“SOCIAL EXCLUSION: A CONCEPT IN NEED OF DEFINITION?” Robin Peace

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN DAN ANGGOTA KELUARGANYA
Advertisements

MASALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN MASYARAKAT
EKSKLUSI SOSIAL DALAM DUNIA KERJA
WAWASAN DAN ANALISIS SOSIAL (ANSOS) Peran dan Fungsinya dalam KKN
Social Determinant of Health
DATA IDENTIFIKASI DAN LINGKUNGAN
KESENJANGAN SOSIAL : dalam Teori-teori Sosiologi
KEMISKINAN Kemiskinan dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan: Ekonomi, Sosial, Pendidikan, Kesehatan. Menurut Andre Bayo (1981) Kemiskinan bersifat.
Pradipta Paramitha1 The Methodology for Participatory Assessment MPA.
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
URBANISASI DAN PENYIMPANGAN PERILAKU
Pengertian PERDAGANGAN (TRAFFICKING) PEREMPUAN dan ANAK
Pemberdayaan di Indonesia
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
PERSPEKTIF SOSIOLOGI BAHASAN 2. Secara garis besar tema yang dapat dikategorikan ke dlm perspektif Sosiologi: 1. Stratifikasi sosial 2. Gender dan jenis.
KESETARAAN PEREMPUAN – LAKI-LAKI
Mobilitas Sosial Kelompok 1 : Bagus Imam S. (13.004)
OLEH : KELOMPOK 6 FAUZAN AZWAR ( ) M. GUNAWAN RADITYA ( ) JANANURAGADI ( ) RANU WIRANTONO ( )
Peran Analisis Demografi dalam Perencanaan Ketenagakerjaan
MASALAH SOSIAL & KEBERFUNGSIAN SOSIAL
KERANGKA KERJA MEMAHAMI MASALAH KOMUNITAS MAUPUN MASALAH ORGANISASI
II. NILAI DAN ETIKA DALAM PEKERJAAN SOSIAL
Public Goods Barang publik
ETNISITAS RESTU RAHMAWATI, MA.
Teori ETNISITAS.
KELOMPOK 10 ANALISIS DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA DAFTAR ISI DATA A B TEORI A B ANALISIS A B c KESIMPULAN.
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan
KAMPUS FHUI 21 FEBRUARI 2004 Pelatihan, Simulasi dan Penyuluhan Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual dalam Keluarga Maupun Lingkungan Sekitar.
AUDITA NUVRIASARI, SE, MM
PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN MASYARAKAT
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
EKSKLUSI SOSIAL : Sejarah Konsep
Perbedaan Individu (Pertemuan ke-4)
HAK PENDIDIKAN ANAK BERDASARKAN HAM
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
Wanita dan Hukum Seks dan Gender.
KONFLIK DALAM KELUARGA MENURUT PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
Oleh: Cici Baedirini [ ] Dini Kusumaningrum [ ]
LP WANITA DAN PERMASALAHANNYA
Hambatan-hambatan dalam Komunikasi Antarbudaya
Teori ETNISITAS.
Ketenagakerjaan.
Pardomuan B.M. Sianipar MOBILITAS.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SOSIAL
URBANISASI.
ILMU ALAMIAH DASAR MANAJEMEN
KEMISKINAN Anis Fitrah Abadi [4] Fawaidul Amaliyah Putri [19]
KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Kondisi Sosial –Ekonomi dan masalah kesehatan
Urbanisasi dan Migrasi
BAB 28 Pengangguran dan Tingkat Alamiahnya
OLEH: DRA, HJ. FATMAWATY HARAHAP, MAP
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
PPt 3.2 ANALYSIS GENDER ”Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan; Pengertian dan model-model Analisis Gender; dan menjelaskan model.
PRINSIP-PRINSIP INTERVENSI MAKRO (The 22 Principles of CD – Jim Ife) OLEH : DIDIET WIDIOWATI 12/8/2018.
KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Oleh m.
Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
Peran Analisis Demografi dalam Perencanaan Ketenagakerjaan Aris Ananta Jakarta: Program Studi Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Program Pascasarjana UI,
URBANISASI DAN PENYIMPANGAN PERILAKU
Transcript presentasi:

“SOCIAL EXCLUSION: A CONCEPT IN NEED OF DEFINITION?” Robin Peace Kelompok 1 Andre Satriya Utama Edwin Arief Nugroho Nur Rina Maskayanti

History of The Concept Tahun 1980 an, Robin Peace membahas istilah eksklusi sosial yang berawal dari sebuah “Poverty Programmes” di Uni Eropa. War on poverty  fight against social exclusion Di Perancis, eksklusi sosial digunakan untuk pengkategorian orang yang dikeluarkan atau diasingkan dari program asuransi sosial.

Pada tahun 1974, Paul Lenoir mengidentifikasi 10 kategori atau kelompok yang dikeluarkan, yakni penderita cacat mental, mereka yang bunuh diri, cacat usia, anak-anak yang mengalami kekerasan, penyalah guna zat, orang tua tunggal (terutama perempuan), penjahat, mereka yang mempunyai banyak masalah rumah tangga, marginalisasi, asosial dan mereka yang tidak mampu beradaptasi.

Pada pertengahan tahun 1990 an istilah eksklusi banyak digunakan dalam kebijakan di Uni Eropa. Di Inggris istilah eksklusi mengalami reification, yang awalnya bersifat action berubah menjadi thing untuk me-lebeling kelompok.

Kategori atribut eksklusi sosial dalam kebijakan: Label/nama/kategori orang yang ter-eksklude Nama untuk jenis eksklusi yang berbeda Nama untuk identifikasi faktor penyebab eksklusi Metafora untuk negara, kondisi, atau tempat Penyebab struktural eksklusi Nama/label untuk dampak psiko-sosial eksklusi

Peace menemukan setidaknya 15 jenis eksklusi, antara lain: - social marginalisation - new poverty, democratic legal/ political exclusion, - nonmaterial disadvantage, - exclusion from the “minimal acceptable way of life”, - cultural exclusion (race and gender), - exclusion from family and the community, - exclusion from the walfare state, - long-term poverty, - exclusion from mainstream political and economic life, - poverty, state of deprivation, - detachment from work relations, - economic exclusion, - exclusion from the labour market

Faktor Penyebab Eksklusi Peace (1999), eksklusi mencakup kurangnya akses terhadap faktor mobilitas sosial, komunikasi, sistem sosial yang vital, perumahan, pelayanan publik, keamanan sosial, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan kewarganegaraan.

Kurangnya pengakuan- pandangan negatif terhadap kelompok miskin, diskriminasi sosial, ketimpangan budaya, prasangka dalam masyarakat, perumahan, label, segregasi, diskriminasi etnis, dan rendahnya partisipasi perempuan. Personal intensifier - gaya hidup yang tidak baik, keadaan keluarga yang negatif, standar hidup rendah, kurangnya kesehatan, hutang, perdagangan narkoba, rendahnya tingkat pendidikan.

Spatial intensifiers - isolasi sosial, isolasi geografis, keterpisahan dari keluarga dan komunitas, migrasi keluar.

Tiga Aspek terkait Eksklusi Metaphors of Exclusion Peace - keadaan yang mengalami penurunan terus menerus, daerah pinggiran, kelompok minoritas, terpisah dari hubungan kerja, perangkap kemiskinan, siklus eksklusi, siklus hidup kemiskinan, jaringan yang lemah, cacat kumulatif, situasi berisiko, hidup di bawah garis kemiskinan, ruang miskin, pulau miskin, kota-kota kumuh, ghetto, zona residental ilegal, zona perumahan yang acak

Structural Cause Peace - eksklusi berhubungan dengan pekerjaan, seperti pekerja anak, upah rendah, pekerja tanpa keterampilan, tidak adanya perlindungan pekerja, pekerja lansia, pengangguran jangka panjang. Phycho-Social Effects of Exclusion Peace - hilangnya identitas, afiliasi budaya, integrasi dalam dunia kerja, tujuan, integrasi dalam hubungan sosial, depresi mental.

Definition of Social Exclusion Laporan “Eropean Union Poverty Pragrammes”, eksklusi dipandang secara multidimensional. Terdapat definisi eksklusi yang berbeda-beda di setiap wilayah. Democratic Dialogue (1995), eksklusi tidak hanya mengarah pada deprivasi secara materi, tetapi penolakan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial.

Di Skotlandia, eksklusi didefinisikan sebagai suatu yang kompleks dan penyebabnya saling berhubungan, sehingga dampaknya akan menyebabkan eksklusi yang lebih jauh lagi. The UK Social Exclusion Unit  lebih fokus pada individual dan eksklusi didefinisikan lebih dari pembahasan tentang kemiskinan. Permasalahan terkait pengangguran, kurangnya keterampilan, rendahnya pendapatan, kurangnya perumahan, tingginya angka kejahatan, terpecahnya ikatan dalam keluarga.

European Union mengidentifikasi eksklusi ke dalam 3 bidang, yakni: Ekonomi: pengangguran, deprivasi terhadap sumber daya Sosial: hilangnya keterikatan individu dengan arus utama dalam masyarakat Politik: kategori penduduk - perempuan, etnis, kelompok agama, migran

Laporan ILO Atribut individu - keadaan yang tidak menguntungkan, lebih dari definisi kemiskinan yang kurang akan pendapatan atau kepemilikan materi. Properti dalam masyarakat - perspektif institusional terkait etnis, jenis kelamin.

United Kingdom Eksklusi: Sosial Geografis Artinya, individu secara sosial tereksklud jika dia secara geografis berada dalam masyarakat, tetapi tidak berpartisipasi dalam aktivitas normal sebagai anggota dari masyarakat

Aktivitas normal itu mencakup: Consumption activity Savings activity Production activity Political activity Social activity

Janie Percy Smith - mengidentifikasi bahwa untuk mengukur eksklusi tidak hanya memakai dimensi ekonomi, sosial, dan politik tetapi juga dimensi lingkungan, individu, spasial, dan kelompok

Percy Smith menggambarkan “agenda moral yang medukung pembahasan intervensi kebijakan” Wacana yang beredar kuat di masyarakat terkait eksklusi sosial sebagai kerangka kebijakan yang menempatkan nilai “independence”. Pengembangan inklusi sosial

Identitas Berdasarkan Politik Diskusi berdasarkan identitas politik sebagai dasar perumusan kebijakan untuk mengurangi ketimpangan Bisa menjadi problematik untuk definisi yang sempit terkait konsep eksklusi

Kesimpulan Banyak definisi yang berbeda terkait konsep eksklusi sosial Kedua konsep “eksklusi sosial” dan “inklusi sosial” mempunyai risiko masing-masing dalam penetapan paramater normatif yang banyak mempersulit kehidupan “orang-orang pinggiran” Eklusi dan inklusi sosial merupakan penanaman untuk proses kolektif yang dapat menghambat orang untuk mengakses peluang dan sarana guna mencapai kesejahteraan dan keamaanan bagi mereka