Asuhan Keperawatan pada pasien HIV/AIDS dengan Infeksi Oportunistik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Feby Marchelina Pintaloka S1 Keperawatan MEMBERSIHKAN GIGI.
Advertisements

KARAKTERISTIK MANIFESTASI TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN HIV/AIDS
Darwis Dosen Jurusan Gizi
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
Kurangi/hilangkan faktor** bila mungkin :Kurangi/hilangkan faktor** bila mungkin : 1.Ketidak mampuan u/ mempertahankan posisi yang sesuai.. A. Merujuk.
Paskalis Lukimon (Ners)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS
ORAL HIGIENE OLEH I GD SATRIA ASTAWA, S.Kep.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
BEBAS TBC dan BEBAS ROKOK.
Informasi Dasar mengenai HIV/AIDS
ASKEP TIFUS ABDOMINALIS PADA ANAK
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIV AIDS
MACAM-MACAM PENYAKIT SEKSUAL (penyakit kelamin)
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
Stadium klinis HIV/AIDS
TYPOID PADA ANAK.
PEKERJA SOSIAL DENGAN HIV/AIDS
HIV/AIDS.
CITRA USADHA INDONESIA HIV life cycle……..
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
DIABETES MELLITUS.
HIV / AIDS Penanganan dan Pencegahan Penularan
Prinsip perawatan pasien medik
Demam Tifoid Eggi Arguni.
PNEUMONIA dr. Purwanto.
PRISKILA APRILIA HAMBER
HIV AIDS.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
DISUSUN OLEH: SITI GUSTIARSIH
TYPOID PADA ANAK.
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
FOOD POISONING Keracunan makanan oleh bakteri terjadi karena bakteri dalam makanan tersebut mengeluarkan enterotoksin, atau racun, sebagai produk sampingan.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
TBC (Tuberculosis) Achmad Ramdani Agus Setiawan Bima Nafi N.C Karmelia
HIV / AIDS dan INFEKSI OPORTUNISTIK
Informasi Dasar mengenai HIV/AIDS
PATOFISIOLOGI INFEKSI OPORTUNISTIK
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBLR
ASKEP COLITIS ULSERATIF
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
KONSEP DAN TATALAKSANA GIZI HIV
Informasi Dasar mengenai HIV/AIDS Apakah HIV itu ?
Masalah nutrisi pada pasien kanker dan penanganannya
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Mencegah Pengo batan Gejala HIV &AIDSHIVAIDS Hubungan seks Orang Terinfeksi HIV Menulari Orang Sehat Jarum Suntik Persalinan Transfusi Darah Absen Setia.
Penyakit Typus By:Riccy Lee Girsang.
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
ABSES GIGI.
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
Kelompok V.  Riwayat Kesehatan masa lalu Secara khusus kita akan bertanya tentang masalah yang terjadi sebelumnya  Anemia, Gangguan perdarahan Melakukan.
Informasi Dasar mengenai HIV/AIDS Apakah HIV itu ?
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
Materi Dasar Tentang TB
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Apa itu PHBS? Kebiasaan/ perilaku positif yang dilakukan oleh setiap siswa/ santri, pendidik, penjaga ponpes,
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

Asuhan Keperawatan pada pasien HIV/AIDS dengan Infeksi Oportunistik

Faktor yang mempengaruhi terjadinya Infeksi Oportunistik (IO) Kondisi tubuh— Pasien ODHA dengan usia lebih tua, Perilaku tidak sehat pelaku seks anal tanpa kondom pengguna Narkoba suntik (PENASUN) perokok Kondisi psikologis (contoh: depresi) (Nash & Said, 1992).

Faktor yang mempengaruhi terjadinya Infeksi Oportunistik Viral factors—V Tingkat Patogenitas, Subtype dari HIV & variant HIV (Hare, 2004). Coinfections— Pertumbuhan Infeksi oportunistik  derajat “immunosuppression”, Riwayat IO  resiko kematian lebih tinggi drpd ODHA tanpa riwayat IO (Hare, 2004).

Tanda & Gejala adanya Penurunan sistem Imun meliputi: Penurunan BB> 10% Diare kronik (> 1 bulan)

Tanda & Gejala adanya Penurunan sistem Imun meliputi: Infeksi sigelosis (penyebab diare) berulang Kandidiasis oral Oral hairy leukoplakia

Infeksi Oportunistik Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang ODHA

Infeksi Oportunistik yang sering terjadi di Indonesia Tuberkulosis Pneumonia (Pneumocytis carinii) Infeksi jamur berulang di kulit, mulut dan tenggorokan Infeksi gastrointestinal Infeksi pada sistem persarafan (Meningitis sub-akut) Sarkoma kaposi

Infeksi Oportunistik: Tuberkulosis TB adalah IO tersering TB dapat ditemukan pada semua tahapan HIV

Prioritas keperawatan pada HIV/TB Meningkatkan/mempertahankan ventilasi/oksigenasi yg adekuat Mencegah penyebaran infeksi Meningkatkan strategi koping yang efektif

Diagnosa Keperawatan pada HIV/TB Tidak efektifnya bersihan jalan nafas Gangguan pertukaran gas Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan nutrisi

Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 1 & 2 Kaji fungsi pernafasan Berikan posisi semi-fowler Latih nafas dalam & batuk efektif

Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 1 & 2 Berikan fisioterapi dada jika perlu Lakukan suction jika perlu Berikan intake cairan 2,5-3L/hari Berikan pengobatan: OAT, ekspektoran, dll

Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 3 Hitung kebutuhan kalori pasien Berikan porsi kecil & sering Minuman bergizi antar waktu makan

Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 3 Cuci mulut sebelum makan Jaga kebersihan ruangan, hindari bau tidak sedap yg dapat menurunkan selera makan

Kendala pengobatan HIV & TB Kepatuhan, jumlah pil yang banyak Kesulitan mengatur & menghafal Efek samping yang sama Mual, muntah, hepatitis, anemia Interaksi obat Tersering Rifampisin thd dosis ARV

Infeksi Oportunistik: Pneumonia

Diagnosa Keperawatan pada HIV-Pneumonia Tidak efektifnya bersihan jalan nafas Gangguan pertukaran gas Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan nutrisi

Infeksi Oportunistik Pneumonia Pneumocytis Carinii (PCP)

PCP Kuman Penyebab: Pneumocystis Carinii Sering terjadi bila CD4 < 200 Hitung Limfosit < 1200

Gejala PCP Demam Batuk kering Mudah lelah

Diagnosa Keperawatan pada HIV-PCP Gangguan rasa nyaman: batuk persisten Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan nutrisi

Terapi Medikasi PCP Kotrimoksazol 1-2 tab/hari Dapsone 100 mg/hari Pentamidin spray 300mg/bulan

Infeksi Oportunistik: Infeksi Jamur di Kulit, Mulut, & Tenggorokan Kandidiasis oral Oral Hairy Leukoplakia Herpes Simplex Sarkoma Kaposi

Infeksi Jamur di Mulut & Tenggorokan: Kandidiasis Kandidiasis mulut, infeksi yg sering terjadi Dapat meluas sampai esofagus  nyeri saat menelan

Terapi Kandidiasis Terapi topikal: Terapi sistemik: Gentian violet 1%/4 jam selama 7 hari Nistatin tab 100,000 IU, hisap2 /4 jam slm 7 hr Terapi sistemik: Flukonazol 200 mg/hr slm 14 hr atau Itraconazol 200 mg/hr slm 14 hr atau Ketoconazol 200 mg/hr slm 14 hr

Infeksi Jamur di Mulut & Tenggorokan: Oral hairy leukoplakia Disebabkan oleh Epstein Barr virus Lesi keputihan pada sisi lidah Terapi diberikan jk nyeri: Asiklovir 400 mg/4 jam selama 10 hari

Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan infeksi mulut & tenggorokan Gangguan integritas mukosa mulut Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan nutrisi

Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi mulut: 1 Kaji integritas membran mukosa Berikan intake cairan 2,5-3L/hari Lakukan oral hygiene, gunakan H2O2 kumur

Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi mulut: 1 Anjurkan gosok gigi dg sikat gigi lembut Berikan pengobatan untuk Kandidiasis atau Oral hairy leukoplakia

Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi mulut: 2 Hitung kebutuhan kalori pasien Berikan porsi kecil & sering Berikan makanan dingin/segar, tidak pedas

Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi mulut: 2 Berikan minuman/cemilan bergizi antar waktu makan Cuci mulut sebelum makan

Infeksi Oportunistik: Diare B.a.b. cair >3x/24 jam Penyebab: infeksi bakteri, virus, & jamur Infeksi permukaan usus  berkurang permukaan usus tempat menyerap makanan  diare

Terapi Diare Salmonella & shigelosis Campilobakter Giardiasis Kotrimoxazol 2 x 960 mg/hr slm 7 hr Ciprofloxasin 2 x 500 mg/hr slm 7 hr Campilobakter Eritromycine 4 x 500 mg/hr slm 5 hr Giardiasis Metronidazol 3 x 500 mg/hr slm 5 hr E. histoltika Metronidazol 3 x 500 mg/hr slm 7 hr

Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan diare Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit Gangguan pola eliminasi

Intervensi Keperawatan dari Dx Diare: 1 & 2 Kaji intake & output Kaji tanda-tanda dehidrasi Berikan intake cairan 2,5-3L/hari Anjurkan pasien tirah baring

Intervensi Keperawatan dari Dx Diare: 1 & 2 Tempatkan pasien di tempat tidur berlubang Feses segera di buang Identifikasi makanan/minuman pencetus diare Berikan pengobatan untuk diare

Bagaimana dengan intervensi keperawatan pada ODHA yang Hepatitis & ODHA yang Meningitis ???

Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan Hepatitis Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh Keterbatasan aktifitas

Intervensi Keperawatan dari Dx Hepatitis: 1 & 2 Hitung kebutuhan kalori pasien Beri posisi duduk saat makan Bersihkan mulut sebelum makan Berikan jus buah Catat asupan/hari

Intervensi Keperawatan dari Dx Hepatitis: 1 & 2 Anjurkan pasien untuk bed-rest Libatkan pasien dalam perencanaan aktifitas Lakukan aktifitas secara bertahap

Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan Meningitis Gangguan perfusi jaringan otak Resiko cedera Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Intervensi Keperawatan dari Dx Meningitis: 1, 2 & 3 Berikan posisi tidur terlentang dengan posisi kepala di tinggikan 15-300 Anjurkan pasien bed-rest Pastikan pembatas tempat tidur terpasang

Intervensi Keperawatan dari Dx Meningitis: 1, 2 & 3 Berikan terapi O2 & pengobatan sesuai program Berikan latihan pergerakan. Mulai dengan memperkuat otot akibat bed rest lama Bantu pasien memenuhi kebutuhan sehari-hari

Jadilah pendengar yang baik untuk setiap keluhan pasien

Terima Kasih