Session 4 Analisa Aliran Material

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rangka Batang Statis Tertentu
Advertisements

Perancangan Sistem Produksi
PETA-PETA KERJA Rahmaniyah D.A,ST.MT..
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
PROSEDUR TATA LETAK FASILITAS
TIPE TATA LETAK.

MENGHITUNG LUAS LANTAI

DASAR-DASAR PERANCANGAN PABRIK (PLANT DESIGN)
PERENCANAAN ALIRAN BAHAN DAN TATA LETAK PABRIK
PERENCANAAN TATA LETAK
LINE BALANCING KELOMPOK 6 IRFAN SAPUTRA D
Analisis Pemindahan Bahan dan Ongkos
Perancangan Tata Letak
Tata Letak Fasilitas/Pabrik
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PETA-PETA KERJA (Process Chart)
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
Pengaturan Tata Letak Berdasar Keterkaitan Kegiatan
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
Iveline Anne Marie Teknik Industri USAKTI
Tata Letak Yang Baik 1. Aliran Bahan Pola aliran terencana

Teknologi Kelompok Dan Tataletak Fasilitas
Metode Penentuan Kebutuhan Luas Ruangan
LAYOUT DAN MATERIAL HANDLING
Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
LAYOUT PABRIK DAN MATERIAL HANDLING
ETIKA OPERASIONAL DRA. SUMIYARSIH,MM.
Penentuan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Eko Hartanto
Materi – 03 Sistem Kantor.
Pertemuan VI Lokasi dan Desain Tata Letak
LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
Pembuatan routing sheet dan multiple product process chart
“PETA DARI KE ONGKOS PENANGANAN BAHAN”
Minggu ke 8 DYAH ANGGRAINI PERANCANCANGAN TATA LETAK FASILITAS*
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING
FUNGSI PRODUKSI YUYUN ISBANAH.
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
BAB 8 MANAJEMEN OPERASIONAL
Manajemen Pergudangan
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PABRIK PADA UD KURNIA
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
TEKNIK EVALUASI ALIRAN BAHAN
Review materi sebelum UTS Perancangan Tata Letak Pabrik
ANALISA ALIRAN BAHAN Ir. Sritomo Wignjosoebroto, MSc
DASAR-DASAR PERANCANGAN PABRIK (PLANT DESIGN)
STRATEGI TATA LETAK Desi Harsanti Pinuji.
Perancangan Tata Letak
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
PT. VERSHI DINOVIA (PRODUK KOPI)
PERANCANGAN FASILITAS
Perancangan Tata Letak
Keterkaitan Kegiatan Produksi – 2
PERENCANAAN PROSES PRODUKSI SERTA POLA ALIRAN BAHAN
Keterkaitan Kegiatan Produksi – 1
PETA-PETA KERJA UNTUK ANALISA KERJA KESELURUHAN
Perancangan Tata Letak
Kebutuhan Luas Lantai.
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
PENGGAMBARAN RANCANGAN LAYOUT EVALUASI & SELEKSI RENCANA FASILITAS
Area Allocation & Type Layout
LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
Perancangan Aliran Bahan - 2
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
Facility Planning FORM TO CHART.
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
MANAJEMEN OPERASIONAL KELOMPOK 7 o IKA HESTI (B ) o PUTRI SHOLIKHATI (B ) o PRATIWI DEVI N (B ) o LULUK FAUZANI (B ) o.
Transcript presentasi:

Session 4 Analisa Aliran Material Learning Objectives Memahami pentingnya aliran material yang baik, penggunaan teknik-teknik analisa aliran material dengan memperhatikan berbagai kemungkinan pola aliran material 4/16/2017

Topics Pola Aliran Material Menggambarkan macam-macam pola aliran material Perencanaan Aliran Material Penggunaan teknik-teknik serta menganalisa aliran material 4/16/2017

3 Tahapan Aliran Proses Produksi Gerakan perpindahan semua elemen material, mulai dari sumber asalnya menuju pabrik yang mengelola. Gerakan perpindahan material, part di dalam dan sekitar pabrik selama proses produksi. Gerakan perpindahan yang meliputi alat, distribusi produk jasa menuju lokasi konsumen. 4/16/2017

Tahapan Aliran Material Supplier-pabrik-konsumen Aliran material Masuk dari sumber ke pabrik Aliran material keluar dari pabrik ke pasar Supplier Konsumen Aliran material di dalam pabrik 4/16/2017

Unsur Pembentuk Pabrik Plant Departments Workstation Man, Machine, Material, Method, Money 4/16/2017

Flow Planning Effective Flow Planning is a hierarchical planning process Effective Flow Between departments Effective Flow Within departments Effective Flow Within workstation 4/16/2017

Prinsip-prinsip Aliran Bahan Memaksimalkan lintasan aliran langsung yaitu aliran yang tidak mengalami pemotongan (uninterupted flow path). Meminimalkan aliran dapat dilakukan dengan cara menyederhanakan aliran kerja. Meminimalkan biaya akibat perpindahan bahan. 4/16/2017

Memaksimalkan Lintasan Aliran Langsung B C D E F G H Lintasan aliran langsung (Uninterupted flow path) A F C H E B D G Aliran yang mengalami pemotongan 4/16/2017

Flow Pattern Flow within workstation Flow within Departments Flow Between Department 4/16/2017

Macam-macam Pola Aliran Material pada Stasiun Kerja Simultaneous implies coordinated use of hands, arms and feet. Symmetrical coordination of movements about the center of the body Natural continuous, curved and make use of momentum Rhytmical and Habitual reduced mental, eye and muscle fatique and strain. 4/16/2017 10

Flow Within Departments 1. Product Departments End to end Back to back Front to front Circular and odd angle 2. Process Departments Parallel Perpendicular Diagonal 4/16/2017

Product Department End to end, back to back and odd angle flow pattern are indicate of product departement where one operator works at each workstation. End to end Back to back Odd angle flow pattern 4/16/2017

Product Department Front to front flow patterns are used when operator works on two workstations. Front to front Circular flow pattern are used when one operator works on more than 2 stations. circular 4/16/2017

Process Department In process dept, little flow should occur between workstations within dept. flow typically occurs between workstation and aisles. The determination of the preferred workstation-aisle arrangement pattern is dependent on the interactions among workstation areas, available space and size of the material to be handled. 4/16/2017

Flow within Process Departement aisle aisle aisle aisle aisle perpendicular Diagonal Parallel 4/16/2017

Flow between Departments Flow between dept is a criterion often used to evaluate overall flow within a facility. Flow typically consist of a combination of the four general flow patterns. An important consideration in combining the flow patterns in fig is the location of the entrance and exit. 4/16/2017

As a result of the plot plan or building construction, the location of the entrance (receiving dept) and exit (shipping dept) is often fixed at a given location and flow within the facility conforms to these restriction. 4/16/2017

FLOW, SPACE, AND ACTIVITY RELATIONSHIPS Straight line U-shaped S-shaped W-shaped 4/16/2017

On the same side but at opposite ends At the same location On adjacent sides On the same side but at opposite ends On opposite sides 4/16/2017

Pola Aliran Umum Straight Line Serpentine atau zigzag shape ( S-Shape) U-Shaped Circular Odd Angle 4/16/2017

Straight Line 1 2 3 4 n ……….. Pola ini umum dipakai pada proses produksi yang berlangsung sangat singkat dan sederhana. Dengan pola ini akan diperoleh : Jarak yang terpendek antara dua titik. Proses produksi berlangsung pada garis lurus Total jarak perpindahan bahan kecil 4/16/2017

Serpentine (S-shape) atau zig zag shape 1 4 5 2 3 6 Pola ini cocok untuk aliran produksi yang panjang sehingga harus dibelokkan. Secara otomatis hal itu dapat mengatasi keterbatasan area, bentuk dan ukuran bangunan pabrik yang ada. 4/16/2017

U-Shape Pola ini dipakai bila dikehendaki titik akhir dan titik awal proses produksi berada pada lokasi yang sama. 1 2 3 6 5 4 Keadaan ini dapat mempermudah pemanfaatan fasilitas transportasi dan mempermudah pengawasan keluar-masuknya material dari dan ke pabrik. 4/16/2017

Circular Pola ini dipergunakan bila dikehendaki lokasi pengembalian material dan produk berada pada titik sama yaitu awal aliran produksi berlangsung. 2 INPUT 3 1 4 6 5 OUTPUT Hal ini baik apabila bagian penerimaan dan pengiriman material atau produk jadi direncanakan berada pada lokasi yang sama dalam pabrik yang bersangkutan. 4/16/2017

Odd Angle Pola ini umum digunakan pada kondisi berikut : Proses handling dilaksanakan secara mekanis Keterbatasan ruangan menyebabkan pola aliran yang lain terpaksa tidak dapat diterapkan. Dikehendaki adanya pola aliran yang tetap dari fasilitas-fasilitas produksi yang ada 4/16/2017

Odd Angle 2 3 1 6 4 5 Pola ini akan memberikan lintasan yang pendek sehingga terasa kemanfaatannya untuk area yang sangat terbatas. 4/16/2017

Pola Aliran Bahan untuk Proses Perakitan (Assembly) Terdapat tiga macam pola yang umum digunakan, yaitu : Combination Assembly Line Tree Assembly Line Pattern Dendretic Assembly Line Pattern Overhead Assembly line Pattern 4/16/2017

Combination Assembly Line Sub-assembly Line Main assembly Line Pada pola ini, main assembly line akan disupply dari sejumlah sub-assembly atau part line. Sub assembly berada pada sisi-sisi yang sama. Main assembly akan berada pada jalan lintasan Pola ini akan membutuhkan lintasan panjang. 4/16/2017

Tree Assembly Line Pattern Pada pola ini, sub assembly line akan berada pada dua sisi dari main assembly line. Kondisi itu bermanfaat untuk memperpendek main- assembly line. Main assembly line akan berada pada bagian tengah pabrik. Sub-assembly Line Main assembly Line Sub-assembly Line 4/16/2017

Dendretic Assembly Line Pattern Pola ini lebih teratur dibanding 2 pola sebelumnya. Pada tiap bagian dapat berlangsung operasi sepanjang lintasan produksi sampai menuju produksi yang lengkap untuk proses assembling. Produk Jadi Input 4/16/2017

Overhead Assembly line Pattern Sebenarnya pola ini bukan merupakan suatu assembly line pattern, melainkan merupakan sejumlah pattern yang sama atau tidak sama yang terletak pada tingkat yang berlainan. 4/16/2017

POLA ALIRAN MATERIAL PROSES PERAKITAN Overhead assembly line Stringht line arrangement Sumbu dari mesin sejajar dengan sumbu dari lintasannya, sesuai ditetapkan untuk pabrik dengan panjang yang cukup dan lebar yang kurang. Diagonal arrangement Sumbu mesin akan membuat sudut tertentu (30-45derajat) dengan lintasan. Untuk pabrik yang memiliki areal dengan panjang yang relative pendek & lebar yang besar akan sesuai dengan pengaturan ini . 32 4/16/2017

POLA ALIRAN MATERIAL PROSES PERAKITAN Overhead assembly line Perpendicular arrangement Pengaturan mesin dilakukan tegak lurus dengan sumbu dari jalan lintasan. Seperti halnya dengan Diagonal arrangement, material dapat dikirim/diambil melalui dua sisi jalan lintasan yang ada. Bila lebar area mencukupi, maka pengaturan tipe ini lebih baik dari pada tipe diagonal. 33 4/16/2017

POLA ALIRAN MATERIAL PROSES PERAKITAN Overhead assembly line Circular arrangement Pengaturan mesin macam ini akan bermafaat bila seorang operator dapat mengoperasikan lebih dari 1 buah mesin. Mesin-mesin (umunya mesin khusus) akan diletakkan disekeliling lingkaran dengan operator (lebih sebagai pengawas) berada dipusat lingkaran tersebut . 34 4/16/2017

Faktor-faktor pada aliran bahan Karakteristik bahan yang dikerjakan dan dipindahkan Peralatan pemindahan bahan yang dipakai Gerakan-gerakan kerja dari operator Fasilitas yang diperlukan untuk operasi produksi Lokasi departemen penerimaan dan pengiriman bahan Macam jalan, lebar yang dibutuhkan Bentuk bangunan pabrik yang direncanakan, fleksibilitas dan kemungkinan adanya ekspansi dll 4/16/2017

Tahapan Perencanaan Aliran Material 1. Identifikasi dan amati seluruh elemen yang akan bergerak mengalir melalui mesin dan fasilitas produksi yang ada. Seperti : material, skrap, tenaga kerja, peralatan produksi, informasi, dll 2. Kumpulkan semua data yang diperlukan untuk masing-masing elemen yang ada. 3. Amati perencanaan proses manufakturing dan teliti urutan proses pengerjaan benda kerja mulai dari awal hingga menjadi produk akhir. 4/16/2017

Tahapan Perencanaan Aliran Material (cont.) 4. Perhatikan faktor-faktor yang secara erat akan berkaitan dengan aliran elemen produksi. 5. Buat beberapa alternatif pengaturan yang sesuai untuk fasilitas produksi (machine arrangement), proses produksi, dll 6. Buat analisa teknik untuk memilih alternatif aliran bahan dan penempatan lokasi dari fasilitas produksi yang ada sehingga didapat yang paling tepat. 4/16/2017

Teknik Konvensional Ada beberapa teknik konvensional yang umum dipakai untuk proses perencanaan aliran bahan, sebagai berikut : Operation Process Chart Flow Process Chart Multi Product & Activity Proccess Chart Flow Diagram 4/16/2017

Tools Khusus Ada beberapa tools yang lebih khusus Dipakai untuk mengevaluasi dan menganalisa aliran bahan untuk perancangan lay out, yaitu : Assembly Chart String Diagram Multiproduct Process Chart From to Chart Material Handling Planning Sheet Activity Relationship Chart 4/16/2017

String Diagram Suatu diagram untuk menggambarkan aliran suatu lay out dengan menggunakan alat berupa tali, kawat atau benang untuk menunjukan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi ke lokasi lain. Dengan menggunakan skala tertentu, panjang tali dapat menunjukkan jarak lintasan yang harus ditempuh untuk memindahkan bahan tersebut. Dengan mengamati jumlah tali yang melintas pada satu lokasi dapat diperkirakan kemunkinan terjadinya kemacetan atau bottleneck pada lokasi tersebut. 4/16/2017

String Diagram: Product Lay Out Gudang Bahan Baku Gudang Produk Jadi Press Mill Heat Grind Paint Insp Pack 1 2 3 4 5 6 7 Cast Drill Braze Aliran Produk 1 Aliran Produk 2 4/16/2017

String Diagram: Process Lay Out Foundry Branze Grinding Milling Inspec 2 3 1 5 2 4 6 Gudang Bahan Baku Gudang Produk Jadi 1 4 7 3 5 Press Heat Paint Drilling Pack Aliran Produk 1 Aliran Produk 2 4/16/2017

Multi Product Process Chart (MPPC) MPPC merupakan peta yang digunakan untuk menganalisis aliran barang dalam pabrik yang sudah ada maupun untuk perencanaan pabrik baru dan mempunyai keterkaitan erat dengan Peta Proses Operasi. Menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen-komponen produk atau antar produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan atau kegiatan. 4/16/2017 43

Multi Product Process Chart (MPPC) Menganalisa efisiensi lintasan dengan menilai ada tidaknya arus balik pada tiap lintasan. Untuk meningkatkan efisiensi lintasan, backtracking harus diminimalkan. Memahami aliran proses untuk tiap jenis komponen dan mengetahui jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk tiap jenis mesin serta total jumlah mesin yang akan digunakan. 4/16/2017 44

Ilustrasi MPPC Mesin P1 P2 P3 total M1 3 M2 M3 4 M4 M5 Langkah Aktual 6 8 20 4/16/2017 45

From to Chart Merupakan suatu teknik konvensional untuk perencanaan tata letak dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Teknik ini berguna untuk kondisi job shop, bengkel pemesinan dan lain-lain. Biasanya menunjukan ukuran aliran bahan antara lokasi yang terlibat misalnya jumlah satuan biaya, beban, jarak, berat , volume atau faktor lain atau kombinasi dari beberapa faktor. 4/16/2017

FROM TO CHART (FTC) Untuk menganalisis perpindahan barang Kegunaan dari FTC antara lain adalah : Untuk menganalisis perpindahan barang Untuk perencanaan pola aliran Untuk mengukur pola efisiensi aliran Menunjukkan ketergantungan suatu aktivitas dengan aktivitas lainnya Menrencanakan hubungan antara sejumlah produk, bagian, dllnya Menggambarkan jumlah hubungan kuantitatif antra aktivitas & pergerakkan diantaranya Memperpendek jarak perjalanan dalam suatu proses 4/16/2017

Tabel 1. Volume Material yang Dipindahkan dan Aliran pemindahannya Product Group % of handling volume Depart Flow Sequence I 20 A-B-C-D-E-F-G-H-I II A-C-D-F-G-I III 25 A-D-B-E-H-F-I IV A-C-D-B-E-G-I V 5 A-E-F-G-H-I VI A-D-C-B-F-G-H-I VII A-C-D-H-D-G-I 4/16/2017 48

Produk yang dipindahkan Berdasarkan data tersebut dibuat From to Chart dengan model matriks, dengan letak departemen pada iterasi ke 1 disusun secara sembarang. Pada contoh ini dibuat susunan A-B-C-D-E-F-G-H-I, sbb : From to Produk yang dipindahkan volume A-B I 20 A-C II, IV, VII 20 + 20 + 5 = 45 A-D III, VI 25 + 5 = 30 A-E V 5 B-C B-D - dst 4/16/2017 49

Tabel 2. FTC % volume material yang dipindahkan antar departemen (Trial 1) To from A B C D E F G H I Total 20 45 30 5 100 70 65 25 50 75 60 620 4/16/2017 50

Analisa Momen Berdasarkan FTC tersebut dapat dilakukan analisa momen yang diperoleh dari perkalian antara % volume material yang dipindahkan dengan jarak terhadap diagonal matriks tersebut. Pada analisa momen ini diasumsikan bahwa perpindahan bolak-balik (backforward) akan dikenakan penalti. Karena backward merupakan hal yang harus dihindari dan diminimalkan. Pada contoh ini penalti backward adalah 2 untuk tiap satu jarak dari diagonal dan untuk forward adalah 1 untuk tiap satu jarak dari diagonal. 4/16/2017

Tabel 3. Analisa Momen Trial 1 52 Forward Distance from diagonal Backward Distance from diagonal 1. (20+20+65+20+24+50+30+30)x1 = 260 1. (5+5)x2 =20 2. (45+20+20+45)x2 = 260 2.(45+25)x4 = 280 3. (30+45+5+25+25)x3 = 390 3. (0)x6 = 0 4. (5+5+5)x4 = 60 4. (5)x8 = 40 5. (0)x5 = 0 5.(0)x10 = 0 6. (0)x6 = 0 6. (0)x12 = 0 Total forward dan backward = 970+340 =1.310 4/16/2017

Trial ke-2 Analisis selanjutnya adalah mencoba untuk mengurangi momen backward sekecil mungkin sehingga dipenuhi persyaratan minimal untuk backtracking dari proses produksi yang berlangsung. Untuk itu dilakukan trial 2 dengan susunan departemen A-C-D-B-E-F-G-H-I didapat FTC dan analisa momen sebagai berikut : 4/16/2017

Tabel 2. FTC % volume material yang dipindahkan antar departemen (Trial 2) 54 To from A C D B E F G H I Total 45 30 20 5 100 65 70 25 60 50 75 620 4/16/2017

Tabel 5. Analisa Momen Trial 2 Forward Distance from diagonal Backward Distance from diagonal 1. (45+65+45+45+25+25+50+45)x1 = 345 1. (5+5)x2 =10 2. (30+5+20+25+25)x2 = 210 2.(45+25)x4 = 280 3. (30+45+5+25+25)x3 = 240 3.(0)x6 = 0 4. (5+5+5)x4 = 100 4. (5)x8 = 40 5. (0)x5 = 25 5.(0)x10 = 0 6. (0)x6 = 0 6. (0)x12 = 0 Total = 920 Total = 240 Total forward dan backward = 920 + 240 = 1.160 4/16/2017

Analisa Trial ke-2 Dari trial 2 didapat angka momen yang lebih kecil utuk backward, dengan demikian susunan departemen pada trial 2 adalah lebih baik dari susunan departemen pada trial 1 Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dapat dilakukan trial 3 dengan mengubah susunan departemen. Dan seterusnya. 4/16/2017

From To Chart Inflow FTC inflow dapat dibuat berdasarkan hasil perhitungan FTC biaya dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Pada FTC inflow, matriks diisi dengan rasio dari : Nilai pada sel matriks yang terisi (dari FTC Biaya) Total kolom dimana sel tersebut berada 4/16/2017

Tabel 6. From to Chart Biaya (dalam $) 58 To from RM Saw Lathe Drill Mill Insp Pack FG Total 208 216 424 120 576 696 160 528 688 96 80 288 464 128 832 960 384 544 256 376 504 1184 1120 4032 4/16/2017

Tabel 7. From to Chart Inflow 59 To from RM Saw Lathe Drill Mill Insp Pack FG Total 1 0.43 1.43 0.32 0.49 0.81 0.45 0.76 0.26 0.07 0.58 0.25 0.74 7 4/16/2017

FTC Outflow FTC outflow dapat dibuat berdasarkan hasil perhitungan FTC biaya dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Pada FTC outflow, matriks diisi dengan rasio dari : Nilai pada sel matriks yang terisi pada kolom X (dari FTC Biaya) Total kolom dimana mesin tersebut menjadi mesin tujuan 4/16/2017

Tabel 8. From to chart outflow 61 To from RM Saw Lathe Drill Mill Insp Pack FG Total 0.29 0.46 0.75 0.17 0.6 0.77 0.34 0.55 0.89 0.14 0.08 0.53 0.28 0.81 0.23 1.5 1.78 0.54 1.07 1.23 2.06 4/16/2017

Skala Prioritas Merupakan skala yang menunjukkan derajat kepentingan antar mesin-mesin produksi maupun antar mesin dan gudang. Ada dua macam skala prioritas, yaitu skala prioritas inflow yang dibuat berdasarkan FTC inflow dan skala prioritas outflow yang dibuat berdasarkan FTC outflow. Untuk membantu menentukan kegiatan yang harus diletakkan berdekatan atau tidak, telah ditetapkan satu pengelompokkan derajat kedekatan. 4/16/2017

Tabel 9. Derajat kedekatan dan range nilai 63 Hubungan Deskripsi Range Nilai A Mulak perlu kegiatan-kegiatan tersebut berdampingan satu dengan lainnya. 0.45 – E Sangat penting kegiatan-kegiatan tersebut saling berdekatan 0.25 – 0.44 I Penting kegiatan-kegiatan tersebut saling berdekatan 0.2 – 0.24 O Kegiatan biasa atau umum dimana saja tidak ada masalah 0.1 – 0.19 U Tidak perlu adanya keterkaitan geografis apaun 0.01 – 0.09 4/16/2017

Skala Prioritas Pengisian derajat kedekatan pada tabel skala prioritas berdasarkan angka-angka atau koefisien dari FTC inflow dan FTC outflow dengan berdasarkan range nilai untuk masing- masing derajat kedekatan. Penentuan range nilai tidak baku. Range nilai untuk masing-masing FTC infow dan FTC outflow dapat berbeda satu dengan lainnya. 4/16/2017

Tabel 10. Skala Prioritas Outflow 65 No Nama mesin Hubungan A E I O U 1 RM 40.46 20.29 2 Saw 50.6 30.17 3 Lathe 50.55 40.34 4 Drill 60.63 30.14 50.08 5 Mill 61.53 40.28 6 Ins 71.5 30.23 7 Packing 81 8 FG 4/16/2017

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM Adalah suatu diagram yang digunakan untuk mengambarkan (secara grafis) aliran material, produk, informasi, manusia dan sebagainya atau juga bisa dipergunakan untuk mengambarkan hubungan kerja antara satu departemen (fasilitas kerja) dengan departemen lainnya. Lokasi dari departemen ditunjukkan berupa lingkaran-lingkaran, dimana jaraknya adalah 1 (segitiga sama sisi dengan panjang sisi = 1) sedangkan luas area yang diperlukan diabaikan. 4/16/2017

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM No komp Stasiun kerja R E F B A C D S 1 O-1 O-6 O-3 O-2 O-5 O-4 O-7 2 3 O-8 4 5 4/16/2017

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM Langkah berikutnya membuat analisis aliran material/komponen dari satu mesin (departemen) menuju mesin (departemen) yang lain. Pertimbangan mengenai berat atau ukuran material, jumlah atau volume yang dipindahkan dsbnya akan menentukan total perpindahan yang akan dilaksanakan. Analisis dibuat dalam bentuk “kartu aliran” flow card. PT.X KARTU ALIRAN tgl :5 Feb 06 dibuat :Nur ket : aliran material dari D ke S No. Komp Jml Pcs part perproduk unit/periode Berat Komp (kg/unit) Total Berat (kg) 3 1000 2 2000 4 5 5000 8000 Total 15000 4/16/2017

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM Selanjutnya buat table rekapitulasi sesuai dengan pengelompokkan titik awal pemindahan yang sama. Titik awal pemindahan Hubungan aliran pemindahan No komp yg dipindahkan Berat total seluruh R R-A 1 5000 R-B 2 6000 R-C 5 8000 R-E 3 2000 R-F 4 A A-B A-C 3 dan 4 7000 A-D A-S B B-A B-D 1 dan 2 11000 C C-A 2 dan 5 14000 C-D D D-C D-F D-S 3,4 dan 5 15000 E E-F F F-A F-B F-S 4/16/2017

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM Berikutnya, gambar aliran yang telah dianalisis langkah 1 dan 2 Kemudian lakukan analisa hubungan departemen Lakukan kembali langkah-langkah diatas hingga diperoleh total nilai hubungan yang lebih kecil (optimal) Terakhir adalah menerapkan layout sebenarnya didasarkan atas analisis nilai hubungan antar departemen yang memberikan hasil optimal. 4/16/2017

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM 4/16/2017

hubungan aliran pemindahan Titik awal pemindahan hubungan aliran pemindahan Berat total seluruh Jarak BeratxJarak Jumlah R R-A 5000 1 30380 R-B 6000 1.73 10380 R-C 8000 R-E 2000 R-F A A-B 43900 A-C 7000 A-D 2 16000 A-S 2.65 15900 B B-A 21030 B-D 11000 19030 C C-A 14000 21000 C-D D D-C 26000 D-F D-S 15000 E E-F F F-A 8650 17650 F-B 4000 F-S Total nilai hub 161960 4/16/2017

Exercise Suatu perusahaan memproduksi 7 jenis produk, dari hasil pengamatan diketahui beberapa data seperti pada tabel berikut ini : Product % of Handling Volume Depart Flow Squence A 5 R- II – III – VII – III – VI – Warehouse B 20 R – I – II – III – IV – V – VI – VII – Warehouse C 25 R – III – I – IV – VII – V – Warehouse D R – II – III – I – IV – VI – Warehouse E R – IV – V – VI – VII – Warehouse F R – II – III – V – VI – Warehouse G R – III – II – I – V- VI – VII – Warehouse 4/16/2017 73

Pertanyaan : Berdasarkan % of handling volume, buatlah FTC dengan susunan departemen sebagai berikut : Receiving – I – II – III – IV – V – VI – VII – Warehouse. Lakukan analisa momen bila forward diberi bobot 1 dan backward diberi bobot 2. Lakukan trial ke-2 dengan memindahkan 2 departemen yang sebaiknya dipindah. Berikan alasan mengapa anda memindahkan ke-2 departemen dimaksud. 4/16/2017