Moh. Badrih, S.Pd., M.Pd. Seminar Nasional Solo, 24 April 2015 EKSISTENSIALISME RELIGI SEBAGAI MODEL PENULISAN KREATIF SASTRA (Telaah Unsur Eksistensialis dalam Novel “Tuhan Izinkan Aku Mejadi Pelacur”) Moh. Badrih, S.Pd., M.Pd. Seminar Nasional Solo, 24 April 2015
Eksistensialisme dalam Sastra Paradigma Kreatif Menulis Sastra 1 Menyampaikan kesan pengalaman dan pengetahuan dalam bentuk tulisan berdasarkan ideologi yang dicita-citakan. Eksistensialisme dalam Sastra 2 Eksistensialisme dalam sastra merupakan salah satu bentuk paham, atau paradigma berpikir sastrawi yang mengedepankan cara berpikir spekulatif mengenai kebertahanan diri melalui pengalaman dan pengetahuan.
Eksistensialisme Relegi Eksistensi Rasa Takul 1 Bagi kaum eksistensialis, manusia pada dasarnya memang angguish (Sartre, 1957:18). Begitu manusia terdampar pada eksistensinya, manusia berhubungan dengan bermacam-macam perbuatan hukum. Eksistensi Kebebasan dan Tanggung Jawab 2 Manusia tidak lain adalah bagaimana ia menjadikan dirinya sendiri (Sartre, 1957:15). Dalam membentuk dirinya manusia bebas menentukan pilihan dan melakukan tindakan.
Eksistensialisme Religi Eksistensi Proses 3 Manusia tiada lain adalah rencananya sendiri, karena itu manusia adalah kumpulan dari tindakannya (Sartre, 1957:32). Manusia dalam menciptakan dirinya tidak pernah selesai dengan ikhtiarnya itu. Eksistensi Peran Tuhan 4 Sartre mengakui bahwa eksistensialismenya adalah eksistensi atheis. Namun manurut Sartre eksistensialisme itu tidak sedemikian atheisnya, sehingga mengerahkan segala-galanya untuk menunjukan bahwa tuhan itu tidak ada.
Simpulan Tulisan Kreatif Tulisan yang memiliki karakter ketersadaran akan kehidupan yang keberadaannya diakui kebenarannya oleh pembaca.