Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSastra Diharlan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
IMAN DAN TAKWA SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM KEHIDUPAN MODERN Kelompok 2 Ardhawira Satria11.2014.1.00465 Allone Bahary Putra11.2014.1.00467 Nendy Elly11.2014.1.00472 Sastra Diharlan Bahar11.2014.1.00479 Baidluri Halimi11.2014.1.00482
2
Iman Iman menurut bahasa : Percaya atau yakin Keimanan berarti kepercayaan atau keyakinan Rukun dasar, inti, atau pokok-pokok Iman kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama islam Seseorang dinyatakan beriman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai keyakinannya. Menjadi seorang muslim berarti meyakini dan menjalankan segala sesuatu yang diajarkan dalam ajaran Islam.
3
Tanda-tanda Orang Beriman Jika disebut nama Allah, hatinya akan bergetar dan berusaha ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya (al-anfal : 2) Senantiasa tawakal, yaitu bekeja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah. (Ali imran : 120, Al maidah: 12, al-anfal : 2, at-taubah: 52, Ibrahim:11) Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu melaksanakan perintah- Nya. (al-anfal: 3, Al-mu’minun: 2, 7) Menafkahkan rizki yang diterima dijalan Allah. (al-anfal: 3, Al- mukminun: 2, 7) Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan. (Al-mukminun: 3, 5) Memelihara amanah dan menepati janji. (Al-mukminun: 6) Berjihad di jalan Allah dan Suka menolong. (al-Anfal : 74) Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin. (an-nur: 62)
4
Takwa Takwa menurut bahasa : berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi. Takwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten ( istiqomah ).
5
Kebiasaan orang bertaqwa Iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab dan para nabi. Dengan kata lain, instrument ketakwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan memelihara fitrah iman. Mengeluarkan harta yang dikasihnya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang terputus di perjalanan, orang- orang yang meminta – minta dana, orang-orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban memerdekakan hamba sahaya. Indikator takwa yang kedua ini, dapat disingkat dengan mencintai sesama umat manusia yang diwujudkan melalui kesanggupan mengorbankan harta. Mendirikan solat dan menunaikan zakat, atau dengan kata lain, memelihara ibadah formal. Menepati janji, yang dalam pengertian lain adalah memelihara kehormatan diri. Sabar disaat kepayahan, kesusahan dan diwaktu perang, atau dengan kata lain memiliki semangat perjuangan.
6
Balasan bagi orang yang bertaqwa Ia akan memperoleh Al-Furqon yaitu kemampuan untuk membedakan antara yang haq dan yang batil, halal dan haram, antara yang sunnah dengan bid’ah. Serta kesalahan-kesalahannya dihapus dan dosa-dosanya di ampuni. Ia akan memperoleh jalan keluar dari segala macam problema yang dihadapinya, amalan-amalan baiknya diterima oleh Allah hingga menjadi berat timbangannya di hari akhir kelak, mudah penghisabannya dan ia menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kanan. Amalan-amalan baiknya diterima oleh Allah hingga menjadi berat timbangannya di hari kiamat kelak, mudah penghisabannya dan ia menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kanan. Serta Allah memasukkan ke dalam Surga, kekal di dalamnya serta hidup dalam Keridhoan-Nya.
7
Implementasi Iman dan Takwa Penguatan Iman dan Takwa Generasi pelopor penyumbang dibidang pemikiran (aqliyah), dan pembaruan (inovator), perlu dibentuk di era pembangunan. Keunggulan generasi pelopor akan di ukur ditengah masyarakat dengan pengetahuan dan pemahaman (identifikasi) permasalahan yang dihadapi umat, dengan equalisasi mengarah kepada kaderisasi (patah tumbuh hilang berganti). Mantapnya pemahaman agama dan adat budaya (tamaddun) dalam perilaku seharian jadi landasan dasar kaderisasi re-generasi.
8
Melemahnya Jati Diri Kelemahan mendasar ditengah perkembangan zaman adalah melemahnya jati diri, dan kurangnya komitmen kepada nilai luhur agama yang menjadi panutan bangsa. Melibatkan generasi muda secara aktif menguatkan jalinan hubungan timbal balik antara masyarakat dalam tata kehidupan sehari-hari. Aktivitas ini mendorong lahirnya generasi penyumbang yang bertanggung jawab, di samping antisipasi lahirnya generasi lemah.
9
Arus Globalisasi Globalisasi menjanjikan harapan dan kemajuan. Setiap Muslim harus arif dalam menangkap setiap pergeseran dan tanda-tanda perubahan zaman. Kejelian dalam menangkap ruh zaman mampu menjaring peluang ‑ peluang yang ada, sehingga memiliki visi jauh ke depan. Diantara yang menjanjikan itu adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pesatnya pertumbuhan ekonomi menjadi alat untuk menciptakan kemakmuran masyarakat.
10
Paradigma Tauhid Paradigma tauhid, laa ilaaha illa Allah, mencetak manusia menjadi ‘abid, hamba yang mengabdi kepada Allah dalam arti luas, berkemampuan melaksanakan ajaran syar’iy mengikuti perintah Allah dan sunnah Rasul Allah, untuk menjadi manusia mandiri (self help), sesuai dengan eksistensi manusia itu dijadikan. Akidah Islamiah merupakan sendi fundamental dari dinul Islam, dan titik dasar paling awal untuk menjadikan seorang muslim. Apabila Akidah tauhid telah hilang, dapat dipastikan akan lahir perilaku fatalistis dengan hanya menyerah kepada nasib sambil bersikap apatis dan pesimis
11
Pengaruh Modernisasi dalam Kehidupan Islam Dalam abad teknologi ultra modern sekarang ini, manusia telah diruntuhkan eksistensinya sampai ketingkat mesin akibat pengaruh modernisasi. Roh dan kemuliaan manusia telah diremehkan begitu rendah. Manusia adalah mesin yang dikendalikan oleh kepentingan financial untuk menuruti arus hidup yang materialistis dan sekuler. Akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi banyak manusia khususnya umat Islam yang lupa bahwa sesungguhnya ia diciptakan bukanlah sekedar ada, namun ada tujuan mulia yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Sebagai umat Islam hendaknya nilai modern jangan kita ukur dari modernnya pakaiannya, perhiasan dan penampilan. Namun modern bagi umat Islam adalah modern dari segi pemikiran, tingkah laku, pergaulan, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan yang dijiwai akhlakul karimah, dan disertai terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dalam naungan ridha Allah SWT.
12
Problematika, Tantangan, dan Resiko Dalam Kehidupan Modern Problem dalam Hal Ekonomi; Manusia menjadi homo economicus yang hanya memenuhi kebutuhan hidupnya dan melupakan dirinya sebagai homo religious yang erat dengan kaidah-kaidah moral. Problem dalam Bidang Moral; melepasnya ikatan-ikatan nilai moralitas agama yang menyebabkan manusia Indonesia pada khususnya selalu “berkiblat” kepada dunia Barat dan menjadikannya sebagai suatu symbol dan tolok ukur suatu kemajuan.
13
Problem dalam Bidang Agama; dalam kehidupan modern ini lebih dihadapkan kepada paham Sekulerisme yang menyatakan bahwa urusan dunia hendaknya dipisahkan dari urusan agama. Problem dalam Bidang Keilmuan; pada corak kepemikirannya yang pada kehidupan modern ini adalah menganut faham positivisme dimana tolok ukur kebenaran yang rasional, empiris, eksperimental, dan terukur lebih ditekankan.
14
Peran Iman dan Takwa dalam Menjawab Problema dan Tantangan Kehidupan Modern Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut Iman menanamkan sikap self help dalam kehidupan Iman memberikan kententraman jiwa Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah) Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen Iman memberikan keberuntungan Iman mencegah penyakit
15
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.