdulikan sumber anggaran (termasuk dlm kelompok AV, BV, dan CV) Utama : dialokasikan pengadaannya dari sumber dana ttt (termasuk dlm kelompok AE, BE, dan CE) Tambahan : dialokasikan pengadaannya setelah obat prioritas dan utama terpenuhi (termasuk dlm kelompok AN, BN, dan CN)

Goal setting dalam pengendalian ABC VEN : agar dana yang dikeluarkan dan obat yang didapatkan di IFRS terkontrol dengan baik secara efektif dan efisien Dilakukan pengendalian persediaan obat dg skala prioritas ABC VEN utk mendapatkan obat yg efektif&efisien serta terhindar dr penyerapan anggaran obat non esensial yg terlalu besar dan pembelian obat non esensial yg mahal Total dana utk perencanaan kebutuhan obat Dana yg tersedia utk pengadaan obat Rp 268.084.143,00 Rp 250.000.000,00

KOREKSI EFISIENSI BIAYA a. Broad Ced inj. 1 gram Ceftriaxon 1 gram inj KOREKSI EFISIENSI BIAYA a. Broad Ced inj. 1 gram Ceftriaxon 1 gram inj. yang memiliki harga yang lebih murah. Sehingga untuk pengadaan Ceftriaxon 1 gram inj. menjadi 1302 vial. b. Taxegram inj. 1 gram Cefotaxim 1 gram inj. yang memiliki harga yang lebih murah. Sehingga untuk pengadaan Cefotaxim 1 gram inj. menjadi 362 vial. c. Opinacea tablet, Zegavit tablet, dan Glisodin kapsul vitamin C tablet yang memiliki harga yang lebih murah. Satu tablet Opinacea sebanding dengan 4 tablet vitamin C, 1 tablet Zegavit sebanding dengan 4 tablet vitamin C, 1 kapsul Glisodin sebanding dengan 4 tablet vitamin C. Sehingga untuk pengadaan vitamin C tablet menjadi 19 box.

Total kebutuhan dana utk pengadaan obat dari hasil efisiensi Cont’d… d. Cernevit Inj. Neurobion 5000 inj. yang memiliki harga yang lebih murah. Sehingga untuk pengadaan Neurobion 5000 inj. menjadi 22 ampul. Dana yang tersisa dialokasikan untuk pengadaan obat dengan kategori vital ataupun esensial. Dalam kasus ini yaitu Alopurinol 100mg (total Alopurinol yang diadakan adalah 31 box) dan Ceftriakson inj (total Ceftriakson inj. yang diadakan adalah 1328 vial). Total kebutuhan dana utk pengadaan obat dari hasil efisiensi Rp 249.995.149,00.

Pengendalian persediaan obat Kontrol yg ketat untuk obat-obat kategori A vital dan esensial Penerapan sistem FIFO dan FEFO disertai dokumentasi pencatatan tanggal kadaluarsa yg lengkap

Lampiran… Sebelum koreksi.docx Setelah koreksi.docx

KESIMPULAN 1. Kasus RSUD X tipe C dilakukan pengadaan obat dengan metode langsung karena lebih efisien, lebih dinamis, dan realistis. 2. Pemantauan status pemesanan dilakukan untuk memonitor pengiriman barang guna memastikan obat dan alat kesehatan dapat dikirim tepat waktu. 3. Pada kasus digunakan analisis ABC dan VEN untuk menentukan obat yang tergolong prioritas, utama dan tambahan. 4. Total dana pada kasus untuk kebutuhan obat dari perencanaan adalah Rp 268.084.143,00 sedangkan dana yang tersedia untuk pengadaan obat di RSUD X adalah Rp Rp 250.000.000,00. 5. Pengendalian persediaan dikelola dengan metode ABC VEN untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta terhindar dari penyerapan anggaran obat non esensial yang terlalu besar dan pembeliannnya yang mahal.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008, Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI, Jakarta. Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Peraturan Pengadaan Obat, http://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/Peraturan/kmk%20pengadaan%20obat%20639-2003.pdf, 8 Oktober 2011. Indrajit, R. E, Djokopranoto, R, 2005, Manajemen Persediaan, Gramedia, Jakarta Quick, J, 1997, The Selection, Distribution and use of pharmaceuticals In Managing Drug Supply, 2nd edition, hal 273-286, Kumarian Press Book on International Development.