1 Pertemuan 5 Deteksi Bentuk Primitif Obyek 2D Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Outline Materi Hubungan antara Comp. Vision, Grafika Komputer, Pengolahan Citra, dan Pengenalan Pola (Pattern Recognition) Domain Computer Vision Processing.
Advertisements

Antarmuka Tingkat Bawah (Canvas)
CITRA BINER Kuliah ke 11 4/7/2017.
CS3204 Pengolahan Citra - UAS
Pengolahan Citra (TIF05)
Pengertian Citra Dijital
GIS Data Model for Multiple Coverages (Disarikan dari: Fundamentals of GIS, M.N. Demers, 2000, pp. 36, 52-53) Faculty of Computer Science University of.
PENGANTAR GRAFIK KOMPUTER DAN OLAH CITRA
Pengolahan Citra (TIF05)
Feature / Ciri / Object Descriptor
Features / Ciri / Deskripsi Obyek
Matakuliah : T0456 ~ Algoritma dan Metode Object Oriented Programming
1 Pertemuan 2 Citra Dijital dan Persepsi Visual Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Pertemuan 7 Pengolahan Citra Digital
Segmentasi Citra Prof.Dr. Aniati Murni (R 1202)
Pengolahan Citra Digital
Pertemuan 5-6 Metode pemulusan eksponential tunggal
1 Pertemuan 09 Menu Matakuliah: T0063/Pemrograman Visual Tahun: 2005 Versi: 1/0.
Pengolahan Citra Digital Materi 6
Metodologi Hybrid Berdasar Informasi Spasial dan Spektral Unsupervised dan Supervised Prof.Dr. Aniati Murni (R 1202) Dina Chahyati, M.Kom, (R 1226) Fakultas.
1 Pertemuan 26 Penyederhanaan dan Transformasi Aljabar Matakuliah: T0034/Analisis & Perancangan Algoritma Tahun: 2005 Versi: 1/0.
Pengolahan Citra Digital
1 Pertemuan 7 Klasifikasi dan Rekognisi Pola (1) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Fungsi Logaritma Pertemuan 12
1 Pertemuan 5 PPh PASAL 21 Matakuliah: A0572/ Perpajakan Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
1 Pertemuan 8 Klasifikasi dan Rekognisi Pola (2) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
1 Pertemuan 9 Rekognisi Obyek dengan Pendekatan PCA (1) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Representasi Data Wilayah
CITRA BINER.
MODUL KULIAH 10 Ekstraksi Fitur Bentuk
Dasar Pengolahan Video Digital
Dasar Pengolahan Video Digital
Modul 1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA
MODUL KULIAH 2 FORMASI CITRA
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
Materi 07 Pengolahan Citra Digital
Image Segmentation.
MODUL14 Segmentasi Citra
Program Studi S-1 Teknik Informatika FMIPA Universitas Padjadjaran
Pertemuan 06 Fungsi Analisis pada SIG
Fungsi Analisis pada SIG
CS3204 Pengolahan Citra - UAS
Digital Image Fundamentals
BAB VIII Representasi Citra
Pertemuan 3 Pengolahan Citra Digital
Segmentasi Citra Materi 6
DETEKSI TEPI.
Operasi Aritmatika dan Geometri pada Citra
Faculty of Computer Science University of Indonesia Dr. Aniati Murni
Sebaran Normal Ganda (I)
Computer Vision Materi 7
KONTUR – CHAIN CODE.
Pertemuan 18 Optimalisasi Kode dan Mewarnai Graph I
Analisis Tekstur.
Pertemuan Kesembilan Analisa Data
Pertemuan 3 Diferensial
Features / Ciri / Deskripsi Obyek
Digital Image Processing
Tahun : <<2005>> Versi : <<1/2>>
Representasi Data Wilayah
Segmentasi Gambar Pertemuan 10
PENGANTAR GRAFIK KOMPUTER DAN OLAH CITRA
Faculty of Computer Science University of Indonesia
PENGANTAR GRAFIK KOMPUTER DAN OLAH CITRA
Pertemuan 10 Mata Kuliah Pengolahan Citra
SEGMENTASI.
Segmentasi Citra Materi 6
PENGANTAR GRAFIK KOMPUTER DAN OLAH CITRA
Transcript presentasi:

1 Pertemuan 5 Deteksi Bentuk Primitif Obyek 2D Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1

2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menghitung bentuk (area, perimeter, dimensi) obyek-obyek primitif 2D dengan pendekatan kode rantai Freeman dan RLE

3 Outline Materi Region based segmentation 4 connected and 8 connected regions Kode rantai Freeman Runlength Encoding Menghitung area dan perimeter obyek 2D sederhana

4 Edge-based segmentation Vs Region-based Segmentation  Edge-based segmentation : borders between regions. Region-based segmentation : direct construction of regions  Segmentasi yang dihasilkan oleh kedua cara di atas tidak selalu tepat sama  Segmentasi berbasis region baik digunakan untuk noisy images  Homogenitas digunakan sebagai kriteria segmentasi antara lain :  grey level, color, texture  shape, model, dll.

5 Region Growing (Bottom up Method)  Start dengan memilih seed pixel dan bandingkan dengan piksel tetangganya (neighbouring pixels)  Dengan menambahkan piksel tetangganya yang sama, ukuran seed pixel akan membesar (tumbuh)  Bila pertumbuhan region berhenti, pilih seed pixel yang baru yang belum menjadi anggota region manapun  Proses dilanjutkan sampai seluruh piksel menjadi bagian dari region-region yang terbangun

6 Seed pixel Direction of growth Seed pixel

7 Contoh Region Growing ΔT =

8 Contoh Region Growing Δ T = Background and object only

9 Region Splitting and Merging (Top down method)  Pilih area of interest dan check apakah seluruh piksel dalam region memenuhi kriteria kesamaan  Bila TRUE maka area of interest menjadi bagian dari suatu region dalam citra  Bila FALSE split area of interest (biasanya dibagi menjadi 4 bagian yang sama, quadtree) dan pilih salah satu dari sub-area tersebut menjadi area of interest  Proses dilanjutkan sampai tidak terjadi lagi pembagian (split) area of interest.

10 I2I2 I3I3 I1I1 I4I4 I1I1 I3I3 I3I3 I2I2 I2I2 I1I1 I 44 I 43 I 42 I 41 I 42 I 43 I Whole image Merge Second split First split

Mean Dev 10.5 Mean Dev 11.3 Mean Dev 2.1 Mean Dev A DC B Measure of homogenity = Deviasi <=10

E J C H F G I Deviation > 10

C = E = F = G = H = J = K = L = E C & K F & G H, J & L

14 Statistical Region Description  Fitur yang diperoleh dalam segmentasi sejauh ini berbasis pada informasi geometri atau gradient intensitas  Cara lain, fitur dapat diperoleh dengan menggunakan ukuran-ukuran statistik yang direpresentasikan dengan harga tunggal (single value)  Deskripsi statistik terbagi dalam 2 kelas berbeda yaitu :  Deskripsi geometrik : luas, panjang, elongasi, compactness, momen inersia  Deskripsi topologi : konektivitas dan bilangan Euler

15 Statistical Region Description (cont’d)  Elongasi : ratio antara panjang dan lebar chord  Compactness : ratio antara perimeter kuadrat dan luas region  Konektivitas : jumlah fitur tetangga yang berhubungan dengan region  Bilangan Euler : Jumlah region – jumlah holes

16 Connectedness pada Citra Biner  2 jenis neighbourhoods  4-connected dan  8-connected  Secara umum diadopsi 8-connected convention

17 Blob Representation  Coordinates of points Di dalam obyek Pada garis batas  Boundary List  Chord List

18 Boundary List Origin { (X 0, Y 0 ) (X 1, Y 1 ) (X 2, Y 2 ) (X 3, Y 3 )……. (X 0, Y 0 ) }

19 Vector List  Lebih compact dari boundary list  Freeman chain code  vectors 0…7 to represent 8- connected neighbours  Trace clockwise round the outside

20 Chord List  Run-length encoding  Compact description  Horizontal chord in ascending y coordinate  n chords, x 0, y 0  y inc, x inc, length  y inc = 0 or 1

21 Blob Measurements  Dari chord list : area  Dari boundary coordinates / vector list  Centroid  Perimeter length  length of longest chord  Orientation  Projected width

22 Contoh : Chain Encoding Procedure x y Encoding start point 1 unit pixel  2 unit pixel

23 PPDirection Start Perimeter P = S E + V2 S O units = V2 = units

24 y Direction 0 Additive component = 1 x y y Direction 5 Subtractive component = (1 x y) – 0.5 y Direction 1 Subtractive component = (1 x y) Direction 2 dan 6 Zero component (neutral)

25 P Start AdditiveSubtractive y-coordinate Area = – – 2 – 2 – 2 – 2 – 2.5 – = 29 square units

Start Contribution to horizontal width Object Width = S high – S low = 7 – 0 = 7 units +1 +1