Oleh: Hary Artantyo NIM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Populasi Dan Sampel Pertemuan 8.
Advertisements

POPULASI DAN SAMPEL.
SRI HARSONO, TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SD NEGERI 2 KANCILAN KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN 2011.
POPULASI, SAMPEL By. Raharjo
oleh : Y. Joko Yulianto NIM : PROGRAM STUDI PGSD PENJAS
PENGUMPULAN DATA.
ROSIKIN, HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP PRESTASI CABANG KIDS ATHLETICS NOMOR LONCAT KATAK.
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
BHAYU BILLIANDRI, SURVEI KENDALA-KENDALA BELAJAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGARGOGONDO KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG.
RAHMAT SULILAH, PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEPAK TAKRAW DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PEKARANGAN PADA SISWA KELAS IV.
BAB III. METODE PENELITIAN
ENDAH SULASMI, SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI PUTRA PUTRI USIA TAHUN SDN KEMUNING KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL.
SUTARTI, TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V PUTRA SD NEGERI 03 DAN 04 CIBELOK KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
STUDI PENDAHULUAN Oleh Nugroho Susanto.
SUDARTO, SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA USIA TAHUN DABIN SD INTI KETITANGKIDUL KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN.
REMANTO, PERBANDINGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD DESA TERTINGGAL (IDT) DAN DESA MAJU (NON IDT) DI KECAMATAN PETARUKAN.
SISWORO, PENGARUH TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KECERDASAN SISWA PUTERI KELAS V SD NEGERI PEBATAN 01 TAHUN PELAJARAN 2008/2009.
ABAS SUPRIYANTO, PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES) TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI DI KECAMATAN.
GEGAR WIJAYANTO, PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES) TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI DI KECAMATAN.
MUHAMMAD GANDHI, SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SUKOLILO 01 KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN.
SETYANTO ARI NUGROHO, SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI SD SE KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG TAHUN.
ANTON SUGIONO, PENGARUH PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN SEPAKBOLA YANG DIMODIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA.
ELY FARIYAH, PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI UPT PENDIDIKAN KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN.
Oleh: Aris Tamaji Wijayanto
MINAT SISWA SD KELAS V DI YOGYAKARTA TERHADAP PERMAINAN ROUNDERS SEBAGAI DASAR PERMAINAN SOFTBALL Proposal skripsi Metodologi Penelitian Penjas Jatu Kartika.
Perbedaan keterampilan bermain sepakbola siswa kelas atas yang tidak mengikuti Sekolah Sepakbola dan siswa yang mengikuti Sekolah SepakBola di SD Negeri.
IDENTIFIKASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER yang terkandung DALAM PERMAINAN TRADISIONAL “GOBAK SODOR” pada siswa kelas iv sd n adisucipto 2 DEDY AROCHNY
PROPOSAL SKRIPSI YOHANES LINDA KURNIADI HUTAPEA
Oleh : Zaky Khairunizar
Faktor Penghambat Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran Penjas Aktivitas Luar Kelas Oleh Nama : Ganang Hadi Atmaja NIM : Prodi : PGSD Penjas.
PERAN GURU PENJAS SEBAGAI PENGELOLA USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH Oleh: Dessy.
Oleh : Ndaru Joko Prabowo
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
Teknik Pengambilan Sampel
HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU MAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN Skripsi diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar.
OLEH: FITRIA WALLY NPM :
Assalamu Alaikum Wr. Wb..
PEMERINTAH KABUPAEN YAHUKIMO
METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF
Nama : Ratni Tuharea NMP :
TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TERHADAP PENTINGNYA PENGGUNAAN AIR BERSIH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KELAS IV DAN V DI SD NEGERI SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING.
NING HARNINGSIH, PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA.
Disusun Oleh : Virsa Bili Putu Pramono
HERI PURWANTO, STATUS KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI BLUBUK 05 KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
SUPRIYATI, PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN IRIGASI PADA SISWA KELAS V SD.
AJI MASILO, STATUS KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI LENGKONG 02 KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES TAHUN PELAJARAN.
Analisis Skripsi OLEH: Aulia Rahma Andani ( )
POPULASI DAN SAMPEL.
POPULASI DAN SAMPEL.
SANDHI PRIHATNOLO, STATUS KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS LIMA SD NEGERI TAMBAKSERANG 01 DAN SISWA KELAS LIMA SD NEGERI TAMBAKSERANG 03 KECAMATAN.
POPULASI & SAMPEL Populasi Sampel &.
CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BEANAR
PENERAPAN METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD NEGERI NGOYOG 1 Intan Tri Agung Wijaya PROGRAM STUDI.
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS ATAS TERHADAP BAHAYA MEROKOK DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI BANTARSARI 08 KABUPATEN CILACAP Oleh: Asep.
SLAMET DRAJAT, SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA PUTRI KELAS IV, V, VI DI SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 02 KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN.
NASORI, TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01,02 DAN 04 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG.
SUDARTO, PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT TALI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PEKARANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI.
Disusun oleh: Sefri Bayu Adi
SUKARNO, HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN LARI 40 METER PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI.
RINA ARDANI, SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V PUTRA SD NEGERI KALIKAYEN 01 DAN SD NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN.
Oleh : Tuwuh Adityo N PGSD Penjas B 2010
POPULASI DAN SAMPEL KELOMPOK 1 FATHIN AMMAR ASIDIK ENDAH MARIADI
PROPOSAL PENELITIAN NAMA : EIS Ns NIM :
Populasi Sampel &.
Teknik Sampling dalam Penelitian Kuantitatif
Teori Penarikan Sampel
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
B a b 7 Merumuskan Anggapan Dasar.
SUPARJON POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik.
Transcript presentasi:

Oleh: Hary Artantyo NIM. 10604224044 PERBEDAAN TINGKAT KECEPATAN LARI DAN KELINCAHAN SISWA YANG MENGIKUTI DENGAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SEPAKBOLA DI SD NEGERI ADISUCIPTO 1 KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN Oleh: Hary Artantyo NIM. 10604224044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

LATAR BELAKANG MASALAH Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SD Negeri Adisucipto 1, masih belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Frekuensi latihan yang masih kurang dan keadaan sarana dan prasarana kurang bisa mendukung secara maksimal pelaksanaan ekstrakurikuler sepakbola di SD Negeri Adisucipto 1. Dalam pembelajaran Penjasorkes dan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SD Negeri Adisucipto 1, terlihat beberapa siswa dalam hal kecepatan dan kelincahan dalam beraktivitas olahraga, terlihat belum bisa menunjukkan secara maksimal. Belum diketahui besarnya perbedaan tingkat kecepatan lari dan kelincahan siswa yang mengikuti dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga sepakbola di SD Negeri Adisucipto 1 Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.

RUMUSAN MASALAH Apakah terdapat perbedaan tingkat kecepatan lari dan kelincahan siswa yang mengikuti dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga sepakbola di SD Negeri Adisucipto 1 Kecamatan Depok Kabupaten Sleman?

TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan tingkat kecepatan lari dan kelincahan siswa yang mengikuti dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga sepakbola di SD Negeri Adisucipto 1 Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif dengan menggunakan metode survei dalam bentuk tes/pengukuran. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan, dalam suatu aspek yang diteliti (Sugiyono, 2006: 83). Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan tingkat kecepatan lari dan kelincahan siswa yang mengikuti dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga sepakbola di SD Negeri Adisucipto 1 Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu: kecepatan lari dan kelincahan. Kecepatan lari siswa yang mengikuti maupun yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga sepakbola, adalah pada aba-aba “siap” siswa mengambil sikap start berdiri, dan siap untuk lari. Pada aba-aba “Ya” siswa melakukan lari secepat mungkin menempuh garis finish menempuh jarak 40 meter. Kelincahan siswa yang mengikuti maupun yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga sepakbola, adalah kemampuan siswa dalam berlari secepat-cepatnya yang dilakukan secara zig-zag menurut arah yang telah ditentukan.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 61), sehingga populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri Adisucipto 1 Kecamatan Depok Kabupaten Sleman sejumlah 180 siswa. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara Disproportionate Stratified Random Sampling. Dijelaskan oleh Sugiyono (2008: 64), teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila polulasi berstrata tetapi kurang proporsional. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kurang proporsional adalah banyaknya kelompok yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga sepakbola jauh lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola. Kelompok yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola sejumlah 60 siswa diikutkan semua. Sedangkan kelompok yang tidak mengikuti (lebih besar) di ambil secara acak sesuai atau sejumlah 60 siswa (mengikuti jumlah kelompok peserta ekstrakurikuler).

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 149), instrumen penelitian adalah alat dan fasilitas yang digunakan pada waktu penelitian untuk mempermudah pekerjaan peneliti dalam mengumpulkan data dan kualitasnya pun lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diatasi. Terdapat 2 butir tes dalam penelitian ini, yaitu : Tes kecepatan (lari 40 meter), yang bersumber dari TKJI (2003) dan Tes kelincahan (dogging run), yang bersumber dari Ismaryati (2006). Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan untuk memperoleh suatu informasi atau data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Adapun teknik pengumpulan data, yaitu : dengan menggunakan teknik tes dan pengukuran. Seluruh populasi, baik itu siswa yang mengikuti maupun siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola, menjalani tes kecepatan (lari 40 meter) dan tes kelincahan (dogging run), urut satu persatu sesuai dengan absensi yang telah ditentukan.

Penelitian ini menggunakan uji statistik untuk menganalisis data dari tiap kelompok (siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola dan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sepakbola). Pengkategorian kecepatan dan kelincahan disusun dengan 5 kategori, yaitu: baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecepatan lari dan kelincahan siswa yang mengikuti dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga sepakbola di SD Negeri Adisucipto 1 Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, dapat diketahui adanya perbedaaan atau tidak, dengan melihat hasil nilai rata-rata (mean) dari dua kelompok tersebut. Jika nilai rata-rata (mean) dari dua kelompok (yang ikut dan yang tidak ikut ekstrakurikuler sepakbola) adalah sama nilainya, maka dapat disimpulkan tidak adanya perbedaan. Sedangkan bila nilai rata-rata (mean) dari salah satu kelompok siswa, hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean) kelompok yang lain, maka dapat disimpulkan adanya perbedaan tingkat kecepatan lari dan kelincahan.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH