Perkembangan Pemikiran Agama Islam IT 2-A Arif Eko Nugroho Taqy Hanif
Pendahuluan Pada zaman Nabi Muhammad saw, pemikiran Islam masih murni karena mendasar pada Rasulullah saw. Pemikiran ini kemudian disebarkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.
Asumsi Dasar Pengembangan Pemikiran Islam Pengembangan pemikiran Islam dibangun dan dikembangkan berdasarkan anggapan dasar atau paradigma tertentu. Posisi Islam dan pemikiran Islam. Sumber pemikiran Islam adalah wahyu, akal, ilham atau intusi dan realitas. Fungsi Pemikiran Islam.
Prinsip Pengembangan Pemikiran Islam Prinsip al-mura’ah (konservasi) yaitu upaya pelestarian nilai-nilai dasar yang termuat dalam wahyu untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul. Prinsip al-tahdithi (inovasi) yaitu upaya penyempurnaan ajaran Islam guna memenuhi tuntutan spiritual masyarakat Islam sesuai dengan perkembangan sosialnya.
Prinsip Pengembangan Pemikiran Islam Prinsip al-ibtikari (kreasi) yaitu penciptaan rumusan pemikiran Islam secara kreatif, konstraktif dalam menyahuti permasalahan aktual.
Kemanusiaan dan kenabian Muhammad S.A.W Nabi Muhammad saw adalah anggota Bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku Quraisy. Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya setelah meninggal dunia sejak tiga bulan beliau menikahi Aminah.
Kemanusiaan dan kenabian Muhammad S.A.W Dalam usai muda, Muhammad hidup sebagai pengembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Mekkah. Menjelang usianya empat puluh tahun, dia memisahkan diri dari kegaulauan masyarakat, berkontemplasi ke gua Hira
Kemanusiaan dan kenabian Muhammad S.A.W Dengan menerima wahyu dari Allah, mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-tama, beliau melakukannya diam-diam dilingkungan sendiri dan di kalangan rekan-rekannya. Ketika Rasulullah tampil di tengah-tengah kehidupan manusia, beliau langsung memulai proyek perbaikan baru,
Kemanusiaan dan kenabian Muhammad S.A.W Rasulullah saw memberikan kepada kita contoh-contoh mulia, baik sebagai pemuda Islam yang lurus perilakunya dan terpercaya di antara kaum dan juga kerabatnya, ataupun sebagai da’i kepada Allah dengan hikmah dan nasehat yang baik, yang mengerahkan segala kemampuan untuk menyampaikan risalahnya
Zaman Perintisan Islam Islam dimulai dengan ajaran Nabi Muhammad saw, di tempat kelahirannya Mekkah sifat-sifat yang menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke Madinah dalam tahun 622 M.
Zaman Perintisan Islam Kemunduran pada wafat Muhammad saw, gelombang penaklukan bergerak dengan cepat di Arabia bagian Utara dan Timur, berani menyerang kubu-kubu pertahanan di perbatasan kerajaan Romawi Timur di Syirq al-Ardun dan kerajaan Persia di Irak Selatan. Akibat paling akhir dari pertumbuhan demikian ialah perpecahan antara lembaga-lembaga agama dan duniawi dalam masyarakat Islam. Pembelahan ini merusakkan azas duniawi Bani Umayah, dan ditambah dengan rasa ketidakpuasan para warga negara bukan Arab, dan pecah perang saudara diantara suku, Arab, menyebabkan jatuhnya tahun 750 M. Setelah perang dan kalah, dalam waktu enam tahun sesudah Muhammad saw wafat. Siria dan Irak diharuskan membayar upeti kepada Madinah, dan empat tahun kemudian Mesir digabungkan pada kerajaan Islam baru.
Zaman Perintisan Islam Pada tahun 660 M. Ibu kota Kerajaan Arab dipindahkan ke Damsyik, tempat kedudukan baru Khalifah Bani Umayah. Sedangkan Madinah tetap merupakan pusat pelajaran agama Islam pemerintah dan kehidupan umum kerajaan dipengaruhi oleh adat-istiadat Yunani Rumawi Timur
Zaman Perintisan Islam Dalam hal itu, perselisihan tadi menjelaskan bahwa dalam abad yang lampau sejak wafat Muhammad saw. Kebudayaan agama Islam telah mengalami perkembangan dan konsolidasi yang luar biasa baik, di dalam maupun di luar Arabia.
Berkembangnya Permasalahan Keagamaan Berkembangannya permasalahan keagamaan munculnya perbedaan pemahaman antara kalangan beragama itu sendiri.
Berkembangnya Permasalahan Keagamaan faktor yang menjadi penghabat berkembangannya permasalah keagamaan adalah sebagai berikut: Terdapatnya masalah-masalah yang tidak ditemukan pada masa Rasulullah hukum Islam mengalami perkembangan sejalan dengan semakin luasnya wilayah kekuasaan umat Islam dan seiring dengan perubahan kondisi sosial pada masa itu.
Berkembangnya Permasalahan Keagamaan dalam berijtihad para sahabat tidak jarang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor: Lingkungan tempat mereka hidup dan menetap berbeda-beda. Perbedaan tingkat pemahaman terhadap bahasa. Perbedaan dalam menafsirkan ayat al-Quran karena kebanyakan al-Quran berisi ayat-ayat dhanni yaitu dalil yang memiliki makna lebih dari satu Perbedaan penerimaan hadits karena setiap sahabat memeroleh jumlah hadits yang tidak sama dan sunnah Nabi saw
Pembentukan Body Of Knowledge Islam krisis etika dan moral dalam beragama memunculkan pertanyaan tentang peranan pendidikan agama Islam dalam membentuk etika dan moral. Kondisi ini menuntut semua pihak untuk mengambil peran masing-masing guna menyelamatkan generasi muda dan bangsa Pendidikan agama mempunyai peran penting yang harus ditingkatkan mutu dan relevansinya bagi upaya pembangunan moral bangsa seutuhnya.
Pembentukan Body Of Knowledge Islam Menurut Tobroni, mengatakan bahwa dalam pembentukan body of knowledge Islam, meliputi: Hakikat Pendidikan Agama Islam : Pendidikan adalah persoalan yang paling strategis bagi kehidupan manusia baik dalam perspektif individu, masyarakat dan bangsa Pendidiksn sebagai penebar rahmat dan anti kekerasan : Islam dalam wataknya yang asli adalah anti kekerasan. Islam mengajarkan agar manusia memiliki sikap sosial luhur Kajian tentang Etika dan Moral : Kehadiran Islam di muka bumi adalah sebagai pedoman hidup manusia dan untuk memberikan solusi yang tegas terhadap berbagai persoalan kemanusiaan.
Pembentukan Body Of Knowledge Islam Islam agama etis dan moralitis : Etika dan moralitas adalah puncak nilai keberagamaan seorang muslim Rekonstruksi Pendidikan Agama di Sekolah : Problematika di bidang pendidikan dan keagamaan yang terus berkembang mengharuskan adanya paradigma baru, teori baru dan metode-metode baru
Pembentukan Body Of Knowledge Islam Aspek metodologis : Kritik yang berkembang bahwa pembelajaran PAI dianggap kurang menarik minat siswa perlu dicermati dari aspek metodologi pembelajaran yang digunakan dan terutama peran guru di dalamnya Aspek Etika dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara : melalui pendidikan agama Islam diharapkan keindahan Islam itu terpencar baik dalam pemikiran maupun tindakan.
Kesimpulan Tidak adanya perbedaan pemikiran pada zaman Nabi, karena setiap persoalan tentang perbedaan pemahaman selalu diatasi oleh beliau, sehingga Nabi Muhammad saw sebagai sentral ilmu. Ada 2 faktor memicu perkembangan permasalahan keagamaan, yaitu; Masalah-masalah yang tidak ditemukan pada masaRasulullah, Permasalahan Interen seperti murtad tersebut, juga di sebabkan hokum Islam mengalammi perkembangan sejalan dengan semakin luasnya wilayah kekuasaan umat Islam.
Kesimpulan Pembentukan body of knowledge Islam, meliputi; hakikat pendidikan agama Islam, pendidikan sebagai penebar rahmat dan anti kekerasan, kajian tentang etika dan moral, Islam agama etis dan moralitas, rekonstruksi pendidikan agama islam aspek metodologis aspek etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.