Pertama,The Will of Power (Der wille zur Macht-Kehendak untuk Berkuasa) Kedua, Nihilism (Nihilisme). Ketiga, Eternal Recurrence (Kembalinya Yang Sama secara Abadi- Die ewige wiederkehr des Gleichen). Keempat, Superman (Manusia tingkat atas/Übermensch).
Nietzsche meyakini bahwa dunia ini sebuah kenyataan primordial untuk mendasari segala proses dunia ini adalah Kehendak-untuk- Berkuasa. Baginya, ‘kehendak’ itu tampil dengan seluruh keberadaannya di mana saja di dunia ini.
Keadaan manusia tanpa Tuhan adalah sebuah kemerdekaan mutlak. Nihilisme adalah suatu kedaan tanpa makna, hilangnya kepercayaan akan nilai- nilai yang berlaku dalam agama Kristen akibat kematian Tuhan. Kehilangan kepercayaan pada nilai agama, kemudian akhirnya juga menghilangkan kepercayaan manusia pada segala nilai.
Konsep ini diambil oleh Nietzsche dari salah sebuah pemikiran tokoh Yunani Kuno; Heraiklitos. Ajarannya adalah dimana dunia ini dengan segala kebaikan dan keburukannya, keluhuran dan kenistaannya, keagungan dan kekerdilannya, akan hancur dan kemudian akan muncul kembali dengan segala detailnya secara persis sama berkali-kali hingga tak berhingga.
Berbicara tentang harapan masa depan Manusia atas, menurut Nietzsche mampu menciptakan nilai-nilainya sendiri. Kaitannya dengan kritik atas moralitas, manusia atas mempu mengadakan transvaluasi nilai-nilai dengan nilai-nilai yang baru. Manusia atas juga diniscayakan memiliki kemampuan mental, fisik yang lebih tinggi dari manusia biasa.