Dampak Modernisasi Bagi Keluargaku
Definisi Modernisasi Kamus Besar Bahasa Indonesia sebuah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. J. W Schrool (1998) Modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan (perubahan IPTEK) Koentjaraningrat Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang.
Dampak Modernisasi bagi Keluarga Perubahan fungsi dalam bidang pendidikan. Cth: keluarga yang dahulu berfungsi memberikan pengetahuan tambahan dalam hal kognitif, ttg pelajaran2 yg ada di sekolah kini fungsinya mulai digeser oleh lembaga2 bimbingan belajar.
2. Fungsi sosialisasi anak keluarga yang tadinya membentuk kepribadian anak, memperkenalkan pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai kini diambil alih lembaga2 konseling psikologis yang menawarkan jasa utk mengetahui bakat dan minat melalui tes psikologi.
3. Fungsi Perlindungan Keluarga yang dahulunya bertugas untuk memberikan tempat yang nyaman bagi anggota keluarga dan memberikan perlindungan secara fisik, ekonomi maupun psikologi bagi seluruh anggotanya, kini digeser oleh lembaga-lembaga yang menawarkan jasa-jasa asuransi.
4.Fungsi Perasaan Keluarga yang dahulunya bertugas memberikan rasa keintiman, perhatian dan rasa aman yang tercipta dalam keluarga, pada zaman modern perannya sudah mulai digeser oleh baby sitter, day care.
5. Fungsi Rekreatif Keluarga yang dahulunya berfungsi untuk mencari hiburan, memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan keluarga, pada zaman modern perannya sudah mulai digeser oleh, media cetak, elektronik, media sosial.
Pengaruh Dampak Modernisasi bagi Keluarga Positif Membentuk anggota keluarga menjadi pribadi yang menerima dan terbuka pada hal-hal baru. Pada umumnya mereka berani menyatakan pendapat, menghargai waktu, memiliki orientasi pada masa depan bukan masa lalu.
Negatif Membentuk seseorang untuk memiliki kecenderungan berpikir dan bersikap pragmatis. Terlalu menggantungkan diri pada pada alat-alat modern, bahkan modernisasi dianggap Allah. Di dalam kehidupan remaja dapat terlihat meningkatnya kenakalan remaja, meningkatnya perilaku menyimpang pada remaja dan orang tua.
“keluarga sebagai tanah liat” memiliki esensi bahwa keluarga memiliki sikap dan pemikiran yang tidak kaku, cenderung terbuka, dan dapat menerima perubahan. Keluarga dapat dan bisa dibentuk ulang oleh Tuhan untuk dapat menerapkan model tersebut. Pada intinya masing-masing anggota keluarga harus menyadari bahwa mereka adalah insan-insan yang tidak sempurna sehingga menyediakan diri untuk dibentuk oleh Allah dalam setiap tantangan.
Efesus 5:22,24; 28; 33 Latar Belakang Konteks: Teks ini merupakan nasehat kepada orang Kristen yang hidup di kota metropolis pusat perdagangan modern, di kerajaan Romawi. Di tengah masyarakat modern banyak orang yang bersikap egois, pemikiran pragmatis, men-tuhan-kan modernisasi, kurangnya penghargaan terhadap kemanusiaan dan banyak terjadi penyimpangan dalam keluarga.
Berdasarkan Kitab Efesus 5:22-23, Keluarga seharusnya: Meletakkan fondasi kehidupan keluarganya kepada Kristus sebagai kepala keluarga (5:23, 22, 24). Hubungan yang terjalin di dalamnya mencerminkan nilai-nilai keadilan (5:28) Kesetaraan (5:33), Semua orang yang menjadi anggota keluarga tersebut harus memiliki kesadaran untuk melakukan fungsinya masing-masing dalam lingkungan keluarga sesuai dengan kedudukan yang disandangnya.
Saatnya melihat diri kita sekarang... 1. Apakah kamu termasuk orang yang memiliki gaya hidup modern? Jelaskan! 2. Apakah keluargamu termasuk keluarga yang memiliki gaya hidup modern? Jelaskan! 3. Bentuk gaya hidup modern seperti apa yang ada dalam dirimu? Jelaskan! 4. Bentuk gaya hidup modern seperti apa yang ada dalam keluargamu? Jelaskan!
Gaya hidup modern membentuk manusia untuk memiliki kecenderungan bersikap: 1. Konsumerisme adalah gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, sehingga membentuk seseorang untuk bersikap tidak hemat. 2. Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indera. 3. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam kehidupan di dunia.