MODEL TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST
Disusun Oleh Kelompok 1 SEMESTER/KELAS : IV/B HERLINA PUTRI ANNISAH 842020112033 INDAH PERMATA SARI 842020112036 LINA HERLINAWATI 842020112047
Tujuan Pembahasan Dapat memahami pengertian Least Cost Dapat menghitung dari setiap contoh dengan Metode Least Cost
PENDAHULUAN Metode transportasi ini dikemukakan pertama kali oleh FL. Hitch Cock pada tahun 1941. Ia menyajikan dalam suatu studi mengenai The Distribution of a Product From Several Sources to Numerous Localities. Metode inilah yang pertama-tama digunakan dalam memecahkan persoalan transportasi, yang kemudian disusul oleh T.C. Koopmans yang pada tahun 1947 menerbitkan buku tentang sistem transportasi dengan judul Optimum Utilization of the Transportasion System.
Terdapat beberapa cara yang dapat diandalkan untuk menguraikan dan menyelesaikan persoalan transportasi dengan baik, diantaranya adalah sebagai berikut: Metode Least Cost Metode Vogel’s (Vogel’s Approximation Methode) Metode North West Corner (NWC) Metode Russel (Modified Distribution Methode) Metode Simpleks Transport
Tujuan dari Pemodelan Transportasi Penyelesaian metode transportasi dalam formulasi modelnya dapat disamakan dengan pemodelan pemograman linier dimana fungsi objektifnya akan meminimumkan jumlah biaya transportasi dengan adanya pembatasan atau kendala.
METODE LEAST COST Metode Least Cost biasa disebut juga sebagai metode nilai terkecil. Catatan Penting! Syarat cell terisi = (M+N)-1, dimana M adalah jumlah baris, N adalah jumlah kolom Bila (M+N)-1 TIDAK SAMA DENGAN cell terisi, maka harus ditambahkan 0 (nol) Jumlah KAPASITAS harus sama dengan jumlah KEBUTUHAN, jika tidak maka perlu ditambahkan DUMMY.
Metode Least Cost yang lebih umum dengan langkah-langkahnya sebagai berikut. Bentuk tabel inisial dari transportasi dengan memasukkan data yang sudah diperoleh dari persoalan yang ada, seperti pada pengisian kotak-kotak kecil dengan biaya transport, total komoditas dimasukkan pada supply dan demand, dan seterusnya. Pilih biaya atau nilai terkecil pada kotak-kotak kecil dari kotak tabel transportasi. Bila terdapat kesamaan pada nilai kotak kecil maka pilih total komoditas terbanyak dari supply dan demand dengan memperhatikan kondisi muatan komoditas transport yang seimbang.
Setelah biaya atau nilai terkecil pada kotak kecil tabel transportasi dipilih, maka isi nilai komoditas pada kotak transport yang di dalamnya terdapat kotak kecil tersebut. Pengisian kotak ini dilakukan dengan mempertimbangkan total komoditas supply dan demand. Bila kotak transport sudah terisi penuh dengan komoditas yang memadai, maka kemudian dilakukan pencoretan baris atau kolom yang melalui kotak tabel transport yang sesuai keseimbangan supply dan demand dengan menggunakan garis lurus Kembali pada langkah ke dua dengan memilih biaya atau nilai terkecil pada kotak-kotak transport yang tersisa dimana garis lurus pada garis atau kolom belum ada.
Contoh I Dalam pembiayaan transportasi untuk pembangunan perumahan pada lokasi masing-masing berkaitan dengan biaya untuk mendapatkan bahan bangunan dari berbagai sumber asalnya. I II III IV Supply A 10 5 20 11 15 B 12 7 9 25 C 14 16 18 Demand 45
Tentukan transportasi dengan truk atas bahan bangunan dan Persoalan: Tentukan transportasi dengan truk atas bahan bangunan dan tempat asal masing-masing ke tempat tujuan pembangunan itu. Perhingkan total biaya transportasi untuk seluruh persoalan Solusi : Pesoalan ini dapat terselesaikan dengan mengikuti prosedur yang sudah ada. Pembentukan tabel transportasi dengan pengisian sbb: Nama-nama sumber asal bahan bangunan adalah A, B, dan C. Nama-nama tujuan angkutan bahan bangunan adalah I, II, III, dan IV. Pembentukan kotak-kotak kecil biaya angkutan per unit truk atau lainnya. Jumlah kebutuhan bahan bangunan pada setiap tempat pambangunan (lokasi proyek) sudah ada. Jumlah persediaan bahan bangunan pada setiap tempat sumber asal bahan bangunan sudah ada.
15 I II III IV Supply A 10 5 20 11 15 B 12 7 9 25 C 14 16 18 Demand 45 15 10 5 Pilih biaya terkecil pada baris pertama, terdapat pada kotak K (1,2) b= dengan nilai biaya terkecil = $ 5 , isi kotak dengan jumlah bahan bangunan 15 truk yang sesuai dengan (D) dan (S) yang terdapat pada table tranportasi Pilih kotak biaya terkecil dari baris ketiga dan kolom pertama, terdapat pada k (3,1) dengan nilai biaya terkecil = $ 5 , isi kotak transport dengan jumlah bahan bangunan 5 truk yang sesuai dengan (S) yg terdapat pada table transportasi. Setelah pengisian k (3,1) pada table transportasi, maka akan tersisa baris B yang langsung dapat di isi pada k (2,3) dan k(2,4) dengan jumlah 15 dan 10 truk bahan bangunan pada table tranportasi.
Isi kotak transport dengan jumlah bahan bangunan 5 truk yang sesuai dengan (S) yg terdapat pada table transportasi. Penghapusan dilakukan pada baris ketiga C dengan nilai bahan bangunan angkutan truk sesuai dengan (S), dan setrusnya dilakukan pemilihan kembali. Setelah pengisian k (3,1) pada table transportasi, maka akan tersisa baris B yang langsung dapat di isi pada k (2,3) dan k(2,4) dengan jumlah 15 dan 10 truk bahan bangunan pada table tranportasi. Dengan demikian dapat dinyatakan hasil penguraian persoalan transportasi dengan metode least squer ini melalui hitung sbb : Transportasi truk bahan bangunan dari tempat asal ke tempat masing-masing lokasi pembangunan dapat di susun sbb: Dari tempat asal A ke tempat tujuan II sebanyak 15 bahan truk bangunan . Dari tempat B ke tempat tujuan III sebanyak 15 truk bahan bangunan. Dari tempat B ke tempat tujuan IV sebanyak 10 truk bahan bangunan. Dari tempat C ke tempat tujuan I sebanyak 5 truk bahan bangunan.
Perhitungan total biaya transportasi dapat disusun sbb: Dari lokasi A ke proyek II = $ 5 ,- × 15 = $ 75 ,- Dari lokasi B ke proyek III = $ 9 ,- × 15 = $ 135 ,- Dari lokasi B ke proyek IV = $ 20 ,- × 10 = $ 200 ,- Dari lokasi C ke proyek I = $ 5 ,- × 5 = $ 25 ,- Dengan demikian total biaya tranportasi keseluruhan dari persoalan angkutan truk bahan bangunan ini mencapai : Dengan demikian total biaya tranportasi keseluruhan dari persoalan angkutan truk bahan bangunan ini mencapai : Zr = $ (75 + 135 + 200 + 25 ) = $ 435,- (empat ratus tiga puluh lima dolar)
Contoh 2 Sebuah perusahaan Negara berkepentingan mengangkut pupuk dari tiga pabrik ke tiga pasar. Kapasitas penawaran ketiga pabrik, permintaan pada ketiga pasar dan biaya transport perunit adalah sebagai berikut Pasar Penawaran 1 2 3 Pabrik 8 5 6 120 15 10 12 80 9 Permintaan 150 70 60 280
Seperti contoh 1, lakukan dengan langkah-langkah yang sama. ke I II III Penawaran (S) Dari 1 8 5 6 120 2 15 10 12 80 3 9 Permintaan (D) 150 70 60 280 70 10 50 80 Seperti contoh 1, lakukan dengan langkah-langkah yang sama. 70
Diket supply (penawaran): Demand (permintaan): Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya transport total adalah sebagai berikut: Z = (3 x 80) + (5 x 70) + (6 x 50) + (12 x 10) + (15 x 70) = 2060 Contoh 3 Diket supply (penawaran): Demand (permintaan): Pabrik 1 : 90 Gudang A : 50 Pabrik 2 : 60 Gudang B : 110 Pabrik 3 : 50 Gudang C : 40 Biaya : # Dari pabrik 1 ke gudang A = 20 # Dari pabrik 1 ke gudang B = 5 # Dari pabrik 1 ke gudang C = 8 # Dari pabrik 2 ke gudang A = 15 # Dari pabrik 2 ke gudang B = 20 # Dari pabrik 2 ke gudang C = 10 # Dari pabrik 3 ke gudang A = 25 # Dari pabrik 3 ke gudang B = 10 # Dari pabrik 3 ke gudang C = 19
20 20 40 30
Untuk mengetahuinya, dicoba hitung masing-masing biaya pendistribusian tersebut yakni: Biaya mengirim dari P1 ke gudang B = 90 x 5 = 450 Biaya mengirim dari P2 ke gudang A = 20 x 15 = 300 Biaya mengirim dari P2 ke gudang C = 40 x 10 = 400 Biaya mengirim dari P3 ke gudang A = 30 x 25 = 750 Biaya mengirim dari P3 ke gudang B = 20 x 10 = 200 Total biaya pengirimannya = 2100
Cilegon Kuningan Bandung indramayu Supply Agen 1 110 90 95 75 6300 Contoh 4 Perusahaan air mineral ingin mendistribusikan produk terbarunya ke empat agen yang menjadi pelanggan perusahaan air mineral tersebut dan ingin mendistribusikannya ke beberapa kota di Indonesia dengan biaya atar kepada para agen di hitung dengan jarak tempat agen tersebut setiap per galonnya. Berikut biaya pengiriman produk tersebut dalam bentuk rupiah(Rp): Cilegon Kuningan Bandung indramayu Supply Agen 1 110 90 95 75 6300 Agen 2 80 120 4750 Agen 3 100 65 115 5450 Agen 4 70 85 6500 Demand 5200 5500 6000 23000
ke Cilegon Kuningan Bandung Indramayu Penawaran (S) Dari Agen 1 110 90 ke Cilegon Kuningan Bandung Indramayu Penawaran (S) Dari Agen 1 110 90 95 75 6300 Agen 2 80 120 4750 Agen 3 100 65 115 5450 Agen 4 70 85 6500 Permintaan (D) 5200 5500 6000 2300 5200 550 4750 6300 750 5450
Z = 5200(70) + 4750(75) + 750(85) + 5450(65) + 550(75) +6300(75) = 364000 + 356250 + 63750 + 354250 + 41250 + 472500 = Rp 1.652.000
{{ :=:=)========(,,”) .+””+..--, ‘+...+”--’ By HIL Group