PENDIDIKAN HOMESCHOOLING SEBAGAI CARA ORANGTUA MENINGKATKAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : Kepala Seksi Fasilitasi Sumberdaya Pendidikan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur Kementerian Pendidikan Nasional Lembaga Penjaminan.
Advertisements

PERAN BK DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK TINGKAH LAKU MENYIMPANG PADA REMAJA
UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
HARAPAN MAHASISWA TERHADAP LAPANGAN PEKERJAAN PANJI BAHARI NOOR ROMADHON.
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
(JUVENILE DELIQUENCY)
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
PENDIDIKAN, SEKOLAH, DAN PENDIDIKAN POLITIK
Technique Informal School
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
PENGANTAR PENDIDIKAN Adriy.weebly.com.
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
Catur Baimi S Vivie Widayati Margarani Retno S Isnain Septianni D
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Pertemuan 13 Team dan group.
PENGASUHAN DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK
 Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya ancaman yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya.
Oleh : Alvian Kahartono Hedi Agih Weharima Reni Intan Puji Astuti
VIENA RUSMIATI HASANAH
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
MODEL pelaksanaan remedial & pengayaan DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
DWI ERNAWATI ( ) STEVIANA ( )
Peran Orangtua dalam Kehidupan Anak Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
1. Mengenal karakteristik peserta didik
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
KELOMPOK 2 Disusun Oleh : GINAH MARDEANAH MIRANTI VISKA PERTAMI
GEJALA SOSIAL “BULLYING”
Faktor- Faktor Internal Eksternal
Faktor- Faktor Internal Eksternal
Apa Itu Kenakalan Remaja?
Peran Keluarga dalam Mengembangkan Keberbakatan Siswa
METODOLOGI PENELITIAN & METODE STATISTIKA
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Ares Martuah Sipayung Absen: 06 Kelas: X Tel 10
4.Rahayuni Muliana 5. Ratu Agung Cynthia L.D. 6. Risa Martia Aryanti
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
Triyani Tugas aplikom 1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI
OLEH: HENDRY IRAWAN, S.ST, M.PD
MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI
Anak Bakat ANGGOTA : GUNAWAN SEMBADA AJENG LAILA SAFITRI
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Bimbingan dan Konseling Karir
Yang benar vs yang salah
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PAI BERBASIS SEKOLAH ALAM
Magister Manajemen PendidikanPascasarjana
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
MATA KULIAH TINDAK PIDANA KHUSUS
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
LPKS-Maimun Abdul Hanan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
ARAH KEBIJAKAN KEMENDIKBUD DALAM PENDIDIKAN INFORMAL (SEKOLAHRUMAH)
Definisi Kenakalan Remaja Menurut Para Ahli  K K K Kartono, ilmuwan sosiologi Dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KREATIVITAS PADA ANAK PESERTA HOMESCHOOLING
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Model-Model Pembelajaran di Sekolah Kecil Oleh: Dr. Reddy Siram, M.Pd.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN HOMESCHOOLING SEBAGAI CARA ORANGTUA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK OLEH: NOVI CAHYANTI A210120028

Realita di lapangan (bullying pada anak)

APA HOME SCOOHLING ITU ??

HOME SCHOOLING Model pendidikan di mana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya.

DASAR HUKUM HOME SCOOLING Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas) No. 20 tahun 2003, pasal 27 : Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan secara mandiri Hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah  

JENIS-JENIS HOMESCHOOLING Home schooling tunggal 2. Home schooling majemuk 3.Komunitas home schooling

1. Home schooling tunggal Homeschooling yang dilaksanakan oleh orangtua dalam satu keluarga yang dalam melaksanakan kegiatan homeschooling untuk anak-anaknya, dengan sengaja tidak bergabung dengan keluarga lain yang menerapkan homeschooling tunggal lainnya.

2. Home schooling majemuk Homeschooling yang dilaksanakan oleh orangtua dari dua atau lebih keluarga lain yang menerapkan home schooling karena melakukan satu atau lebih kegiatan sementara kegiatan inti dan kegiatan lainnya tetap dilaksanakan dalam lingkungan rumah oleh orangtua masing-masing.

3.Komunitas home schooling Merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus serta bahan ajar bagi anak-anak homeschooling, termasuk menentukan beberapa aktivitas dasar (olahraga, musik atau seni, dan bahasa) serta fasilitas tempat proses belajar mengajar dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu.

KELEBIHAN HOME SHCOOLING Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam dunia nyata disertai kebebasan berpendapat, menolak atau menyepakati nilai-nlai tertentu tanpa harus merasa takut untuk mendapat celaan dari teman atau nilai kurang. Menumbuhkan kemandirian dan percaya diri pada anak. Tanpa membanding-bandingkan dengan kelebihan anak yang lain ketika berada disekolah. Terlindungi dari pergaulan yang menyimpang, seperti tawuran, kenakalan yang berdampak buruk bagi anak. Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual. Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin

KELEMAHAN HOME SCHOOLING Anak-anak yang belajar di homeschooling kurang berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat. Sekolah merupakan tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak untuk bersaing dan mencapai keberhasilan setinggi-tingginya. Belum ada standarisasi kurikulum. Kurangnya minat untuk belajar lebih giat lagi agar bisa bersaing dengan teman sekelas. Homeschooling dapat mengisolasi peserta didik dari kenyataan-kenyataan yang kurang menyenangkan sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan individu. Apabila anak hanya belajar di homeschooling, kemungkinan ia akan terisolasi dari lingkungan sosial yang kurang menyenangkan sehingga ia akan kurang siap untuk menghadapi berbagai kesalahan atau ketidakpastian.

MOTIVASI Motivasi belajar menurut Winkel (1996), adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.

1. Minat 2. Cita-cita 3. Kondisi siswa FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR Faktor Motivasi instrinsik Faktor Motivasi ekstrinsik 1. Minat 2. Cita-cita 3. Kondisi siswa 1. Kecemasan terhadap hukuman 2. Penghargaan dan pujian 3. Peran orang tua 4. Peran pengajar 5. Kondisi lingkungan

KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu Sumardiono (2007), homeschooling adalah model pendidikan di mana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Jenis-jenis home schooling yaitu Homeschooling tunggal, Home schooling majemuk, dan Komunitas homeschooling. Pada pelaksanaanya homeschooling tetap perlu pengawasan dalam belajar dari orangtua, karena sistem homeschooling yang fleksibel seperti metode belajar mandiri membuat subjek terlihat kurang memiliki adanya tanggungjawab dalam belajar. Namun, bukan berarti karena sistem homeschooling yang tidak berperan, tetapi bagaimana penerimaan setiap individu dalam memanfaatkan waktu belajarnya yang fleksibel di homeschooling ini.

Terima Kasih