BAGIAN VI Analisis Makroekonomi 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi: Tinjauan Lebih Jauh Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi APC Average propensity to consume (APC): Bagian dari pemasukan rumah tangga yang dikeluarkan untuk konsumsi APC dihitung dengan membagi konsumsi C dengan pemasukan Y Penerbit Erlangga
TEORI SIKLUS-HIDUP KONSUMSI BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi TEORI SIKLUS-HIDUP KONSUMSI Teori siklus-hidup konsumsi: Teori mengenai konsumsi rumah tangga, bahwa rumah tangga membuat keputusan konsumsi semasa-hidup berdasarkan ekspektasinya mengenai pemasukan semasa-hidup Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi PEMASUKAN Pemasukan permanen: Tingkat pemasukan masa-datang rata-rata Pemasukan nonlabor/nonwage: Pemasukan yang berasal selain dari bekerja, antara lain: Warisan Bunga Dividen Pembayaran transfer Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi TINGKAT UPAH Tingkat upah nominal: Tingkat upah dalam tingkat mata uang terkini Tingkat upah real: Jumlah barang dan jasa yang bisa dibeli dengan tingkat upah nominal Penerbit Erlangga
PENAWARAN TENAGA KERJA BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi PENAWARAN TENAGA KERJA Penawaran tenaga kerja unconstrained: Jumlah pekerjaan yang diinginkan oleh rumah tangga, dalam periode tertentu sesuai tingkat upah saat-ini, jikalau pekerjaan itu bisa tersedia Penawaran tenaga kerja constrained: Jumlah pekerjaan yang dikerjakan oleh rumah tangga, dalam periode tertentu sesuai tingkat upah saat-ini Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi Input: Barang dan jasa yang harus dibeli oleh perusahaan yang lalu diolah menjadi output Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi INVESTASI Investasi pabrik-dan-peralatan: Pembelian mesin, pabrik, atau bangunan tambahan, oleh perusahaan dan dalam periode tertentu Investasi inventaris: Perusahaan memproduksi lebih banyak output daripada yang dijualnya, dalam periode tertentu Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi TEKNIK PRODUKSI Teknologi intensif-tenaga-kerja: Teknik produksi yang memakai jumlah tenaga kerja relatif lebih banyak daripada modal Teknologi intensif-modal: Teknik produksi yang memakai jumlah modal relatif lebih banyak daripada tenaga kerja Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi WIRAUSAHAWAN Jiwa kebinatangan dari wirausahawan: Frase yang diucapkan oleh Keynes untuk mendeskripsikan cara berpikir dari wirausahawan Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi AKSELERATOR Efek akselerator: Kecenderungan investasi untuk menurun ketika output agregat meningkat, dan demikian sebaliknya, yang mengakselerasi pertumbuhan atau penurunan output Penerbit Erlangga
EFEK DARI KONDISI BERLEBIH BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi EFEK DARI KONDISI BERLEBIH Tenaga kerja berlebih, modal berlebih: Tenaga kerja dan modal yang tidak diperlukan untuk memproduksi tingkat output saat-ini dari perusahaan Biaya penyesuaian: Biaya yang terjadi ketika perusahaan mengubah tingkat produksinya, misalnya biaya administrasi dari pemutusan hubungan kerja atau biaya pelatihan dari pekerja baru Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi TINGKAT INVENTARIS Tingkat inventaris optimal/diinginkan: Tingkat inventaris di mana biaya ekstra (dalam bentuk kehilangan penjualan) akibat pengurangan sejumlah kecil inventaris nilainya sama dengan pendapatan ekstra (dalam bentuk penghasilan bunga dan penurunan biaya penyimpanan) Penerbit Erlangga
BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi PRODUKTIVITAS Produktivitas atau produktivitas tenaga kerja: Output per pekerja per jam, jumlah output yang diproduksi oleh pekerja biasa dalam 1 jam Penerbit Erlangga
KETERHUBUNGAN ANTARA OUTPUT DAN PENGANGGURAN BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi KETERHUBUNGAN ANTARA OUTPUT DAN PENGANGGURAN Hukum Okun: Teori, oleh Arthur Okun, bahwa tingkat pengangguran turun sekitar 1 persen untuk setiap 3 persen kenaikan GDP real Efek discouraged-worker: Turunnya tingkat pengangguran terukur, ketika para pencari kerja kehilangan semangat dan berhenti mencari kerja, sehingga tidak lagi termasuk sebagai penganggur ataupun tenaga kerja Penerbit Erlangga