Pertemuan 26 RUANG METRIK.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB IV LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI
Advertisements

Konsep Kontinuitas Definisi kontinu di suatu titik
TUJUAN MATERI ILLUSTRASI LATIHAN SELESAI POKOK BAHASAN.
PROBABILITAS BERSYARAT DAN EKSPEKTASI BERSYARAT
Pendahuluan Landasan Teori.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 FITRI UTAMININGRUM, ST, MT.
DISTRIBUSI PELUANG.
Induksi Matematis Mohammad Fal Sadikin.
PENERAPAN DIFFERENSIASI
Limit Fungsi dan kekontinuan
BENTUK LOGARITMA Berikut ini sifat-sifat pokok logaritma yang diperlukan untuk memecahkan berbagai soal yang berkaitan dengan logaritma. Teorema 1.1 Jika.
5.5. Integral Tentu Jumlah Riemann
Kekontinuan Fungsi.
TURUNAN DALAM RUANG BERDIMENSI n
TEOREMA INTEGRAL TENTU
Peubah Acak dan Distribusi Peluang Kontinu
BAB 8 RUANG PERKALIAN DALAM.
Ring Kuosen dari Ring Polinomial
Fungsi Suatu fungsi adalah himpunan pasangan
LOGARITMA.
FUNGSI – FUNGSI MONOTON DAN TEOREMA FUNDAMENTAL PERTAMA DALAM KALKULUS
NILAI HARAPAN DAN MOMEN
5.6. Teorema Dasar Kalkulus Pertama
Pertemuan 14 Geometri Projektif.
DERIVATIF FUNGSI INVERSE DAN FUNGSI KOMPOSISI
PERTEMUAN 6 KEKONTINUAN UNIFORM.
PERTEMUAN 12 DEFINISI DARI INTEGRAL DAN KRITERIA INTEGRABLITAS.
Pertemuan 12 Geometri Projektif Sasaran Pengkajian tentang Koordinat-koordinat Projektif (lanjutan)
KONTINUITAS DAN TEOREMA HARGA EKSTRIM
Pertemuan 16 Geometri Projektif Sasaran Pengkajian tentang Koordinat-koordinat Luas.
Konsep Kontinuitas Definisi kontinu di suatu titik Misalkan fungsi f terdefinisi disekitar a. Dikatakan f kontinu di a bila lim x  a f(x) ada dan nilai.
SEBARAN PELUANG BERSAMA 2
Pertemuan 18 Geometri Projektif.
Metode Empat Persegi Panjang, Trapesium, Titik Tengah
Pertemuan 8 Geometri Projektif.
Salmah Jurusan Matematika FMIPA Universitas Gadjah Mada
Matematika Lanjutan Bilangan Bulat Ke Pokok Pembahasan.
BILANGAN – BILANGAN REAL
Pertemuan 10 Geometri Projektif.
Pertemuan 26 Fraktal.
Teorema A. Teorema Dasar Kalkulus Kedua
Pertemuan 13 Geometri Projektif.
Hubungan antara Garis dan Kerucut Pertemuan 20
Definisi dan Sifat-sifat Utama
IV. FUNGSI KONTINU Definisi Diberikan himpunan dan , fungsi
LIMIT Kania Evita Dewi.
Fungsi Naik Fungsi f yang didefinisikan pada suatu selang dikatakan naik pada selang tersebut, jika dan hanya jika f(x1) < f(x2) apabila x1 < x2 Dimana.
JENIS - JENIS BILANGAN BULAT
GRUP BAGIAN.
Matakuliah : K0054 / Geometri Terapan I
MOMEN DAN FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN
HIMPUNAN KOMPAK DAN FUNGSI KONTINU
BAB 4 FUNGSI KONTINU Definisi 4.1.1
Matakuliah : K0054 / Geometri Terapan I
TEOREMA HARGA ANTARA SERTA IMAGE DAN INVERSE
Pertemuan 15 Geometri Projektif.
Geometri Projektif Pertemuan 15
Pertemuan 15 KONVERGENSI PER TITIK DAN KONVERGENSI UNIFORM DARI
Pertemuan 11 Geometri Projektif.
Tes untuk Konvergensi Non-Absolut
BARISAN DARI BILANGAN-BILANGAN REAL
Urutan Bilangan Bulat.
PERTEMUAN 7 LIMIT.
Pertemuan 7 Geometri Projektif.
BAB III LIMIT dan kekontinuan
Materi perkuliahan sampai UTS
ANALISIS REAL I RINA AGUSTINA, M. Pd..
KALKULUS - I.
PERTEMUAN 6 LIMIT FUNGSI.
LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI
Transcript presentasi:

Pertemuan 26 RUANG METRIK

Pengkajian Tentang Ruang Metrik Sasaran Pengkajian Tentang Ruang Metrik

Pokok Bahasan RUANG METRIK

Definisi

Teorema

Teorema

Teorema

Teorema

Definisi

Contoh Pandang ruang metrik C([0,1],R). Diberikan fungsi f dalam C([0,1],R) dan bilangan positif r , maka persekitaran dari f dalam C([0,1],R) dengan jejari r terdiri dari fungsi – fungsi kontinu g:[0,1]  R sedemikian sehingga f(x) – r < g(x) < f(x)+r untuk semua x dalam [0,1].

Contoh Pandang himpunan X dengan metrik diskrit. Diberikan titik p dalam X dan bilangan positif r. Bila r  1 maka Nr (p)=X dan bila r<1 maka Nr(p) = {p}.

Proposisi Diberikan ruang metrik X. Maka setiap persekitaran simetrik dalam X adalah terbuka dalam X.

Definisi

Contoh Pandang himpunan X dengan metrik diskrit. Barisan {pk} dalam X konvergen ke titik p dalam X bila dan hanya bila terdapat indek N sedemikian sehingga pk = p untuk semua k  N .

Definisi Diberikan ruang metrik X. Himpunan bagian C dari X disebut tertutup bila setiap barisan {pk} dalam C yang konvergen ke titik p dalam X , limit p ini termuat dalam C.

Teorema (Teorema Karakterisasi Komplemen) Diberikan ruang metrik X dan A adalah himpunan bagian dari X. Maka A terbuka dalam X bila dan hanya bila komplemennya adalah tertutup dlm. X.

Teorema Diberikan ruang metrik X. (i)     Gabungan dari himpunan – himpunan bagian dari X yang terbuka dalam X adalah terbuka dalam X. (ii)    Irisan dari himpunan – himpunan bagian dari X yang tertutup dalam X adalah tertutup dalam X.

Teorema Diberikan ruang metrik X. (i)     Irisan dari himpunan – himpunan bagian dari X yang terbuka dalam X dan banyaknya berhingga adalah terbuka dalam X. (ii)     Gabungan dari himpunan–him-punan bagian dari X yang tertutup dalam X dan banyaknya berhingga adalah tertutup dlm. X.