tebalnya, sesuai dengan tempat di badan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

INTEGUMEN Membentuk lapisan terluar tubuh.
HISTOLOGI FUNGSIONAL KULIT
KULIT MANUSIA Anatomi dan Histologi.
KULIT DAN ADNEKSA   H. CHAIRUL ANWAR  .
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
KULIT.
KULIT & DERIVAT-DERIVATNYA
Sistem Ekskresi t K i u l by : Beryl Sadewa.
SISTEM INTEGUMEN Ananda PB.
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
Kulit, rambut, kuku dan kelenjar
PANCA INDERA.
EMBRIOLOGI SUSUNAN KULIT
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
Suwijiyo Pramono Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta
Ekskresi Melalui Kulit
Assalamualaikum wr.wb Selamat Siang.
YUSTINA ANDWI ARI SUMIWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA BODY SURFACE AND ITS EXTERNAL RELATION TO EXPOSURE.
Struktur dan Fungsi Sistem Integumen
Oleh : maria poppy herlianty
JARINGAN IKAT Kelompok 1 : Anggraini Dwi I (02)
OLEH: dr. Fina Purwaningtyas
ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT
SIFAT KIMIA KULIT Pengetahuan tentang sifat kimiawi pada kulit sangat penting dalam proses penyamakan kulit, karena sebagian besar proses tersebut melibatkan.
SISTEM INTEGUMEN Retno Sumara.
Struktur dan Fungsi Sistem Integumen
Perubahan dan adaptasi psikologi dalam masa kehamilan ( Integument )
Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Jaringan Penunjang
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
KULIT DAN ADNEKSA    .
Integument.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
2. LAPISAN DERMIS Batas dermis sukar ditentukan krn lapisan ini menyatu dg lapisan subkutis (hipodermis) dan ketebalannya antara 0,5 – 3 mm. Derivat dermis.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
PERABA & PERASA (KULIT).
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEUGUMEN
ANATOMI & FISIOLOGI.
REVIEW ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
SISTEM INDERA PERABA.
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
NAMA:DESI SRI WAHYUNI NIM: TINGKAT:1B
HISTOLOGI KULIT.
SISTEM EKSKRESI KULIT.
Embriologi : Kulit Gina Puspa Endah
Nur Auliyah Firdaus, S.ST
MATERI KELAS IV SEMESTER I Created by Elya Qomariah, S. Pd.
ASKEB 1 SISTEM INTEGUMEN PADA TM 1,2,3
FISIOLOGI INTEGUMEN/KULIT
SISTEM REPRODUKSI Nama Azmila IB
Anatomi Kulit Jati Nurwigati B1.
Struktur dan Fungsi Sistem Integumen
Histologi sistem kulit dan rangka
Sistem Integumen.
KULIT / INTEGUMEN.
JARINGAN PADA KULIT.
ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT
Disusun oleh : Tri Hesti Prihatini. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menyebutkan ciri-ciri jaringan ikat 2. Menjelaskan fungsi jaringan.
Transcript presentasi:

tebalnya, sesuai dengan tempat di badan ANATOMI KULIT ORGAN TERBESAR • Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 • Berat ±15 % berat badan • Dalam satu orang, kulit bervariasi warna dan tebalnya, sesuai dengan tempat di badan • Warna kulit juga tergantung ras, lokasi, iklim dan sun exposure/paparan sinar matahari. • Tebal kulit tergantung umur. ANATOMI KULIT David Sudarto Oeiria, SpKK Konsultan bedah Kulit Kosmetik TIPE KULIT MENURUT FITZ PATRICK ANATOMI KULIT • Kulit tersusun dari 3 lapisan utama : 1. Lapisan epidermis / kutikula : 2. Lapisan dermis / korium / kutis vera / true skin 3. Lapisan sub kutis Skin Type SkinType Definition Reaction (withover exposureto UVlight) 1 Typically: Red-blondhair. Blue-greeneyes. Verylightskin. Mostlyburns, does not tan. 2 Lighttomediumhair. Lighttomediumeyes, Lighttomediumskin. Usually burns, seldomtans. 3 Mediumhair. Mediumtodarkeyes, Mediumtooliveskin. Moderately usuallytans. Skin Type SkinType Definition Reaction (withover exposureto UVlight) 4 Typically: Darkhair. Burnsmildly, moderate brownbrown. DDarkkeyes, Darkolivetolight brownskin. 5 Darkeyes, Darkskin. Seldomburn darkbrown. 6 Verydarkskin. Insensitive doesnot burn. • 4 jenis sel utama epidermis: keratinosit ( terutama), sel Langerhans, Merkel cell&melanosit 1

mayoritas sel keratinosit. 1. stratum korneum 2. stratum lusidum HISTOLOGI KULIT DENGAN PEWARNAAN HE Lapisan epidermis • Lapisan sel2 skuamosa, yang mayoritas sel keratinosit. • Tebalnya bervariasi dari 0,1 – 1,4 mm • Terdiri dari 5 lapisan : 1. stratum korneum 2. stratum lusidum 3. stratum granulosum 4. stratum spinosum 5. stratum basale Stratum korneum Lapisan kulit yang paling luar Sel-sel pipih yg mati Tidak berinti Stratum lusidum • Berada di bawah stratum korneum • Lapisan sel-sel pipih tanpa inti • Protoplasma berubah menjadi protein • • Protoplasma berubah menjadi (eleidin) tampak jernih keratin/sel tanduk • Tampak jelas pada telapak tangan dan kaki 2

– bagian yang menonjol ke epidermis Stratum granulosum (lapisan keratohialin) • 2-3 lapis sel2 pipih, berinti • sitoplasma mengandung butir2 kasar keratohialin • tampak jelas pada telapak tangan dan kaki • tidak terdapat pada mukosa Stratum spinosum (stratum Malphigi/prickle cell layer) • beberapa lapis sel2 poligonal dg berbagai ukuran (krn proses mitosis), berinti, makin ke permukaan makin pipih. • protoplasma jernih, mengandung glikogen • antara sel terdapat desmosome (intercellular bridges) • terdapat beberapa sel Langerhans Stratum basale • sel2 berbentuk kubus (kolumnar) tersusun vertical (palisade) pada perbatasan dermal-epidermal • lapisan paling bawah dari epidermis • aktif bermitosis • terdapat sel melanosit ±5-10% (pembentuk melanin) dan sel Merkel Lapisan dermis • Lapisan di bawah epidermis yang terdiri dari jaringan penunjang seperti kolagen (70%), elastin dan retikulin. • Matrix dasar : glycosaminoglycans • Berisi jaringan adneksa kulit, fibroblas, sel mast, macrophage dan limfosit • Tebalnya bervariasi dari 0,6 – 3 mm Lapisan dermis • Dibagi menjadi : • a. pars papilare • b. pars retikulare Lapisan dermis • a. pars papilare – bagian yang menonjol ke epidermis – berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah (pleksus superfisialis) 3

– bagian bawah yang berbatasan dengan subkutis Lapisan sub kutis • Merupakan jaringan ikat longgar dengan sel-sel lemak di dalamnya. • Tebalnya bervariasi (di sekitar perut ± 3 cm)) • Sel2 lemak terbentuk dalam kelompok2 yang dipisahkan oleh trabekula. • Berisi pembuluh darah (pleksus profunda), saraf tepi, getah bening • Vaskularisasi oleh pleksus superfisialis dan profunda Kelenjar keringat (glandula sudorifera) • Bentuknya seperti tabung yang pangkalnya seperti spiral. • Terletak pada dermis • Jumlahnya sekitar 2,5 juta • Sekresi minimal 0,5 liter per hari, • pH 4 –6,8 • Dibedakan menjadi – Kelenjar ekrin – Kelenjar apokrin Kelenjar apokrin • ukurannya lebih besar, membesar setelah pubertas • letaknya lebih dalam, bermuara ke folikel rambut Lapisan dermis • b. pars retikulare – bagian bawah yang berbatasan dengan subkutis – serabut kolagen, elastin dan retikulin – matriks : asam hialuronat dan kondroitin sulfat Adneksa kulit • 1. Kelenjar kulit –Kelenjar keringat (glandula sudorifera) –Kelenjar minyak/palit (glandula sebasea) • 2. Kuku • 3. Rambut Kelenjar ekrin • ukurannya kecil • -bermuara ke permukaan kulit • -terdapat di seluruh permukaan kulit, banyak pada telapak • tangan dan kaki, ketiak dan dahi • terdapat pada aksila, areola mamae, • -sekretnya encer, tidak berbau • -dipengaruhi oleh saraf kolinergik, factor panas dan emosi • Regulasi suhu tubuh dan perineum • bisa berbau bila bakteri aktif • dipengaruhi oleh saraf adrenergik 4

Bagian Rambut – medula, – kortex, – kutikula Rambut Kuku • Merupakan keratin yang mengeras yang dihasilkan oleh matrix kuku • Kecepatan tumbuh sekitar 0,1 mm/24 jam (kuku jari tangan) • Fungsinya untuk melindungi ujung jari Kelenjar sebasea • Ditemukan hanya pada daerah yang berambut, • banyak pada kepala, wajah, dada, dan punggung • Menghasilkan sebum • Kelenjar mula-mula kecil dan berkembang setelah pubertas • Dipengaruhi oleh hormon androgen • Tidak ada pada palm & sole Kuku • Terdiri dari –nail matrix –nail bed –nail plate –kutikula –lunula –hyponychium Rambut • Terdapat pada permukaan kulit kecuali pada telapak tangan dan kaki, glan penis dan vulva (labia minora) • Jumlahnya sekitar 1.000.000 pada kulit kepala • Kecepatan tumbuh sekitar 0,3-0,4 mm / 24 jam Bagian Rambut • Akar rambut • Batang rambut : – medula, – kortex, – kutikula 5

– rambut janin sejak minggu ke-20, – biasanya lepas sebelum lahir • akar rambut : – medulla, kortex, kutikula, inner root sheath, outer root sheath, matrix, dermal papilla capillary loop 3 Jenis Rambut • lanugo : – rambut janin sejak minggu ke-20, – biasanya lepas sebelum lahir • rambut vellus • rambut terminal Siklus rambut • anagen : –fase pertumbuhan, sekitar 2-6 tahun; untuk alis 4 bulan –80-90 % dari jumlah total Siklus Rambut • katagen : –fase peralihan –Terjadi penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut –sekitar 2-3 minggu 6

– sel Merkel (stratum basale) : PERSARAFAN KULIT • ujung2 saraf sensoris berakhir di dermis dan epidermis • saraf otonom melayani pembuluh darah, kelenjar keringat dan otot arrector pili secara dermatomal. Siklus Rambut • telogen : –fase istirahat setelah terjadi pelepasan rambut (eksogen) –setiap hari sekitar 50-100 helai rambut terlepas (1 % dari jumlah total) –Perbandingan fase anagen : telogen = 9 : 1 PERSARAFAN KULIT • pada epidermis : – sel Merkel (stratum basale) : • untuk rasa sakit, gatal dan temperatur • pada dermis: – Vater Paccini : untuk tekanan dan getaran – Badan Meissner : untuk rabaan (terutama pada tangan dan kaki) • pada dermis dan sub kutis : • badan Ruffini : untuk rasa panas • badan Krause : untuk rasa dingin • Free nerve ending ( microscopic sensory nerve endings in the skin that are not connected to any specific sensory receptor) 7