ASPEK FARMASETIKA IBU HAMIL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
Advertisements

INTERAKSI OBAT-OBAT ANTI-INFLAMASI NONSTEROID (AINS)
Interaksi obat-obat sistem syaraf pusat
H E A R T F A I L U R E. My Heart………………… Heart Failure : tjd apabila cardiac output tdk mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun.
Interaksi obat Buku teks yang dapat dipelajari : 1. Hansten, P.D, J.R. Horn, Drug Interactions Monograph Ivan Stockley, Drug Interaction, 5th.
PENGANTAR ANTI MIKROBA
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
ASSALAMU ALAIKUM WW. 1.
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
RESISTENSI MIKROORGABISME
OBAT YANG MEMPENGARUHI JANIN INTRA UTERIN
OLEH: RINA YUNIARTI, S.FARM, APT
OBAT- OBAT DALAM KEHAMILAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KHASIAT OBAT
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -10.
dr. Ridha Wahyutomo, Sp.MK
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
Stadium klinis HIV/AIDS
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
DISTRIBUSI OBAT.
Gizi seimbang untuk IBU HAMIL.
PENGANTAR FARMAKOLOGI
ANEMIA MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT TERBESAR DI DUNIA
PEMANFAATAN MIKROBA BAKTERI Lactobacillus sp PADA BIDANG KESEHATAN
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Santi susanti nim :
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
KESEIMBANGAN ENERGI SYAFRIANI, SKM, M.KES.
BERAT DAN INDEKS MASA TUBUH
INTERAKSI OBAT Erlina Rustam.
Antiemetik.
INTERAKSI ANTARA Fe DAN Cu
Kelompok 5A ADE IRMA PEBRIANI ARTRIA PRADYA SEPNI DESI RUJIKA
ABSORBSI DAN ELIMINASI
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
Aplikasi dalam Farmakoterapi Vivi Sofia, M.Si., Apt.
GIZI PADA KEHAMILAN UTARY DWI L, SST, M.Kes.
ASPEK FARMASETIKA IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA PEDIATRIK Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Univ. Muhammadiyah Purwokerto.
HEMATINIKA Ana Miftahul Jannah.
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
ANTI BIOTIKA Farmakologi Klinik.
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
INTERAKSI FARMAKODINAMIKA
OBAT GASTROINTESTINAL
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -10.
Metabolisme Vitamin pada Wanita Hamil
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA KEHAMILAN
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 13.
ASPEK FARMASETIKA LANSIA
Anemia pada Remaja Puteri Siti Fathimatuz Zahroh UPT Puskesmas Karangmojo II.
ABSORBSI DAN ELIMINASI
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
OBAT- OBAT DALAM KEHAMILAN Resa Dian. Farmakokinetika obat selama Kehamilan 1.Absorpsi 2.Distribusi 3.Metabolisme 4.Eliminasi.
Anemia pada Remaja Puteri dr. Aris Rahmanda UPTD Puskesmas Bojong Rawalumbu – Peserta Dokter Intership Indonesia 2016.
BIOFARMASETIKA By : Agus Winarso Nama: NIM :.
KESEIMBANGAN ENERGI (PENGENALAN GIZI MAKRO )
Applied Biopharmacetic
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
Chairanisa Anwar, SST., MKM
GIZI MASYARAKAT.
Transcript presentasi:

ASPEK FARMASETIKA IBU HAMIL Presentation Information ASPEK FARMASETIKA IBU HAMIL Dra. Iis Wahyuningsih, MSi, Apt CONFIDENTIAL

Presentation Information Perubahan farmakokinetika ibu hamil ◊ Progesteron meningkat –motilin menurun-absorpsi obat meningkat ◊ aliran darah ke plasenta meningkat ◊ curah jantung meningkat ad 30%, volume darah naik ad 50%- Vd meningkat ◊ berat badan meningkat-menaikkan distribusi obat larut lemak ◊ albumin menurun-obat bebas meningkat CONFIDENTIAL

Faktor yg mempengaruhi permeabilitas membran plasenta Ketebalan plasenta Enzim plasenta Kecepatan aliran darah ke plasenta Umur plasenta Ikatan obat dg protein serum Koefisien partisi obat Karakteristik pH Gradien konsentrasi obat pd ibu –plasenta Berat molekul obat Mekanisme transpor : difusi pasif, terfasilitasi, transpor aktif atau kombinasi

Embriogenesis Perkembangan embrio-bayi- kompleks Faktor yg berpengaruh : ∆ genetik (30%) ∆ mutasi genetik (3%) ∆ fisiologi & faktor tak terklasifikasi (69%) ∆ faktor lingkungan

EMBRIOGENESIS Hari/minggu Fase Perkembangan 0-17 hari 18-56 hari Preembrionik Embrionik janin Proliferasi Organogenesis Pematangan fungsi

Patogenesis : obat dpt sbg teratogen pd waktu ttt slm embriogenesis Hari gestasi Diferensiasi & efekteratogenik < 15 Blm ada diferensiasi, hanya proliferasi sel 15-25 Diferensiasi CNS 20-30 Prekursor shetton aksial & mushulaturbeed timbul 24-40 Diferensiasi mata, jantung & kaki

lanjutan Hari gestasi Diferensiasi & efekteratogenik 42 Mulai pembentukan palate 60 Diferensiasi berlanjut, beberapa organ hampir komplit 70 Fusi palate 90 Diferensiasi komplit, terjadi pematangan fungsi

Contoh Pola patogenesis talidomid Hari pemakaian Penyimpangan embriogenesis 21-22 Tdk ada telinga luar, paralisis syaraf kranial 24-27 Maksimal phocomelia(flipper limbs) 28-29 Reduksi berat pd pembentukan kaki 34-36 Hipoplastik thumbsand anorectal sterosis

Pelajaran tragedi talidomid Obat yg tdk berbahaya bg ibu dpt merupakan yg merusak fetus Sukar men-test teratogenesis manusia pd binatang Malformasi yg terjadi memerlukan waktu utk terjadinya teratogen Sukar mendpt teratogen dg sedikit kejadian malformasi Sulit mendapat kejadian retrospektif

Mulai 1962-keharusan melakukan uji teratogen obat terhadap binatang, walaupun binatang bukan model ideal krn : Different genetic make up Proses reproduksi yg berbeda Alur metabolisme yg berbeda Sensivitas yg berbeda Perbedaan kebutuhan tubuh Efek teratogenik tjd bila obat diberikan pada: dosis yg tepat Tahap spesifik dr embriogenesis spesific spesies strain Cara pemberian ttt & binatang yg cukup sensitif

Kategori keamanan obat ibu hamil (FDA) Data klinik dipercaya obat tidak ada resiko B Penelitian pada hewan ada resiko, pada manusia tidak C Ada resiko, tapi bukan malformasi D Resiko pada malformasi janin X Kontraindikasi pada kehamilan

Therapeutic Good Administration Australia (TGA, 2005) mengkategorikan obat menurut beberapa kelompok. Pengakategorian tersebut antara lain adalah sebagai berikut : Kategori A : Obat-obat yang telah konsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa adanya bukti peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Beberapa obat dalam kategori A adalah : • Antasid (Obat Maag) • Digoksin (obat jantung) • Preparat besi oral (dengan atau tanpa asam folat) (Obat anemia defisiensi besi) • Parasetamol (Antinyeri) • Dimenhidrinat, Difenhidramin, Metoklopramid (antimuntah) • Betametason, Kortison Deksametason, Hidrokortison, Metilprednisolon, Prednisolon, Prednison Triamsinolon (Kortikosteroid) • Amoksisilin, Ampisilin (Antibiotik, gol Penisilin) • Eritromisin (Antibiotik, gol Makrolida) • Kodein, Dekstrometorpan (Antitusif) • Ammonium Klorida, Bromheksin (Ekspektoran) • Efedrin, salbutamol, terbutalin, teofilin derivatif (Obat Asma) • Klorfeniramin, difenhidramin, difenilamin (Antihistamin)

Kategori B1 : Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin.Tidak ada bukti yang menunjukkan peningkatan frekuensi gangguan janin pada efek penelitian dengan binatang coba. Beberapa obat dalam kategori B1 adalah : • Simetidin, Famotidin, Ranitidin, Sukralfat (Obat Maag) • Sefaklor, Sefotaksim, Seftriakson (Antibiotik, gol Sefalosforin)

Kategori B2: Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin.Penelitian pada binatang jumlahnya sangat sedikit, tetapi dari hasil penelitian yang ada, tidak menunjukkan peningkatan frekuensi gangguan janin binatang coba. Beberapa obat dalam kategori B2 adalah : • Domperidon, Hiosin, Hiosin Hidrobromida (Antimuntah)

Kategori B3 : Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Penelitian pada hewan menunjukkan bukti peningkatan angka kejadian gangguan janin hewan coba. Pada manusia, gangguan janin akibat obat kategori ini masih belum dapat ditentukan. Beberapa obat dalam kategori B3 adalah : • Lansoprazol, Omeprazol, Pantoprazol (Obat Maag) • Loperamid (Obat Diare)• Griseofulvin, Itrakonazol, Ketokonazol (Antijamur) • Siprofloksasin, Ofloksasin (Antibiotik, gol Kuinolon) • Asiklovir, Indinavir, Ritonavir, Valasiklivir (Antivirus)

Kategori C : Obat-obat, karena efek farmakologinya, menyebabkan atau dicurigai menyebabkan efek berbahaya pada janin atau bayi baru lahir tanpa menyebabkan cacat lahir. Efek tersebut mungkin reversibel (dapat kembali normal). Beberapa obat dalam kategori C adalah : • Amlodipin, Diltiazem, Nifedipin, Verapamil (Antihipertensi, gol Penghambat Kanal Kalsium) • Dihidroergotamin, Ergotamin, Metisergid (Obat antimigrain) • Aspirin (Antinyeri) • Alprazolam, Bromazepam, Klordiazepoksid, Klobazam, Diazepam, Lorazepam, Midazolam (Obat anticemas) • Klorpromazin (Antipsikosis) • Droperidol, Haloperidol (Antipsikosis) • Diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen, Ketorolac, Asam Mefenamat, Piroksikam (Antinyeri) • Kotrimoksazol (Antibiotik, gol Sulfonamid)

Kategori D : Obat-obat yang menyebabkan, dicurigai menyebabkan, atau diperkirakan menyebabkan peningkatan angka kejadian cacat lahir atau kerusakan yang irreversibel (tidak bisa diperbaiki lagi). Obat-obat golongan ini mungkin juga mempunyai efek farmakologi yang merugikan. Beberapa obat dalam kategori D adalah : • Kaptopril (antihipertensi, gol ACE Inhibitor) • Losartan, Valsartan (antihipertensi, gol Angiotensin II Reseptor Antagonis) • Doksisiklin, Minosiklin, Tetrasiklin (antibiotika, gol Tetrasiklin) • Amikasin, Gentamisin, Kanamisin, Neomisin (antibiotika, gol aminoglikosid)

Kategori X : Obat-obat yang berisiko tinggi menyebabkan kerusakan permanen pada janin. Obat-obat ini sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan atau keadaan dimana seorang wanita diperkirakan telah hamil. Salah satu obat dalam kategori X adalah : • Misoprostol (Obat Maag)

Teratogen pd Trisemester I Antineoplastik Amfetamin LSD Klorpromazin Barbiturat Fenitoin litium ACE inhibitor-gangguan ginjal

Teratogen pd Trisemester II Aminoglikosida (streptomicin & kuinin) –tuli Tetrasiklin- gigi berwarna & pertumbuhan tulang terhambat Novobiocin & sulfoamid-naiknya bilirubin sewaktu bayi lahir Kloramfenikol-gray baby sindrom OAD: hipoglikemia Obat hormonal : perubahan fisiologi pd fetus Androgen & progesteron : maskulinasi pd fetus perempuan Vitamin A >>>- menaikkan tekanan intrakanial

Teratogen pd saat sebelum melahirkan Depresan CNS-depresi pernafasan saat bayi lahir: barbiturat, narkotik, trankuilizer, antikonvulsan, general anastetik Perdarahan pd bayi : salisilat, indometasin, prometasin, diazepam, CPZ, GG AINS : perdarahan, kerusakan ginjal, penundaan proses kelahiran

Faktor yg mempengaruhi sensivitas fetus thd obat Fungsi enzim hepatik fetus minimal Penambahan protein fetus linier dg waktu gestasi, obat bebas lebih banyak dlm fetus Jaringan baru berkembang

terimakasih