Anggota:  Rendy Ganis W  Nunung Dewi Setya  Pristy Devintania  Wildha Fitri  Siti Fauzia  Kent.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Advertisements

Administrasi Pelayanan Publik
KOPERASI.
Good Corporate Governance PT XXXXXXX (Persero)
KELOMPOK 1 AYU AGUSTIN (ERC1B011074) 2. HERLINA SINAGA (ERC1B011068)
GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSEPEKTIF TEORI AGENSI
Tentang Keuangan Negara
Bank dan Lembaga Keuangan
PRIVATISASI I. Pendahuluan II. Latar Belakang III. Pembahasan
I. PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
PERBEDAAN SEWA MENYEWA DAN SEWA BELI SERTA PERBEDAAN SEWA BELI DAN JUAL BELI SECARA CICILAN PERTEMUAN KE-13.
PELAKU DAN PERAN DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Assalamu'alaikum Wr.Wb. ROZI.
Organisasi & sistem bisnis (lanjutan…)
Hal 1-1 Assalamu’alaikum Wr. Wb.. Hal 1-2 Public Sector Accounting By. A. Budi Setiawan 2 Objective Learning : 1. Mahasiswa Mampu memahami dan menjelaskan.
Perseroan Terbatas (Corporation)
PENENTUAN HARGA BARANG PUBLIK: kebijakan HARGA
Public Goods Barang publik
BADAN USAHA.
PASAR MODAL.
Perekonomian Indonesia
Good Governance Etika Bisnis.
I. PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
EKONOMI PUBLIK.
PELAKU DAN PERAN DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
BENTUK BADAN USAHA DAN PERKEMBANGAN BADAN USAHA
PERAN DAN PELAKU EKONOMI
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
PERUSAHAAN.
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
oleh: N. Pininta Ambuwaru, SH.MH.MM.LL.M
Studi dan Analisis Pemasaran Pertanian
PELAKU KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
PASAR MODAL (CAPITAL MARKET)
Oleh : Bambang Supriyono
Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Swasta Secara Umum
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
Week 2: Perusahaan Go Public
FE Unikama - Departemen Manajemen
Badan Usaha.
Ekonomi Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), OJK dan Bank Sentral Oleh : Rita sari A Modul Ekonomi SMA X.
Bank dan Lembaga Keuangan
Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
HUBUNGAN SISTEM INFORMASI &
Teori Ekonomi Politik Maryunani.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PERBEDAAN SEWA MENYEWA DAN SEWA BELI SERTA PERBEDAAN SEWA BELI DAN JUAL BELI SECARA CICILAN PERTEMUAN KE-13.
Badan Usaha Milik Negara / Daerah.
Perekonomian Indonesia
SUMBER PENDANAAN JANGKA MENENGAH
Pelaksanaan GCG yang memenuhi prinsip Transparancy, Accountability, Responsibility, Indepedency, dan Fairness (TARIF) Mata Kuliah : Manajemen Resiko.
Bank dan Lembaga Keuangan
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
SWASTANISASI BUMN DISUSUN OLEH :
Fungsi Anggaran Fungsi otorisasi: Anggaran Negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Fungsi perencanaan:
Bab I Perusahaan Multi Nasional dan Manajemen Keuangan Internasional Dr. Titik Inayati, SE.,MM
Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Kewirausahaan Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Merencanakan usaha kecil/mikro Kompetensi Dasar.
PRIVATISASI BUMN.
Bank dan Lembaga Keuangan
PRIVATISASI BUMN DI INDONESIA
Manajemen Koperasi.
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
Konsep Bisnis & Sistem Ekonomi
Bank dan Lembaga Keuangan
Di dalam sistem perekonoinian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian.
Transcript presentasi:

Anggota:  Rendy Ganis W  Nunung Dewi Setya  Pristy Devintania  Wildha Fitri  Siti Fauzia  Kent

Kebijakan privatisasi atau swastanisasi mengemuka dalam dekade terakhir ini tidak terlepas daripada fenomena good governance karena disadari bahwa jauh sebelum teori ini mewarnai literatur Administrasi publik, dominasi dan intervensi negara (pemerintah) atas rakyat melampaui batas kekuasaan negara sehingga terlihat adanya penaklukan negara atas rakyat (Maliki, 1999). Beestey dan Littechil (1980-an) Privatisasi diartikan sebagai pembentukan perusahaan sedangkan menurut Company Art, privatiasasi diartikan sebagai penjualan yang berkelanjutan sekurang-kurangnya 50% dari saham milik pemertintah ke pemegang saham swasta. Peacock (1930-an) Privatisasi pada umumnya diartikan sebagai pindahan kepemilikan industry dan pemerintah ke sector swasta yang berimplikasi bahwa dominasi kepemilikan saham akan berpindah ke pemegang saham swasta. Privatisasi mencakup perubahan dari dalam ke luar, dimana terdapat kontrak pembelian dan jasa pemerintahan.

Dunleavy (1980-an) Privatisasi diartikan sebagai pemindahan permanen aktivasi produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan Negara ke perusahaan swasta atau dalam bentuk organisasi non publik seperti lembaga swadaya masyarakat. Definisi tersebut memiliki persamaan dengan definisi Peacock dan Beestey Littlechil yaitu pemindahan saham milik pemerintah atau perusahaan Negara kepada swasta, perbedaanya lebih menekankan bahwa pemindahan saham dapat berlangsung permanen dan penjualan saham pemerintah tersebut juga dapat dijual atau berpindah kepada organisasi non publik atau lembaga swadaya masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa pengertian privatisasi layanan publik adalah “pemindahan kepemilikan industri dari pemerintah ke sektor swasta yang berimplikasi kepada dominasi kepemilikan saham akan berpindah ke pemegang saham swasta”.

Terkait dengan strategi privatisasi, Savas (1982) yang dikutip dalam Faisal Basri (2003) menawarkan empat cara tipikal pelaksanaan privatisasi yang dewasa ini sudah menjadi strategi konvensional.  Kontrak ( Contract) Sistem kontrak mewakili pelayanan publik yang diserahkan pemerintah kepada swasta di bawah perjanjian kontrak untuk jangka waktu tertentu.  Waralaba ( Franchise ) Pemerintah berfungsi sebagai penyusun pelayanan, sementara pihak swasta adalah pencipta (produser) layanan, dan konsumen membayar produser untuk layanan waralabanya.  Dana Bantuan ( Grant ) Pemerintah memberikan subsidi kepada produsen berupa modal dana bantuan langsung dan tidak jarang dalam bentuk status pembebasan pajak.  Kupon ( Voucher ) Subsidi diberikan langsung kepada konsumen, sehingga mereka dapat bebas menentukan pilihan di pasar.

Savas juga memaparkan strategi umum melakukan privatisasi yaitu:  Pelepasan ( Divesment ) Strategi pelepasan mencakup penjualan perusahaan-perusahaan negara (BUMN) kepada pembeli tertentu dan/atau penjualan saham perusahaan melalui pasar modal.  Deregulasi ( Deregulation Strategi deregulasi dilakukan dengan skema pemerintah yang bertanggung jawab mengawasi operasionalisasi perusahaan yang diselenggarakan oleh swasta. Hal ini bisa dilaksanakan dengan sistem kontrak, franchise, leasing, grant, atau voucher.  Pendelegasian ( Delegation ) Sedangkan strategi delegasi, yang disebut oleh Chu Chang-hyun sebagai displacement, mencakup pengurangan pengaruh dan campur tangan pemerintah saat pasar sudah mulai berkembang dan bisa memenuhi kebutuhan sementara akan pelayanan.

Privatisasi BUMN memiliki sejumlah strategi dan metode yang terus menerus mengalami perkembangan. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa kategori strategi dan metode yaitu:  Privatisasi Lewat Pengalihan Kepemilikan Pengalihan kepemilikan BUMN sendiri dapat berupa pengalihan total, pengalihan parsial, atau likuidasi. Pengalihan total dan parsial dilakukan dengan public offering, baik lewat pasar saham maupun lewat penawaran langsung (direct private placement), atau negosiasi dengan pihak swasta.Sedangkan likuidasi dapat ditempuh apabila tidak ada swasta yang berminat, atau pengoperasian BUMN sudah tidak layak lagi ditinjau dari kemanfaatannya.

 Privatisasi Lewat Pengalihan Tim Manajamen Privatisasi lewat pengalihan tim manajemen, antara lain dengan menyewa tim manajemen swasta untuk mengelola bagian otonom suatu BUMN yang menyediakan public goods.  Privatisasi Lewat Penyempurnaan Mekanisme Internal/Eksternal BUMN mencakup soal deregulasi dan debirokratisasi

Beberapa faktor yang mendukung efektifitas dan keberhasilan privatisasi :  Ekonomi yang komparatif (a comparatively strong economy).  Sektor swasta yang bergairah (a viable private sector).  Pendekatan privatisasi yang lazim ( a common approach to privatization).  Faktor- faktor hukum dan kelembagaan yang baik (favorable legal and istitutional factors).

Fenomena yang ada menunjukkan bahwa tidak ada metode tunggal dalam pelaksanaan privatisasi. Metode privatisasi yang dipilih terutama lebih mengacu pada siapa yang paling diuntungkan, meski idealnya semua pihak yang dilibatkan dalam privatisasi mendapat keuntungan yang sama. Semua strategi dan metode privatisasi mengarah pada terciptanya transisi yang berjalan lebih efektif, efisien, lembut dan tentu saja menguntungkan pihak-pihak yang terlibat dan bermanfaat bagi banyak orang.

Strategi dan metode privatisasi memang semestinya didasarkan pada kondisi nasional dan lokalitas masing- masing negara. Pelaksanaan privatisasi memang berbeda, tergantung situasi dan kondisi perekonomian negara yang bersangkutan, disamping variabel lain yang juga mempunyai banyak pengaruh. Hasil akhir privatisasi yang diharapkan adalah untuk membuat organisasi menjadi kompetitif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu hasil yang diharapkan adalah upaya untuk mewujudkan praktik good corporate governance yang dicirikan oleh keterbukaan (transparency), pertanggungjawaban publik (accountability), keadilan (fairness) dan responsibilitas (responsibility) dalam seluruh kinerja perusahaan negara.

TERIMA KASIH