Matakuliah : L0082 - Filsafat Manusia Tahun : 2007 HUBUNGAN ANTAR SUBJEKTIF DAN HUBUNGAN DENGAN DUNIA INFRAHUMAN Pertemuan 11
FILSAFAT MANUSIA Membantu para mahasiswa agar semakin memiliki wawasan pengetahuan/pemahaman yang lebih luas, lengkap dan mendalam tentang manusia sebagai misteri dalam ziarah intelektualnya sebagai seorang ilmuwan psikolog. 3 Bina Nusantara
RUANG LINGKUP FILSAFAT MANUSIA Pengantar Filsafat Manusia Dimensi-Dimensi Aku Eksistensi dan Dinamika Aku 4 Bina Nusantara
BAB XI HUBUNGAN ANTARSUBJEKTIF DAN HUBUNGAN DENGAN DUNIA INFRAHUMAN Bina Nusantara
PENDAPAT-PENDAPAT FILOSOFIS Dua Esktrem (Materialisme, spiritualisme) Spiritual-Materiil (Subjektivistis: Plato, Agustinus; Objektivistis: Aristoteles, Aquinas, Descartes, Kant). Filsafat Modern/Post Kant (Pelopor: Scheler, Buber, Ferdinand Ebner; Personalisme dan Neo-Tomisme; Eksistensialisme: Heidegger, Sartre, Ponty, Levinas, G. Marcel). Bina Nusantara
HUBUNGAN ANTARSUBJEKTIF Aku dan Engkau menjadi “Kita” (Engkau, kita, Dia). Pengertian dan Misteri Engkau Penghargaan akan Subjek Lain Kreativitas Hubungan “Aku-Engkau” Tahap-Tahap dalam perkembangan Kesatuan antarsubjektif Bina Nusantara
DIFERENSIASI HUBUNGAN ANTARSUBJEKTIF Lingkaran-Lingkaran (intim dan dangkal, padat dan luas hubungan) Taraf-taraf hubungan antarsubjektif (Taraf beraneka warna, kesatuan taraf-taraf pertemuan Misteri Bina Nusantara
HUBUNGAN DENGAN DUNIA INFRAHUMAN Subjek atau objek? Hubungan manusia dengan Dunia Infrahuman (saling menunjuk; menemukan otonomi pribadi dlm perjumpaan; mengakui otonomi yang lain; saling mengembangkan dengan komunikasi: subtansi-substansi infrahuman, homo faber; saling mengadakan; in der welt sein. Bina Nusantara
INTEGRASI LINGKARAN HUMAN DAN INFRAHUMAN Saling memuat Kebudayaan “Berada” dan “mempunyai” Kesimpulan Bina Nusantara
DEHUMANISASI Dasar dehumanisasi Objektivitas-Subjektivitas (taraf-taraf ilmiah di dalam hubungan, hubungan eksistensial, perkembangan objektivitas-subjektivitas manusia) Bina Nusantara
Universal-Singular (Taraf-taraf ilmiah, hubungan eksistensial, perkembangan universalitas-singularitas) Bina Nusantara