Problem Based Learning Dr. Dini Sri Dmayanti,M.Kes
2
Teacher Centered Learning Merupakan metode pembelajaran yang bersifat konfensional Dosen sebagai tokoh sentral dan 80% waktunya digunakan untuk transfer ilmu secara satu arah Mahasiswa hanya mendengarkan dengan aktifitas minimal, apatis.
Tidak menempatkan mahasiswa sebagai manusia yang dewasa Mahasiswa menjadi kurang dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman Terjadi keterlambatan proses pembelajaran
Mahasiswa sebagai manusia dewasa Manusia yang beranjak dewasa dengan berbagai perubahan fisik, sosial, dan psikologis. Bukan lagi anak-anak yang menunggu disuapi oleh orang tuanya Mulai kritis, tahu apa yang dibutuhkan serta mampu menentukan skala prioritas
Student centered learning Merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan mahasiswa sebagai subyek/peserta didik yang aktif dan mandiri, dengan kondisi psikologis sebagai manusia dewasa, bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembelajarannya serta mampu belajar diluar kegiatan kelas.
Proses pembelajaran pada sistem student centered learning Aktif Interaktif Mandiri Kolaboratif Kooperatif Konstektual
Pembelajaran secara aktif Mahasiswa diberi kesempatan untuk lebih berinteraksi dengan teman sesama mahasiswa maupun dosen perihal pokok bahasan yang sedang dihadapi, mengembangkan pengetahuan dan bukan sekedar menerima informasi dari dosen. Dosen hanya bertindak sebagai fasilitator. Sasaran pembelajaran aktif adalah pengembangan ketrampilan berpikir bukan pemindahan informasi.
Pembelajaran interaktif Interaksi dengan pembelajaran : mahasiswa harus mengerjakan sesuatu sesuai dengan pengetahuan atau materi yang sedang dipelajari. Interaksi dengan content : terjadi proses aktif dan mengkombinasikan content dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Interaksi sosial : terjadi interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa, dosen, fasilitator dengan menggunakan alat komunikasi
Pembelajaran mandiri Mahasiswa memutuskan sendiri tentang bagaimana, dimana, dan kapan belajar tentang suatu hal yang mereka anggap ,merupakan hal yang penting. Mahasiswa berlatih untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang perlu dipelajari lebih jauh, tahu dimana harus mencari sumber belajarnya, mampu mempelajari sumber belajar tadi, dan kemudian menghubungkan informasi yang telah terkumpul dengan pokok bahasan yang sedang dihadapi.
Pembelajaran kolaboratif Pembelajaran kolaboratif membuat mahasiswa dari berbagai latar belakang bekerjasama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran secara umum. Dalam diskusi kecil tiap individu harus berperan akitf, saling memberi kontribusi, saling menghargai kemampuan orang lain.
Pembelajaran Kooperatif Merupakan lanjutan dari pembelajran kolaborative Didalam pembelajaran kooperatif mahasiswa akan memperoleh pengetahuan baru yang bermakna dengan mutu yang lebih baik, bersifat kontekstual
Pembelajaran Kontekstual Kecakapan praktik dan berpikir merupakan asas pendekatan kontekstual: Menggabungkan isi pembelajaran dengan pengalaman harian individu, masyarakat, dan lingkungan Meningkatkan rasa percaya diri karena dapat memahami hubungan antara teori dan praktek, juga membina pendekatan kerja kelompok untuk menyelesaikan masalah Pembelajaran melalui proses motivasi, pemahaman, aplikasi, penilaian serta feedback.
Problem based learning Merupakan salah satu model SCL yang mulai banyak digunakan. Mahasiswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 10-12 orang, didampingi seorang tutor, berdiskusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Masalah berupa skenario, yang digunakan sebagai pencetus untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kelompok diskusi terdiri dari seorang ketua, penulis di depan kelas, sekretaris dan peserta. Setiap anggota kelompok berkewajiban ikut aktif dalam proses diskusi.
Tugas ketua Memimpin jalannya diskusi Mengatur kesempatan berbicara semua anggota Menjamin keaktifan semua anggota Menjamin semua anggota telah mempersiapkan diri sebelum berdiskusi Menjamin bahwa semua anggota telah mengerti dengan topik yang telah didiskusikan
Tugas penulis di depan Mencatat semua pendapat angota diskusi Memberikan masukan berupa pendapat atau pertanyaan Merangkum dan menyimpulkan semua pendapat anggota Membantu membuat konsep hasil diskusi
Tugas sekretaris Mencatat hasil diskusi dan merangkum seperti yang dilakukan oleh penulis di depan Memberi masukan pendapat
Proses PBL dibagi 7 langkah - Identifikasi kata sulit : mahasiswa mencoba mencari kata sulit dalam skenario dan mencoba mengartikan sesuai dengan pengetahuan atau kamus.
Identifikasi masalah: mahasiswa mencoba menentukan permasalahan yang terdapat di dalam skenario Brainstorming : mahasiswa melakukan curah pendapat untuk memecahkan permasalahan di langkah ke dua. Pemecahan dilakukan secara mendalam, dan terarah Mapping konsep : mahasiswa mencoba membuat ringkasan pembahasan masalah dalam bentuk skema
Learning objective : Mahasiswa mencoba menentukan tujuan dari proses pembelajaran yang dilakukan Self directed learning : Mahasiswa mencari informasi tambahan untuk menyelasikan permasalahan berdasarkan literatur yang didapt dari internet, textbook, jurnal dll Reporting : Mahasiswa mencoba menjelaskan kembali hasil pemecahan masalah berdasarkan brainstroming dan literatur yang telah didapat.
Langkah memulai diskusi Tutor membuka diskusi Tutor menentukan pimpinan diskusi Pimpinan diskusi menentukan sekretaris Pimpinan diskusi memimpin diskusi sesuai dengan sevent Jump Sekretaris mencatat semua masukan anggota Anggota berpartisipasi akitf Pada akir diskusi tutor memberi masukan
Bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh Hipertensi Terapi dan pencegahan Bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh Hipertensi Penegakakan diagnose epidemiologi Patogenesa Farmakologi dan nonfarmakologi Laboratorium Gejala klinis Komplikasi 23
Tugas Sebuah kota berpenduduk 200.000 orang, mengalami wabah polio . 3 kecamatan dari 5 kecamatan yang ada telah ditemukan pasien suspect maupun posistif terdiagnose polio sebanyak 6 orang. Data pendukung untuk kesehatan di kota tersebut : Kepala daerah : walikota DPRD : 25 Orang Puskesmas induk 1 buah Puskesmas pembantu 10 buah
Ambulan 6 buah Dinas kesehatan + Perawat 100 orang Bidan 100 orang Tenaga kesehatan dan non kesehatan lain 300 orang Juru imunisasi 50 orang Apotik 5 buah Rumah sakit umum 5 buah
Dokter umum 105 orang Dokter spesialis (lengkap) 30 orang Laboratorium klinik 3 buah Geografi kota : Kota terletak diketinggian 500 m dari permukaan laut, terdiri dari lahan datar maupun perbukitan, daerah mudah dijangkau dengan kendaraan roda 2 maupun empat, jalan sudah diaspal
Data penduduk : Komposisi penduduk, usia anak-anak lebih banyak dibandingkan usia produktif, usia manula lebih sedikit daripada usia produktif Tingkat pendidikan rat-rata SMA Mata pencaharian : terbanyak petani, dan pedagang, selanjutnya karyawan swasta lain dan pegawai negri Keaktifan dalam bermasyarakat cukup baik Kemandirian dalam masalah kesehatan masih kurang Cakupan imunisasi dasar 60%
TUGAS Berdasarkan kondisi tersebut diatas : Kelas dibagi dalam 7-8 kelompok Masing –masing kelompok membuat laporan hasil diskusi bersama yang terdiri dari : Tulislah dahulu soal secara lengkap Pembahasan : Langkah pertama : identifikasi kata yang dianggap sulit Langkah kedua : identifikasi masalah yang ada pada daerah /kota tersebut
Langkah ke 3 : Brainstorming Langkah ke 3 : Brainstorming. Menjawab masalah tersebut secara singkat sesuai dengan priorknowledge Langkah ke 4 : Mapping konsep permasalahan dan penanganan Langkah 5 : Menentukan tujuan pembelajaran Langkah ke 6 : tinjauan pustaka Langkah ke 7 : Rangkuman
3. Tugas dikumpulkan pada hari kamis, jam 12, di sekretariat akademik 4. Tugas laporan ditulis tangan, harus dapat dibaca dan rapi, KERTAS FOLIO BERGARIS
Selamat bergabung di PPD UNISMA Sampai jumpa di diskusi PBL