Value stream mapping
Pengertian Value Stream Mapping Value stream adalah seluruh kegiatan (baik yang value added maupun non-value added) yang diperlukan untuk memproses sebuah produk melalui dua aliran utama, yaitu: (1) aliran produksi dari bahan baku ke pelanggan dan (2) rancangan aliran dari konsep ke implementasi Value Stream Mapping adalah suatu metode pemetaan untuk memetakan aliran nilai (value stream) secara mendetail untuk mengidentifikasi adanya pemborosan dan menemukan penyebab-penyebab terjadinya pemborosan serta memberikan cara yang tepat untuk menghilangkannya atau paling tidak menguranginya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam VMS Menggunakan current state map hanya sebagai dasar bagi future state map Future map merupakan representasi dari apa yang ingin dicapai Tujuan dari pemetaan ini adalah untuk melaksanakan suatu tindakan Jangan memetakan sebelum waktunya Seseorang dari manajemen harus memimpin Jangan hanya merencanakan (plan) dan melaksanakan (do), tetapi juga mengecek (check) dan bertindak (act).
Parameter Pengukuran dalam Value Stream Mapping Beberapa parameter yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Value Stream Mapping (Rother dan Shook. 2009) antara lain: Inventory lead time Resource Cycle time Lead time Waiting time Transportation time
Langkah-langkah dalam Value Stream Mapping Menggambar icons yang merepresentasikan konsumen, supplier dan production control. Menggambar kotak data dibawah icon konsumen dan masukkan kebutuhan konsumen didalamnya termasuk jumlahnya dalam hari dan bulan. Masukkan data pengiriman dan penerimaan, gambarkan media pengiriman beserta dengan frekuensinya, gambarkan icon pengiriman dan arahnya dibawah media pengiriman. Terakhir gambarkan media pengiriman di bawah supplier beserta frekuensi dan arah. Gambarkan operasi yang berlangsung dari supplier sampai ke konsumen. Masukkan data proses seperti waktu siklus, uptime. Gambarkan aliran informasi baik secara elektronik dan manual. Gambarkan persediaan diantara proses termasuk barang dalam proses. Hitung waktu untuk persediaan tersebut. Gambarkan aliran push, pull atau gabungannya
Simbol yang digunakan dalam Value Stream Mapping
Gambaran Perusahaan PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur penghasil rokok yang memiliki banyak gudang untuk menyimpan barang finished good yang dihasilkan. Gudang-gudang yang dimiliki ini tersebar diberbagai daerah dan terbagi menjadi 3 golongan berdasarkan cakupan areanya yaitu Transit warehouse (TW), Area Distribution Warehouse (ADW) dan Distribution Point Centre (DPC. TW yang dimiliki oleh perusahaan asa 2 dengan cakupan terbesar dan memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan gudang-gudang (ADW dan DPC) lain yang ada dibawahnya.
Proses Aktivitas Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang ada pada suatu warehouse Truk antri atau menunggu Persiapan truk. Surat jalan (SJ) ke satpam Surat jalan (SJ) ke warehouse. Surat jalan (SJ) ke kantor Periksa surat jalan (SJ). Surat jalan (SJ) kembali ke warehouse.
Proses Aktivitas pada TW TW adalah tempat untuk menampung semua brand barang jadi yang diproduksi oleh PT X. Barang jadi ini akan didistribusikan ke semua warehouse yang wilayahnya berada dibawah TW. Fungsi lain TW adalah sebagai buffer untuk memenuhi permintaan konsumen (warehouse lain) yang dapat berubah sewaktu-waktu terutapama apabila terjadi lonjakan permintaan. Proses penerimaan barang jadi yang diterima TW berasal dari pabrik langsung
Proses Aktivitas Pekerja yang Bertugas Truk antri - Persiapan truk Sopir Surat jalan (SJ) ke warehouse SJ diserahkan ke helper oleh sopir Surat jalan (SJ) ke kantor SJ diserahkan ke Distribution Assistance (DA) oleh helper Periksa surat jalan (SJ) DA Surat jalan (SJ) kembali ke warehouse Helper Persiapan pallet 2 unskill worker (berganitian) Menurunkan barang 8 unskill worker menurunkan barang, 2 helper dan seorang sopir mengawasi Memindahkan barang ke invetory Seorang unskill worker GRGI Tanda tangan surat jalan Sopir namun dibantu helper Hasil tanda tangan ke kantor Hasil tanda tangan diserahkan ke DA oleh helper Membuat GRGI GRGI ke warehouse Tanda tangan GRGI GRGI ke kantor
Perhitungan Waktu Baku Perhitungan waktu baku dilakukan berdasarkan data-data waktu tiap proses aktivitas yang telah diambil melalui pengamatan langsung di lapangan
Current State Value Stream Mapping Current state value stream mapping menggambarkan seluruh proses aktivitas pada TW. Penggambaran ini berdasarakan pengamatan yang dilakukan di PT. X. Hasil penggambaran ini diverifikasi dan divalidasikan pada supervisor tiap daerah warehouse untuk melihat apakah masih ada kegiatan yang belum tergambarkan
Identifikasi Waste Truk antri pada penerimaan barang dari pabrik ke TW. Proses awal ketika truk datang di TW, truk tidak dapat langsung diproses karena daerah bongkar muat penuh sehingga truk harus antri terlebih dahulu
Transportation Waste Memindahkan SJ pada penerimaan barang dari pabrik ke TW Transportation waste yang terjadi adalah akibat adanya double transportation untuk kegiatan memberikan SJ dari sopir ke DA. Double transportation ini terjadi karena sopir tidak dapat langsung memberikan SJ ke DA sehingga harus melalui helper dahulu
Perpindahan untuk Proses GRGI pada Penerimaan Barang dari Pabrik ke TW Transportation waste yang terjadi adalah akibat banyaknya aktivitas perpindahan untuk proses GRGI. Pertama adalah memindahkan hasil tanda tangan SJ ke kantor untuk dibuatkan GRGI. Kedua adalah memindahkan GRGI dari kantor menuju warehouse untuk ditandatangani sopir. Ketiga adalah memindahkan GRGI yang telah ditandatangani kembali ke kantor untuk diarsip.
Berikut ini adalah rekapitulasi waste yang teridentifikasi yang terjadi pada proses penerimaan barang dari pabrik ke TW, serta penyebabnya
Improvement Memindahkan SJ pada penerimaan barang dari pabrik ke TW Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menambah loket pada kantor sehingga dapat mepermudah alur atministrasi sekaligus dapat memperpendek jarak perpindahan yang terjadi (petugas tidak perlu masuk kantor). Penerapan perbaikan ini menyebabkan proses perpindahan SJ hanya diperlukan sekali yaitu langsung dari sopir ke loket agar dapt diperiksa DA setelah itu sopir dapat langsung memberikannya ke helper di warehouse. Keuntungan penerapan perbaikan ini adalah dapat menghilangkan double transportation yang terjadi dan juga mengurangi jarak perpindahan sehingga lead time dapat berkurang.
Perpindahan untuk proses GRGI pada penerimaan barang dari pabrik ke TW Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menambah loket pada kantor sehingga dapat mempermudah alur administrasi sekaligus dapat memperpendek jarak perpindahan yang terjadi (petugas tidak perlu masuk kantor). Penerapan perbaikan ini menyebabkan proses perpindahan diperlukan sekali saja yaitu helper memberikan hasil tanda tangan Sj ke DA melalui loket
Future State Value Stream Mapping
Analisis Perbandingan Current State Value Stream Mapping dengan Future State Value Stream Mapping
Perbandingan Waktu Baku Kondisi Awal dan Kondisi Setelah Perbaikan
DAFTAR PUSTAKA Penerapan Value Stream Mapping dalam upaya mengurangi waste guna menurunkan lead time proses penerimaan barang jadi di PT X.http://dewey.petra.ac.id/catalog/ft_viewer.php?fname=jiunkpe/s1/tmi/2011/jiunkpe-ns-s1- 2011-25407050-24350-barang-chapter4.pdf (diakses pada tanggal 17 oktober 2014) PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING STUDI KASUS PADA INDUSTRI OTOMOTIF http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20293219-S1491-Perancangan%20lean.pdf (diakses pada 17 oktober 2014) http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-2-00580-TISI_Bab%203.pdf (diakses pada 17 oktober 2014)