MANAJEMEN PRODUKSI / OPERASI LESSON 1 MANAJEMEN PRODUKSI / OPERASI
DEFINISI MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI : SUATU KEGIATAN YG DILAKUKAN DENGAN MENGKOORDINASIKAN BERBAGAI KEGIATAN DAN SUMBER DAYA UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN TERTENTU. MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI (FOGARTY): SUATU PROSES YANG SECARA BERKESINAMBUNGAN DAN EFEKTIF MENGGUNAKAN FUNGSI MANAJEMEN UNTUK MENGINTEGRASIKAN BERBAGAI SUMBER DAYA SECARA EFISIEN DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN. SECARA UMUM MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI ADALAH SUATU KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCIPTAAN ATAU PEMBUATAN BARANG, JASA ATAU KOMBINASINYA, MELALUI PROSES TRANSFORMASI DARI MASUKAN SUMBER DAYA PRODUKSI MENJADI KELUARAN YANG DIINGINKAN.
UNSUR-UNSUR POKOK KONTINYU : BERARTI MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI BUKAN SUATU KEGIATAN YG BERDIRI SENDIRI. EFEKTIF : BERARTI SEGALA PEKERJAAN HARUS DILAKUKAN SECARA TEPAT DAN SEBAIK-BAIKNYA, SERTA MENCAPAI HASIL SESUAI DENGAN YG DIHARAPKAN. FUNGSI MANAJEMEN : KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI MEMERLUKAN PENGETAHUAN YG LUAS KARENA MENCAKUP BERBAGAI FUNGSI MANAJEMEN (POAC). SUMBER DAYA : KARENA DALAM PELAKSANAANNYA BERBAGAI SUMBER DAYA SEPERTI MANUSIA, MATERIAL, MODAL, MESIN, MANAJEMEN, METODE, ENERGI DAN INFORMASI DIINTEGRASIKAN UNTUK MENGHASILKAN BARANG ATAU JASA . EFISIEN : MANAJER PRODUKSI DAN OPERASI DITUNTUT UNTUK MEMPUNYAI KEMAMPUAN KERJA SECARA EFISIEN AGAR DAPAT MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA DAN MEMPERKECIL LIMBAH. TUJUAN : KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI HARUS MEMPUNYAI TUJUAN YAITU MENGHASILKAN SUATU PRODUK SESUAI YG DIRENCANAKAN.
PERBEDAAN BARANG DAN JASA BERWUJUD DAPAT DISIMPAN BANYAK MENGGUNAKAN PROSES MESIN DIPRODUKSI LEBIH DULU BARU DIKONSUMSI KONTAK DENGAN KONSUMEN RENDAH KUALITAS BERSIFAT OBYEKTIF TIDAK BERWUJUD TIDAK DAPAT DISIMPAN BANYAK MENGGUNAKAN PROSES MANUSIA DIPRODUKSI BERSAMAAN WAKTUNYA DENGAN DIKONSUMSI KONTAK DENGAN KONSUMEN TINGGI KUALITAS BERSIFAT SUBYEKTIF
FUNGSI MANAJEMEN DALAM MANAJEMEN OPERASI PERENCANAAN (PLANNING) : MANAJER OPERASI MENENTUKAN TUJUAN SUBSUTEN OPERASI DARI ORGANISASI DAN MENGEMBANGKAN PROGRAM, KEBIJAKAN DAN PROSEDUR YG DIPERLUKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN, MENCAKUP PENENTUAN PERANAN, FOKUS DARI OPERASI, PERENCANAAN PRODUK, FASILITAS DAN SUMBER DAYA PRODUKSI. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING): MANAJEMEN OPERASI MENENTUKAN STRUKTUR INDIVIDU, GRUP, SEKSI, BAGIAN, DIVISI, ATAU DEPARTEMEN DALAM SUBSISTEM OPERASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI, MENCAKUP MENENTUKAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB. PENGGERAKAN (DIRECTING/ACTUATING) : DILAKSANAKAN DENGAN MEMIMPIN, MENGAWASI DAN MEMOTIVASI KARYAWAN UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS. PENGENDALIAN (CONTROLLING) : DILAKUKAN DENGAN MENGEMBANGKAN STANDAR DAN JARINGAN KOMUNIKASI YG DIPERLUKAN AGAR PENGORGANISASIAN DAN PENGGERAKAN SESUAI DENGAN YG DIRENCANAKAN DAN MENCAPAI TUJUAN.
PROSES TRANSFORMASI MASUKAN KELUARAN MANUSIA MESIN MATERIAL MODAL METODE ENERGI INFORMASI PROSES TRANSFORMASI BARANG ATAU JASA UMPAN BALIK / FEED BACK
PROSES MANUFAKTUR CONTINUOUS PROCESS INDUSTRIES : INDUSTRI YANG MEMPRODUKSI BARANG DENGAN PROSES KONTINYU. ARTINYA BUKAN 24 JAM OPERASI, MELAINKAN PROSES YG DILAKUKAN SECARA TUMPUKAN, BUKAN PER UNIT PRODUK. INDUSTRI INI SERING MENGGUNAKAN PROSES KIMIA DARI PADA FISIK ATAU MEKANIK, SEPERTI INDUSTRI PUPUK, GULA, SEMEN ATAU TEPUNG DLL. INTERMITTEN PROCESS INDUSTRIES ATAU DISCRETE PARTS MANUFACTURING : INDUSTRI YANG MEMPRODUKSI BARANG SECARA PROSES INDIVIDU, UNIT PER UNIT. SEPERTI ELEKTRONIK, MOTOR, DLL.
3 JENIS INTERMITTEN PROCESS INDUSTRIES JOBBING SHOP PRODUCTION : MEMPRODUKSI BERBAGAI JENIS BARANG YG BERBEDA DENGAN VOLUME PRODUKSI YG RENDAH (BEBERAPA UNIT SAJA) UNTUK MASING-MASING JENIS BARANG, PERALATAN YG FLEKSIBEL, MAMPU MENGERJAKAN BERBAGAI JENIS BARANG, TENAGA KERJA YG AHLI DAN BERPRODUKSI BERDASARKAN PESANAN. EX. MEBEL, DLL BATCH PRODUCTION : MEMPRODUKSI BARANG DALAM BATCH ATAU LOT YG KECIL DENGAN BERBAGAI TAHAP PENGERJAAN, SETIAP TAHAP PENGERJAAN DILAKUKAN UNTUK SELURUH BATCH SEBELUM MENUJU TAHAP PENGERJAAN BERIKUTNYA. PERALATAN YG MULTI GUNA UNTUK BERBAGAI PEKERJAAN SESUAI PERMINTAAN. PEKERJAAN INI ANTARA JOBBING SHOP PRODUCTION DAN MASS PRODUCTION, VOLUME PRODUKSI CUKUP BESAR TETAPI MASIH BELUM CUKUP MEMENUHI PRODUKSI MASSAL. EX. PERAKITAN MESIN DAN PERALATAN PABRIK. MASS PRODUCTION : JENIS BARANG YG DIPRODUKSI RELATIF SEDIKIT TETAPI DENGAN VOLUME PRODUKSI YG BESAR (MASSAL), KARENA ITU SELURUH PRODUK BIASANYA DISTANDARISASIKAN. PERMINTAAN PRODUK STABIL, DESAIN PRODUK STABIL. PERALATAN MESIN KHUSUS. EX. LAMPU, TELEVISI, DLL.
KARAKTERISTIK INTERMITTEN PROCESS INDUSTRIES MASS PRODUCTION BATCH PRODUC TION JOBBING SHOP PRODUC VOLUME PRODUKSI VARIASI JENIS PRODUK KETERAMPILAN TENAGA KERJA STANDARISASI PRODUK SPESIALISASI PERALATAN/MESIN TINGGI RENDAH SEDANG
PRODUKTIVITAS PRODUKTIVITAS MERUPAKAN UKURAN BAGAIMANA BAIKNYA SUATU SUMBER DAYA DIATUR DAN DIMANFAATKAN UNTUK MENCAPAI HASIL YANG DIINGINKAN. SECARA UMUM PRODUKTIVITAS DAPAT DINYATAKAN SEBAGAI RASIO ATAU PERBANDINGAN ANTARA KELUARAN (OUT PUT) TERHADAP MASUKAN (INPUT), ATAU RASIO HASIL YANG DIPEROLEH TERHADAP SUMBER DAYA YANG DIPAKAI.
KELUARAN HASIL YG DIPEROLEH PRODUKTIVITAS = = MASUKAN SUMBER DAYA YG DIGUNAKAN KELUARAN PRODUKTIVITAS TOTAL = (TENAGA KERJA + MESIN + MATERIAL, DLL) KELUARAN KELUARAN PRODUKTIVITAS PARSIAL = ATAU = BIAYA TENAGA KERJA JAM KERJA ORANG PRODUKTIVITAS PERIODE TERTENTU INDEKS PRODUKTIVITAS = X 100 PRODUKTIVITAS PERIODE DASAR
PRODUKTIVITAS TOTAL (TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY / TFP) : JIKA DALAM RASIO MASUKAN YG DIPAKAI UNTUK MENGHASILKAN KELUARAN DIHITUNG SELURUHNYA. HAL INI DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR PERUBAHAN EFISIENSI DARI KEGIATAN OPERASIN DALAM SUATU PERIODE TERTENTU. PRODUKTIVITAS PARSIAL (PARTIAL PRODUCTIVITY) : JIKA YG DIHITUNG SEBAGAI MASUKAN HANYA KOMPONEN TERTENTU SAJA.
CONTOH 1 PADA TH 1995 DAN 1996, PT. ABC MENGHASILKAN PRODUKSI MASING2 SEBESAR 28.000 Kg DAN 35.000 Kg ROTI KERING. SUMBER DAYA YG DIGUNAKAN DALAM 2 TAHUN ITU SBB : TAHUN 1995 HARGA TEPUNG TERIGU Rp. 1.000/Kg, TENAGA KERJA Rp. 6.000/JAM DAN LISTRIK Rp. 5.000/Kva. MASUKAN 1995 1996 TEPUNG TERIGU (Kg) TENAGA KERJA (JAM/ORANG) LISTRIK (KVA) 40.000 10.000 8.000 50.000 12.000 9.000
PRODUKTIVITAS TOTALNYA : 28.000 TAHUN 1995 = _________________________ = 200 Kg/juta 40.000(1000) + 10.000(6000) + 8.000 (5000) 35.000 TAHUN 1996 = _________________________ = 209,6 Kg/juta 50.000(1000) + 12.000(6000) + 9.000 (5000) PRODUKTIVITAS TOTAL TAHUN 1996 DIHITUNG BERDASARKAN HARGA KONSTAN TAHUN 1995. SELAMA PERIODE 1995-1996 TERJADI KENAIKAN PRODUKTIVITAS SEBESAR 4,8% YAITU DARI 200 MENJADI 209,6 Kg/JUTA.
CONTOH 2 BAGIAN PRODUKSI PT ABC YANG BERPRODUKSI MEMBUAT TELEPON, RATA-RATA BERHASIL MERAKIT 800 SET TELEPON PER HARI PADA TAHUN 1990. APABILA JUMLAH TENAGA KERJA PADA BAGIAN ITU SEBANYAK 80 ORANG. MAKA : 800 UNIT/HARI PRODUKTIVITAS = ______________ = 10 UNIT/HARI/ORANG TENAGA KERJA 80 ORANG
CONTOH 3 INDEKS PRODUKTIVITAS TAHUN RATA-RATA PRODUKSI (UNIT/HARI) TENAGA KERJA (ORANG) PRODUKTIVITAS (UNIT/ORANG/HARI) INDEKS PRODUKTIVITAS 1 2 3 4 5 1990 1991 1992 1993 1994 640 701 714 730 760 80 85 91 95 100 8,00 8,25 7,85 7,68 7,60 103 98 96