ALKOHOL
TATA NAMA
Gugus fungsi alkohol adalah gugus hidroksil, –OH Gugus fungsi ini memiliki 2 ikatan kovalen yang reaktif, ikatan C–O dan ikatan O–H Keelektronegatifan oksigen jauh lebih besar daripada keelektronegatifan karbon dan hidrogen Ikatan kovalen pada gugus fungsi terpolarisasi; oksigen kaya elektron, karbon and hidrogen elektrofilik
Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul alkohol dan air Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul alkohol dan air. Oleh karena itu alkohol larut dalam air. Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul alkohol. Oleh karena itu, titik didih alkohol sangat tinggi dibandingkan dengan alkana padanannya
Oksidasi Alkohol dapat dioksidasi menjadi aldehida atau keton Oksidasi Alkohol dapat dioksidasi menjadi aldehida atau keton. Oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat Oksidator kuat : K2Cr2O7, KMnO4 Oksidator lemah : CrO3-piridina Alkohol 1° akan menjadi alehid/asam karboksilat Alkohol 2° akan menghasilkan keton Alkohol 3° tidak akan teroksidasi
SENYAWA KARBONIL ALDEHID KETON Rumus = CnH2nO
Aldehide dan ketone adalah senyawa organik yang mempunyai gugus fungsi, C=O. Atom C pada gugus fungsi tersebut masih memiliki sisa 2 tangan yang dapat digunakan untuk mengikat H atau substituen alkil atau aril. Jika salah satu tangan mengikat H, senyawa tsb adalah aldehid. Jika selain H, senyawa tsb adalah keton.
TATA NAMA
Sifat-sifat Fisik : Aldehid dan keton merupakan senyawa polar. Ikatan polar pada gugus aldehid dan keton ditunjukkan oleh gambar Aldehid dan keton mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada senyawa non polar padanannya karena adanya interaksi polar polar Aldehid dan keton dapat berinteraksi dengan molekul air dengan membentuk ikatan hidrogen. Oleh karena itu aldehid dan keton dengan Mr < dapat larut dalam air
Adisi Alkohol Adisi alkohol pada aldehid atau keton dihasilkan hemiasetal atau hemiketal.
Oksidasi - Reduksi Aldehid dapat dioksidasi dengan oksidator kuat (K2Cr2O7) maupun oksidator lemah (pereaksi Tohlen’s, Benedicts dan Fehling) menghasilkan asam karboksilat. Keton tidak dapat dioksidasi dengan pereaksi di atas
Reduksi aldehid menghasilkan alkohol 1, reduksi keton menghasilkan alkohol 2.
ASAM KARBOKSILAT
GUGUS KARBOKSIL datar polar elektron bebas
CONTOH SENYAWA ASAM KARBOKSILAT
Terdapat dalam alam dan penurunan nama TATA NAMA IUPAC TRIVIAL Jumlah atom karbon Struktur Nama trivial Terdapat dalam alam dan penurunan nama 1 HCOOH Format Semut (L-formica) 2 H3CCOOH Asetat Cuka (L-acetum) 3 H3CH2COOH Propionat Susu, mentega & keju (Yun: protos, pertama, pion, lemak) 4 H3C(CH2)2COOH Butirat Mentega (L-butyrum) 5 H3C(CH2)3COOH Valerat Akar valeria (L-valere mjd kuat) 6 H3C(CH2)4COOH kaproat Kambing (L-caper)
"Oh My Such Good Apple Pie". Asam dikarboksilat sederhana mempunyai rumus molekul umum HO2C–(CH2)n–CO2H Asam oksalat (n=0) Asam malonat (n=1) Asam suksinat (n=2) Asam glutarat (n=3) Asam adipat (n=4) Asam pimelat (n=5)
SIFAT FISIK MEMBENTUK IKATAN HIDROGEN ANTAR MOLEKUL DAN DENGAN MOLEKUL AIR
REAKSI ASAM KARBOKSILAT Pembentukan GARAM RCO2H + NaHCO3 RCO2(–) Na(+) + CO2 + H2O (CH3)3N: RCO2(–) + (CH3)3NH(+) AgOH RCO2(-) Ag(+) + H2O
Urutan prioritas gugus fungsi
TURUNAN ASAM KARBOKSILAT R-CO-X HALIDA ASAM R-CO-OR’ ESTER R-CO-O-CO-R’ ANHIDRIDA ASAM R-CO-NH2 AMIDA NITRIL
TATA NAMA HALIDA ASAM ESTER 1. CH3COCl 2. ANHIDRIDA ASAM AMIDA NITRIL = Etanoil klorida = Asetil klorida 2. = Benzoil klorida Metil propanoat Metil propionat ANHIDRIDA ASAM AMIDA NITRIL = etananitril =asetonitril =benzonitril CH3CONH2 etanamida asetamida anhidrida asam benzoat (CH3CO)2O anhidrida asam etanoat anhidrida asan asetat benzamida
SIFAT FISIK TURUNAN ASAM KARBOKSILAT Merupakan senyawa polar Klorida asam, anhidrida dan ester mempunyai titik didih yang hampir sama dibanding aldehid/keton dengan BM sebanding Amida mempunyai titik didih lebih tinggi karena amida membentuk ikatan hidrogen antar molekul Ester yang volatil kebanyakan mempunyai bau yang karakteristik dan harum sehingga digunakan sebagai bahan pembuatan parfum
AMINA
Senyawa yang mengandung gugus NH2 Struktur : RNH2 Jenis : Amina primer (1o) Amina sekunder (2o) Amina tersier (3o)
Tata Nama Amina alifatik sederhana dinamakan dengan gugus alkil yang terikat pada atom N dan diberi akhiran amin.
Pada Sistem IUPAC, gugus NH2 dinamakan gugus amino
Jika atom N mengikat 4 gugus hidrokarbon, akan bermuatan positif dan dikenal sebagai ion ammonium kuartener Senyawa yang mengandung gugus –NH2 pada cincin benzena dinamakan sebagai derivat anilin.
Senyawa siklis dimana satu atom C atau lebih diganti dengan atom N, diberi nama khusus sebagai heterosiklik amin.
Contoh Senyawa Heterosiklis Klorofil adalah kompleks Mg dengan porfirin. Hemoglobin adalah kompleks Fe dengan porfirin
Sifat-Sifat Fisik Amina : Amina 1 dan 2 bersifat polar, mampu membentuk ikatan hidrogen intermolekuler. Larut dalam air karena mampu membentuk ikatan hidrogen dengan air. Ikatan hidrogen
Kebasaan Amina Amina aromatis mempunyai sifat basa < amina alifatik karena bentuk struktur dari amina aromatis distabilkan oleh cincin benzena yang mampu beresonansi