Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistematika Anion Gol I --- Garam Ca tak Larut
Advertisements

ANALISIS KADAR ABU, MINERAL, DAN VITAMIN C
I P A BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM.
ASAM BASA DAN GARAM.
V I T A M I N.
Alkaloid.
PEMISAHAN KIMIA DAN ANALISIS Kimia SMK
Mikhania C.E, S.Farm, M.Si, Apt
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, APt
PERUBAHAN MATERI PENDEFINISIAN PERUBAHAN MATERI
MODUL XII MIKROBIOLOGI TANAH
beryllium magnesium calcium
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
ASAM, BASA dan GARAM
REDOX TITRATION AND ITS APPLICATION
Analisis Anion Oleh : Heri Satria, M.Si.
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
VOLUMETRI / TITRIMETRI
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
Planar Kromatografi.
ANALISA Na BENZOAT PRINSIP: Sampel dijenuhi dgn lar NaCl, shg asam benzoat dlm sampel diubah menjadi NaBenzoat yg larut dgn Penambahan NaOH. NaBenzoat.
Psikotropika Kelompok 4 : Adis Ayuni Desti Amelia Dyah Paramita Indratia Mahardika Riri Virawanty Wu’i Septia Siska.
ANALISIS KUALITATIF ANALGETIK NON-NARKOTIK
ANALISIS KUALITATITIF GOLONGAN NARKOTIKA
KESETIMBANGAN LARUTAN
Mikhania C.E.,S.Farm, M.Si, Apt.
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
Antibiotik, Obat Syaraf
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
Technology and Engineering CHEMICAL ANALYSIS. Determination of nickel SMK Negeri 13 Bandung.
Test kualitatif KH.
KESESUAIAN FARMASETIS
Analisis Kualitatif Narkotika
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
OLEH EKO BUDI SUSATYO ANALISIS KUANTITATIF OLEH EKO BUDI SUSATYO
PEMISAHAN KIMIA DAN ANALISIS Kimia SMK
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Reaksi Kimia untuk Analisis Kualitatif
Kimia Analit Ke-7 KROMATOGRAFI Oleh Prof. Dr. Ir
ACIDS,BASES AND SALTS.
Asam basa dan analisis kuantitatif
Unsur, Senyawa & Campuran
HCN – FITAT - FORMALIN Dwi Larasatie Nur Fibri, STP, M.Sc
IPA Terpadu MATERI DAN PERUBAHANNYA
Pewarnaan kuman.
OLEH TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB
TEST KUALITATIF PROTEIN
Kandungan kimia, reaksi warna
Penentuan Reducing Sugar Metode Luff Schoorl Dengan hidrolisa
PENGUJIAN UNTUK ION METAL (KATION) DAN ANION DALAM LARUTAN
Pemisahan kation gol. IIA
PEMISAHAN KATION GOLONGAN II B
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Dwi Koko P. M.Sc., Apt Bagian Kimia Farmasi Universitas Jember
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
I P A BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM.
Nanda Thyareza Imaniar ( )
ASAM BASA dan GARAM Oleh : Stephanus Nunu Darmawan IPA FISIKA KELAS 7 SMP MARIA ASSUMPTA Nunu 56D8EFEE
BILANGAN OKSIDASI NITROGEN
Nama : khansa resthima ratu Kelas : H NPM :
SIMPLISIA HERBA PEGAGAN Centella asiatica(L.) Urban
COLOURCOLOUR 1.MERAH : RED 2.PUTIH : WHITE 3.BIRU : BLUE 4.HIJAU : GREEN 5.KUNING: YELLOW 6. ABU-ABU : GREY 7. COKLAT: BROWN 8. UNGU : PURPLE 9. MERAH.
IPA Terpadu MATERI DAN PERUBAHANNYA
BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM. A. Sifat Asam, Basa dan Garam ASAM  Buah-buahan yang masih muda akan terasa masam  asam  adalah zat yang dalam air dapat.
DEFINISI KIMIA ANALISIS :
Indri Kusuma Dewi,S.Farm.,M.Sc.,Apt.
PEMISAHAN KIMIA DAN ANALISIS Kimia SMK KELAS XII SMK ARINA SIDIKALANG Nama: Muhammad Arif Siti nurarfah.
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
Transcript presentasi:

Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt ALKALOID Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt

PENDAHULUAN Alkaloid adalah golongan obat yg bersifat basa bernitrogen Sifat umum: basa, sukar larut/tidak larut dalam air (garamnya lebih mudah larut), rasa pahit, umumnya berasal dari tumbuhan dan berkhasiat secara farmakologis Contoh : kinin, morfin, kofein, teobromin Akaloid dapat diperoleh juga secara sintetik misal INH, metampiron, dsb

INH Teofilin

PROSES PEROLEHAN Bahan alam ekstraksi fraksinasi isolasi

PROSES PEROLEHAN (Cont.) Ekstraksi  membuat ekstrak tumbuhan menggunakan pelarut tertentu Proses ekstraksi dapat menggunakan metode ekstraksi diantaranya maserasi (perendaman), remaserasi, perkolasi (pengaliran pelarut), dsb Fraksinasi  memisahkan alkaloid dengan campuran lainnya Isolasi  memilih jenis alkaloid

METODE EKSTRAKSI MASERASI & REMASERASI Maserasi adalah penarikan isi simplisia dengan cara merendam simplisia tersebut dalam cairan penyari dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu kamar Hasil penarikan simplisia disebut maserat Remaserasi adalah pengulangan penambahan pelarut setelah didapatkan maserat pertama dst. Kelebihan : prosedur & peralatannya sederhana

METODE EKSTRAKSI (Cont.) PERKOLASI Perkolasi adalah suatu cara penarikan memakai perkolator dimana simplisia terendam dalam cairan penyari, zat-zat akan terlarut dan larutan tsb akan menetes secara beraturan Keuntungan : penarikan zat berkhasiat lebih sempurna Kerugian : membutuhkan waktu lama dan prosesnya mahal

PENGUJIAN Pengujian golongan alkaloid : Reagen Mayer : zat uji + HCl + pereaksi Mayer  endapan Reagen Bouchardat : zat + HCl + pereaksi Bouchardat  endapan KLT  menggunakan penampak bercak Dragendroff

1.MORFIN Diperoleh dari getah dan biji tumbuhan Papaver somniverum Bentuk garam : morfin sulfat, morfin HCl Khasiat : agonis reseptor opioid  analgesik

Morfin Sulfat Pemerian : serbuk putih atau hampir putih Kelarutan : Soluble in water, very slightly soluble in ethanol (96 per cent), practically insoluble in toluene

Identifikasi

Morfin HCl Pemerian : serbuk tidak berwarna atau hampir putih, memiliki massa seperti jarum halus Kelarutan : Soluble in water, slightly soluble in ethanol (96 per cent), practically insoluble in toluene

Identifikasi

2. KININ Kinin adalah senyawa alkaloid yg diperoleh dari kulit pohon tumbuhan kina (Chincona officinalis) Khasiat : antimalaria Terdapat dalam bentuk garam : kinin HCl, kinin sulfat

Kinin HCl Pemerian : serbuk halus berbentuk jarum, berwarna putih atau hampir putih Kelarutan : Soluble in water, freely soluble in ethanol (96 per cent).

Identifikasi Thin-layer chromatography Test solution  Dissolve 0.10 g of the substance to be examined in methanol R and dilute to 10 ml with the same solvent. Reference solution  Dissolve 0.10 g of quinine sulphate CRS in methanol R and dilute to 10 ml with the same solvent Plate :TLC silica gel G plate R. Mobile phase : diethylamine R, ether R, toluene R (10:24:40 V/V/V). Application : 5 μl. Drying at 105 °C for 30 min and allow to cool. Detection : Spray with iodoplatinate reagent R. Results : The principal spot in the chromatogram obtained with the test solution is similar in position, colour and size to the principal spot in the chromatogram obtained with the reference solution.

Kinin Sulfat Pemerian : White or almost white or colourless, fine, silky needles, often in clusters. Kelarutan : Soluble in water, freely soluble in ethanol (96 per cent).

Identifikasi Thin-layer chromatography Test solution : Dissolve 0.10 g of the substance to be examined in methanol R and dilute to 10 ml with the same solvent. Reference solution : Dissolve 0.10 g of quinine sulphate CRS in methanol R and dilute to 10 ml with the same solvent. Plate : TLC silica gel G plate R. Mobile phase : diethylamine R, ether R, toluene R (10:24:40 V/V/V). Application : 5 μl. Drying At 105 °C for 30 min and allow to cool. Detection : Spray with iodoplatinate reagent R. Results : The principal spot in the chromatogram obtained with the test solution is similar in position, colour and size to the principal spot in the chromatogram obtained with the reference solution.

3. TEOBROMIN Teobromin adalah alkaloid yg didapat dari tanaman Theobroma Cacao (coklat) Pemerian : A white or almost white powder Kelarutan : very slightly soluble in water and in ethanol, slightly soluble in ammonia. It dissolves in dilute solutions of alkali hydroxides and in mineral acids. Khasiat : treatment of reversible airways obstruction.

Identifikasi Examine by infrared absorption spectrophotometry comparing with the spectrum obtained with theobromine CRS . Dissolve about 20 mg in 2 ml of dilute ammonia R1 , warming slightly, and cool. Add 2 ml of silver nitrate solution R2 . The solution remains clear. Boil the solution for a few minutes. A white, crystalline precipitate is formed. It gives the reaction of xanthines

4. ISONIAZID (INH) Pemerian : A white or almost white, crystalline powder or colourless crystals Kelarutan : freely soluble in water, sparingly soluble in alcohol Khasiat : antitubercolosis (anti TBC)

Identifikasi Reaksi Pendahuluan Kelarutan : periksa kelarutan zat dalam air sesuai monografi Keasaman : 0,5 gram sampel dilarutkan dalam 5 ml air  cek menggunakan kertas lakmus (lakmus berubah warna menjadi biru) Reaksi mayer : sampel ditambah HCl 0,5 N dan pereaksi mayer terjadi endapan berwarna kuning Reaksi Boucardat : sampel ditambah HCl 0,5 N dan pereaksi Boucardat terjadi endapan warna coklat yang larut dalam alkohol berlebihan

Identifikasi (Cont.) Reaksi Penegasan Zat + NaOH dipanaskan keluar gas/bau NH3, dibuktikan lakmus merah menjadi biru Zat + FeCl3 timbul endapan coklat merah (larutan kuning jingga) Zat + Pereaksi Fehling (A & B) timbul warna biru Zat ditambah AgNO3 timbul coklat hitam (mereduksi dengan pemanasan) Sifat Reduktor : larutan sampel ditambah KMnO4, warna ungu hilang Sifat Reduktor : larutan sampel ditambah Iodium, warna ungu hilang Zat + Vanilin + Metanol + HCl terjadi warna kuning hijau Reaksi kristal Zat ditambah asam pikrat Zat ditambah pereaksi Dragendorf Zat ditambah HgCl2

The SEM images of (a) spray dried mannitol (18,000×, bar = 1 µm), (b–f) INH-proliposome formulation #1 to #5 (3,700×, bar = 5 µm), (g) spray dried INH and (h) pure INH.

Identifikasi (Cont.) A. Melting point : 170 °C to 174 °C. B. Examine by infrared absorption spectrophotometry, comparing with the spectrum obtained with isoniazid CRS. C. Dissolve 0.1 g in 2 ml of water R and add 10 ml of a warm 10 g/l solution of vanillin R. Allow to stand and scratch the wall of the test tube with a glass rod. A yellow precipitate is formed, which, after recrystallisation from 5 ml of alcohol (70 per cent V/V) R and drying at 100 °C to 105 °C, melts at 226 °C to 231 °C.

5. METAMPIRON Pemerian : White or almost white, crystalline powder. Kelarutan : Very soluble in water, soluble in ethanol (96 per cent). Khasiat : analgesik

Identifikasi Reaksi Pendahuluan Kelarutan : periksa kelarutan zat dalam air sesuai monografi Keasaman : 0,5 gram sampel dilarutkan dalam 5 ml air  cek menggunakan kertas lakmus (lakmus berubah warna menjadi biru)  Reaksi mayer : sampel ditambah HCl 0,5 N dan pereaksi mayer terjadi endapan berwarna kuning Reaksi Boucardat : sampel ditambah HCl 0,5 N dan pereaksi Boucardat terjadi endapan warna coklat yang larut dalam alkohol berlebihan

Identifikasi (Cont.) Reaksi Penegasan Zat + FeCl3 timbul warna biru hehijauan Zat ditambah AgNO3, terbentuk warna ungu dengan endapan perak metalik Zat + Pereaksi Millon terjadi warna biru lalu hilang Zat + HCl + NaNO2 + b-naphthol dalam NH4OH terjadi endapan kuning sampai endapan coklat hijau (mengkilat) Reaksi kristal Zat ditambah asam pikrat

Identifikasi (Cont.) Infrared absorption spectrophotometry  Comparison : metamizole sodium CRS. Dissolve 50 mg in 1 ml of strong hydrogen peroxide solution R. A blue colour is produced which fades rapidly and turns to intense red in a few minutes. Place 0.10 g in a test tube, add some glass beads and dissolve the substance in 1.5 ml of water R. Add 1.5 ml of dilute hydrochloric acid R and place a filter paper wetted with a solution of 20 mg of potassium iodate R in 2 ml of starch solution R at the open end of the test tube. Heat gently, the evolving vapour of sulphur dioxide colours the filter paper blue. After heating gently for 1 min take a glass rod with a drop of a 10 g/l solution of chromotropic acid, sodium salt R in sulphuric acid R and place in the opening of the tube. Within 10 min, a blue-violet colour develops in the drop of the reagent

6. TEOFILIN Pemerian : White or almost white crystalline powder. Kelarutan : Slightly soluble in water, sparingly soluble in ethanol. It dissolves in solutions of alkali hydroxides, in ammonia and in mineral acids. Khasiat : treatment of reversible airways obstruction.

Identifikasi Reaksi Pendahuluan Kelarutan : periksa kelarutan zat dalam air sesuai monografi Keasaman : 0,5 gram sampel dilarutkan dalam 5 ml air  cek menggunakan kertas lakmus (lakmus berubah warna menjadi biru) Reaksi mayer : sampel ditambah HCl 0,5 N dan pereaksi mayer terjadi endapan berwarna kuning Reaksi Boucardat : sampel ditambah HCl 0,5 N dan pereaksi Boucardat terjadi endapan warna coklat yang larut dalam alkohol berlebihan

Identifikasi (Cont.) Reaksi Penegasan Zat + Pereaksi Roux terjadi warna hijau stabil Reaksi Parri (zat + Cobalt Nitrat + Amonia terjadi warna ungu)  Zat + Aqua brom trjadi endapan putih stabil Larutan zat + NH4OH + AgNO3 terjadi endapan seperti selai, endapan akan larut dalam HNO3 Reaksi kristal Zat ditambah pereaksi bouchardat Zat ditambah pereaksi Dragendorf

KRISTAL TEOFILIN

Identifikasi (Cont.) Melting point  270 °C to 274 °C, determined after drying at 100-105 °C. Infrared absorption spectrophotometry  Comparisonı Ph. Eur. reference spectrum of theophylline. Heat 10 mg with 1.0 ml of a 360 g/l solution of potassium hydroxide R in a water-bath at 90 °C for 3 min, then add 1.0 ml of diazotised sulphanilic acid solution R . A red colour slowly develops. Carry out a blank test. It complies with the test for loss on drying It gives the reaction of xanthines