Munculnya Media Komunikasi Massa (2) Pertemuan 4 Matakuliah : O0144 / Teori Komunikasi Massa Tahun : 2008 / 2009 Munculnya Media Komunikasi Massa (2) Pertemuan 4
Munculnya Media Komunikasi Massa (2) Komponen Citra Media Proses dan Hubungan Komunikasi Massa Beberapa Perspektif Komunikasi Massa Bina Nusantara
Komponen Citra Media Beberapa hal yang menyangkut komponen citra media adalah: (1) Dimensi Politik (2) Dimensi Normatif (3) Komponen Organisasi dan Komponen Teknologi (4) Dimensi distribusi, penerimaan dan pemakaian (5) Dimensi yang menyangkut pengirim dan Penerima (6) Ringkasan Bina Nusantara
1. Dimensi Politik Dimensi politik menyangkut berbagai otoritas eksternal yang membatasi dan mengatur media Dimensi politik biasanya memusatkan perhatian pada media yang dianggap kritis Kontrol biasanya dilakukan terhadap media yang menitikberatkan pemberitaannya pada kekuasaan negara. Bina Nusantara
2. Dimensi Normatif Dimensi normatif berkenan dengan nilai-nilai sosial budaya, serta menyangkut tiga dimensi lainnya. Dimensi pertama berkenan dengan kualitas moral dan kadar keseriusan isi media Dimensi kedua berkenan dengan orientasi terhadap kenyataan dan fantasi Dimensi ketiga berkenan dengan estetis atau budaya, dengan memperhatikan budaya “tinggi” atau budaya “massa” Bina Nusantara
3. Komponen Organisasi dan Komponen Teknologi Dimensi ini mengacu pada wujud atau pengalaman yang lazim dialami pengguna. Beberapa hal yang dapat diamati adalah: Apakah isi ditentukan sebagai satu unit tersendiri atau seperangkat teori yang jumlahnya lebih banyak Apakah perhatian diberikan secara individual atau kolektif Apakah isi dibatasi oleh ruang dan waktu Apakah pemakainya dibatasi oleh waktu dan tempat Apakah pembuatan diselenggarakan di tempat pembuatan Bina Nusantara
Media yang memiliki kesatuan isi adalah buku, film dan musik rekaman Media yang menyajikan seperangkat materi yang berjumlah banyak adalah surat kabar, televisi dan film Media yang banyak digunakan secara kolektif adalah film, menyusul televisi Media yang paling banyak dipakai secara individual adalah buku, serta acapkali radio Buku adalah media yang paling tidak terikat oleh ruang dan waktu Film sangat terikat oleh ruang dan waktu Bina Nusantara
4. Dimensi yang menyangkut pengirim dan Penerima Empat aspek penting dalam dimensi ini: Pertama, adanya tumpang tindih antara pengalaman individu dan pengalaman kolektif dalam segi pemakaian Kedua, menyangkut sejauhmana eratnya hubungan dengan sumber Ketiga, berkenan dengan pengirim ditinjau dari sudut penerima Keempat, dimensi “interaktivis” (kegiatan timbal balik), yakni kesempatan berkomunikasi yang diberikan media Bina Nusantara
6. Ringkasan, Dimensi Utama definisi Media dan Citra Media Hubungan media dengan negara Masyarakat Kontrol oleh negara Konformitas Perhatian terhadap politik Versus Ketidaktergntungan Kecenderungan kritis Marginalitas politik II. Nilai-nilai sosial dan budaya Orientasi pada kenyataan Serius dan moral Seni, budaya tinggi Versus Orientasi pada fantasi Nonmoral, menghibur Nonseni, budaya massa III. Ciri-ciri organisasi dan teknologi Tekanan pada organisasi: pesan:produksi:distribusi Teknologi: tinggi Profesi: jelas Versus Teknologi rendah Profesi: kabur Bina Nusantara
IV. Keadaan distribusi, penerimaan dan pemakaian Kesatuan isi Isi dibatasi oleh waktu dan ruang Perhatian dan pemakai individual Pemakainya terikan ruang & waktu Pemasokal (supply) Isisnya beraneka Tidak terikat waktu dan ruang Perhatian dan pemakaian kolektif Pemakainya bebas dari keterbatasan Pemasokan tidak dikelola Versus V. Hubungan sosial pengirim dan penerima Penerima sebagai individu tersendiri Keterlibatan besar Posisi sumber jauh dari pengertian ruang, waktu dan budaya IV) Interaktif Versus Penerima sebagai anggota publik Keterlibatan kecil Posisi sumber dekat dalam pengertian Ruang,waktu dan budaya Noninteraktif Bina Nusantara
Definisi dan Citra Media Baru Teknologi baru dalam bidang distribusi dan perekaman mengubah dengan cepat banyak unsur dan definisi yang berlaku Salah satu kecenderungan yang dikemukakan oleh Staubhaar dan LaRose (2002) adalah perkembangan satelit komunikasi Hingga saat ini, revolusi teknologi komunikasi telah masuk pada revolusi ke-empat Bina Nusantara
Terima kasih Bina Nusantara