Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MATERI PEDAGOGI BAGIAN 2: PENGEMBANGAN KURIKULUM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MATERI PEDAGOGI BAGIAN 2: PENGEMBANGAN KURIKULUM"— Transcript presentasi:

1 MATERI PEDAGOGI BAGIAN 2: PENGEMBANGAN KURIKULUM
Devisi Akademik Sub Rayon 138 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun 2016

2 Materi Pedagogi Pendalaman materi pedagogik mencakup: (1) pengenalan karakter dan pengembangan potensi peserta didik; (2) pengembangan kurikulum, (3) teori belajar dan model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa; dan (4) penilaian pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan pertanyaan penjajagan oleh instruktur. Instruktur perlu memperhatikan materi yang relevan dengan kisi-kisi PLPG 2016 melalui pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran antara lain discovery learning, inquiry learning, problem based learning, dan/atau project based learning.

3 Skenario Pembelajaran
Instruktur memfasilitasi peserta untuk mengidentifikasi problematika pembelajaran yang terkait dengan materi kisi-kisi PLPG yang dianggap sulit, baik dalam memahami maupun cara mengajarkannya selama mereka menjadi guru melalui penayangan video pembelajaran, gambar, wacana atau objek lain yang relevan. Instruktur memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan permasalahan yang relevan. Instruktur memfasilitasi dalam menggali informasi untuk menemukan alternatif solusi dalam pemecahan masalah. Instruktur memfasilitasi pembelajaran kolaboratif melalui kerja kelompok dan peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok secara lisan/poster/unjuk kerja/gesture. Instruktur melakukan konfirmasi/penguatan terhadap hasil kerja dan diskusi kelompok. Instruktur memberikan tugas-tugas mandiri untuk materi yang memerlukan pendalaman lebih lanjut.

4 Pengantar Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2002: SNP) Begitu startegisnya fungsi kurikulum bagi penentuan nasib masa depan anak bangsa yang dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional, maka banyak pihak yang berkepentingan terhadap isi, implementasi, dan dampak pemberlakuan kurikulum sehingga setiap pergantian kurikulum di Indonesia selalu mengundang pro dan kontra. (Lihat Kasus Kurikulum 1984, 1994, 2004, 2006, 2013, dan Revisi 2013)

5 Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum 1994 2013 ‘Kurikulum 2013 dan revisinya’ 1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2016 1984 Kurikulum 1984 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1997 Revisi Kurikulum 1994 5

6 Landasan Pengembangan Kurikulum
Nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Trisakti dan Nawacita: Misi ke 7 Filosofis UU Sisdiknas, RPJMN Sektor Pendidikan, Kerangka Strategis Mendikbud PP 19 Tahun 2005: Standar Nasiona Pendidikan Yuridis Model Kurikulum Berbasis Kompetensi Pembelajara Aktif dan Penilaian Autentik Hasil Kajian K dan K versi awal Psikopeda-gogis

7 Upaya ke arah peningkatan pendidikan
Disesuaikan dgn perkembg IPTEK dan Tantangan Abad 21, serta globalisasi Perubahan Kurikulum Upaya ke arah peningkatan pendidikan Tuntutan & kebu-tuhan masyarakat SDM yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan internasional.

8 Tantangan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan teknologi informasi Konvergensi ilmu dan teknologi Ekonomi berbasis pengetahuan Kebangkitan industri kreatif dan budaya Pergeseran kekuatan ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan Materi TIMSS dan PISA Kompetensi Masa Depan Kemampuan berkomunikasi Kemampuan berpikir jernih dan kritis Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal Memiliki minat luas dalam kehidupan Memiliki kesiapan untuk bekerja Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan Persepsi Masyarakat Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, kurang pada Karakter Beban siswa terlalu berat Fenomena Negatif yang Mengemuka Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest), Terorisme Perkem. Pengtahuan dan Pedagogi Neurologi Psikologi Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning 8

9 Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan & tanggung jawab Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: Berkemampuan kreatif - kritis Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...

10 Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran Informasi (Kurtzweil Goegle) (tersedia dimana saja, kapan saja) Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Komputasi (Moore-Koomey Intel) (lebih cepat memakai mesin) Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Otomasi (Ford Mobil) (menjangkau segala pekerjaan rutin) Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir prosedural dan metakognitif bukan melaksanakan kegiatan mekanistis [rutin] Komunikasi (Metcalfe Ekonom) (dari mana saja, ke mana saja) Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah Pengetahuan (Ackoff Manajemen) (dibentuk melalui data  informasi) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui pengamatan dan pengolahan serta hasilnya berupa ciptaan yang dikomunikasikan Diseminasi (Horowitz Manajemen) (Nilai informasi = sebarannya)

11 Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamat] Questioning [menanya] Experimenting [mencoba] Associating [menalar] Networking [Membentuk jejaring] Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Personal Interpersonal Berbasis Aktivitas: Dengar/Lihat  Amati  Lakukan  Sajikan Kerangka Ackoff: Data  Informasi  Pengetahuan  Kearifan

12 TRISAKTI DAN NAWACITA Visi:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong Misi ke-7: Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan Nawacita ke 8 dan 9: Melakukan revolusi karakter bangsa Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan): Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk karakter bangsa Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat restorasi sosial

13 Permasalahan Hasil Perbaikan
Pemanfaatan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 Permasalahan Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan buku. Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial. Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. Hasil Perbaikan Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, dan buku. Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata pelajaran selain Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran PPKn, pembelajaran dan penilaian hasil belajar Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang pendidikan. Perbaikan kurikulum berdasarkan pada prinsip; mudah dipelajari, mudah diajarkan, terukur, dan bermakna untuk dipeljari.

14

15 TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)

16 Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Kerangka Penyusunan KD Lama Mencipta Mengevaluasi SMA/SMK Menganalisis Menerapkan SMP Memahami SD Mengingat Dimensi Proses Berpikir Faktual Prosedural Metakognitif Konseptual SMA/SMK Keluasan & Kedalaman SMP Faktual SD Konseptual Kerangka Penyusunan KD Revisi Pro Prosedural Metakognitif

17

18

19

20

21 PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL 4. Penyesuaian Beban KBK 2004 KTSP 2006 3. Penguatan Proses KURIKULUM 2013 dan Revisinya 2. Pendalaman dan Perluasan Materi 1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola 21

22 Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

23 Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019
Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong STRATEGI 3 STRATEGI 1 STRATEGI 2 Pengembangan Efektivitas Birokrasi melalui Perbaikan Tatakelola dan Pelibatan Publik Peningkatan Mutu dan Akses Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun. Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan. Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik, dan inovasi. Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset, dan bukti lapangan. Membantu penguatan kapasitas tatakelola pada birokrasi pendidikan di daerah. Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional. Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tatakelola yang bersih, efektif, dan efesien serta melibatkan publik.

24 Sasaran Penerapan Kurikulum Secara Nasional
1 Mengembangkan kurikulum nasional sebagai acuan minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam kurikulum setiap sekolah 2 Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah berbasis keunggulan lokal Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan kurikulum nasional dalam tahap selanjutnya secara mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya 3 4 Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia serta bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa melalui kurikulum nasional yang utuh 5

25 Kurikulum yang diperbaiki adalah Kurikulum 2013.
Nama kurikulum nasional yang digunakan tetap Kurikulum 2013.

26 Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum
KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STANDAR PROSES STANDAR ISI STANDAR PENILAIAN Kurikulum yang berlaku secara nasional PENDAMPINGAN DAN OTORISASI PENGEMBANGAN OPSI TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA DAN GURU SERTA MATERI AJAR BERMUTU SEKOLAH KEMDIKBUD SILABUS RPP MATERI DAN ALAT AJAR KURIKULUM TINGKAT DAERAH DAN SEKOLAH (Pilihan, Terintegrasi dengan Keunggulan Lokal)

27 Aktivitas 1 Bentuk Kelompok dengan anggota 4 orang!
Diskusikan dalam kelompok mengapa kurikulum harus berubah? Apakah karena hanya latah ganti Kabinet ganti kurikulum? 3. Waktu 20 menit 4. Laporkan dalam forum diskusi kelas!

28 Standar Kompetensi Lulusan
Elemen 1 Standar Kompetensi Lulusan

29 Pengertian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan (SD, SMP, SMA/K) yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. SKL digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, proses, penilai-an, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

30 Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills1
PT Knowledge Skill SMA/K Attitude SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 30

31 Pengembangan Kompetensi pada Kurikulum
Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan SMA Berjenjang (Stages) Berurut (Sequences) Keluasan dan Kedalaman (Scope) Memperhati-kan pertum-buhan dan perkem-bangan peserta didik Kompetensi SMA/SMK SMP SD Pra Sekolah SMK

32 Kompetensi Pra Sekolah
Dimensi Nilai Agama dan Moral - Mengenal nilai agama yang dianut - Mengerjakan ibadah - Berperilaku jujur - Penolong - Sopan - Hormat - Sportif - Menjaga kebersihan diri dan lingkungan - Mengetahui hari besar agama - Menghormati dan toleran terhadap agama orang lain. Fisik Motorik - Motorik kasar, kemampuan gerakan tubuh - Motorik halus, kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri; - Kesehatan dan perilaku keselamatan Kognitif* - Belajar dan penyelesaian masalah sederhana - Berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat - Berfikir simbolik, kemampuan mengenal, menyebutkan, menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, dan mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya bentuk gambar. Bahasa - Bahasa reseptif, kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan - mengekspresikan bahasa, kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan - keaksaraan, pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf,. Sosial-Emosional - Kesadaran diri, memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain - Rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain - perilaku prososial, kemampuan bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan. Seni - mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, - berimajinasi dengan gerakan - Musik, drama - beragam bidang seni lainnya dan mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.

33 Kompetensi Sekolah Dasar
Dimensi Sikap - Beriman dan Berakhlak mulia - Memiliki ilmu (terdidik) - Percaya diri - Bertanggung jawab - Harmonis dengan lingkungan sosial dan alam Pengetahuan - Agama, IPTEKS dan Budaya: - Faktual - Konseptual - Prosedural - Metakognitif Keterampilan - Berpikir (LOT-HOT) - Psiko-motorik - Berbasis pengetahuan Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan.

34 Kompetensi Sekolah Menengah Pertama
Dimensi Sikap - Beriman dan Berakhlak mulia - Memiliki ilmu (terdidik) - Percaya diri - Bertanggung jawab Pengetahuan - Agama, IPTEK, Seni dan Budaya: - Faktual - Konseptual - Prosedural - Metakognitif Keterampilan - Berpikir (LOT-HOT) - Psiko-motorik - Berbasis pengetahuan Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan.

35 Kompetensi Sekolah Menengah Atas
Dimensi Sikap - Beriman dan Berakhlak mulia - Memiliki ilmu (terdidik) - Percaya diri - Bertanggung jawab Pengetahuan - Agama, IPTEK, Seni dan Budaya: - Faktual - Konseptual - Prosedural - Metakognitif Keterampilan - Berpikir (LOT-HOT) - Psiko-motorik - Berbasis pengetahuan Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan.

36 Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan
Dimensi Sikap - Beriman dan Berakhlak mulia - Memiliki Ilmu (terdidik) - Percaya diri - Bertanggung jawab Pengetahuan - Agama, IPTEK, Seni dan Budaya: - Faktual - Konseptual - Prosedural - Metakognitif Keterampilan - Berpikir (LOT-HOT) - Psiko-motorik - Berbasis pengetahuan Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan.

37 Elemen 2 Standar Isi

38 Pengertian Standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (TK, SD, SMP, dan SMA/K).

39 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 )
STRUKTUR KURIKULUM Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. Kompetensi Inti dimaksud pada mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR 39

40 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR KURIKULUM Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi inti. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR 40

41 Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif

42 Materi dan Pembelajaran SD
Kelas Rendah (I-III) Kelas Atas (IV-VI) Masing-masing terdiri atas 9 Tema Setiap tema terdiri atas 3 subtema Setiap subtema terdiri atas 6 unit pembelajaran Masing-masing terdiri atas 8 Tema Setiap tema terdiri atas 4 subtema Setiap subtema terdiri atas 6 unit pembelajaran Pembelajaran Tematik Terpadu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

43 Contoh Tema Kelas I Kelas IV Tema 1 : Diriku Tema 2 : Kegemaranku
Tema 3 : Kegiatanku Tema 4 : Keluargaku Tema 5 : Pengalamanku Tema 6 : Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri Tema 7 : Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku Tema 8 : Peristiwa Alam Tema 1 : Indahnya Kebersamaan Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Tema 4 : Berbagai pekerjaan Tema 5 : Pahlawanku Tema 6 : Indahnya Negeriku Tema 7 : Cita - citaku Tema 8 : Tempat Tinggalku Tema 9 : Makananku Sehat dan Bergizi

44 Materi/Mata Pelajaran SMP
Kelas VII-IX Orientasi Pembelajaran Kelompok A Pendidikan Agama dan Budi Pekerti PPKn Bahasa Indonesia Matematika IPA Terpadu IPS Terpadu Bahasa Inggris Kelompok B Seni dan Budaya PJOK Prakarya Aplikatif Pengembangan kemampuan berpikir Kemampuan belajar Membangun rasa ingin tahu Pengembangan sikap peduli Bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.

45 Materi/Mata Pelajaran SMA
Kelas X-XII Kelas X-XII (Peminatan) Kelompok A Pendidikan Agama dan Budi Pekerti PPKn Bahasa Indonesia Sejarah Indonesia Matematika Bahasa Inggris Kelompok B Seni dan Budaya PJOK Prakarya Kelompok C Matematika dan Ilmu Alam: Matematika Biologi Fisika Kimia Ilmu-ilmu Sosial Geografi Sejarah Ekonomi Sosiologi Bahasa dan Budaya Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa dan Sastra Asing Lainnya Antropologi

46 Materi/Mata Pelajaran SMK
Kelas X-XII Bidang Keahlian (C1) Kelompok A Pendidikan Agama dan Budi Pekerti PPKn Bahasa Indonesia Sejarah Indonesia Matematika Bahasa Inggris Kelompok B Seni dan Budaya PJOK Prakarya Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Keahlian Kesehatan Bidang Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi Bidang Keahlian Perikanan dan Kelautan Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Bidang Keahlian Pariwisata Bidang Keahlian Seni Rupa dan Kriya Bidang Keahlian Seni Pertunjukan

47 Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 Creating Applying Under-standing Knowing/ Remembering Valuing Responding Accepting Experi- menting Questi-oning Observing Applying Under-standing Knowing/ Remembering Characterizing/Actualizing Evaluating Communicating Evaluating Organizing/ Internalizing Analyzing Associating Analyzing Knowledge (Bloom) Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) Knowledge (Bloom)

48 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Pasal 1). KTSP adalah kurikulum operasional yang dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum. KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya. Pengembangan KTSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada SNP dan Kurikulum 2013 (Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Pasal 2).

49 1. Dokumen pertama dengan sebutan Buku I KTSP
ISI KTSP 1. Dokumen pertama dengan sebutan Buku I KTSP visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan; muatan kurikuler; pengaturan beban belajar kalender pendidikan. 2. Dokumen kedua dengan sebutan Buku II KTSP berupa Silabus 3. Dokumen ketiga dengan sebutan Buku III KTSP berupa rencana pelaksanaan pembelajaran

50 Sistematika KTSP Buku I Halaman Judul Halaman Pengesahan
Kata Pengantar Daftar Isi Bab I. Pendahuluan Bab II. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan. Bab III. Muatan Kurikuler Bab IV. Kalender pendidikan Buku II Silabus semua mata pelajaran KI-KD dan Silabus Muatan Lokal Buku III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

51 Penyusunan KTSP Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di satuan pendidikan ditetapkan oleh Kepala Sekolah. TPK terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam penyusunan KTSP, tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota.


Download ppt "MATERI PEDAGOGI BAGIAN 2: PENGEMBANGAN KURIKULUM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google