JIDOKA Kristin Mulyadi (125060700111086) Kevina Devi Liani (125060700111092) Meilisa Dwi Cahyani (125060701111051) Asfrida Charina (125060707111049)
Pengertian Jidoka Jidoka adalah istilah bahasa Jepang yang artinya adalah Otomatisasi dan Otonomisasi.
OTOmatisasi Otomatisasi adalah mengubah proses manual (yang dikerjakan manusia) menjadi proses mesin. Yang diotomatisasi adalah operasionalnya saja, tanpa adanya umpan balik yang dapat mendeteksi kesalahan, dan tidak ada sistem penghentian proses bila terjadi kesalahan.
OTONOMISASI Otonomisasi adalah mengubah proses manual menjadi proses mesin dengan menambah pengendalian cacat secara otomatis. Dalam otomatisasi ini, disamping melibatkan beberapa jenis sistem otomatisasi dalam proses mesin, juga melibatkan pengendalian mutu yang dapat menghentikan proses bila terjadi cacat di proses produksi.
Tujuan Jidoka Menjamin hasil produksi, mencapai kualitas terbaik. Penyederhanaan man power produksi. Mencegah terjadinya down time akibat adanya kelainan pada proses produksi.
Perbedaan Jidoka dan Otomatisasi Jidoka: ketika terjadi masalah, mesin akan mendeteksi masalah dan akan menghentikan prosesnya. Jidoka: Defect tidak terjadi dan tools tidak rusak. Jidoka: mudah melokalisir abnormality dengan instalasi stop device. Jidoka: keuntungannya adalah dapat menghemat sumber daya manusia.
Perbedaan Jidoka dan Otomatisasi Otomatisasi: ketika terjadi masalah, mesin akan terus beroperasi, sampai operator switch off mesin. Otomatisasi: Defect terjadi berulang, banyak tool rusak. Otomatisasi: sulit untuk membuat countermeasure terhadap masalah yang terjadi, karena penyebab masalah sulit ditemukan. Otomatisasi: sumber daya manusia tidak berkurang/ tetap.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk terciptanya implementasi Jidoka Secara periodik mengganti “cutting tool” mesin Secara periodik mengecek kualitas produk Secara periodik mengganti oli mesin produksi Secara periodik membuang burry dan lainnya Secara periodik melakukan praktek maintenance
PENGAPLIKASIAN JIDOKA PADA PERUSAHAAN TOYOTA Jidoka sebagai salah satu pilar TPS (Toyota Production System): Build in Quality process Penyederhanaan Man Power
Pendukung BuilD in Quality Lini produksi harus berhenti kalau ada kelainan Penggunaan pokayoke Fix stop position Implementasi andon (kontrol visual) Papan kontrol Produksi Standar Kerja yang baik Implementasi kanban
Penyederhanaan Man power Penyederhanaan Man Power dalam proses produksi adalah dengan cara memisahkan kerja orang dan kerja mesin. Contoh sederhana adalah dalam produksi massal (jumlah banyak), seorang operator melakukan proses hand-drilling benda kerja seharian. Dalam kasus ini, proses drilling dilakukan oleh operator dan mesin. Yang benar adalah operator meletakkan benda kerja kemudian switch-on (jalankan operasi), mesin akan meng-clamp dan melakukan proses drilling. Sementara operator tidak harus menunggu dan dapat menjalankan tugas lain. Mesin yang berproses tadi harus dibuat bebas pengawasan, bahkan bila mungkin setelah selesai proses, benda kerja secara otomatis keluar dari mesin. Dengan cara berpikir seperti di atas, akan terjadi penghematan operator/ man power.
TERIMA KASIH