Pertemuan ke-1 Himpunan Matakuliah : I0252 / Probabilitas Terapan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI
Advertisements

PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
Himpunan dan Relasi Fuzzy
Himpunan: suatu kumpulan dari obyek-obyek.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Himpunan.
BAB I HIMPUNAN KULIAH KE 1.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
Pertemuan 03 Teori Peluang (Probabilitas)
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
BAB II HIMPUNAN.
TEORI HIMPUNAN (GUGUS)
Pertemuan 7 HIMPUNAN (Hukum Himpunan).
HIMPUNAN Rani Rotul Muhima.
Pertemuan ke 4.
MATERI KE-1 MATEMATIKA EKONOMI I
Pertemuan ke 4.
MATEMATIKA DISKRIT PERTEMUAN KE 2 SAFITRI JAYA, S.Kom, M.T.I
TEORI HIMPUNAN sugiyono.
Bahan kuliah Matematika Diskrit
MATEMATIKA BISNIS & EKONOMI
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
HIMPUNAN Loading....
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI 1.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Oleh : Widita Kurniasari, SE, ME
Himpunan Citra N, MT.
Matematika Diskrit (1) Himpunan.
Himpunan Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
Analisa Data & Teori Himpunan
Erna Sri Hartatik Matematika 1 Pertemuan 1 Himpunan.
Disusun Oleh: Novi Mega S
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
Teori Himpunan (Set Theory)
TEORI HIMPUNAN.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
Pertemuan III Himpunan
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
HIMPUNAN Himpunan : kumpulan benda atau objek yang didefinisikan secara jelas. Kelompok berikut yang merupakan himpunan adalah : 1. Kelompok siswa cantik.
Himpunan (Lanjutan).
KALKULUS Betha Nurina Sari,S.Kom.
HIMPUNAN.
HIMPUNAN Dasar dasar Matematika aderismanto01.wordpress.com.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
MATEMATIKA EKONOMI UT HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN.
Transparansi Kuliah Kedua Matematika Diskrit
DIAGRAM VENN Diagram Venn adalah penggambaran secara visual untuk melihat beberapa himpunan. Diagram venn ini pertama kali ditemukan oleh ahli matematika.
TEORI HIMPUNAN Pertemuan ke sembilan.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
MATEMATIKA EKONOMI HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN Ir Tito Adi Dewanto.
HIMPUNAN Materi Kelas VII Kurikulum 2013
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
Oleh : Widita Kurniasari, SE, ME
HIMPUNAN Loading....
Kelas 7 SMP Marsudirini Surakarta
Oleh : Widita Kurniasari
Diagram Venn Diagram Venn menyajikan himpunan secara grafis. Cara penyajian himpunan ini diperkenalkan oleh matematikawan Inggris yang bernama John Venn.
MATEMATIKA EKONOMI Drs. Zaenudin Tachyan,.SE.,Ak MM.
Diagram Venn Diagram Venn menyajikan himpunan secara grafis. Cara penyajian himpunan ini diperkenalkan oleh matematikawan Inggris yang bernama John Venn.
Teori Dasar Himpunan Matematika diskrit - 1.
Dasar Dasar Matematika
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
Oleh : Widita Kurniasari
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI Pengertian Himpunan Penyajian Himpunan Himpunan Universal dan Himpunan Kosong Operasi Himpunan Kaidah Matematika dalam Operasi.
HIMPUNAN MATEMATIKA DISKRIT.
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS. Konsep Himpunan  Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.  Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur,
PERTEMUAN 1 MATEMATIKA BISNIS 1A
Transcript presentasi:

Pertemuan ke-1 Himpunan Matakuliah : I0252 / Probabilitas Terapan Tahun : 2008 Pertemuan ke-1 Himpunan

OVERVIEW PERKULIAHAN PROBABILITAS TERAPAN (I0252) Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Analisis Instruksional (AI) Module Plan (MP) Peta Konsep (PK) LIHAT SAP LIHAT AI LIHAT MP LIHAT PK 3 Bina Nusantara

Pengertian Himpunan Himpunan = Gugus = Set Himpunan = sekumpulan obyek Elemen = anggota suatu himpunan Penulisan dengan Metode Listing A = {1, 2, 3, 4, 5, 6} Penulisan dengan Metode Deskripsi/Model/Formula B = {x | 1  x  6 ; x bilangan bulat} 4 Bina Nusantara

Pengertian Himpunan Beberapa notasi: A = {1, 2, 3, 4, 5, 6} 1  A, 2  A, 3  A, 4  A, 5  A, 6  A  = anggota himpunan  = bukan anggota himpunan 7  A, 8  A, 10  A. A  B,  = himpunan bagian 5 Bina Nusantara

Hubungan Antar Himpunan Definisi himpunan bagian : Jika setiap anggota himpunan A adalah juga anggota himpunan B ; A  B Himpunan A = B jika dan hanya jika A  B dan B  A Himpunan yang tidak mengandung anggota dinamakan himpunan kosong ;  atau { } 6 Bina Nusantara

Hubungan Antar Himpunan Jika A dan B adalah himpunan sedemikian rupa sehingga A  B tetapi A  B, maka A adalah proper subset dari himpunan B; A  B Himpunan kosong adalah himpunan bagian dari setiap himpunan. 7 Bina Nusantara

Operasi Dasar Himpunan Operasi Gabungan (union):  A  B = {x | x  A atau x  B} Operasi Irisan (intersection):  A  B = {x | x  A dan x  B} Komplemen (complement): c Ac = {x | x  S dan x  A} dimana: S = U = himpunan semesta (universum) 8 Bina Nusantara

Diagram Venn AB = {x x A atau x B atau keduanya} AB = {x x A dan x B} AC = {xx S, x A} 9 Bina Nusantara

Diagram Venn 10 Bina Nusantara

Diagram Venn 11 Bina Nusantara

Kaidah Himpunan A  B = B  A ; Hukum komutatif bagi gabungan A  B = B  A ; Hukum komutatif bagi irisan A  (B  C) = (A  B)  C ; Hukum asosiatif bagi gabungan A  (B  C) = (A  B)  C ; Hukum asosiatif bagi irisan A  (B  C) = (A  B)  (A  C) ; Hukum distribusi bagi gabungan A  (B  C) = (A  B)  (A  C) ; Hukum distribusi bagi irisan 12 Bina Nusantara

Kaidah Himpunan Sc =  c = S (Ac)c = A A  Ac = S A  Ac =  (A  B)c = Ac  Bc ; Hukum De Morgan (A  B)c = Ac  Bc ; Hukum De Morgan 13 Bina Nusantara

Kaidah Himpunan Jumlah Anggota dalam Himpunan Berhingga n(A) = Jumlah anggota himpunan A n(B) = Jumlah anggota himpunan B n(C) = Jumlah anggota himpunan C n(A  B) = n(A) + n(B) - n(A  B) n(A  B) = n(A) + n(B) ; untuk n(A  B) = 0 n(A  B  C) = n(A) + n(B) + n(C) - n(A  B) - n(A  C) - n(B  C) + n(A  B  C) 14 Bina Nusantara