SK : MENGEMAS BAHAN HASIL PERIKANAN DAN PRODUK OLAHAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI PEMASARAN PRODUK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
Advertisements

1. PETE / PET (Polyethylene Terephthalate) Botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya untuk sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, dan digunakan.
Teknik Pengawetan Makanan Berkualitas Tinggi
TEKNOLOGI PENGEMASAN PRODUK UMKM AGROINDUSTRI
ILMU PENGETAHUAN ALAM NAMA : PANDE PUTU SRI SUANDEWI NIM :
Proses Thermal.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
Ciri-ciri Daging Oleh : Ristiawati.
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
KEMASAN KERTAS DAN KARTON
PP No. 69 Tahun 1999 Tentang PELABELAN DAN IKLAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGEMASAN, DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI
Zuhriati arie setiadi (dirangkum dari INDONESIA HEALTH CARE CLUB)
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
Teknologi dan Manajemen Pengemasan Analisis Desain Kemasan Aqua
Oleh: Dr. Ir. T.J. Moedjiharto MAppSc.
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
OLEH : ADE KURNIAWAN, S.Pd (dhekurniawan86.wordpress.com)
Pengolahan Poduk Makanan Berbahan Dasar Hasil Daerah Setempat
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU
KEMASAN DAN LABELLING (PEMBERIAN LABEL) PRODUK PANGAN
TEKNIK PENYIMPANAN UMBI-UMBIAN
JENIS-JENIS KEMASAN UNTUK BAHAN PANGAN
PENGEMASAN dan PENYIMPANAN
PACKAGING.
UMUR SIMPAN – WAKTU KEDALUWARSA
CARA PRODUKSI MAKANAN YANG BAIK
Oleh : ASTUTI SETYOWATI
Oleh : Astuti Setyowati
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
Kemasan Konvensional/Tradisional
Pendahuluan pengemasan
PENGEMASAN PANGAN.
Pengemasan Pangan Dr. Yudi Pranoto.
Klasifikasi dan Analisa Kemasan
Hidangan dari sayuran, telur, dan pasta
TEKNOLOGI HASIL TERNAK KULIT DAN SISA GELATIN
PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
Nur Lailatul Rahmah, S.Si., M.Si.
PENYIMPANGAN MUTU PANGAN
OM SWASTIASTU Gusti Ayu Made Indah Setiawati G/II.
KOMPOS DARI SAMPAH KELUARGA
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
OLEH : Moch misbahur rifqi (04) Moh wahyu aji (08)
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
KIMIA INDUTRI “ INDUSTRI PLASTIK” Dosen Pembimbing : Drs. Mahdian,M.Pd
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
KEWIRAUSAHAAN KELOMPOK 8 NAMA : Taufik Fajar Hidayat ( 29 )
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN
Penyimpanan Obat harus disimpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian, terhindar pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya. Obat yang mudah menguap.
KEMASAN LOGAM.
Penggudangan Dalam Industri Modern
PENANGANAN PASCA PANEN HASIL PERTANIAN
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
OVERVIEW  Pendahuluan  Bahan dan Bentuk Kemasan  Desain Kemasan  Inovasi Kemasan.
Kerusakan Bahan Pangan
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
PERLAKUAN PASCA PANEN YANG TEPAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENENTUAN WARNA BUAH TOMAT (Lycopersicum Esculentum) Oleh Kelompok : Diana Sitompul (J1B116068)
KEMASAN Definisi kemasan
PENGELOLAAN MENU Guntoro, S.Gz.
PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN
PENGELOLAAN MENU Guntoro, S.Gz.
 Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :  Menguraikan Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan  Mendeskripsikan.
Transcript presentasi:

SK : MENGEMAS BAHAN HASIL PERIKANAN DAN PRODUK OLAHAN

MENGIDENTIFIKASI JENIS DAN SIFAT BERBAGAI JENIS BAHAN KEMASAN Oleh : Suhirman S.St.Pi

Pre Test Apa yang kamu ketahui tentang pengemasan? Sebutkan jenis-jenis kemasan dan penggunaannya? Sebutkan minimal 3 tujuan dari pengemasan? Keterangan apa saja yang harus dicantumkan dalam label?

Sejarah Kemasan Sebelum manusia membuat kemasan, alam sendiri telah menyajikan kemasan, seperti misalnya jagung yang dibungkus seludang, buah-buahan terbungkus kulitnya, buah kelapa yang terlindung baik dengan sabut dan tempurung Secara tradisional nenek moyang kita menggunakan kemasan alami untuk mewadahi bahan pangan seperti buluh bambu, daun-daunan, pelepah atau kulit pohon, kulit binatang, rongga batang pohon, batu, tanah liat, tulang dan sebagainya.

Pengertian Pengemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen. Fungsi Utama Kemasan Sebagai Pelindung (Kekedapan)‏ Sebagai Sarana Promosi & Informasi Mamberikan nilai tambah

Tujuan Pengemasan Membantu mencegah atau mengurangi kerusakan Melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya Melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran memar, lecet, pecah, belah, penyok, rusak oleh cahaya, dll). Menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Mencegah atau mengurangi serangan mikroba dan serangga

Jenis-jenis kemasan tradisional keranjang yang dibuat dari anyaman bambu dengan bahan penyekat berupa daun pisang basah maupun kering, daun ubikayu dan lainnya untuk mengemas buah-buahan dan sayuran dari sentra produksi sanpai ke pasar. Peti yang terbuat dari bahan bambu, kayu/papan dari bahan Pinus sp atau Jenjing (Albizia falcatra) untuk mengemas buah-buahan (mangga, alpukat), sayur-sayuran, dan hasil ternak (telur). Karung goni juga masih banyak digunakan untuk mengemas komoditas pertanian seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, bahkan buah-buahan

Macam-macam jenis bahan kemasan alami 1. Daun pisang Daun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas. 2. Daun aren sebagai bahan kemas biasanya hanya dipakai untuk hasil pertanian atau hasil olahan yang berbentuk padatan dan ukurannya relatif besar-besar sebagai contoh kemasan gula aren 3. Kemasan dari bambu dan rotan merupakan kemasan tradisional yang biasanya ditampilkan dalam bentuk anyaman, biasa digunakan untuk kemasan ikan pindang

Tes formatif 1 Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dari pertanyaan dibawah ini…. Yang tidak termasuk dalam kemasan alami adalah… A. Kulit jagung B. Daun pisang C. Buah kelapa yang terlindung baik dengan sabut dan tempurung D. Kulit Ikan Lemuru E. Bambu Yang tidak termasuk fungsi kemasan adalah… A. Sebagai jasa penawaran B. Sebagai Pelindung B. Sebagai Sarana Promosi & Informasi C. menambah pendapatan

Suatu wadah / bahan kemas harus memiliki fungsi utama yaitu: Menjaga bahan/komoditas tetap bersih dan merupakan pelindung terhadap kontaminasi dan kotoran dari luar. Melindungi bahan terhadap kerusakan fisik (air, cahaya, gas) dan kerusakan mekanik ( gesekan / benturan ) Harus berfungsi sesuai dengan tujuan pengemasan, efisien dan ekonomis sebagai bahan kemas. Dapat memudahkan pada tahap-tahap penanganan, penumpukan, penyimpanan pengangkutan dan distribusi Ukuran, bentuk dan bobot serta disain dari unit wadah yang baik sehingga dapat memberikan penampakan, informasi, dan identifikasi pada penanganan dan perdagangan.

fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan : Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan. 2. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai resiko dari luar, misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis, kontaminasi mikroorganisme. 3. Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian

fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan : Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan 5. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak

Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka kemasan harus memiliki sifat: Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya) Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat mempertahankan warna, flavor dan cita rasa produk yang dikemas. Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya) Kuat dan tidak mudah bocor Relatif tahan terhadap panas harganya relatif murah.

Tugas Kelompok Tuliskanlah 3 contoh produk produk apa saja yang dikemas menggunakan jenis kemasan dibawah ini Karton Plastik PE Botol Kaleng Kresek Daun pisang

Hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih bahan kemasan adalah : Apakah bahan kemasan yang diperlukan harus transparan (tembus pandang) atau tidak Apakah yang fleksibel ataukah yang kaku ? Apakah bahan kemasan tidak merusak bau, warna, dan mutu barang tau bahan yang dikemas ? Mahalkah harga bahan kemasan yang diperlukan itu ? Adakah alternatif lain yang lebih murah ? Ditinjau menurut Fungsinya pengemasan dalam garis besarnya dibagi menjadi 2 fungsi: Fungsi teknis Fungsi Komersil

fungsi teknis, dalam hal ini menitik beratkan pada : Komoditas dapat disimpan, diangkut dan didistribusikan kepada konsumen tanpa mengalami perubahan dalam mutunya. Perlindungan komoditas terhadap kerusakan mekanik selama penyimpanan dan pemasaran Perlindungan komoditas terhadap kontaminasi seperti jasad renik insekta, oksigen, uap air, debu, sinar matahari dan panas. Fungsi komersil, dalam hal ini menitik beratkan pada : Membuat komoditas supaya lebih mudah disajikan dalam pasaran dan menarik, mudah dikenal oleh konsumen Mencegah pengurangan jumlah komoditas yang telah ditentukan menurut satuan ukuran tertentu.

Merupakan tempat untuk menyampaikan keterangan atau catatan antara lain tentang harga, berat/isi produk, susunan, cara menyimpan dan gizi. Teknologi Pengemasan Dibedakan dalam 2 aspek yaitu : Aspek Perlindungan dan Penanganan Produk Aspek Pemasaran dari Pengemasan 1. Aspek Perlindungan dan Penanganan Produk Mengontrol keluar masuknya air Mengendalikan suhu Mencegah perpindahan komponen yang dapat menguap Mencegah penyinaran UV

Pengontrolan Uap Air Mencegah masuknya uap air terutama untuk produk yang kering Mengendalikan Suhu Memperpanjang Umur Simpan Penyimpanan dengan suhu rendah perlu kemasan yang tahan suhu rendah Kemasan dapat menahan penguapan air Kemasan kuat, sehingga pada waktu pembekuan tidak pecah

Mencegah perpindahan komponen yang dapat menguap Mencegah terjadinya perubahan cita rasa produk kemasan kedap Contoh kantong polietilen dan kemasan gelas seperti botol atau gelas jar

Mencegah Kontak cahaya Menghindari kontak cahaya untuk produk-produk yang tidak tahan terhadap cahaya. Menggunakan kemasan kedap cahaya seperti : Kemasan Aluminium Foil Kemasan Kaleng Kemasan Gelas Berwarna Kemasan Plastik Tidak transparan (tembus pandang Aluminium foil Kaleng

Menarik Perhatian Daya Tarik Praktis warna, bentuk, merk, 2. Aspek Pemasaran dari Pengemasan Menarik Perhatian warna, bentuk, merk, gambar-gambar, tata letak Daya Tarik Praktis mudah dibuka dan ditutup; volume yang sesuai; dapat digunakan kembali; dapat diisi ulang;

Tentukanlah pilihan jawaban mana diantara pilihan pernyataan dibawah ini apakah termasuk dalam fungsi kemasan ditinjau dari aspek teknis atau dari segi aspek komersil Bahan kemasan terbuat dari bahan karton yang tebal Plastik PE tahan terhadap suhu rendah Komposisi produk tertuang dalam kemasan Produk udang blok beku dikemas dalam Master carton dengan mencantumkan berat 1.8 kg Plastik PP tidak tahan terhadap suhu rendah Kemasan yang kaku biasanya digunakan untuk mengemas produk yang mudah pecah seperti kecap ikan yang menggunakan wadah gelas Memberikan warna yang menarik pada label kemasan Kemasan alumunium foil merupakan kemasan yang kedap cahaya Mencantumkan tanggal kadaluarsa Botol plastik saos cabe merupakan kemasan fleksibel untuk memudahkan penggunanya

Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa segi antara lain: Frekuensi pemakaian, Struktur sistem kemasan, Sifat kekakuan bahan kemas, Sifat perlindungan terhadap lingkungan, dan Tingkat kesiapan pakai. Segi Frekuensi Pemakaian Kemasan Sekali Pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng b. Kemasan yang Dapat Dipakai Berulang Kali (Multi Trip), seperti beberapa jenis botol minuman (limun, bir) dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. c. Kemasan yang Tidak Dibuang (Semi Disposable). Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan bumbu, kopi, gula, dan sebagainya

Segi Struktur Sistem Kemas Berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas : Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe   b. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, dan hasil perikanan seperti udang dan ikan beku c. Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan contohnya container

Segi Sifat Kekakuan Bahan Kemas Kemasan fleksibel, yaitu yaitu sistem pengemasan yang dapat melentur mengikuti bentuk bahan yang dikemas. Bahan pengemas fleksibel terdiri dari berbagai jenis kertas, cellulose films, plastic film, kertas timah coatings, dan kombinasi dari bahan-bahan tersebut. b. Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu gelas dan logam. c. Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik (susu, kecap, saus) dan wadah bahan yang berbentuk pasta (Tuliskanlah masing-masing 3 menurut kamu yang termasuk Dalam kemasan flexibel, kemasan kaku dan semi kaku) Segi Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas.

b. Kemasan Tahan Cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi. Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi atau pasteurisasi. Segi Tingkat Kesiapan pakai Wadah Siap Pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. Wadah Siap Dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

KEMASAN KERTAS Merupakan kemasan flexible pertama ditemukan sebelum plastik dan aluminium foil. jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel adalah kertas kraft, memiliki sifat paling kuat dan banyak digunakan sebagai kemasan 2. Glassin memiliki permukaan seperti gelas dan transparan, memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak dan minyak namun tidak tahan terhadap air

3. kertas lilin (waxed paper) Kertas lilin yang memiliki sifat tahan terhadap lemak dan cocok untuk mengemas bahan pangan Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain-lain.

4. Kertas perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging (segar, kering, diasap atau dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi. Sifat-sifat kertas perkamen adalah : mempunyai ketahanan lemak yang baik mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air mendidih tidak berbau dan tidak berasa

Chipboard dibuat dari kertas koran bekas dan sisa-sisa kertas. digunakan sebagai pelindung atau bantalan pada barang pecah belah. Keuntungan kemasan Kertas harganya yang murah mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.

Alumunium dan Alufo Daya pengkaratan rendah, Mudah dibengkokkan, Mampu menahan masuknya gas, Tidak berbau dan tidak berasa

Alumunium Foil (Alufo) Merupakan bahan kemas dari lembaran alumunium yang padat dan tipis dengan ketebalan <0.15 mm. Kemasan ini kedap, tidak tembus cahaya, fleksibel/mudak dilipat atau dibentuk, Dapat digunakan sebagai bahan pelapis atau penguat dilapisi dengan plastik atau kertas

KARAKTERISTIK LOGAM VS NON LOGAM Logam Non Logam a. Konduktor panas & listrik yang baik Konduktor yang buruk, isolator yang baik b. Dapat ditempa atau dibengkokkan dalam Rapuh dan tidak dapat ditempa keadaan padat c. Mempunyai kilap logam Kilap non logam d. Tidak tembus pandang Beberapa jenis bersifat tembus pandang e. Densitas Tinggi Densitas rendah f. Berbentuk padat (Kecuali merkuri) Berbentuk padat, cair atau gas

Keuntungan wadah kaleng untuk makanan dan minuman : mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi Tahan terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran Toksisitasnya rendah Tahan terhadap perubahan suhu yang ekstrim Mempunyai permukaan yang ideal untuk dekorasi Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kemasan kaleng : Sifat korosif kaleng Sifat keasaman makanan Kekuatan kaleng (daya tahan terhadap tekanan dalam retort atau keadaan vakum) Ukuran kaleng

Bahan Pengemas Gelas Keunggulan inert (tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas, tahan asam dan basa, dan tahan lingkungan) gelas dapat dibuat tembus pandang atau gelap selama pemakaian, bentuknya tetap tidak berbau dan tidak berpengaruh terhadap bahan yang dikemas (tidak ada perpindahan) penahan yang baik terhadap uap air, air dan gas

Kelemahan Kemasan Gelas Rapuh/mudah pecah Berat sehingga biaya distribusi dan transportasi tinggi Perlu bahan pengemas kedua Membutuhkan banyak tenaga

Bahan Pengemas Kayu Sebagai bahan pengemas sekunder Syarat : mudah tersedia, mudah disambung dan dipaku, kuat, tergantung pada jenis, ukuran dan proses awal dari produk yang dikemas.

KEMASAN PLASTIK Sifat kemasan plastik Ringan, fleksibel, multiguna, kuat, tidak bereaksi, Tidak karatan Dapat diberi warna dan harganya yang murah. Kelemahan dari plastik: Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung-menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer Kandungan zat monomer dan molekul kecil dari plastik yang mungkin bermigrasi ke dalam bahan pangan yang dikemas Jika zat monomer berimigrasi terhadap bahan pangan maka akan mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan manusia

Bahaya bagi manusia: Potensinya untuk menimbulkan kanker Lever pada hewan iritasi pada saluran pencernaan terutama mulut, tenggorokan, dan lambung membuat makanan menjadi berubah rasa serta aroma dan bisa menimbulkan keracunan

JENIS-JENIS KEMASAN PLASTIK PE (POLI-ETILEN) PP (POLI-PROPILEN) POLI-ESTER Polietilen Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak dan batubara Berdasarkan densitasnya, maka plastik polietilen dibedakan atas : Polietilen densitas rendah (LDPE= Low Density Polyethylene) Polietilen densitas menengah (MDPE = Medium Density Polyethylene) Polietilen Densitas Tinggi (HDPE = High Density Polyethylene)

Jenis Plastik PE Low Density Polyethylene (LDPE) yang mudah dikelim/direkat dan murah Medium Density Polyethylene (MDPE) yang lebih kaku dari LDPE dan lebih tahan suhu tinggi, High Density Polyethylene (HDPE) yang paling kaku dan tahan suhu tinggi (suhu 120°C). Penggunaan Polyetilen Kemasan polietilen banyak digunakan untuk mengemas buah-buahan, sayur-sayuran segar, roti, produk pangan beku dan tekstil.

SIFAT PLASTIK PE (POLI-ETILEN) Mudah ditarik, sukar disobek Tidak cocok untuk bahan berlemak Tahan terhadap asam, basa, alkohol, deterjen Untuk penyimpanan beku (-50°C) Dapat dengan mudah ditembus gas Kedap air dan uap air

Polipropilen (PP) Merupakan polimer dari propilen dan termasuk jenis plastik olefin Sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan polietilen, yaitu : Ringan dan mudah dibentuk tembus pandang dan jernih lebih kuat dari PE. Pada suhu rendah akan rapuh, dalam bentuk murninya mudah pecah pada suhu -30oC. Tidak dapat digunakan untuk kemasan beku. lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek sehingga mudah dalam penanganan dan distribusi daya tembus (permeabilitasnya) terhadap uap air rendah, permeabilitas terhadap gas sedang, dan tidak baik untuk bahan pangan yang mudah rusak oleh oksigen. tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 150oC, sehingga dapat dipakai untuk mensterilkan bahan pangan. Ada 3 (tiga) jenis plastik PET, yaitu : - PET biasa tanpa laminasi - PET yang mengkerut jika kena panas - PET yang dilaminasi untuk kemasan vakum

Polyester (PET) PET adalah hasil kondensasi polimer etilen glikol dan asam treptalat,dan dikenal dengan nama dagang mylar Jenis plastik ini banyak digunakan dalam laminasi terutama untuk meningkatkan daya tahan kemasan terhadap kikisan dan sobekan sehingga banyak digunakan sebagai kantung-kantung makanan. Sifat PET tembus pandang (transparan), bersih dan jernih tahan terhadap suhu tinggi (300oC) Permeabilitasnya (kemampuan ditembus) terhadap uap air dan gas rendah tahan terhadap pelarut organik seperti asam-asam organik dari buah-buahan, sehingga dapat digunakan untuk mengemas minuman sari buah. tidak tahan terhadap asam kuat, fenol dan benzil alkohol. kuat dan tidak mudah sobek tidak mudah dikelim dengan pelarut

DISAIN DAN PELABELAN KEMASAN Disain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Faktor-faktor penting dan persyaratan disain kemasan Mampu menarik calon pembeli Menampilkan produk yang siap jual Informatif dan komunikatif menunjukkan identitas produk seperti warna, rasa, bentuk dan ukuran harus dapat diketahui oleh konsumen melalui kemasan. Jenis atau identitas produk harus juga diberikan porsi menonjol pada panel utama kemasan d. Menciptakan rasa butuh terhadap produk BAHASA DISAIN GRAFIS Unsur-unsur atau bahasa disain grafis yaitu bahasa visual atau bahasa simbol yang diungkapkan melalui bentuk, ilustrasi-ilustrasi, warna dan huruf.

Ilustrasi dan dekorasi Ilustrasi grafis dan fotografi memudahkan produsen memantapkan citra suatu produk. Fungsi utama ilustrasi untuk informasi visual tentang produk yang dikemas, pendukung teks, penekanan suatu kesan tertentu dan penangkap mata untuk menarik calon pembeli Suatu ilustrasi yang baik harus : berfungsi lebih dari sekedar menggambarkan produk atau menghiasi kemasan menimbulkan daya tarik dan minat, sehingga akan lebih cepat dan efektif daripada pesan tertulis. sesuai dengan keyakinan dan selera pemakai mengikuti perkembangan dan perubahan sejalan dengan perubahan minat dan cara hidup target kelompok konsumen. tidak berlebihan atau kurang sesuai karena akan membingungkan konsumen. Warna Warna kemasan merupakan hal pertama yang dilihat konsumen (eye catching) dan mungkin mempunyai pengaruh yang terbesar untuk menarik konsumen. Pengaruh utama dari warna adalah menciptakan reaksi psikologis dan fisiologis tertentu, yang dapat digunakan sebagai daya tarik dari disain kemasan.

Sehubungan dengan kesan fisilogis atau psikologis maka ada dua 2 golongan warna yang dikenal yaitu : Warna panas (merah, jingga, kuning), dihubungkan dengan sifat spontan, meriah, terbuka, bergerak dan menggelisahkan), warna panas disebut extroverted colour. Warna dingin (hijau, biru dan ungu), dihubungkan dengan sifat tertutup, sejuk, santai, penuh pertimbangan, sehingga disebut introverted colour. Kesan psikologis dan fisilogis dari masing-masing warna antara lain: Biru : dingin, martabat tinggi Merah : berani, semangat, panas Purple : keemasan, kekayaan Oranye : kehangatan, enerjik Hijau : alami, tenang Putih : suci, bersih Kuning : kehangatan Coklat : manis, bermanfaat Pink : lembut, kewanitaan Oranye dan merah merupakan warna-warna yang menyolok dan dinilai mempunyai daya tarik yang besar. Pada kemasan, warna biru dan hitam jarang digunakan sebagai warna yang berdiri sendiri, tapi dipadukan dengan warna lain yang kontras, seperti hitam dengan kuning, biru dengan putih atau warna lainnya.

Selera suatu negara terhadap warna kemasan, sebagai contoh: Merah, disukai rakyat Italia, Singapura dan Meksiko. Kurang disukai oleh rakyat Chili, Inggris dan Guatemala. Biru, warna maskulin di Inggris dan Swedia. Warna feminim di Belanda. Kuning, disukai rakyat Asia seperti Cina, jepang, dan korea. Hijau, warna sejuk bagi orang-orang Amerika, Iran, Irak, India, Pakistan. Warna suci dinegara-negara Arab. Hitam, warna berkabung pada hampir semua negara. Sebaiknya juga merupakan warna yang disukai di Spanyol Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna kemasan: Lingkungan dan budaya, kondisi ekonomi, tingkat umur, jenis kelamin Warna pada kemasan dapat berfungsi untuk : Menunjukkan ciri produk Warna pink atau merah jambu sering digunakan untuk produk-produk kosmetika, warna hijau yang terpadu dalam kemasan permen menunjukkan adanya flavor mint. Kombinasi biru dan putih pada air mineral atau pasta gigi memberi kesan bersih dan higenis

Warna juga berhubungan erat dengan rasa pada makanan, seperti : 1. Merah dapat berarti pedas atau mungkin rasa manis 2. Kuning menunjukkan rasa asam 3. Biru dan putih umumnya menunjukkan rasa asin 4. Hitam diartikan pahit b. Diferensiasi produk c. Menunjukkan kualitas produk warna emas, maroon dan ungu sering dikaitkan sebagai produk mahal dan simbol status, warna kuning untuk produk-produk yang lebih murah Persyaratan yang diperlukan untuk memilih warna dalam pengemasan dan pemasaran adalah sebagai berikut : Warna kemasan hendaknya menarik, merangsang rasa, pandangan dan penciuman dengan penampilan visualnya sehingga menimbulkan minat pembeli. Warna yang digunakan diharapkan mempunyai nilai yang baik untuk diingat. Warna dipilih untuk menarik perhatian pembeli. Jenis kelamin, status ekonomi, kelompok umur, lokasi geografis Warna-warna kemasan tidak hanya harus menciptakan atau menimbulkan minat dalam penyaluran dalam jumlah besar, tapi juga harus disenangi di rumah tangga. Diperlukan suatu seleksi yang teliti tentang jenis dan intensitas penerangan di toko atau tempattempat yang digunakan untuk barang atau bahan pangan yang dikemas

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan cetakan pada kemasan Tata letak (lay out). Tulisan pada permukaan kemasan harus mudah dibaca. Informasi dasar yang ditampilkan pada bagian muka meliputi identitas perusahaan atau merk, nama produk dan deskripsinya, manfaat untuk konsumen, dan keperluan-keperluan hukum. b. Huruf. Huruf besar atau huruf kapital memudahkan untuk dibaca daripada huruf kecil, dan huruf yang ditulis renggang lebih mudah dibaca daripada huruf yang ditulis rapat c. Komposisi standar dan proporsi masing-masing komponen produk hendaknya ditampilkan dengan warna yang mudah dibaca, seperti tidak menggunakan warna kuning atau putih pada dasar yang cerah d. Bentuk permukaan. Cetakan pada permukaan yang datar lebih mudah dibaca daripada cetakan pada permukaan yang bergelombang.

LABELLING Label atau disebut juga etiket adalah tulisan, tag, gambar atau deskripsi lain yang tertulis, dicetak, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan jalan apapun, pada wadah atau pengemas Pengertian label Berdasarkan Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 yang dimaksud dengan label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Etiket atau tulisan pada label harus memenuhi syarat dapat menampung semua keterangan yang diperlukan mengenai produk tidak boleh mudah lepas, luntur atau lekang karena air, gosokan atau pengaruh sinar matahari.

Tujuan pelabelan pada kemasan adalah : memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen tentang hal-hal dari produk yang perlu diketahui oleh konsumen , terutama yang kasat mata atau yang tidak diketahui secara fisik memberi peunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperolej fungsi produk yang optimum sarana periklanan bagi konsumen memberi rasa aman bagi konsumen Menurut (Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan) Pada label kemasan, khususnya untuk makanan dan minuman, sekurang-kurangnya dicantumkan hal-hal berikut a. Nama produk Disamping nama bahan pangannya, nama dagang juga dapat dicantumkan. Produk dalam negeri ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dapat ditambahkan dalam bahasa Inggris bila perlu. b. Daftar bahan yang digunakan Harus dicantumkan lengkap Urutannya dimulai dari yang terbanyak, kecuali untuk vitamin dan mineral.

c. berat bersih atau isi bersih makanan padat dinyatakan dengan satuan berat, makanan cair dengan satuan volume. makanan semi padat atau kental dinyatakan dalam satuan volume atau berat. d. nama dan alamat pihak yang memproduksi Untuk makanan impor harus dilengkapi dengan kode negara asal. Nama jalan tidak perlu dicantumkan apabila sudah tercantum dalam buku telepon. e. keterangan tentang halal Produsen yang mencantumkan tulisan halal pada label/penandaan makanan produknya bertanggung jawab terhadap halalnya makanan tersebut bagi pemeluk agama Islam. kehalalan suatu produk harus melalui suatu prosedur pengujian yang dilakukan oleh tim akreditasi oleh LP POM MUI, badan POM dan Departemen Agama. f. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa. Umur simpan produk pangan biasa dituliskan sebagai : Best before date : produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat setelah tanggal yang tercantum terlewati Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karena berbahaya bagi kesehatan manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang tercantum terlewati

Produk pangan yang memiliki umur simpan 3 bulan dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun, Produk pangan yang memiliki umur simpan lebih dari 3 bulan dinyatakan dalam bulan dan tahun Keterangan lain yang dapat dicantumkan pada label kemasan adalah: Nomor pendaftaran, kode produksi serta petunjuk atau cara penggunaan, petunjuk atau cara penyimpanan, nilai gizi serta tulisan atau pernyataan khusus Nomor pendaftaran untuk produk dalam negeri diberi kode MD, sedangkan produk luar negeri diberi kode ML. Kode produksi meliputi : Tanggal, bulan dan tahun produksi Kode perusahaan Kode jenis produk atau huruf lain yang mencirikan kriteria produksi

Contoh produk yang wajib mencantumkan kode produksi adalah : - susu pasteurisasi, strilisasai, fermentasi dan susu bubuk - makanan atau minuman yang mengandung susu - makanan bayi - makanan kaleng yang komersial daging dan hasil olahannya Tulisan atau pernyataaan khusus dalam kemasan Susu kental manis, harus mencantumkan tulisan : ”Perhatikan, Tidak cocok untuk bayi” Makanan yang mengandung bahan yang berasal dari babi harus diulis : ”MENGANDUNG BABI” Makanan dengan Iradiasi ditulis : RADURA dan logo iradiasi Makanan Halal, tulisan halal ditulis dalam bahasa Indonesia atau Arab

Persyaratan umum tentang pernyataan (klaim) yang dicantumkan pada label: Tujuan pencantuman informasi gizi adalah memberikan informasi kepada konsumen meliputi informasi jumlah zat gizi yang terkandung (bukan petunjuk berapa harus dimakan). Tidak boleh menyatakan seolah-olah makanan yang berlabel gizi mempunyai kelebihan daripada makanan yang tidak berlabel Tidak boleh membuat pernyataan adanya nilai khusus, bila nilai khusus tersebut tidak sepenuhnya berasal dari bahan makanan tersebut, tetapi karena dikombinasikan dengan produk lain. Misalnya sereal disebut kaya protein, yang ternyata karena dicampur dengan susu pada saat dikonsumsi. Pernyataan bermanfaat bagi kesehatan harus benar-benar didasarkan pada komposisi dan jumlahnya yang dikonsumsi per hari.

Gambar atau logo pada label Gambar atau logo tidak boleh menyesatkan dalam hal asal, isi, bentuk, komposisi, ukuran atau warna. Misalnya : gambar buah tidak boleh dicantumkan bila produk pangan tersebut hanya mengandung rasa buah gambar jamur utuh tidak boleh untuk menggambarkan potongan jamur gambar untuk memperlihatkan makanan di dalam wadah harus tepat dan sesuai dengan isinya. Saran untuk menghidangkan suatu produk dengan bahan lain harus diberi keterangan dengan jelas bila bahan lain tersebut tidak terdapat dalam wadah.