Kebijakan VOC di Indonesia -Ivan Farhan Ameen -Meva Afinsa Putri -Noviana Tjia -Ranya Jamal 3 Sc 4
Kebijakan yang Diterapkan VOC di Indonesia Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli perdagangan. Melaksanakan politik devide et impera (memecah dan menguasai) dalam rangka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia. Untuk memperkuat kedudukannya, perlu mengangkat seorang Gubernur Jenderal.
Melaksanakan sepenuhnya hak Oktroi yang diberikan pemerintah Belanda, meliputi: - hak monopoli - hak untuk membuat uang - hak nutuk mendirikan benteng - hak untuk melaksanakan perjanjian dengan kerajaan di Indonesia - hak untuk tentara.
Membangun pangkalan/markas VOC yang semula di Banten dan Ambon, dipindah ke Jayakarta (Batavia). Melaksanakan pelayaran Hongi (Hongi tochten). Adanya hak ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan. Adanya verplichte leverantie (penyerahan wajib) dan Prianger stelsel (sistem Priangan).
Peraturan yang Ditetapkan VOC dalam Melaksanakan Monopoli Perdagangan 1. Verplichte Laveriante Yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengah harga yang sudah ditetapkan oleh VOC, dan melarang rakyat menjual hasil buminya selain kepada VOC. 2. Contingenten Kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak hasil bumi. 3. Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh di tanam.
4. Ekspirtasi Hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi over produksi yang menyebabkan harga rempah-rempah turun. 5. Pelayaran Hongi Pelayaran dengan perahu kora-kora untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak pelanggaraannya.
Pengaruh Kebijakan VOC bagi Rakyat Indonesia Kekuasaan raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh VOC. Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru di bawah kendali VOC. Hak oktroi (istimewa) VOC, membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin dan menderita.
Rakyat Indonesia mengenal ekonomi uang, mengenal sistem pertahanan benteng, etika perjanjian, dan prajurit bersenjata modern (senjata api, meriam). Pelayaran Hongi dapat dikatakan sebagai suatu perampasan, perampokan, perbudakan, dan pembunuhan. Hak ekstirpasi bagi rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan atau sumber penghasilan yang bisa berlebih.
Thank You