Steven Johnson Syndrome

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Advertisements

PENYAKIT KULIT DARURAT
HEMATOLOGI DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
Reaksi Alergi Hipersensitivitas Aldo Candra ( )
TBC.
SINDROM NEFROTIK IGNATIUS WARSINO.
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
Dermatitis Atopi Haryson Tondy Winoto, dr.,Msi.Med.,Sp.A IKA UWKS.
PNEUMONIA.
NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK (NET)
ANAFILAKSIS Haryson Tondy Winoto, dr. Msi.Med. Sp.A Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Sistem Pertahanan Tubuh
GLOMERULONEFRITIS AKUT POST STREPTOKOKUS
Penyakit kulit bulosa ( yang immunobullous )
Pendekatan diagnosis Demam pada anak
Herpes Zoster.
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
TYPOID PADA ANAK.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Campak / measles / morbillie
VARISELA (chickenpox)
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
SINDROM STEVENS JOHNSON kelompok IV B
SUCI FITRIA III B.
* GAMBARAN KLINIS TES ANTIBODI IgG-IgM * PADA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER * DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PURWOKERTO.
NEPHROTIC SYNDROME IN CHILDREN
PENYAKIT KULIT DARURAT SINDROMA STEVEN JOHNSON. Definisi.
Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Integumen
VARISELA OLEH NUGROHO.
PURPURA HENOCH-SCONLEIN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PERDARAHAN DILUAR HAID
SINDROM STEVENS JOHNSON kelompok IV B
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
Erupsi Obat Alergi By : dr Rina Gustia, SpKK.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
PNEUMONIA dr. Purwanto.
FARMAKOTERAPI MENINGITIS
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
Penyakit Albino dan Anemia Sel Sabit
Sindrom Guillain–Barré
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik
Artritis Reumatoid Juvenil
Umar Elok Yulia Manthofani
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
PHARINGITIS Annisetya Robetha M. Bate ( )
ASKEP STEVEN JOHNSON SYNDROME
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
Syara Marsa Pembimbing dr. Cut Putri Yohana, M.sc, Sp.KK.
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Transcript presentasi:

Steven Johnson Syndrome Haryson Tondy Winoto, dr.,Msi.Med.,Sp.A Bag.IKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Sindrom Steven-Johnson (SSJ) : kumpulan gejala klinis erupsi mukokutaneus yang ditandai oleh trias kelainan pada kulit vesikulobulosa, mukosa orifisium serta mata disertai gejala umum berat.

Sinonimnya : sindrom de Friessinger-Rendu , eritema eksudativum multiform mayor, eritema poliform bulosa,sindrommuko-kutaneo-okular, dermatostomatitis , dll. Istilah eritema multiforme yang sering dipakai sebetulnya hanya merujuk pada kelainan kulitnya saja.

• Bentuk klinis SSJ berat jarang terdapat pada bayi, anak kecil atau orang tua. • Lelaki dilaporkan lebih sering menderita SSJ daripada perempuan. • Tidak terdapat kecenderungan rasial terhadap SSJ walaupun terdapat laporan yang menghubungkan kekerapan yang lebih tinggi pada jenis HLA tertentu.

Penyebab • Etiologi SSJ sukar ditentukan dengan pasti karena dapat disebabkan oleh berbagai faktor, walaupun pada umumnya sering dikaitkan dengan respons imun terhadap obat. • Beberapa faktor penyebab timbulnya SSJ diantaranya : infeksi (virus, jamur, bakteri, parasit), • obat (salisilat, sulfa, penisilin, etambutol, tegretol, tetrasiklin, digitalis, kontraseptif), • makanan (coklat), • fisik (udara dingin, sinar matahari, sinar X), • lain-lain (penyakit polagen, keganasan, kehamilan).

Faktor penyebab timbulnya Sindrom Stevens-Johnson (Dikutip dengan modifikasi dari SL Moschella dan HJ Hurley, 1985) Infeksivirus jamur bakteri parasit Herpessimpleks,Mycoplasmapneumoniae, vaksinia koksidioidomikosis,histoplasma streptokokus,Staphylococcshaemolyticus, Mycobacteriumtuberculosis,salmonela malaria Obat salisilat,sulfa,penisilin,etambutol,tegretol, tetrasiklin,digitalis,kontraseptif,klorpromazin, karbamazepin,kinin,analgetik/antipiretik Makanan Coklat Fisik udaradingin,sinarmatahari,sinarX Lain-lain penyakitkolagen,keganasan,kehamilan

• belum jelas  sering dihubungkan : Patogenesis • belum jelas  sering dihubungkan :  reaksi hipersensitivitas tipe III (reaksi kompleks imun) yang disebabkan oleh kompleks soluble dari antigen atau metabolitnya dengan antibodi IgM dan IgG  reaksi hipersensitivitas lambat (delayed- type hypersensitivity reactions, tipe IV) adalah reaksi yang dimediasi oleh limfosit T yang spesifik.

• Pada beberapa kasus yang dilakukan biopsi kulit dapat ditemukan endapan IgM, IgA, C3, dan fibrin, serta kompleks imun beredar dalam sirkulasi

• Gejala prodromal (1-14 hari) : demam, malaise, batuk, korizal, sakit menelan, nyeri dada, muntah, pegal otot dan atralgia  bervariasi dalam derajat berat dan kombinasi gejala tersebut. • Kulit berupa eritema, papel, vesikel, atau bula secara simetris pada hampir seluruh tubuh.

• Mukosa berupa vesikel, bula, erosi, ekskoriasi, perdarahan dan kusta berwarna merah. • Bula terjadi mendadak dalam 1-14 hari gejala prodormal, membran muncul hidung, pada mulut, membran anorektal, mukosa, daerah vulvovaginal, dan meatus uretra. • Stomatitis ulseratif dan krusta hemoragis merupakan gambaran utama.

Mata • konjungtivitas kataralis, blefarokonjungtivitis, iritis, iridosiklitis, kelopak mata edema dan sulit dibuka. kasus berat : erosi dan perforasi kornea buta. Cedera mukosa okuler merupakan faktor pencetus  ocular cicatricial pemphigoid, ( inflamasi kronik dari mukosa okuler yang menyebabkan kebutaan). Waktu yang diperlukan mulai onset sampai terjadinya ocular cicatricial pemphigoid bervariasi mulai dari beberapa bulan sampai 31 tahun. •

Anamnesis, pemeriksaan fisis, dan laboratorium. Diagnosis • Diagnosis : Anamnesis, pemeriksaan fisis, dan laboratorium. Anamnesis dan pemeriksaan fisis ditujukan  trias kelainan kulit, mukosa, mata, serta hubungannya dengan faktor penyebab.

Pemeriksaan laboratorium : • mencari hubungan dengan faktor penyebab serta untuk penatalaksanaan secara umum • Rutin : pemeriksaan darah tepi (hemoglobin, leukosit, trombosit, hitung jenis, hitung eosinofil total, LED), pemeriksaan imunologik (kadar imunoglobulin, komplemen C3 dan C4, kompleks imun), biakan kuman serta uji resistensi dari darah dan tempat lesi, serta pemeriksaan histopatologik biopsi kulit.

• Terapi suportif  tata laksana standar pada pasien SSJ.  cairan dan elektrolit, kebutuhan kalori dan protein yang sesuai secara parenteral. Lesi di mukosa mulut diberikan obat pencuci mulut dan salep gliserin. • Infeksi gentamisin 5mg/kgBB/hari intramuskular dalam dua dosis. Pemberian antibiotik selanjutnya berdasarkan hasil biakan dan uji resistensi kuman dari sediaan lesi kulit dan darah

• Kortikosteroid  kontroversi diberikan parenteral, biasanya deksametason dengan dosis awal 1 mg/kgBB bolus, kemudian selama 3 hari 0,2-0,5 mg/kgBB tiap 6 jam, setelah itu diturunkan berangsur- angsur dan bila mungkin diganti dengan prednison per oral.

• PenggunaanHuman Intravenous Immunoglobulin (IVIG) dapat menghentikan progresivitas penyakit SSJ dengan dosis total 3 gr/kgBB selama 3 hari berturut-turut (1 gr/kgBB/hari selama 3 hari). • Dilakukan perawatan kulit dan mata serta pemberian antibitik topikal • Obat atau faktor lain yang diduga sebagai penyebab harus segera dihentikan atau diatasi • Antihistamin bila perlu