Kelahiran prematur Kelompok 7 :
PERSALINAN DAN KELAHIRAN PREMATURE Definisi Persalinan prematur adalah terjadinya persalinan sebelum usia kehamilan standar lengkap, yaitu pada usia kehamilan antara 20-36 minggu. Kehamilan normal lamanya adalah 40 minggu dihitung dari hari pertama periode haid terakhir. Bayi yang lahir kurang bulan, bisanya lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. meninggal saat kelahiran atau membutuhkan perawatan intensif organ-organ vitalnya belum matang, misalnya paru, hati, atau refleks menelannya.
sekitar 50% kelahiran premature tidak diketahui penyebabnya. Etiologi sekitar 50% kelahiran premature tidak diketahui penyebabnya. Namun, sepertiga persalinan premature terjadi setelah ketuban pecah dini (PROM). Komplikasi kehamilan lain, yang berhubungan dengan persalinan premature, meliputi kehamilan multijanin, hidramnion, serviks, tidak kompeten, plasenta lepas secara premature, dan infeksi tertentu (seperti, polinefritis dan korioamnionitis) (Anderson, Merkatz, 1990) Iritabilitas uterus dan kejadian yang merangsang kontraksi uterus, seperti aktivitas seksual, defisiensi progesteron, ketidakadekuatan volume plasma, dan infeksi tertentu, misalnya Chlamydia bisa terlibat dalam awitan persalinan premature. Pengaruh faktor- faktor ini belum dipahami belum jelas.
Faktor Resiko Persalinan premature Resiko Demografik Penyakit-penyakit medis (misalnya, diabetes, hipertensi) Ras (Afrika Amerika) Usia (<17, >40) Resiko kehamilan saat ini Status sosial-ekonomi rendah Kehamilan multijanin Hidramnion Belum menikah Kenaikan berat badan kecil Tingkat pendidikan rendah Masalah-masalah plasenta (misalnya plasenta previa, solusio plasenta) Resiko Medis Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya Pembedahan abdomen Abortus trimester kedua (lebih dari dua kali abortus spontan atau elektif) Infeksi Inkompetensia serviks Anomali Uterus Ketuban pecah dini Anomali janin
Resiko perilaku dan lungkungan Nutrisi buruk Merokok (Lebih dari 10 rokok sehari) Penyalahgunaan alcohol dan zat lain (misalnya, cocain) Paparan DES+ dan zat toksik lain Jarang atau tidak mendapatkan perawatan prenatal Faktor resiko potensia Stress Iritabilitas Uterus Peristiwa yang mencetuskan kontraksi uterus Perubahan serviks sebelum awitan persalinan Ekspansi volume plasma yang tidak adekuat Defisiensi progesteron Infeksi
Penatalaksanaan Perawatan Pengkajian Penatalaksanaan kelahiran premature dilakukan mendeteksi persalinan premature secara dini, menekan aktifitas uterus, dan meningkatkan perawatan intrapartum pada janin yang direncanakan dilahirkan lebih awal.
Diagnosa Keperawatan Kurang pengetahuan yang berhubungan denganpengenalan persalinan prematur dan/ penatalaksanaan persalinan premature Resiko tinggi cedera pada ibu dan janin yang berhubungan dengan persalinan dan kelahiran premature Ansietas yang berhubungan dengan kemungkinan persalinan premature Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan program tirah baring Berduka antisipatif yang berhubungan dengan kehilangan janin yang potensial Harga diri rendah situasional yang berhubungan dengan ketidakmampuan meneruskan kehamilan sampai aterm
Hasil Akhir yang Diharapkan Klien akan menunjukkan kepatuhan terhadap batasan aktifitas yang diprogramkan , jadwal pengobatan atau keduanya. Klien tidak akan mengalami komplikasi akibat penatalaksanaan obat yang diprogramkan Klien akan meneruskan persalinan sampai cukup bulan atau mendekati aterm Klien akan melahirkan bayi yang sehat dan mature
Perawatan Kolaboratif Supresi Aktivitas Uterus Jika kontraksi Uterus berlangsung atau bila terjadi perubahan serviks, terapi tokolisis dapat digunakan untuk menghentikan persalinan. Agens tokolisis ialah obat yang menghambat kontraksi usus. Agens yang digunakan ini meliputi obat- obatan (Andrenergik, seperti ritodrin atau terbutalin, dan magnesium sulfat. Ritodrin Fungsi : Menghambat persalinan premature Kontraindikasi : Penggunaan ritodrin meliputi penyakit maternal, yang meliputi penyakit kardiovaskular, preeklamsi berat, paerdarahan antepartum berat, korioamnionitis, dan hipotyroid
Terbutalin Magnesium Sulfat Magnesium sulfat menurunkan aktivitas uterus. Agens ini berfungsi sebagai tokolisis karena, untuk wanita, penggunaan obat ini lebih aman daripada ritodrin. Peningkatan Maturitas Paru Janin Perawatan Selama Masa Bersalin dan Melahirkan
Evaluasi Evaluasi keefektifan asuhan keperawatan pada wanita dengan persalinan premature didasarkan pada hasil akhir yang diharapkan. Evaluasi ini meliputi wanita memverbalisasi pemahamannya tentang terapi,mematuhi terapi yang diprogramkan, tidak mengalami komplikasi yang berhubungan dengan terapi obat, melahirkan bayi yang sehat pada usia kehamilan aterm atau mendekati aterm.
Terima kasih.....