Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Strategi Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah Dasar

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Strategi Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah Dasar"— Transcript presentasi:

1 Strategi Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah Dasar
Kama Abdul Hakam Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar 2016

2 Tabel 1. Data Perilaku Kekerasan Terhadap Pelajar
Angka Keterangan 84% Siswa pernah mengalami kekerasan di sekolah 75% Siswa mengakui pernah melakukan kekerasan di sekolah 45% Siswa laki-laki menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakan pelaku kekerasan 22% Siswa perempuan menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakan pelaku kekerasan 40% Siswa usia tahun melaporkan pernah mengalami kekerasan fisik oleh teman sebaya 50% Anak melaporkan mengalami perundungan (bullying) di sekolah Sumber: ICRW (2015) dan Unicef ( ) dalam IkhtisarEksekutifStrategiNasionalPenghapusanKekerasanTerhadapAnak olehKemen-PPPA

3 Tabel 2. Data Perilaku Menyimpang di Kalangan Pelajar
No. Klaster/Bidang Tahun Jumlah 2011 2012 2013 2014 s/d Juli 2015 a. Pornografidan cybercrime 188 175 247 322 179 1.111 b. Anakkorbankejahatanseksual online 17 11 23 53 66 170 c. Anakpelakukejahatanseksual online 8 7 16 42 28 101 d. Anakkorbanpornografidarisosial media 107 110 147 163 49 576 e. Anakpelakukepemilikanpornografi (HP, video, dsb) 56 47 61 64 36 264 f. AnakBerhadapanHukum (ABH) 695 1.413 1.428 2.208 403 6.147 SumberData : KPAI 2015 berdasarkan 1)PengaduanLangsung, Surat, Telp, ; 2) Pemantauan Media (Cetak, Online, Elektronik); 3) HasilInvestigasiKasus; 4) Data LembagaMitra KPAI Se-Indonesia.

4 Menabung / berinvestasi
BAHAN PERENUNGAN LAMANYA MERDEKA (Singapura, Australia, Mesir) KEKAYAAN ALAM (korea, jepang, Swiss vs Indonesi Etnis (BJ. Habibi)a KEMAJUAN NEGARA BUKAN KARENA Jujur Integritas Keyakinan Tepat waktu Tanggung jawab Kreatif Mengahormati aturan Kerjasama Cinta pekerjaan Terus belajar Menabung / berinvestasi Sikap dan Perilaku (nilai) masyarakat yang dibentuk sepanjang masa melalui pendidikan

5 Potensi Manusia Menerima dan Mengembangkan Nilai (kematangan)
Gagasan manusia tentang nilai tidak dibawanya sejak lahir, Kesadaran terhadap nilai harus dicari setiap manusia, Nilai yang dicari manusia tidak statis, semakin diketahui, semakin disadari betapa banyaknya nilai yang belum dikuasai Kehadiran nilai tidak otomatis menyempurnakan seseorang, akan tetapi meningkatkan derajat kebernilaiannya, Manusia adalah wadah yang dapat berisi nilai, dan bagaimana wadah itu bernilai tergantung kualitas pikiran, perasaan dan tindakan untuk menghadirkan nilai Nilai diwujudkan dalam perkataan dan perbuatan seseorang

6

7 TUJUAN PBP TUJUAN PBP SD Menjadikan sekolah sbg taman belajar yg menyenangkan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan Menumbuhkembangkan kebiasaan yg baik, sbg bentuk pendidikan karakter sejak di keluarga, sekolah dan masyarakat Menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan keluarga;dan/atau Menumbuhkankembangkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi anatara keluarga, sekolah dan masyarakat

8 GERAKAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
Gerakan bermakna tindakan terencana yang dilakukan oleh kelompok disertai program terencana dan ditujukan agar terjadi perubahan . Penumbuhan adanya kemampuan potensial yang membutuhkan ruang untuk berkembang Budi pekerti” merupakan angan-angan atau gagasan seseorang yang dijelmakan dalam bentuk perbuatan atau perilaku. Budi pekerti” seseorang merupakan perilaku lahiriah yang didorong oleh gagasan dan kehendaknya secara otonom (merdeka, berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai dirinya sendiri (mandiri) Kemendikud meyakini bahwa pada dasarnya setiap siswa memiliki bibit- bibit nilai positif. .

9 Strategi GPBP Non-kurikuler
Mengintegrasikan pada seluruh kegiatan sekolah Dilakukan sejak penerimaan siswa sampai tahap pelulusan Melibatkan seluruh stake holders Menggunakan proses pembudayaan Menggunakan sarana dan media yang ada di sekolah dan lingkungan Disesuaikan dengan potensi dan karakteristik siswa Menciptakan peluang agar perilaku positif terimplementasikan

10 GPBP dilaksanakan dalam kegiatan non-kurikuler
1, bukan merupakan mata pelajaran tersendiri 2. tidak menambah tema atau pokok bahasan 3. diintegrasikannya pada kegiatan-kegiatan persekolahan 4, melibatkan seluruh warga sekolah dan masyarakat 5. menggunakan strategi pembudayaan nilai-nilai budi pekerti

11 Pengintegrasian PBP Kegiatan pembelajaran di kelas
Kegiatan ekstra kurikuler dan kokurikuler Pengembangan budaya sekolah Kegiatan keseharian siswa di keluarga dan masyarakat

12 SASARAN PBP Guru Kelas SD Komite Sekolah Alumni
Sasaran Utama Adalah Siswa SD, & Melibatkan Dinas Pendidikan Kab/Kota Pengawas Sekolah Dasar Kepala Sekolah Guru Kelas SD Tenaga Kependidikan Orang Tua/Wali Siswa Komite Sekolah Alumni Stake Holder Lainnya

13 Proses Pewarisan Nilai
Memperkenalkan individu pada nilai sosial (information) Melatih individu agar mampu berbuat seperti yang diharuskan oleh nilai sosial (training) Menghadapkan indvidu pada model sehingga dapat meniru implementasi nilai sosial tersebut (modelling) Menyiapkan kondisi yang kondusif sehingga nilai-nilai sosial dapat diaplikasikan, dengan hadiah dan hukuman atau menyiapkan situasi dan kegiatan untuk mengaplikasikan nilai sosial (conditioning) Membiasakan untuk mengimplementasikan nilai dalam kehidupan sehari-hari (Habituation) baik secara spontan maupun terprogram Mewujudkan seluruh anggota komunitas sosial (sekolah, organisasi, lembaga) untuk membudayakan nilai sosial dalam kehidupannya (Kulturalisasi)

14 Mebudayakan Budi Pekerti di Sekolah
Memprogramkan, Mengajarkan/mensosialisasikan, Melatih, Meneladankan, Menciptakan dan memfasilitasi kegiatan dan suasana yang mendukung, Membiasakan Membudayakan

15 ALUR GPBP PELAKSANAAN BERTAHAP KONSISTEN TERUS MENERUS :ALUR GPBP 6
MENJADI BUDAYA :ALUR GPBP 5 MENJADI KARAKTER 4 MENJADI KEBIASAAN 3 DILATIH KONSISTEN PELAKSANAAN BERTAHAP KONSISTEN TERUS MENERUS 2. DIBIASAKAN 1 DIAJARKAN 15 15

16 Jenis Pembiasaan Perilaku Baik
pembiasaan rutin, pembiasaan periodik, pembiasaan spontan, pembiasaan keteladanan, dan pembiasaan transmisi kultural.

17 Proses menginternalisasi nilai
Informasi moral (Moral information level) Keyakinan moral (Moral belief level) Sikap moral (Moral Attitude level) Nilai moral (Moral value level) Karakter/kepribadian moral (Moral character/personality level) Jati diri bermoral (Moral dignity level) (Hakam; 2000)

18 Indikator Tahapan Tahapan informasi, bisa dilacak dengan pertanyaan, yang jawabannya menunjukan: : mengetahui, : bisa menyebutkan, : bisa menjelaskan, : pernah mendengar, : pernah membaca, : pernah melihat (yang sifatnya kognitif level rendah). Tahapan bilief, bisa dilacak dengan pertanyaan yang menunjukan jawaban: : meyakini adanya, : meyakini pentingnya, : meyakini manfaatnya, : meyakini baik dan buruknya, : meyakini resikonya.

19 Indikator Tahapan : menunjukan ketertarikan,
Tahapan attitude, bisa dilacak dengan pertanyaan dan observasi yang menunjukan sikap: : menunjukan ketertarikan, : menghindari penyebabnya, : mengantisipasi yang akan terjadi, : tidak mau mencoba, : takut tercemari, : menyukai kebaikan, : tidak menyukai keburukan. Tahapan value: bisa dilacak dengan pertanyaan atau obsevasi yang menunjukan sikap dan perilaku bahwa; : nilai sudah menjadi prinsip diri, : melaksanakan kebaikan dan menghindari keburukan merupakan kewajiban, : tidak perlu disuruh lagi, : tidak membutuhkan pengawasan khusus, : tidak mudah terpengaruh.

20 Indikator Tahapan Tahapan karakter: bisa dilakukan melalui observasi bahwa; : perbuatan baik dan menghindari keburukan selalu berulang, : sudah menjadi kebiasaan, : telah menjadi tabiat, : menjadi ciri khas dirinya, : sudah menetap dan sulit berubah. Tahapan dignity: bisa dilakukan dengan pertanyaan dan pengamatan bahwa; : tidak merasa takut mempertahankan prinsip, : tidak memperhitungkan resiko sosial dan yuridis dan politis, : tidak melanggarnya meski dalam keadaan darurat, : dipertahankan dengan jiwa dan raganya. (Hakam;2015)

21 BENTUK KEMITRAAN 1. Penguatan Komunikasi Dua Arah
2. Pendidikan oleh Orang Tua 3. Kegiatan Sukarela 4. Belajar di Rumah 5. Kolaborasi dengan Masyarakat

22 Strategi Pelaksanaan Kemitraan
1. Perencanaan Program Kemitraan •Analisis Kebutuhan •Penyusunan Rencana Aksi Program Kemitraan (RAPK) 2. Pengorganisasian Program Kemitraan •Paguyuban Orang Tua/Wali di Tingkat Kelas •Jaringan Komunikasi dan Informasi 3. Pelaksanaan Program Kemitraan •Pengembangan Kapasitas Warga Sekolah •Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua/Wali •Kelas Orang Tua/Wali •Pelibatan Orang Tua/Wali Sebagai Motivator/Inspirator bagi Peserta Didik •Pentas Kelas Akhir Tahun •Kegiatan dan/atau Pelibatan Orang Tua/Wali Lainnya

23 Peran Keluarga Menciptakan lingkungan belajar di rumah yang menyenangkan dan mendorong perkembangan budaya prestasi anak Menjalin interaksi dan komunikasi yang hangat dan penuh kasih sayang dengan anak Memberikan motivasi dan menanamkan rasa percaya diri pada anak Menjalin hubungan dan komunikasi yang aktif dengan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan anak di sekolah Memiliki inisiatif untuk menggerakkan orang tua/wali lain agar terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah dan masyarakat

24 Bahan Renungan Semakin beradab bangsa semakin maju negara?
Mana yang lebih dominan, kekayaan alam atau budi pekerti dan karakter bangsa menjadi faktor negara itu maju?

25 TERIMA KASIH Your Text Here WASSALAM W.W. 25


Download ppt "Strategi Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah Dasar"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google