TEORI PERUBAHAN KORPORAT Riya Widayanti, S.Kom, MMSI
8 teori/mental model Perubahan Korporat – dikutip dari Rhenal Khasali Teori Force – Field dari Kurt Lewin (1951) Teori Motivasi dari Bechkard & Harris (1987) Teori Proses Perubahan Manajerial(General Manager-Led Process model) dari beer et/ al (1990) Teori OD (Organization Development) dalam perubahan Teori perubahan alfa, beta dan gamma Teori Contingency dalam Manajemen Perubahan dari Tannenbaum & Schmidt (1973) Teori Manajemen Kerja Sama Teori untuk mengatasi Resistensi dalam Perubahan Model Accounting-Turnaround dari Harlan D. Platt (1998)
Teori Force-Field dari Kurt Lewin (1951) Kurt Lewin(1951) tercatat sebagai bapak manajemen perubahan, dianggap orang pertama melakukan studi tentang manajemen perubahan secara ilmiah (action research/field study) Diklasifikasikan sebagai power based model karena mengedepankan kekuatan-kekuatan penekan. Perubahan muncul karena tekanan terhadap organisasi, individu dan kelompok. Fikus pada mengapa individu, kelompok, atau organisasi berubah, selanjutnya bagaimana perubahan dikelola dan menghasilkan sesuatu.
Teori Force-Field dari Kurt Lewin (1951) Ia berkesimpulan kekuatan tekanan (driving forces) akan berhadapan dengan kengganan 9resisten) untuk beruba. Langkah mengelola perubahan: Unfreezing: proses penyadaran ttg perlunya kebutuhan utnuk berubahan Changing: tindakan untuk memperkuat “driving forces” maupun memperlemah “resistences” Refreezing: membawa kembali organisasi kepada keseimbangan yang baru
Teori Motivasi dari Bechard dan Harris Perubahan akan terjadi kalau ada sejumlah syarat: Manfaat biaya : manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari biaya perubahan Ketidakpuasan: adanya ketidakpuasan yang menonjol terhadap keadaan sekarang Persepsi hari esok: hari esok lebih bak dari hari ini Cara yang Praktis: ada cara praktis yang dapat ditempatkan untuk keluar dari situasi sekarang
Teori Proses Perubahan Manajerial (General Manager-Led Process model) dari beer et/ al (1990) Untuk menghasilkan perubahan secara manajerial perlu dilakukan hal sebagai berikut: Memobilisasi energi para stakeholders untuk mendukung perubahan. Dengan melibatkan mereka dalam menganalisis dan mendiagnosis masalah yang menghambat daya saing organisasi. Mengembanga visi serta strategi untuk mengelola dan menghasilkan daya saing positif Mengupayakan konsensus terhadap visi baru sehingga visi tersebut diterima sebagai kebenaran dan dikerjakan tanpa pertentangan Memperluas revitalisasi pada seluruh departemen dalam organisasi dan jangan sekali-kali mengesankan proyek ini sebagai pesanan dari atas. Mengkonsolidasi perubahan melalui kebijakan strategi yang diformalisasikan,struktur, sistem dan sebagainya. Memantau terus kegiatan
Teori Proses Perubahan Manajerial (General Manager-Led Process model) dari beer et/ al (1990) Beberapa kasus model ini sangat pragmatis dan logis, dalam prakteknya lebih cenderung otoriter daripada partisipatif.
Teori OD Dalam Perubahan Organisasi Teori yang sering dipakai oleh konsultan dan akademikus adalah cenderung interventionis, dalam hal ini OD Dengan 2 kategori yang saling berinteraksi, manusia dan teknologi. Manusia adalah komponen yang melakukan proses organisasi spt komunikasi, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, sedangkan teknologi mempengaruhi struktur organisasi spt job desig, task method, dan desain organisasi.
Teori Perubahan Alfa, beta dan Gamma Teori perkembangan lebih lanjut dari pendekatan OD. Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan adalah team-building yang tujuannya adalah untuk merekatkan nilai-nilai sebuah organisasi, khususnya trust dan commitment. Melakukan pengukuran “sebelum” (before) dan “setelah” (after) treatment dilakukan, yaitu aktivitas team building.
Teori Perubahan Alfa, beta dan Gamma Perubahan alfa adalah perubahan kepercayaan yang terjadi antara suatu dimensi waktu yang stabil sebelum dan setelah team building dilakukan. Perubahan beta adalah perubahan yang terjadi dalam cara menilai/melihat trust Perubahan gamma yaitu terjadi karena manusia atau kelompok melihat adanya faktor atau variabel lain yang penting dari sekedar diteliti.(Spt deskripsi pekerjaan dan peran yang jelas )
Teori Contingency dalam MP dari Tanenbaum dan schmidt 91973) Keberhasilan menerapkan MP antara lain sangat ditentukan oleh gaya (style) yang diadopsi oleh manajemen. Gaya tersebut lebih menyangkut pengambilan keputusan dan implementasi, mulai dati otokratik sampai partisipatif. Vroom dan Jago (1988) menemkan tingkat keberhasilan gaya kepemimpinan yang berkaitan erat dengan sejumlah kemungkinan (contingencies), yaitu: Seberapa penting komitmen karyawan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan?
Teori Contingency dalam MP dari Tanenbaum dan schmidt 91973) Apakah karyawan mau terlibat dalam tujuan perubahahan? Apakah manajer memiliki informasi yang cukup untuk mengambil keputusan yang baik? Apakah karyawan cukup memiliki kompetensi utnuk mengambil keputusan? Jika manajer membuat keputusan ,apakah karyawan mau menurutinya? Berapa banyak waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan? Tidak selalu komitmen dan partisipasi bawahan diperlukan, namun lebih mengenai kesiapan kedua belah pihak, yaitu sikap mental, motivasi dankompetensinya
Teori Kerjasama Perubahan biasanya tidak bisa berjalan tanpa adanya kerja sama. Penjelasan mengapa manusia mau bekerja sama( Willias, Woodward dan Dobson) Motivasi memperoleh rewards atau khawatir akan mendapatkan punishment. Motivasi kesetiaan terhadap profesi, pekerjaan atau perusahaan Motivasi moral, karena dengan bekerja sama dapat diterima secara moral Motivasi menjalankan keahlian Motivasi karena sesuai dengan sikap hidup Motivasi kepatuhan terhadap kekuasaan.
Teori-teori untuk mengatasi Resistensi dalam Perubahan 6 strategi untuk mengatasi resistensi dalam perubahan: Komunikasi Partisipasi Fasilitasi Negosiasi Manipulasi Paksa
Model Accounting-Turnaround dari Harlan D. Platt (1998) Model yang banyak dipakai oleh ahli keuangan. Tidak semua korporat dapat diselamatkan dan diubah.Untuk diubah harus memiliki Dukungan stakeholder Ada core bisnis yang mendatang cash flow Tim manajemen yang solid Sumber-sumber pembiayaan (jangka panjang) Disebut perubahan turnaround, dimana sebelum ditangani dianalisis terlebih dahulu keuangan perusahaan. Dimulai dengan reorganisasi bila nilai perusahaan lebih besar dari nilai likuidasinya.