6.28 Senyawa Padat dengan Titik Leleh Tak Kongruen

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PELAPUKAN KIMIA/DEKOMPOSISI/ CHEMICAL WHEATERING
Advertisements

MESIN PENDINGIN.
MATERI DAN PERUBAHANYA
Kristalisasi.
Penghilangan Minyak dan Lemak
Mengenal Sifat Kimia Material
Kristalisasi.
Dosen Pembimbing: Dr. Suryo Gandasasmita Susilo Japip ( )
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
BAB 2 SIFAT-SIFAT ZAT MURNI.
Termodinamika Lingkungan
FISIKA TERMAL Bagian I.
BAB 2 SIFAT-SIFAT ZAT MURNI.
KESETIMBANGAN FASE npofer-y_^.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara
DISTILASI/PENYULINGAN
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Pure substance Substansi murni
Condensed-liquid systems
Solutions and Phase Equilibria
KESETIMBANGAN ANTARFASE TERKONDENSASI
DIFERENSIASI MAGMA Komposisi magma Temperatur :
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography
Refinery dan Pengolahan Turunan Minyak Sawit
Kristalisasi.
Kristalisasi.
V. PERISTIWA PANAS.
KROMATOGRAFI KOLOM Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Karakteristik Umum Larutan Ideal
MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia SMK
Stephanus Benedictus, S.T., M.Si.
MODUL 3 Fasa-fasa Struktural: Pembentukan dan Transisinya
KEMASAN GELAS SEJARAH PERKEMBANGAN GELAS
BAB 2 SIFAT-SIFAT ZAT MURNI.
Diagram Fasa 1 Gabriel Sianturi.
ILMU KIMIADASAR.
AGENDA PEMBELAJARAN Paparan materi (aksi) Latihan (re-aksi)
GAS PROCESSING PRODUK GAS ALAM.
BAHAN DAN ENERGI.
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Faktor-faktor Laju Reaksi
SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA SUATU ZAT
DIAGRAM FASA Fe-C 0,8 1,7 4,2 6,67%C.
Matakuliah. : <<D00672>>/<<PENGETAHUAN KIMIA
KOMPOSISI SUSU.
Struktur Penyusun Bumi
ALLOY (LOGAM CAMPURAN)
Squeeze Casting (Liquid Metal Forging)
Tugas Teknik pengecoran
Pertemuan <<13>> <<DIAGRAM PHASE>>
KROMATOGRAFI STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR DEFINISI KROMATOGRAFI
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
KIMIA INSTRUMEN GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
TUGAS PRESENTASI KIMIA “ALUMINIUM”
Herlina (G2L ) Darmawati
IKATAN KIMIA Disusun oleh: M.Sigit Cahyono, S.T., M.Eng
Diagram fasa dan kesetimbangan fasa
DESTILASI.
Universitas Tulang Bawang, 2009
Mengenal Sifat Kimia Material
“EKSTRAKSI CAIR CAIR” By : Kelompok 5 Dosen pembimbing : Ir. Ishak, MT ( )
METODOLOGI PEMISAHAN (KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS) KELOMPOK 4: FITRATUL AINI NOVA JUWITA RAMADHANI SAFITRI.
 Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium) dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang aluminium.
OLEH: MIFTAHUL JANNAH NURDIYATI. Pendahuluan Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, dimana terjadi perpindahan massa (mass.
Presentasi Laboratorium Metalurgi II Kelompok 24 : Greynaldi Gasra ( ) Adam Andi Nugroho ( )
Memahami Konsep Materi dan Perubahannya
SISTEM PEMBAKARAN BAHAN BAKAR KELOMPOK 1 1.ACHMAD FARESZY PRATAMA 2.AMALIA ADRIATNA PUTRI 3.AZARIA HIKMAH FAJRIANTI.
Transcript presentasi:

6.28 Senyawa Padat dengan Titik Leleh Tak Kongruen

Nama Kelompok 1. Viki Amalia (131810301053) 2. Mamluah Husnul A.Z. (131810301055) 3. Lilis Indah Rahmawati (131810301057)

Pada beberapa sistem, senyawa padat yang terbentuk tidak akan meleleh menjadi cair dengan komposisi yang sama, tetapi terurai sebelum titik lelehnya tercapai. Contohnya sistem silika alumina , yang meliputi senyawa 3Al2O3.SiO2 yang disebut mullite. Mullite merupakan nama umum untuk keramik yang terbuat dari alumina (Al2O3) dan silica (SiO2).

Jika lelehan mengandung 40% Al2O3 disiapkan dan didinginkan perlahan-lahan, mullite padat mulai terpisah pada sekitar 1780˚C.

Jika beberapa senyawa padat dihapus dan dipanaskan sepanjang garis XX ', terurai pada 1800˚C menjadi korundum padat dan larutan (lelehan) memiliki komposisi P.

Yaitu 2Al2O3.SiO2  Al2O3 + solution. Perubahan seperti ini disebut pelelehan tidak kongruen, karena komposisi cairan atau lelehannya itu berbeda dari padatannya.

Titik P disebut titik leleh tidak kongruen atau titik perritectik.

Ketika titik M tercapai, padatan korundum (A12O3) mulai memisah dari lelehan sehingga komposisinya itu menjadi lebih kaya di SiO2, turun di sepanjang garis M ke P.

Ketika temperature turun dibawah temperatur peritektik pada P, perubahan yang terjadi : liquid + corrundum  mullite.

Padatan Al2O3 yang telah dipisahkan bereaksi dengan lelehan sekitarnya untuk membentuk senyawa mullite. Jika spesimen yang diambil pada titik Q, material padatan mengandung 2 fase, inti corrundum dikelilingi oleh lapisan mullite.

 Terimakasih 