SEBAGAI ALTERNATIF PRODUK OBAT YANG LEBIH AMAN PRODUK – PRODUK BIO PHYTOFARMACA MEDICINE PRODUK – PRODUK BIO PHYTOFARMACA MEDICINE

BATP. COM (BIO ADENOSIN TRI PHOSPHATE COMPLEX) BIF. COM (BIO ISO FLAVON COMPLEX) HEBCHER (HEMO BIO CHEMO EXISTING RECOVERY)

SIMPLYCIA : Ramuan Obat dari Ekstrak Tanaman (Phyto) Berkhasiat BIO PHYTOFARMACA MEDICINE ? BIO FARMACA : Fermentasi yang menghasilkan obat-obatan) PENGERTIAN : BIO PHYTOFARMACA MEDICINE : Obat-Obatan Yang Dihasilkan dari proses fermentasi Ekstrak Tanaman Berkhasiat BIO PHYTOFARMACA MEDICINE : Obat-Obatan Yang Dihasilkan dari proses fermentasi Ekstrak Tanaman Berkhasiat

OBAT : (Ramuan, Substrat, Mikroba) yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses Metabolisme dalam tubuh manusia sehingga dapat dihasilkan energi dan peningkatan kesehatan Healthly Energy Metabolism Bio Phyto Farmaca Medicine ?

Salah Satu Dari Bio Phyto Farmaca Medicine BIOPROSES UNTUK PEMBUATAN “ISOFLAVON”

Obat anti oksidan, anti hemolitik, anti tumor, dan anti kanker Obat anti oksidan, anti hemolitik, anti tumor, dan anti kanker

RHYZOPUS, MUCOR, ASPERGILLUS, PENICILLIUM RHYZOPUS, MUCOR, ASPERGILLUS, PENICILLIUM

Senyawa Karbon Kompleks yang dihasilkan dari proses hidrolisa dan hidroksilasi daedzein, glycetein, dan genistein ISOFLAVON (C 15 H 10 O 5 )

Kacang Kedelai, kacang Tolo Merah, Kacang Koro, Biji Kedawung, Biji Puteri Malu, Petai Cina, Buah Jengkol BAHAN BAKU ISOFLAVON

POLA HIDUP, POLA MAKAN, DAN KONDISI LINGKUNGAN YANG SEMAKIN BURUK KEBUTUHAN SUPPLEMENT DAN OBAT DARI TANAMAN SEMAKIN MENINGKAT POTENSI TANAMAN DI INDONESIA TINGGI, NAMUN NILAI TAMBAHNYA RENDAH PERLU ADANYA BIO-SUPPLEMENT DAN OBAT YAMG AMAN DAN BERNILAI TINGGI DARI CULTUR CAMPURAN

KEBUTUHAN “ISOFLAVON” UNTUK BERBAGAI PENYAKIT SEMAKIN MENINGKAT PRODUKSI “ISOFLAVON” YANG TELAH DILAKUKAN KURANG EKONOMIS PERLU BIOPROSES “ISOFLAVON” DGN FERMENTASI BAHAN TANAMAN ISOFLAVON YANG EFISIEN

ISOFLAVONALKALOID BIO (LOGAM + MINERAL) GARLIC RESINOLEIC ESTER ASAM AMINO ESSENSIAL VITAMIN

Produksi Isoflavon optimal pada kondisi : tepung jengkol 3 kg, kedelai 5 kg, tapioka 2 kg, C/N = 150, C/P = 50, C/K = 100, dan C/Mineral = 70 Produksi Isoflavon optimal pada kondisi : tepung jengkol 3 kg, kedelai 5 kg, tapioka 2 kg, C/N = 150, C/P = 50, C/K = 100, dan C/Mineral = 70

Pengobatan Model Biomolekuler ini Mempunyai Prospek Yang Baik, Karena Dirasa Lebih Aman, Murah, dan Ramah Lingkungan walaupun memerlukan waktu yang lebih lama Pengobatan Model Biomolekuler ini Mempunyai Prospek Yang Baik, Karena Dirasa Lebih Aman, Murah, dan Ramah Lingkungan walaupun memerlukan waktu yang lebih lama

Disarankan untuk sejauh mungkin mengganti sebagian tepung kedelai dengan tepung jengkol yang lebih murah, namun perlu mencari mikroba yang lebih cocok dengan model ini Disarankan untuk sejauh mungkin mengganti sebagian tepung kedelai dengan tepung jengkol yang lebih murah, namun perlu mencari mikroba yang lebih cocok dengan model ini

ATP ADENOSIN TRI PHOSPHATE (C 10 H 16 N 5 O 13 P 3 ) Senyawa enzime yang terbuat secara internal oleh metabolisme sel dalam tubuh manusia

 GLUKOSA, MALTOSA, POLISAKARIDA  AMILASE, BIO MINERAL (Ca, Mg, Ba, Si, K)  BIO LOGAM (Fe, Al, Zn, Ti, Se, Ge)  BIO PHOSPHATE, VITAMIN (C, D, B, E)  ALKALOID (EKSTRAK TANAMAN), PUPUK N-P-K

HASIL FERMENTASI MENGGUNAKAN CULTUR CAMPURAN DARI BAHAN – BAHAN GLUKOSA, MALTOSA, POLISAKARIDA, AMILASE, MINERAL, LOGAM, PHOSPHATE, VITAMIN, ALKALOID, DAN PUPUK (N, P, K)

RHYZOPUS, LACTO SACHARO, DAN STEPTOCOCCUS RHYZOPUS, LACTO SACHARO, DAN STEPTOCOCCUS

MERUPAKAN SIKLUS KARBON YANG BERFUNGSI UNTUK MEMBAKAR GLUKOSA MENJADI ENERGI MERUPAKAN SIKLUS KARBON YANG BERFUNGSI UNTUK MEMBAKAR GLUKOSA MENJADI ENERGI

GLUKOSA, MALTOSA, POLISAKARIDA, AMILASE GLUKOSA, MALTOSA, POLISAKARIDA, AMILASE  SUMBER KARBON  SUMBER KARBON BIO MINERAL, VITAMIN  PENGHANTAR BIO MINERAL, VITAMIN  PENGHANTAR ELEKTRON DLM PENYAMBUNGAN RANTAI ELEKTRON DLM PENYAMBUNGAN RANTAI KARBON KARBON BIO LOGAM  DONOR ELEKTRON BIO LOGAM  DONOR ELEKTRON BIO PHOSPHATE, VITAMIN (C, D, B, E) BIO PHOSPHATE, VITAMIN (C, D, B, E) ALKALOID  PEMBENTUKAN ANTI BODI ALKALOID  PEMBENTUKAN ANTI BODI