MATERI : PENGENALAN PERALATAN DI OPERASI PEMBORAN 15 February 2015

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BASIC ENGINE Drs.RUSMAN HADI.
Advertisements

BRAKE SYSTEM.
SISTEM KERJA HIDROLIK Eko Syaputra JURUSAN TEKNIK MESIN.
Perancangan sistem pembuangan dan vent
POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id.
EFI Electronic Fuel Injection
Sanitasi dan Keamanan.
ELEMEN MEKANIK OTOMOTIF PENDAHULUAN
Alat bor eksplorasi.
DIPEMBELAJARAN SISTEM KEMUDI TENAGA ( POWER STEER)
ARTIFICIAL LIFT Basic Artificial Lift Methods Selection Technique
FUNGSI UTAMA UNTUK EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
AIR CONDITIONING SYSTEM
Pertemuan ke 3 Learning out come
EXTRUSION (EKSTUSI).
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Sistem Governor Control Valve Hena Imawati D/SKL.
PHB PANEL HUBUNG BAGI PERANGKAT HUBUNG BAGI PAPAN HUHUNG BAGI PHB adalah suatu lemari hubung atau suatu kesatuan dari alat penghubung, pengaman, dan pengontrolan.
KOMPRESOR TORAK.
BAB III CLUTCH AND BRAKE STEERING
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
CV. PETRO DRILLING SERVICES
OPERASI, PEMASANGAN, PEMELIHARAAN, DAN MENGATASI GANGGUAN PADA POMPA
BAB I PENDAHULUAN MESIN DIESEL
Hilda Ashari Baso Ali Irvawansyah Amiruddin Bustamin Asriadi
SPLIT - AIR CONDITIONER
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Pembangkit Listrik
Perlindungan Api pd Ruangan
KOMPONEN UTAMA MESIN.
TRANSMISI MANUAL Uraian :
MEKANIKA BATUAN PADA OPERASI PEMBORAN
Teknik Sepeda Motor Transmisi Manual RIDWAN ADAM M NOOR.
Komponen Sistem Hidrolik (lanj)
MEMASANG PANEL LISTRIK PEMBANGKIT
V. PERTIMBANGAN PERANCANGAN SISTEM SEKUNDER
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
COMPRESSOR TYPE by Drs. J a y a Moh. Aris As’ari, S.Pd
SELAMAT JUMPA DIPEMBELAJARAN MEMPERBAIKI SISTIM PENDINGIN
TRANSMISI MANUAL Uraian :
TUGAS PERENCANAAN KONTRUKSI MESIN I
KOMPONEN-KOMPONEN RIG
LUMPUR PEMBORAN 1. Sirkulasi
PROTEKSI GENERATOR Pokok bahasan : Proteksi Generator
TEKNOLOGI DIBIDANG PENGANGKATAN MINYAK BUMI
BLOW OUT PREVENTER (BOP) SYSTEM
SISTEM PENGGERAK KOPLING, KOPLING SENTRIFUGAL DAN kopling MAGNET
PENGOLAHAN TRANSPORTASI MIGAS
TEKNOLOGI PEMBORAN HORISONTAL.
Pengenalan SARANA DAN FASILITAS INSTALASI/DEPOT/DPPU
POMPA IRIGASI TENAGA SURYA
Swivel merupakan alat berbentuk khusus yang digantung pada hook yang dibawah travelling block.
TEKNIK MOTOR BAKAR INTERNAL
Presentasi Kegiatan Belajar 1 klasifikasi pembangkit tenaga listrik
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
2 PROYEK CIVIL – GEDUNG TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
KOMPONEN UTAMA MESIN.
SISTEM TENAGA LISTRIK.
Oleh Gustrino Purba, S.Pd Memamahi karakteristik aktuator pada engine diesel.
MODUL 4 MATERI IV MERENCANA STRUKTUR ATAS JEMBATAN BAJA
Teknologi Energi Angin & Air
Materi 1 SUTT SUTET SKTT PMT PMS GI Pemeliharaan Kelistrikan – Edi Nugraha Kustiwa.
Mesin Diesel 1.Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adalah mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator.
HORIZONTAL DIRECTIONAL DRILLING (HDD)
RIG & COMPONENTS 1 RIG AND COMPONENTS BY. FAHMI SYAIFUL (PT. PANCURAN KARYA MUKTI)
METODE PELAKSANAAN DEWATERING SISTEM WELL POINT PENDAHULUAN Pada pembangunan gedung bertingkat saat ini sering dibuat basement dengan berbagai alasan diantaranya.
POMPA. Prinsip kerja Pompa Pada umumnya pompa beroperasi pada prinsip dimana kevacuman sebagai (partial vacuum) yang diciptakan pada inlet pompa sehingga.
Terjadinya sumber energi panas bumi di Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan Budihardi (1998), yaitu ada tiga lempengan yang berinteraksi di Indonesia.
Komponen Sistem Hidrolik Oleh Arif Nurachman, S.Pd. NIM
Komponen Sistem Hidrolik (lanj). 5. Pompa Pompa merupakan komponen utama pada sistem hidrolik yang berperan sebagai pembangkit tekanan. Pompa menerima.
Transcript presentasi:

MATERI : PENGENALAN PERALATAN DI OPERASI PEMBORAN 15 February 2015 PTP 1

1. Sistem Tenaga (Power System) Tujuan utama dari operasi pemboran adalah membuat lubang secara cepat, murah dan aman hingga menembus formasi produktif. Lubang hasil pemboran tersebut dinamakan "Lubang sumur" (Well Bore), setelah dipasang pipa selubung (casing) dan disemen, maka langkah selanjutnya adalah memasang fasilitas peralatan produksi untuk memproduksikan minyak atau gas dari formasi produktip. Metoda pemboran yang berkembang saat ini adalah metoda bor putar (rotary drilling). Oleh karena itu, dalam perkuliahan Pengenalan Peralatan Pemboran ini akan dikemukakan sistem utama dari rotary drilling rig. Secara sistematik, Perkuliahan "Pengenalan Peralatan Pemboran" ini dapat dibagi menjadi : 1. Sistem Tenaga (Power System) 2. Sistem Pengangkatan (Hoisting System) 3. Sistem Pemutar (Rotating System) 4. Sistem Sirkulasi (Circulation System) 5. Sistem Pencegah Semburan Liar ( Blowout Prevention System ) PTP 1

Gambar : Rangkaian Peralatan Pemboran PTP 1

I. SISTEM TENAGA (POWER SYSTEM) 1.1. PENDAHULUAN Sistem tenaga pada operasi pemboran terdiri dari dua sub-komponen utama, yaitu : Power suplay equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang dikenal sebagai "Prime Mover” (penggerak utama). B. Distribution (tranmission) equipment, yang berfungsi meneruskan tenaga yang diperlukan untuk operasi pemboran. Sistem transmisi dapat dikerjakan dengan salah satu dari sistem, yaitu sistem tranmisi mekanis dan sistem tranmisi listrik. PTP 1

1.2. PRIME MOVER UNIT Hampir semua rig menggunakan “Internal combustion engines". Penggunaan mesin ini di tentukan oleh besarnya tenaga pada sumur yang didasarkan pada casing program dan keadaan sumur. Tenaga yang dihasilkan prime mover berkisar antara 500 sampai 5000 hp. Letak prime mover tergantung dari beberapa faktor : > Sistem tenaga tranmisi yang digunakan > Ruang yang tersedia, dsb. Beberapa letak prime mover adalah : * Di bawah rig * Di atas lantai bor * Di samping (disisi rig) : diatas tanah, diatas lantal bor, pada struktur yang terpisah jauh dari rig. Jumlah unit mesin yang diperlukan : # Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran memerlukan dua atau tiga mesin. # Empat, untuk pemboran yang lebih dalam memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga mesin yang diperlukan dapat mencapai empat mesin. Jenis mesin yang digunakan : > Diesel (compression) engines > Gas (spark ignition) engines PTP 1

Gambar : Prime Mover PTP 1

Gambar : Salah Satu Letak Prime Mover Di Lantai Rig PTP 1

1.3. DISTRIBUSI TENAGA PADA RIG Rig tidak berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi. Sebagian besar tenaga yang dihasilkkan mesin didistribusikan untuk drawwork, Rotary rable dan mud pumps. Disamping itu juga diperlukan untuk penerangan, instrumen rig, engine fans, air conditioner, tenaga transmisi. Tenaga tranmisi oleh satu mesin atau lebih harus diteruskan ke komponen-komponen utama rig, yaitu sistem pengangkatan, sistem putar dan sistem sirkulasi. Komponen yang membutuhkan tenaga pada sistem utama tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut : SISTEM UTAMA KOMPONEN YANG MEMBUTUHKAN TENAGA SISTEM ANGKAT Drawworks, Driller's Console dsb SISTEM PUTAR Rotary Table, Top Drive SISTEM SIRKULASI Mud Pump/ Centrifugal Pumps/ Degasser, dsb PTP 1

1.3.1. Mechanical Power Transmission. Transmisi tenaga ini dilakukan dengan salah satu metode sbb : > Mechanical power tranmission > Electrical power Tranmission 1.3.1. Mechanical Power Transmission. Mechanical power tranmission (tranmisi tenaga mekanik) berarti tenaga yang dihasilkan oleh mesin-mesin harus diteruskan secara mekanis. Proses transmisi ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: > Tenaga yang dihasilkan oleh primme mover harus dihubungkan bersama-sama dengan mesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga yang mencukupi. Hal ini dilakukan dengan Hydraulic coupling (torque conventers) jang dihubungkan bersama-sama (compounded). > Tenaga ini kemudian diteruskan melalui sistim roda gigi (elaborate sprocket) dan chain linking system (sistem rantai), yang secara fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang membutuhkan tenaga. > System ini sekarang banyak digantikan dengan Electric Power Transmission. PTP 1

1.3.2. Electric Power Transmission Sebagian besar drilling rig menggunakan Diesel electric dan tenaga Listrik yang harus dialirkan melalui kabel. Pada sistem diesel electric mesin diesel digunakan tenaga listrik dari generator listrik, yang dipasang di depan block. Generator menghasilkan arus listrik, yang dialirkan melalui kabel ke suatu "Control Unit”. Dari control cabinet, tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor listrik yang langsung dihubungkan ke sistem peralatan. Beberapa keuntungan penggunaan electric power transmission : > Lebih fleksibel letaknya > Tidak memerlukan rantai penghubung > Umumnya lebih kompak dan portabel. PTP 1

Gambar : Rangkaian Peralatan yang Membutuhkan Tenaga dari Prime Mover DRAWWORKS MUD PUMPS ROTARY TABLE DRILLING CONSOLE Gambar : Rangkaian Peralatan yang Membutuhkan Tenaga dari Prime Mover PTP 1

II. SISTEM ANGKAT (HOISTING SYSTEM) 2.1. PENDAHULUAN Sistem pengangkatan (hoisting system) merupakan salah satu komponen utama dari peralatan pemboran. Fungsi utamanya adalah ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan rangkaian pIpa bor dan peralatan lainnya. Sistem Pengangkatan terdiri dari dua sub kompunen utama, yaitu : 1). Struktur penyangga (Supporting Struktur), lebih dikenal dengan nama "rig", meliputi : > Drilling tower (Derrick atau Mast). > Substructure. > Rig Floor. 2) Peralatan Pengangkat (Hoisting Equipment), meliputi : > Drawwork > Overhead tool (Crown Block, Travelling Block, Hook, Elevator). > Drilling line. PTP 1

Gambar : Rangkaian Sistem Angkat (Hoisting System) TRAVELLING BLOCK DRAWWORKS Gambar : Rangkaian Sistem Angkat (Hoisting System) PTP 1

2.2. STRUKTUR PENYANGGA (Supporting Structure) Struktur penyangga (rig) adalah konstruksi menara kerangka baja yang ditempatkan diatas titik bor, berfungsi untuk menyangga peralatan-peralatan pemboran. Struktur penyangga terdiri dari : > Substructure. > Lantai bor (rig floor). > Menara pemboran (drilling tower) yang ditempatkan diatas struktur dan lantai bor. 2.2.1. Substructure Substructure adalah konstruksi kerangka baja sebagai platform yang dipasang langsung diatas titik bor. Substructure memberikan ruang keria bagi peralatan dan pekera diatas dan dibawah lantai bor. Tinggi substructure ditentukan oleh jenis rig dan ketinggian blow out Preventer Stack . Substructure mampu menahan beban yang sangat besar, yang ditimbulkan oleh derrick atau mast, peralatan pengangkatan, meja putar, rangkaian pipa bor (drillipipe, drillcollar dan sebagainya) dan beban lainnya. PTP 1

Gambar : Substructure PTP 1

Lantai bor ditempatkan diatas substructure yang berfungsi untuk : 2.2.2. Lantai Bor (Rig Floor) Lantai bor ditempatkan diatas substructure yang berfungsi untuk : > Menampung peralatan-peralatan pemboran yang kecil - kecil > Tempat berdirinya menara > Mendudukkan drawwork > Tempat kerja driller dan rotary helper (roughneck). Bagian Ini penting dalam perhitungan keadaan sumur karena titik nol pemboran dimulai dari lantai bor. Susunan lantai bor terdiri dari : Rotary table, Rotary drive, Drawworks Drillers console, Make up and Break out tongs, Mouse hole, Rat hole, Dog House, Pipe ramp (V ramp), Catwalk, Hydraulic cathead PTP 1

PTP 1 PTP 1

2.2.3. Menara Pemboran (Drilling Tower) Fungsi utama menara adalah untuk mendapatkan ruang vertikal yang cukup untuk menaikkan dan menurunkkan rangkaian pipa bor dan casing kedalam lubang bor selama operasi pemboran berlangsung. Oleh karena itu tinggi dan kekuatannya harus disesuaikan dengan keperluan pemboran. Menara ini kalau dilihat dari ke-empat sisinya, konstruksi berbeda. Sisi dimana drawwork berada selalu berlawanan dengan pipa ramp maupun pipe rack. Ada dua tipe menara : 1). Tipe Standart Derrick. Jenis menara ini tidak dapat didirikan dalam satu unit, tetapi sistem pendiriannya disambung satu-persatu (bagian-bagian). Demikian jika dibandingkan harus melepas dan memasang bagian-bagian tersebut, kecuali untuk jarak yang tidak terlalu jauh dapat digeserkan. Menara jenis ini banyak digunakan untuk pemboran dalam, dimana membutuhkan lantai yang luas untuk tempat pipa 2). Tipe Portable Mast. Jenis menara ini posisi berdiri dari bagian yang dikaitkan satu sama lain dengan las/sekrup (biasanya terdiri dari dua tingkat), tipe menara ini dapat didirikan menara ditahan oleh teleskoping dan diperkuat oleh tali-tali yang ditambatkan secara tersebar. Tipe menara ini jika dibandingkan dengan menara standard mempunyai kelebihan, karena lebih murah, mudah dan cepat untuk mendirikannya, serta biasanya transportnya murah, tetapi penggunaannya terbatas pada pemboran yang tidak terlalu dalam (dangkal). PTP 1

Gambar : Tipe Menara PTP 1

Gambar : Rangkaian Pendukung Hoisting System CROWN BLOCK Gambar : Rangkaian Pendukung Hoisting System PTP 1

III. SISTEM PEMUTAR (ROTATING SYSTEM) 3.1. PENDAHULUAN Fungsi utama rotating system adalah untuk memutar rangkaian drill string dan memberikan beratan diatas pahat (WOB) untuk membuat lubang. Sistem pemutar terdiri dari tiga sub-komponen : 1. Peralatan putar (rotary assembly). 2. Rangkaian pipa bor (drill string) 3. Mata bor (bit). Peralatan pemutar berfungsi untuk : > Memutar drill string selama operasi pemboran berlangsung. > Menggantungkan drill string yaitu dengan slip yang dipasang pada rotary table ketika disambung atau melepas bagian-bagian drill pipe. Rangkaian pipa bor menghubungkan antara swivel dan bit berfungsi : * Menaik -turunkan mata bor * Memberikan beban diatas pahat untuk penembusan (penetration) * Meneruskan putaran ke mata bor dan * Menyalurkan fluida pemboran yang bertekanan ke mata bor. Sedangkan bit merupakan alat yang langsung menyentuh formasi, berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi. PTP 1

3.2. PERALATAN PUTAR (ROTARY ASSEMBLY) Peralatan putar ditempatkan pada lantai bor dibawah crown di atas lubang, peralatan putar terdiri dari : > Meja putar (Rotary Table) > Master bushing, > Kelly bushing dan Rotary slip. Kunci utama adalah rotary table. Rotary table, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama untuk memutar rangkaian pipa bor. Meja putar, master bushing dan rotary digunakan untuk menggantung rangkaian pipa bor didalam lubang pada saat menyambung atau melepas section drill pipe dengan bantuan "make up and break out tongs". PTP 1

Conventional Kelly system Top Drive System PTP 1

Gambar : Rangkaian Rotary System Di Rig Floor 4/16/2017 PTP 1

3.3. Rangkaian Drill String Terdiri dari kelly, drill pipe, BHA (Bottom Hole Assembly) dan bit. BHA terdiri dari drill collar, MWD, stabilizer, Rotary Reamer. Drill String 4/16/2017 PTP 1

IV. SISTEM SIRKULASI (CIRCULATION SYSTEM) 4.1. PENDAHULUAN Sistem sirkulasi terdiri dari empat sub komponen utama, yaitu: 1. Fluida pemboran (drilling fluida) Ada tiga jenis fluida pemboran yaitu : Water based mud Oil based mud Air or gas based mud. Fungsi utama lumpur pemboran, yaitu : # Memberikan hydraulic horsepower pada bit untuk membersihkan serbuk bor (cutting) dari dasar lubang bor. # Mengangkat serbuk bor ke permukaan. # Membuat lapisan mud cake # Media logging formasi lubang bor # Menahan sebagian berat dari drill string # Mengimbangi tekanan formasi # Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string. PTP 1 PTP 1

Gambar : Circulation System PTP 1 Gambar : Circulation System

2. Tempat persiapan (Preparation area) Ditempatkan pada sistem sirkulasi dimulai yaitu dekat pompa lumpur. Tempat persiapan meliputi : > Mud house > Steel mud pits/tanks > Mixing hopper > Chemical mixing barrel > Bulk mud storage bins > Water tank > Reserve Pit PTP 1

Gambar : Preparation Area Mud House Reserve Pit Gambar : Preparation Area PTP 1

3. Peralatan sirkulasi (circulating equipment) Ditempatkan pada tempat yang strategis disekitar rig. Peralatan sirkulasi ini meliputi : > Discarge and return lines > Stand pipe > Rotary hose > Mud pumps > Special pumps and Mud agitator > Steel mud pits/tanks PTP 1

Gambar : Circulating Equipment MUD PUMPS ROTARY HOSE RETURN LINE Gambar : Circulating Equipment 4/16/2017 PTP 1 MUD AGITATOR

Terdapat dekat rig, meliputi : > Settling tanks Mud 4. Conditioning Area Terdapat dekat rig, meliputi : > Settling tanks Mud > Mud Gas separator > Shale Shaker > Degasser > Desander > Desilter PTP 1

Gambar : Conditioning Area SETTLING TANKS MUD MUD GAS SEPARATOR SHALE SHAKER Gambar : Conditioning Area 4/16/2017 PTP 1 DEGASSER

Gambar : Circulation System PTP 1

V. SISTEM PENCEGAH SEMBURAN LIAR (BLOW OUT PREVENTION SYSTEM) 5.1. PENDAHULUAN Fungsi utama dari blow out prevention system adalah menutup lubang bor ketika terjadi "kick". Blowout merupakan suatu aliran fluida formasi yang tak terkendalikan sampai kepermukaan. Blowout biasanya diawali dengan adanya "kick" yang merupakan suatu intrusi fluida & bertekanan tinggi kedalam lubang bor. Intrusi ini dapat berkembang menjadi blowout bila tidak segera diatasi. Blow out prevention system terjadi dari 3 sub komponen utama yaitu : (1) Bop Stack . Ditempatkan pada kepala casing atau kepala sumur langsung dibawah rotary table pada lantai bor. Bop Stack meliputi : Annular preventer, Pipe ram preventer, Drilling spool, Blind ram preventer, dan Casing head (2) Accumulator Accumulator biasanya ditempatkan agak jauh dari rig dengan pertimbangan keselamatan, fungsi utamanya adalah menutup dengan cepat valve BOP Stack pada saat terjadi bahaya. 3) Supporting system Terdiri dari : Choke manifold dan Kill line PTP 1

Gambar : Rangkaian BOP System PTP 1

5.2. Komponen-komponen Dasar Blowout prevention system Blowout prevention system terdiri dari empat komponen dasar yaitu (1) Accumulator. Biasanya ditempatkan pada sekitar 100 meter dari rig. Accumulator bekerja pada BOP stack dengan "high pressure Hydraulis" (saluran hidrolik bertekanan tinggi). Pada saat terjadi "kick". Crew dapat dengan cepat menutup blow out preventer dengan menghidupkan kontrol pada accumulator atau pada remote panel yang terletak pada lantai bor. (2) Blowout Preventer (BOP) Stack. Ditempatkan pada kepala sumur dibawah bor. Terdiri dari sejumlah valve (preventers) yang dapat menutup, lubang bor bila terjadi "kick". (3) Choke manifold. Ditempatkan diluar substructure. Bekerja pada blowout preventer stack dengan "high pressure line" yang dapat memindahkan aliran lumpur bor pada saat terjadi "kick". (4) Kill line Saluran yang merupakan perpanjangan dari mud pumps ke BOP Stack. Kill Line biasanya disambung berlawanan letaknya dengan choke line sehiingga memungkinkan pemompaan lumpur berat kedalam lubang bor. PTP 1

5.2.1. Komponen-komponen utama. Komponen-komponen utama Blowout prevention system terdiri dari dua, yaitu: (1). BOP Stack (2). Accumulator. BOP stack merupakan peralatan dengan valve tekanan tinggi yang didesain untuk menahan tekanan lubang bor bila terjadi "kick", terdiri dari : a. Annular Preventer. Ditempat paling atas dari susunan BOP stack. Annular Preventer berisi rubber packing element yang dapat menutup lubang annulus baik lubang dalam keadaan kosong ataupun ada rangkaian pipa bor. b. Ram Preventer Ram preventer hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa tertentu atau pada keadaan tidak ada pipa bor dalam lubang. Pipe ram digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada pada lubang bor. - Blind or Blank ram : digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada dalam lubang bor. - Shear ram : memotong drill pipe dan seal sehingga lubang bor kosong (open hole). PTP 1

Gambar : Annular BOP dan Ram Type BOP PTP 1

d. Casing head (well head). c. Drilling Spools Drilling spools adalah terletak diantara preventers. Drilling spools berfungsi sebagai tempat pemasangan choke line (yang mengsirkulasikan "kick" keluar dari lubang bor) dan kill line (yang memompakan lumpur berat). d. Casing head (well head). Merupakan alat tambahan pada bagian atas casing yang berfungsi sebagai fondasi BOP Stack. PTP 1

PTP 1

Gambar : Accumulator System (2). Accumulator. Unit accummulator dihidupkan pada keadaan darurat yaitu untuk menutup BOP stack. Unit ini dapat dihidupkan dari remote panel yang terletak pada lantai bor atau dari accumulator panel pada unit ini digunakan pada keadaan crew harus meninggalkan lantai bor. Gambar : Accumulator System PTP 1

THE END PTP 1