KUNCI MID SEMESTER Suranto, S.Pd, M.Pd.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Advertisements

Pengusaha Kena Pajak.
Akuntansi Utang dan Piutang
SUBJEK PAJAK.
AKUNTANSI PAJAK PRODI - S1 AKUNTANSI STIE-MDP RAJAWALI
Pendahuluan PPh Pasal 25 mengatur tentang penghitungan besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk.
AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD
KREDIT PAJAK PENGHASILAN
Pajak Pertambahan Nilai (Sesi 2)
Hutang Pihutang Pajak Hutang Pajak Penghasilan
PENGHASILAN NETO Atau PENGHASILAN KENA PAJAK
Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
AKUNTANSI PAJAK KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Akuntansi Kas dan Bank, dan Akuntansi Persediaan
AKUNTANSI PAJAK PERSEDIAAN
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
AKTIVA LANCAR Pokok Bahasan : Kas dan Bank Sekuritas Deposito
Aktiva LAIN-LAIN AKTIVA LAIN-LAIN
KUNCI JAWABAN SOAL SEMESTER AKUNTANSI PAJAK
AKUNTANSI PAJAK PERSEDIAAN
JAWABAN LATIHAN SOAL MATERI “PIUTANG”
JAWABAN LATIHAN SOAL MATERI “PIUTANG”
Pendahuluan (akuntansi perpajakan)
(ASSET- Investasi Jk Pendek) PIUTANG
Siklus Akuntansi Tahap Penyusunan Laporan Keuangan pada Perusahaan Dagang Lilik Sri Hariani
Pajak Penghasilan Pasal 25
(ASSET- Investasi Jk Pendek) PIUTANG
Hutang Pihutang Pajak Hutang Pajak Penghasilan
Penghitungan PPh Final
PPh Pasal 25.
AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG DAN EKUITAS
PERSEDIAAN INVESTASI JANGKA PANJANG
PPPPM bagi PKP Tertentu dan PKP yang melakukan kegiatan usaha Tertentu
AKUNTANSI PAJAK PPN Sebagaimana kita ketahui, fihak yang dikenakan kewajiban untuk memungut Pajak Pertambahan Nilai (disingkat PPN) adalah Pengusaha Kena.
AKUNTANSI PERPAJAKAN (AKUNTANSI PPN) MODUL 12 Dr.Harnovinsah
PROGRAM PEMERIKSAAN PAJAK SPT PPh
TEKNIK DAN METODE PEMERIKSAAN
PERREMUAN KE 3.
AKUNTANSI PAJAK PERSEDIAAN
HUBUNGAN AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK
AKUNTANSI PAJAK INVESTASI JANGKA PANJANG
By: Irwan, SE, MSi ( NIDN ) Akuntansi Perpajakan
PERTEMUAN KE 5.
Pajak Penghasilan (PPh) Badan
PELAKSANAAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU Dasar Hukum : PER DIRJEN NOMOR 32/PJ/2010.
Akuntansi Perpajakan Suranto, S.Pd, M.Pd.
STP dan Ketetapan Pajak
Jenis Transaksi Jurnal Khusus
AKUNTANSI PAJAK UNTUK UTANG PAJAK Hafiez Sofyani, M.Sc.
Akuntansi Perusahaan Dagang
Matakuliah :F0452/Akuntansi Perpajakan Tahun : 2006
Akuntansi Kewajiban Lancar
PERSEDIAAN.
SUBYEK PPN & PPn BM PENGERTIAN PENGUSAHA KENA PAJAK PENGUSAHA KECIL
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Jurnal Khusus untuk Koperasi Konsumen
PPh PASAL 25 RIZKI DEAN FAISAL FATHONI FAUZI ONOVIO.
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
PAJAK PENGHASILAN PASAL 25
AKUNTANSI PAJAK ATAS ASET LANCAR (Current Asset)
AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD
PPh Pasal 24 Pendahuluan:
Kelompok 3 Diah Budiatiningsih
Bab 6 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
BAB V JURNAL PENYESUAIAN 9/20/2018.
AKTIVA LANCAR Pokok Bahasan : Kas dan Bank Sekuritas Deposito
Akuntansi keuangan 2 Liabilitas jangka pendek Indira shofia S.E.,M.M.
Transcript presentasi:

KUNCI MID SEMESTER Suranto, S.Pd, M.Pd

NOMOR 1 Akutansi yang diterapkan sesuai dengan peraturan perpajakan Sebagai warga negara yang menjadi wajib pajak, agar jangan sampai terjadi kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan pajaknya. Pajak Subyektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan keadaan pribadi WP. Contoh: PPh Pajak Obyektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan obyeknya. Contoh: PPN, PBB, PPnBM

Nomor 2 a. Pendapatan bunga = 12/100 X 6/12 X 300 juta = 18.000.000 PPh Pasal 4 ayat (2) = 20% X 18.000.000 = 3.600.000

NOMOR 2 b. Metode Bruto Metode Netto Tanggal Keterangan Debet Kredit 31 Des 2010 Bank/Kas PPh Pasal 4 ayat (2) Pendapatan Bunga 14.400.000 3.600.000 18.000.000 Metode Netto Tanggal Keterangan Debet Kredit 31 Des 2010 Bank/Kas Pendapatan Bunga 14.400.000

NOMOR 3 Harga Jual – (Harga Beli + Biaya Jual) = 400 juta – (350 juta + 5 juta) = 45 Juta (untung) PPh Pasal 4 ayat (2) untuk saham = 0,1% X harga jual = 0,1 X 400 juta = 400 Ribu

NOMOR 3 c. Jurnal Kas/Bank 394.600.000 PPh Ps. 4 ayat (2) 400.000 Tanggal Keterangan Debit Kredit 1 Nov 2011 Kas/Bank 394.600.000 PPh Ps. 4 ayat (2) 400.000 Keuntungan penjualan saham 45.000.000 Investasi saham - PT Trans 350.000.000

NOMOR 3 d.1.Harga Jual – (Harga Beli + Biaya Jual) = 300 juta – (350 juta + 5 juta) = - 55 Juta (Rugi 55 juta) 2. PPh Pasal 4 ayat (2) untuk saham = 0,1% X harga jual = 0,1 X 300 juta = 300 Ribu

NOMOR 3 d.3. Jurnal Kas/Bank 294.700.000 PPh Ps. 4 ayat (2) 300.000 Tanggal Keterangan Debit Kredit 1 Nov 2011 Kas/Bank 294.700.000 PPh Ps. 4 ayat (2) 300.000 Kerugian penjualan saham 55.000.000 Investasi saham - PT Trans 350.000.000

NOMOR 4 Jurnal pada waktu penjualan PPN = 10/110 X 22 juta = 2 juta Tanggal Keterangan Debit Kredit 11 Nov 2011 Piutang Usaha 22.000.000 PPN Keluaran 2.000.000 Penjualan 20.000.000 HPP 16.000.000 Persediaan

NOMOR 4 Jurnal pada waktu retur PPN = 10% X 2.500.000 = 250.000 Tanggal Keterangan Debit Kredit 12 Nov 2011 Retur Penjualan 2.500.000 PPN Keluaran 250.000 Piutang usaha 2.750.000 Persediaan 2.000.000 HPP

NOMOR 4 c. Jurnal penjualan Jika belum dikukuhkan PKP Piutang Usaha Tanggal Keterangan Debit Kredit 11 Nov 2011 Piutang Usaha 20.000.000 Penjualan HPP 16.000.000 Persediaan

NOMOR 4 c. Jurnal Retur jika belum dikukuhkan PKP Retur Penjualan Tanggal Keterangan Debit Kredit 12 Nov 2011 Retur Penjualan 2.500.000 Piutang usaha Persediaan 2.000.000 HPP

NOMOR 5 Jurnal Pembelian PPN = 10% X 75 Juta = 7,5 Juta Tanggal Keterangan Debit Kredit 17 Agustus 2011 Persediaan Barang Dagangan 75.000.000 PPN Masukan 7.500.000 Utang Dagang 82.500.000

NOMOR 5 b. Jurnal Penjualan Penjualan = 2 Juta X 20 Unit = 40 Juta PPN = 10% X 40 unit = 4 Juta HPP per unit = 75 Juta : 50 = 1,5 Juta HPP 20 unit = 20 X 1,5 juta = 30 Juta Tanggal Keterangan Debit Kredit 27 Agustus 2011 Kas 44.000.000 PPN Keluaran 4.000.000 Penjualan HPP 30.000.000 Persediaan

NOMOR 5 c. Jurnal Pembelian bila belum dikukuhkan PKP Tanggal Keterangan Debit Kredit 17 Agustus 2011 Persediaan Barang Dagangan 82.500.000 Utang Dagang

NOMOR 5 Jurnal Penjualan apabila belum dikukuhkan PKP HPP per unit = 82,5 Juta : 50 Unit = 1,65 Juta HPP 20 unit = 1,65 Juta X 20 unit = 33 Juta Tanggal Keterangan Debit Kredit 27 Agustus 2011 Kas 40.000.000 Penjualan HPP 33.000.000 Persediaan

HAL-HAL UMUM PENJUALAN → PPN KELUARAN → PPh dibayar dimuka PPN KELUARAN bila BERTAMBAH = KREDIT (saat penjualan) PPN KELUARAN bila BERKURANG = DEBET (saat retur penjualan) PEMBELIAN → PPN MASUKAN → Utang PPh PPN MASUKAN bila BERTAMBAH = DEBET (saat pembelian) PPN MASUKAN bila BERKURANG = KREDIT (saat retur pembelian)

HAL-HAL UMUM PKP berhak menarik PPN (Keluaran) saat penjualan (jika bukan PKP tidak berhak menarik PPN Keluaran) Baik PKP maupun Bukan PKP wajib membayar PPN (Masukan) saat Pembelian jika membeli dari pengusaha PKP PEMBELI  Perbedaannya jika PKP dimasukkan khusus ke akun PPN Masukan (Debet). Jika bukan PKP disertakan atau dijumlahkan di Akun Pembelian/Persediaan Barang dagangan karena kalau Bukan PKP tidak memiliki akun PPN (Keluaran maupun Masukan)