PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF
Advertisements

TEORI ANTROPOLOGI NON POSITIVISTIK
Uun Sancahya Hendrayana Sukma
METODE BERPIKIR KRITIS
Perspektif dalam Ilmu Sosial
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
REFERENSI BURHAN BUNGIN : PENELITIAN KUALITATIF -KOMUNIKASI, EKONOMI,KEBIJAKAN PUBLIK DAN ILMU SOSIAL LAINNYA (2008) DEDDY MULYANA: METODOLOGI PENELITIAN.
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
PSIKOLOGI – UNTAR metodologi penelitian kualitatif ninawati
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Seni Realisme, Impresionisme dan Pasca-Impresionisme Pertemuan 12
Bab 6 Perspektif Post Positivisme :Kritik Terhadap Positivisme
Kuantitatif VS Kualitatif
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
Teori tindakan Elearning kedua.
PENELITIAN SOSIOLOGI.
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
PARADIGMA PENELITIAN SUATU PENDEKATAN PENELITIAN SELALU MELIBATKAN ASUMSI FILOSOFIS (PARADIGMA) DAN METODE YANG BERBEDA-BEDA.
PENDIDIKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
KUALITATIF VS KUANTITATIF
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN )
ASPEK DAN MAZHAB FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 2
Metode Ilmiah Fery Mendrofa mata kuliah riset fery mendrofa.
Aspek Metodologi dalam Penyusunan Skripsi
FILSAFAT ILMU SEBAGAI PENGEMBANGAN METODE ILMIAH
METODOLOGI PENELITIAN
Pertemuan ke -11 Kerangka Teoritik- Landasan Teori
Bab 2 Paradigma Penelitian Kualitatif
FILSAFAT PENDIDIKAN PERTEMUAN 1.
Hj. Noneng Masitoh, Ir. M.M Agi Rosyadi, S.E. M.M
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
PENDEKATAN KUALITATIF: METODE PENELITIAN ETNOGRAFI
NALAR INDUKSI.
Teori Dasar (2).
KONSEP DASAR PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Paradigma Kajian Komunikasi
FILSAFAT ILMU SEBAGAI UPAYA MENEMUKAN KEBENARAN
Sejarah Aliran Psikologi
PARADIGMA DAN RAGAM PENELITIAN
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
Pertemuan III Filsafat Ilmu Dan Logika
Kedudukan Teori dalam Penelitian Kualitatif
KELOMPOK 3 ` AHMAD WAHYU AJI P RAMOS LENNY BINTI NURYIAH
KONSTRUCTED REALITIES
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
PARADIGMA PENELITIAN Apakah Paradigma Penelitian itu……?
FILSAFAT KOMUNIKASI DAN ILMU KOMUNIKASI
OLEH: KELOMPOK 1 LAILA FITRIYAH LH AHMAD ZWAGERI METODOLOGI PENELITIAN NON-POSITIVISME.
Metode dan Strategi Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Komunikasi – 2

PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
KONSTRUKTIVISME Pertemuan 6
INTERPRETIF Pertemuan 5
FILSAFAT DAN ETIKA ILMU KOMUNIKASI
Analisis, Penjelasan, dan Implikasi
POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4
Metode Penelitian Sastra
DUA ALIRAN POSITIVISTIK POSTPOSITIVISTIK JENIS KUANTITATIF KUALITATIF Bebas nilai.
Transcript presentasi:

PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3 FILSAFAT DAN ETIKA ILMU KOMUNIKASI 2 0 0 9 PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3

Perspektif Perspektif artinya sudut pandang atau cara pandang kita terhadap sesuatu hal tertentu Perspektif selalu mendahului observasi kita Konsekuensi kata perspektif bermakna: = Yang kita ketahui bukan kebenaran mutlak = Kita tidak menemukan realitas tetapi justru menciptakan realitas itu Bina Nusantara University

Kita amati objek komunikasi dengan jenis tertentu Ketika kita lakukan penelitian komunikasi, saat itu kita mengamati objek komunikasi menurut cara tertentu dan bukan dengan cara/jenis yang lain Kita amati objek komunikasi dengan jenis tertentu Penggunaan “perspektif “ mewajibkan kita untuk respek dan toleran pada perbedaan cara pandang dan arif gunakan berbagai metode dalam mendekati objek komunikasi yang kita amati Bina Nusantara University

Perspektif-Perspektif Filsafat Komunikasi Realisme = Realisme beranggapan objek yang diamati sebagaimana adanya telah ada secara benar tanpa ide pengamat = Nilai, kepercayaan, emosi subjek pengamat tak boleh terlibat saat mengamati objek = Penelitian hasilkan pengetahuan objektif (apa adanya) = Jadi, aliran ini mengklaim: pengetahuan dianggap benar jika sesuai dengan kenyataan Bina Nusantara University

= Individu menentukan ada atau tidaknya kenyataan Nominalisme = Nominalis berasumsi: dunia sosial adalah eksternal pada persepsi individu, tersusun tak lebih dari sekadar nama, konsep dan label yang dipakai untuk menyusun struktur realitas = Bagi kaum nominalis, tidak ada dunia di luar sana namun hanya nama atau label entitas yang dibuat oleh individu = Individu menentukan ada atau tidaknya kenyataan Bina Nusantara University

= Kita hanya mengerti struktur konstruksi kita akan objek Konstruksionisme = Aliran ini berpendapat: kita tak pernah mengerti realitas sesungguhnya secara ontologis = Kita hanya mengerti struktur konstruksi kita akan objek = Konstruksionisme tak bermaksud mengerti realitas tapi hendak melihat bagaimana kita jadi tahu akan sesuatu = Realitas tak pernah ada terpisah dari pengamat = Yang kita tahu bukan realitas yang ada di luar sana, tapi kenyataan sejauh ditangkap oleh subjek Bina Nusantara University

= Muncul Postpositivisme yang mengkritik Positivisme = Kuliah ini hanya membatasi diri pada perspektif yang berkaitan dengan penelitian yakni Positivisme, Post-Positivisme, Interpretif, Konstruktivisme dan Teori Kritis. = Ke-5 perspektif ini muncul dalam kerangka pencarian penemuan ilmu pengetahuan = Dimulai dari positivisme yang mengadopsi metode ilmu alam lalu dikritik karena terlalu mencari fakta/penyebab fenomena sosial namun kurang pertimbangkan keadaan subjek individu = Muncul Postpositivisme yang mengkritik Positivisme Bina Nusantara University

= 4 paradigma Post-Positivisme yakni: = Postpositivisme (Realisme Kritis) yakin ilmu dapat mempelajari realitas secara mandiri/lepas dari pikiran kita = 4 paradigma Post-Positivisme yakni: 1). Rasional: kuantitatif dan metodologi kuantitatif statistik (empirik analitis) 2). Fenomenologi-Interpretif: kualitatif dengan menelaah secara holistik/cari esensi dan mengimplisitkan nilai moral dalam observasi 3). Teori Kritis dengan weltanschauung (pandangan dunia) yang mengggugat ketidakadilan demi membangun keadilan 4). Konstruktivis: Ada adalah pemaknaan kita akan kenyataan di luar diri kita yang dikonstruksi Bina Nusantara University

Catatan Akhir Perspektif-perspektif menurunkan teori-teori komunikasi Positivisme dan Post-Posivitisme menurunkan Strukturalisme- Fungsionalisme yang yakin bahwa struktur sosial bersifat nyata dan berfungsi dengan cara-cara yang dapat diobservasi secara objektif Strukturalisme berakar dari ilmu bahasa yang tekankan keteraturan bahasa dan sistem sosial masyarakat Fungsionalisme berakar dari biologi yang tekankan cara-cara pengorganisasian sistem Sistem bekerja menopang diri sendiri, terdiri dari variabel saling berhubungan membentuk jejaring fungsi Bina Nusantara University

Fungsionalisme memiliki ciri khas: = Keniscayaan sinkroni dalam realitas (realita tak berubah) = Tak percayai peran subjektivitas dan kesadaran dalam realitas, fokus pada faktor di luar subjek dan kesadaran = Realitas terpisah dan mandiri (dapat ditemukan kebenarannya melalui observasi) = Memisahkan bahasa dari simbol dan simbol dari pemikiran serta objek yang disimbolisasikan Perspektif Interpretif dan Konstruktivisme menurunkan Teori Interaksionis yang melihat kehidupan sosial sebagai proses interaksi (komunikasi inti dasar struktur sosial) Bina Nusantara University