Perilaku sosial: altrusitik Psi sos 1 - 12
PROSOCIAL BEHAVIOR Actions by individuals that help others with no immediate benefit to the helper.
PERILAKU PROSOSIAL Suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan keuntungan langsung pada orang yang melakukan suatu tindakan, dan mungkin bahkan melibatkan suatu resiko pada orang yang menolong (Baron & Byrne, 2003)
Menurut Brigham (1991), perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang bertujuan untuk menyokong keseejahteraan orang lain.
ALTRUISME Tingkah laku yang merefleksikan pertimbangan untuk tidak mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain (Baron & Byrne, 2003) Ada unsur pengorbanan dan mengandung konsekuensi
Konsep Perilaku Menolong d PERILAKU MENOLONG PROSOSIAL ALTRUSISME Sumber: Bierhoff:9
Mengapa orang menolong Empathy-Altruism: It Feels Good to Help Others Negative-State Relief: Helping Sometimes Reduces Unpleasant Feelings Empathic Joy: Helping as an Accomplishment Why Nice People Sometimes Finish First: Competitive Altruism
Mengapa orang menolong Kin Selection Theory: Helping Ourselves by Helping People Who Share Our Genes Defensive Helping: Helping Outgroups to Reduce Their Threat to One’s Ingroup
Faktor pendorong seseorang menolong: 1. Menolong yang anda sukai. 2. Atribusi menyangkut tanggung jawab korban. 3. Model-model prososial: contoh positif dari lingkungan dapat meningkatkan perilaku prososial. 4. Motivasi (integritas moral)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSOSIAL Faktor Internal: Keuntungan pribadi Norma dan nilai pribadi Empati Pengalaman dan suasana hati Kepribadian Religiusitas Penyebaran tanggung jawab
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSOSIAL Faktor Eksternal Budaya Kehadiran orang lain (Bystander) Hubungan dengan yang ditolong Kondisi lingkungan keluarga
BYSTANDER Orang yang hadir pada saat suatu kejadian atau kecelakaan tetapi tidak bertindak apa-apa, atau bertindak menolong.
MOTIF PERILAKU Ada tiga motif perilaku: Self interest: pemusatan tingkah laku berdasarkan kepuasan pribadi. Intergritas moral: motivasi untuk bermoral dan benar-benar terlibat dalam tingkah laku moral. Hipokrisi moral: motivasi untuk terlihat bermoral, tetapi mereka menghindari kerugian tingkah laku moral sebenarnya. Konflik self interes vs integritas moral: Perilaku yang ditentukan kekuatan dominan antara self interes dgn integritas moral
PROSES PERILAKU MENOLONG Menyadari adanya situasi atai keadaan emergency ‘Merasa’ bertanggungjawab untuk menolong Menyadari dan Menetapkan tindakan apa yang besti dilakukan Melakukan tindakan menolong
EMOSI DAN PROSOSIAL Emosi positif dan Prososial: kondisi emosi positif dapat meningkat or menurunkan perilaku prososial. Emosi negatif dan prososial: emosi negatif dapat meningkat or menurunkan perilaku pro sosial.
Teori perilaku menolong Teori Evoluasi Teori Belajar Teori Empati Teori Kognisi sosial Teori Norma sosial
Model perilaku prososial 1 Hipotesis Empati-altruisme: Asumsi bahwa tingkah laku prososial dimotivasi oleh keinginan untuk menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan. Contoh: menolong orang lain yang didorong perasaan empati, seperti menolong korban kecelakaan.
Model perilaku prososial 2 Model mengurangi perasaan negatif: perilaku prososial didorong keinginan bystander/penolong untuk mengurangi emosi negatifnya sendiri (takut dinnilai buruk) Dorongan/motivasi menolong karena ingin mengurangi perasaan negatif.
Model perilaku prososial 3 Hipotesis kesenangan empatik: perilaku prossosial dimotivasi oleh emosi positif yang diperoleh. Seseorang akan merasa lebih baik (positif) manakala berhasil memenuhi menolong atau memenuhi kebutuhan orang lain.
Model perilaku prososial 4 Model determinisme genetis: perilaku menolong yang didasarkan kesamaan genetis dan untuk menjaga kelangsungan gen. Model ini mengatakan perilaku prososial dipengaruhi oleh faktor keturunan (gen). Merupakan perilaku prososial warisan dari keluarga kita.
Altruistik Karakteristik Empati Mempercayai dunia yang adil Tanggung jawab sosial Loqus of control internal Egosentrisme rendah
Empati: kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik, mencoba menyelesaikan masalah, dan perspektif orang lain (Baron & Byrne, 2003). Empati: mengambil perspektif orang lain Empati merupakan salah satu sumber pendorong untuk melakukan prososial
Komponen Empati: Afektif : orang yang berempati merasakan apa yang dirasakan orang lain Kognisi: memahami apa orang lain rasakan dan mengapa
Menumbuhkan rasa peduli pada lingkungan sosial kita Menumbuhkan perasaan bahwa orang lain bagian dari keluarga kita Meningkatkan frekuaensi kegiatan sosial bersama kelompok-kelompok sosial lain.
..sampun