Estetika Bangunan Pertemuan 33

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAHAN AJAR VI Tata Dekorasi, banyak unsur-unsur pendukung untuk keberhasilan suatu penataan ruang. Salah satu diantaranya unsur dekorasi ruang yang meliputi.
Advertisements

Kategori Desain Grafis
PRINSIP DESIGN IMK.
DISAIN TIM.
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
KOMPOSISI DESAIN 1 prinsip-prinsip desain
PENGANTAR FILSAFAT Topik 9 ESTETIKA.
Keindahan identik dengan kebenaran
Happy Yugo Prasetiya S.Sn
PROSES DALAM ARSITEKTUR
BAB I APRESIASI KARYA SENI RUPA TERAPAN DAERAH BANYUMAS
ESTETIKA Pengertian Estetika Wisnu Adisukma, M.Sn.
ESTETIKA dlm ARSITEKTUR
Mata Pelajaran:Seni Budaya
ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR
MK. Grafis Industri.
TUJUAN MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR
KESEIMBANGAN DAN BENTUK Pertemuan 07 Matakuliah: L Psikologi Seni Tahun: 2010.
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 2.
Keseimbangan, Penekanan, Kesatuan
Konsep Tata Ruang Pertemuan 22
Konsep Gubahan Massa dan Bentuk Pertemuan 26, 27
Sistem Sirkulasi Pertemuan 23, 24
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Perancangan Pertemuan 14-15
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Mengidentifikasi Perangkat Lunak Pembuat Grafis Definisi Desain Grafis Tujuan Desain Grafis Manfaat Desain Grafis Elemen Desain Grafis Prinsip Dasar Desain.
UNSUR DAN PRINSIP PERANCANGAN TAMAN
APRESIASI SENI Seni & Keindahan.
KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR
KULIAH 01 R-0222 ARSITEKTUR LINGKUNGAN PENGERTIAN ARSITEKTUR
MANUSIA DAN KEINDAHAN Ilmu Budaya Dasar Karina Jayanti., S.I.Kom.
Minggu ke 1 ESTETIKA Mukhsin Patriansyah. S.Sn., M.Sn.
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 2.
BAB III MANUSIA DAN CINTA KASIH
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS
Pengalaman Estetis.
ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR
Minggu 4 Estetika Sebagai Media Komunikasi.
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
STRUKTUR KARYA DESAIN INTERIOR
Definisi Desain Grafis
Estetika Zaman Romantisme
YUNANI KLASIK Kelompok 1.
Menguasai dasar animasi stop-motion (bidang datar)
Bahasan dan Pengertian Estetika
Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20
Peradaban Yunani Klasik
SENI RUPA APRESIASI SENI RUPA.
Bahasa visual Untuk Media internal.
Desain Komunikasi Visual UDINUS
ESTETIKA DESAIN GRAFIS
Definisi Desain Grafis
Pengertian Real Estat Pertemuan 01
N I L A I S E N I.
Disarikan oleh : siti khusnul k
Komunikasi Visual Iklan Cetak
FALSAFAH KEINDAHAN MASA PERTENGAHAN Pertemuan 03
Pra Rancangan dan Gambar Arsitektur Pertemuan 34, 35, 36
TRIKONOMI ESTETIKA 2: KARYA DESAIN
Kritik Seni? Analisis Formal? Elemen Seni? Prinsip Seni?
SENI BUDAYA SENI RUPA.
Perencanaan Tapak Pertemuan 21
Teori tentang Desain Komunikasi Visual
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
Bahasa visual Untuk Media internal.
Mengidentifikasi Perangkat Lunak Pembuat Grafis Definisi Desain Grafis Tujuan Desain Grafis Manfaat Desain Grafis Elemen Desain Grafis Prinsip Dasar Desain.
Desain Grafis. Disiplin Ilmu Desain Grafis Pengertian : 1. Seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang dan gambar. 2. Bagian dari komunikasi visual.
Studio Bentuk Arsitektur Bentuk Prinsip-prinsip perancangan.
Materi 1 dan 2 Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi (2D) dan Tiga Dimensi (3D) Rohani A., S.AN SMK PUSTEK Serpong Kelas X Ada yang pernah mengunjungi pameran?
Transcript presentasi:

Estetika Bangunan Pertemuan 33 Matakuliah : R0556/Perancangan Arsitektur 3 Tahun : 2008 Estetika Bangunan Pertemuan 33

Pendahuluan Salah satu faktor penting dalam arsitektur adalah unsur keindahan, atau faktor estetisnya. Sebagai sebuah karya yang dinikmati banyak orang atau masyarakat umum maka karya arsitektur dapat juga dilihat sebagai sebuah karya seni. Estetika menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan ‘impresi’ atau penghayatan dan pemahaman dari manusia si pengamat terhadap suatu obyek tertentu. Oleh sebab itu bersifat visual dan indrawi. Hal yang membedakan Karya Arsitektur dengan Karya Seni yang lain (Seni Patung, Seni Lukis, Seni Musik) adalah subyektifitasnya. Sebuah karya arsitektur, secara estetika, dituntut untuk dapat menampilkan keindahan yang obyektif atau paling tidak dapat diterima semua orang (tepatnya sebagian besar orang) Bina Nusantara

Pengertian Estetika berasal dari kata Aesthesis (Yunani) yang oleh Baumgarten (filsuf Jerman + 1762) diartikan sebagai : Penyerapan, persepsi, pengalaman, perasaan, pemandangan atau penyerapan Indrawi. Estetika menurut Kamus Oxford (dikutip dari Ishar, 1995) : adalah nilai yang menyenangkan pikiran, mata dan telinga. Sacrotes : Sesuatu yang indah jika sesuai dengan tujuan dan fungsinya /kegunaannya. Plato : bentuk-bentuk menjadi indah dalam proporsi dimana unsur-unsurnya disatukan secara harmonis Bina Nusantara

Menurut Realisasi, keindahan yang muncul dari obyek tertentu. Secara umum hal-hal yang menyangkut keindahan atau estetika berdasarkan pemahaman pengamat dapat dibedakan menjadi dua hal : Menurut Realisasi, keindahan yang muncul dari obyek tertentu. Menurut Pengalaman, suatu pengalaman yang disebut sebagai pengalaman estetika. Pengalaman ini bersifat pribadi sekali atau subyektif sekali. Bina Nusantara

5 Prinsip – Prinsip Estetika Menurut filsuf De Eitt H. Parker, 1920 (sumber Dick Hartoko, Manusia dan Seni, Kanisius, Yogyakarta) Prinsiple of Unity (Prinsip kesatuan yang utuh) atau Unity of Variety (Kesatuan dalam keanekaragaman). Setiap unsur perlu adanya hubungan yang saling timbal balik dan mengikat. The Priciple of Theme (Asas Tema), ada sebuah tema yang mengikat sehingga tidak membosankan. The Principle of Balance (Asas Keseimbangan), dicapai dengan adanya ‘kesamaan’ dari unsur-unsur yang saling ‘berlawanan’, saling ‘memerlukan’ untuk mencapai ‘kebulatan’. The Priciple of Evolution (Asas Perkembangan), makna keseluruhan dicapai dengan kesatuan proses. Dari ‘awal’ (atau ada suatu titik awal) yang akan menentukan bagian-bagian selanjutnya. The Principle of Hierarchy (Asas tata jenjang), perlu adanya unsur yang ‘memimpin’ /yang lebih penting dari unsur-unsur lain yang mendukung tema secara keseluruhan. Bina Nusantara

Aspek-Aspek Estetika Arsitektur Komposisi (keterpaduan gubahan bentuk, olahan permukaan) Unity (kesatuan, unsur pengikat) Balance (keseimbangan, sumbu) Kontras (pembedaan : aksentuasi, kontras, klimaks) Irama (urutan, pengulangan) Ekspresi (komunikasi, pesan, imagi) Proporsi (perbandingan antara bagian-bagian bangunan) Bina Nusantara

Ukuran Estetika Estetika bersifat subyektif, namun dalam arsitektur harus pula bersifat umum (dapat diterima oleh banyak orang). Estetika juga mengalami perkembangan dari jaman ke jaman. Ukuran estetika arsitektur tidak bersifat baku dan relatif. Aspek-aspek estetika membantu arsitek merancang estetis bangunan agar dapat diterima secara umum. Pada abad pertengahan di Eropa proprosi menjadi alat untuk mengolah estetika, antara lain Proporsi Golden section, Proporsi matematis. Pada arsitektur modern secara geometris. Bina Nusantara

Contoh penetapan proporsi secara geometris dengan menggunakan persegi panjang dan garis diagonal (Ching, 2000) Bina Nusantara

Estetika sebagai Pengalaman Karya arsitektur mencakup 2 pemahaman estetika, karena disamping keindahan muncul dari karya arsitektur itu sendiri, juga dipengaruhi oleh pengalaman pengamat terhadap suatu obyek tertentu. Arsitek dapat menghadirkan suatu olahan yang mengingatkan banyak orang terhadap pengalaman estetika yang sama. Misalnya terkait dengan tempat-tempat dengan kesan-kesan menarik (vinyet), romantisme masa lalu, atau dengan membuat hal yang berbeda / belum pernah ada. Bina Nusantara

Ekspresi dan Semiotika Bangunan merupakan suatu bentuk komunikasi antara arsitek yang ingin menyampaikan gagasan / kandungan pikiran / ekspresi/ filosofi, kepada masyarakat umum /klein/pemakai bangunan. Persepsi masyarakat umum akan memberi tanggapan terhadap berfungsinya atau pemahaman terhadap bangunan tersebut (segi estetika, fungsi, citra dan keberadaan bangunan). Keseluruhan ekspresi bangunan dapat diibaratkan seperti suatu bahasa (semiotika) yang penuh kosa kata. Dan seperti halnya bahasa, maka ekspresi bangunan juga berkembang dari waktu ke waktu. Ada yang tetap dipakai dan ada yang ditinggalkan Bina Nusantara

Ekspresi dan Suasana Bangunan yang diakui bagus biasanya memuat sejumlah ‘komunikasi ke dalam suatu totalitas’ dan mengekspresikannya secara ringkas, tepat dan indah. Mutu komunikasi ini menjadi dasar kritik masyarakat dan penilaian kolektif lainnya terhadap bangunan karya arsitektur. Dalam hal ini bagaimana suatu karya arsitektur memberikan ‘komunikasi’ dan ‘ekspresi’ yang tepat. Estetika arsitektur terkait juga dengan suasana ruang, yang dipengaruhi oleh : Cara dan arah pengamatan Urutan ruang dan hirarki ruang Keterkaitan dengan fungsi dan kegiatan Efek dramatis, oleh pencahayaan (alam maupun buatan) melalui olahan bentuk dan bukaan. Peletakan benda-benda lain (hiasan. perabot, lukisan, sekat-sekat dsb.) Bina Nusantara

Penerapan Estetika dalam Bentuk Contoh Estetika pada olahan bentuk : Penggabungan bentuk (sumber : Grice, 1996) Bentuk masif (arsitek Sujudi, sumber : majalah I-Arch) Bentuk kurva / lengkung (sumber : Majalah Futurarch) Bina Nusantara

Penerapan Estetika pada Facade Sumber Foto : IAI Award 1991, Pameran D4 2008, Majalah Idea, Majalah I-Arch Bina Nusantara

Vegetasi sebagai Unsur Estetika Bina Nusantara

Terima kasih Bina Nusantara