Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PSAK 68 PENILAIAN WAJAR.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PSAK 68 PENILAIAN WAJAR."— Transcript presentasi:

1 PSAK 68 PENILAIAN WAJAR

2 Agenda 1. 2. 3. 4. 5. Konsep Fair Value PSAK 68 Aset Keuangan
Aset Tetap 3. Properti Investasi 4. PSAK lain 5.

3 Karakteristik IFRS IFRS menggunakan “Principles Base “ :
Lebih menekankan pada intepratasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

4 Nilai Wajar – PSAK lama Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.

5 Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA
Kuotasi harga di pasar aktif; Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi: penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan model penetapan harga opsi (option pricing model)

6 FAIR VALUE Aset Tetap Properti Investasi PSAK 16, 19 PSAK 13 Instrumen
Keuangan FAIR VALUE IFRS 13 PSAK 50,55,60 Aset takberwujud PSAK 15, 22 PSAK 48, 58 Penurunan Nilai IAS 41 Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Agikultur

7 Assets Assets CM or RM CM or RM Nil Cost Cost Lower of C or NRV Nil
some FVM CM or FVM Cost PP&E Intangible Cost Inv Property Inventory Assets Etc Financial Defined Benefit Biological assets Fair value Various AmC or FVM Various FV plan assets less PUC plan obligation & arbitrary rules Fair value less costs to sell FV plan assets less PUC plan obligation & arbitrary rules Fair value less costs to sell © IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. 7 7

8 MEASUREMENT AT INITIAL RECOGNITION MODEL BASED ON FAIR VALUE
ASSET TYPE MEASUREMENT AT INITIAL RECOGNITION MODEL BASED ON FAIR VALUE BASIS OF IMPAIRMENT TEST IFRS 9 Financial Instruments Fair value For specified financial assets and for particular business models: fair value IAS 16 Property, Plant and Equipment Purchase costs + construction costs + costs to bring to the location and condition necessary to be capable of operating in the manner intended by management. Accounting policy choice: revaluation model Compare carrying amount to recoverable amount. Recoverable amount is greater of value in use and fair value less disposal costs (IAS 36) IAS 38 Intangible Assets Purchase costs + development costs + costs to bring to the location and condition necessary to be capable of operating as intended by management IAS 40 Investment Property Cost including transaction costs Accounting policy choice: fair value IAS 41 Agriculture Fair value less costs to sell

9 Konsep Nilai Wajar PSAK 68
Tujuan : mendefinisikan nilai wajar (fair value); menetapkan dalam suatu Pernyataan, kerangka pengukuran nilai wajar; dan mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. Konvergensi US GAAP dengan IFRS karena menggunakan konsep yang sama

10 Ruang Lingkup Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau pengungkapan mengenai nilai wajar (dan pengukuran, seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual (fair value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau pengungkapan mengenai pengukuran tersebut), kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 06 dan 07.

11 Ruang Lingkup - Pengecualian
Pengukuran dan pengungkapan transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham; transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30: Sewa; dan pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset. Pengungkapan aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 24: investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 18 aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya pelepasan sesuai dengan PSAK 48

12 Definisi Nilai Wajar nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.” IFRS 13 para 9 8./9. September 2011

13 Aset dan Liabilitas kondisi dan lokasi aset; dan
Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu. Ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika enentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Karakteristik tersebut misalnya : kondisi dan lokasi aset; dan pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset. 8./9. September 2011

14 Transaksi Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini. nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut. 8./9. September 2011

15 Pelaku Pasar Aset dan liabilitas Pasar utama
Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya. Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan gaktor yagn spesifik untuk: Aset dan liabilitas Pasar utama Pelaku pasar yang akan melakukan transasi 8./9. September 2011

16 Pelaku Pasar Aset dan liabilitas Pasar utama
Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya. Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan gaktor yagn spesifik untuk: Aset dan liabilitas Pasar utama Pelaku pasar yang akan melakukan transasi 8./9. September 2011

17 Pedoman penerapan Saat mengukur nilai wajar menggunakan asumsi bahwa pihak yang berpartisipasi dalam pasar menentukan harga aset atau liablitas berdasarkan kondisi pasar saat itu, termasuk asumsi tentang risiko. Karakteristik atas aset dan liablitas khusus yang dipertimbangkan pihak berpartisipasi dalam pasar saat menentukan harga pada tanggal pengukuran, termasuk Umur, kondisi dan lokasi aset Ristriksi atas penjualan atau penggunaan WU

18 Definisi Lama Definisi Lama Kelemanah Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) Tidak spesifik apakan entitas menjual atau membeli aset Tidak jelas tentang diselesaikan, karena tidak menunjukkan kreditor Tidak jelas tentang pengertian nilai wajar Tidak menjelaskan kapan transaksi terjadi ?

19 Hirarki Fair Value 19 Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Level 1) Yes No Apakah ada input selain harga kuotasioan yang dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar pengukuran dengan Level 1 Harus digunakan tanpa penyesuaian No Yes Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung, pengukuan ‡ Level 2 Gunakan input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi. Level 3 * Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya ‡ Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda

20 Transaction and Price Measured using the price in the principal market for the asset or liability (ie the market with the greatest volume and level of activity for the asset or liability) or, in the absence of a principal market, the most advantageous market for the asset or liability. WU

21 Judgements and estimates
An entity must take all information that is reasonably available to search for a principal market. determining fair value and the highest and best-use.for a non-financial asset. Assumptions that a market participant would use (including assumptions about risk). Determining the correct valuation technique to use and the inputs to the techniques, particularly on the income approach, require a wide range of estimates as: discount rates future cash flows risks and uncertainty The inputs used in the valuation techniques should primarily be based on observable inputs (where possible) to minimise the use of unobservable inputs. WU

22 Highest and best use Fair value assumes a non-financial asset is used by market participants at its highest and best use The use of a non-financial asset by market participants that maximises the value of the asset Physically possible Legally permissible Financially feasible Highest and best use is usually (but not always) the current use If for competitive reasons an entity does not intend to use the asset at its highest and best use, the fair value of the asset still reflects its highest and best use by market participants (defensive value) Does not apply to financial instruments or liabilities

23 Valuation premise A non-financial asset either:
Provides maximum value through its use in combination with other assets and liabilities as a group Is its value influence by it being ‘operated’ with other assets? An example: equipment used in production facility Provides maximum value through its use on a stand-alone basis Is its value independent of its use with other assets? An example: a vehicle or an investment property Does not apply to financial instruments or liabilities

24 The exit transaction In the principal market:
The market with the greatest volume and level of activity for the asset or liability Or (if no principal market) in the most advantageous market: The market that maximises the amount that would be received to sell the asset and minimises the amount that would be paid to transfer the liability In most cases, these markets will be the same Arbitrage opportunities will be competed away

25 Market participants Market participants are buyers and sellers in the principal (or most advantageous) market who are: Independent of each other Not related parties Knowledgeable and sufficiently informed about the asset or liability and the transaction Due diligence efforts Able to enter into a transaction for the asset or liability Has a use for the asset Can fulfil the obligation Willing to enter into a transaction for the asset or liability Not forced or otherwise compelled Market participants act in their economic best interest

26 Fair value disclosures
More information for Level 3: Quantitative disclosure of unobservable inputs and assumptions used Reconciliation of opening to closing balances Description of valuation process in place Sensitivity analysis: Narrative discussion about sensitivity to changes in unobservable inputs, including inter-relationships between inputs that magnify or mitigate the effect on the measurement Quantitative sensitivity analysis for financial instruments

27 Instrumen Keuangan 50,55,60 Instrumen Keuangan IAS 32 IAS 39 IFRS 7
PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 Definisi dan klasifikasi Pemisahan liabilitas keuangan dan ekuitas Akuntansi untuk instrumen keuangan majemuk. Akuntansi untuk penarikan saham dan saham treasury Saling hapus atas aset dan liablitas Definisi, klasifikasi dan reklasifikasi Pengakuan dan penghapusan Pengukuran setelah pengakuan awal Akuntansi untuk derivarif untuk diperdagangkan dan hedging. Pengungkapan instrumen keuangan dan risiko 27

28 Jenis Instrumen Keuangan
Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Instrumen Ekuitas Instrumen Derivatif Instrumen Lindung Nilai Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen Ekuitas Biasa Derivatif Biasa Atas Nilai Wajar Instrumen Ekuitas Majemuk Atas Arus Kas Derivatif Melekat Investas dimiliki hingga jatuh tempo Kewajiban Lainnya Atas Investasi Neto pada Operasi Luar Negeri Pinjaman diberikan dan Piutang Instrumen Ekuitas Sinstesis Aset keuangan tersedia untuk dijual

29 PSAK 55 Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.

30 Pengukuran Awal Aset dan Kewajiban Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi (biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)

31 Pengukuran Pengakuan awal
Ilustrasi 1 : Bunga atas pinjaman jangka panjang kepada karyawan Bank memberikan pinjaman sebesar 100 juta kepada karyawan yang telah bekerja lebih dari 10 tahun. Pinjaman tersebut dibayar kembali karyawan melalui angsuran bulanan selama 5 tahun mendatang. Bunga pasar untuk pinjaman serupa sebesar 10,8%. Nilai kini (present value) dari 100 juta, dengan bunga 10.8% dan pembayaran bulanan sebesar 60 juta. Pertanyaan: Berapakan nilai pinjaman tersebut pada pengakuan awal? If the Company expects that the employee will continue working for the next 5 years and the interest free loan is part of the benefits granted by Company to its employee to ensure loyalty and continued service, then perhaps it is reasonable to say that the initial measurement shall be IDR30 million and the discount of IDR20 million, which is the difference between future payable amount of IDR50 million and the initial measurement of IDR30 million, is payment for the employee’s long years of service to the employee, and therefore, shall be recognized as employee benefits expense. The Company shall recognize interest income totaling IDR20 million over the next 5 years using the effective interest rate of 10.8%. It can also be argued the IDR20 million discount could be recognized as prepaid employee benefits (asset account) if the Company views that the interest free loan is a measure to ensure that the employee will continue working for the next 5 years and the Company expects to recover the amount if the employee resigns before the end of 5th year (because the employee will have to pay IDR50 million and not the amortized cost of a IDR30 million loan at 10.8% interest). Professional judgment is required to determine the most appropriate accounting treatment.

32 Pengukuran Pengakuan awal
Ilustrasi 2: Pinjaman dengan fee Bank meminjamkan uang kepada bank sebesar juta, yang akan dilunasi 5 tahun mendatang. Bunga 5% dibayar tahunan Tingkat bunga pasar atas pinjaman serupa 8% ABC membayar Bank untuk fee kredit sebesar 600juta. Nlai kini dengan tingkat diskon 8% atas pinjaman 5.000juta sebesar juta. Pertanyaan : Berapakah pinjaman tersebut dicatat pada saat pengakuan awal juta atau juta. If the Company expects that the employee will continue working for the next 5 years and the interest free loan is part of the benefits granted by Company to its employee to ensure loyalty and continued service, then perhaps it is reasonable to say that the initial measurement shall be IDR30 million and the discount of IDR20 million, which is the difference between future payable amount of IDR50 million and the initial measurement of IDR30 million, is payment for the employee’s long years of service to the employee, and therefore, shall be recognized as employee benefits expense. The Company shall recognize interest income totaling IDR20 million over the next 5 years using the effective interest rate of 10.8%. It can also be argued the IDR20 million discount could be recognized as prepaid employee benefits (asset account) if the Company views that the interest free loan is a measure to ensure that the employee will continue working for the next 5 years and the Company expects to recover the amount if the employee resigns before the end of 5th year (because the employee will have to pay IDR50 million and not the amortized cost of a IDR30 million loan at 10.8% interest). Professional judgment is required to determine the most appropriate accounting treatment.

33 Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
a) Nilai wajar b) Biaya diamortisasi c) Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan) PSAK 55 mengklasifikasikan: 4 kategori aset keuangan 2 kategori kewajiban keuangan Kategori tersebut menentukan metode yang digunakan untuk pengukuran selanjutnya

34 Initial recognition and subsequent measurement
Category Initial recognition Subsequent measurement Treatment of changes in carrying amount FVTPL Cost Fair value Change in fair value to income statement. Interest income recognized using effective interest method HTM Amortized cost using effective interest method Amortized interest, impairment loss and foreign exchange gain/ loss goes to income statement Loans and Receivables AFS Change in fair value taken to equity Debt instrument – impairment loss and foreign exchange gain/loss goes to income statement Hedged item – change in fair value attributable to hedged risk taken to income statement to offset gain/loss on hedging instrument

35 Pengukuran Selanjutnya
 Klasifikasi Neraca Biaya Transaksi Keuntungan atau Kerugian Nilai Wajar Bunga dan Dividen Penurunan Nilai Pembalikan Penurunan Nilai FVTPL Nilai wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau rugi  By default HTM  Biaya Diamortisasi   Dikapitalisasi - Laba rugi Pinjaman Diberikan dan Piutang Biaya diamortisasi Dikapitalisasi

36 Pengukuran Selanjutnya
 Klasifikasi Jenis / Biaya Transaksi Laporan Posisi Keuangan Keuntungan atau Kerugian Nilai Wajar Bunga dan Dividen Penurunan Nilai Pemulihan Penurunan Nilai AFS Utang/ Dikapitalisasi Nilai wajar Pendapatan komprehensif lain* Laba Rugi Ekuitas/ Dikapitalisasi Nilai wajar  Pendapatan komprehensif lain*  Pendapatan komprehensif lain  Ekuitas: Tidak dapat diukur secara andal/ Dikapitalisasi Harga perolehan - * Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai

37 Biaya Diamortisasi PLUS OR MINUS MINUS MINUS
Jumlah saat pengukuran awal Akumulasi amortisasi dg effectiv interest method Pembayaran Penurunan Nilai PLUS OR MINUS MINUS MINUS

38 Suku bunga efektif Dalam menghitung nilai amortisasi menggunakan suku bunga efektif. Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang. Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan. Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi premium atau diskon

39 Pengungkapan Nilai Wajar
PSAK 60 Untuk setiap kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, entitas mengungkapkan nilai wajar dari kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk dibandingkan dengan jumlah tercatatnya. Kecuali untuk aset keuangan : yang dicatat dengan suatu perkiraan wajar atas nilai wajar misal piutang dan utang jangka pendek. investasi dalam instrumen keuangan yagn tidak memiliki kuotasi harga pasar dalam pasar aktif. Untuk kontrak yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat (Kontrak asuransi)

40 Pengungkapan Hirarki Nilai Wajar
PSAK 60 Pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi keuangan mengungkapkan: Tingkatan Hirarki Nilai Wajar: Tingkatan Tingkat 1 harga kuotasian (belum disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Tingkat 2 input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai harga) atau secara tidak langsung (yaitu diperoleh dari harga); dan Tingkat 3 input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3

41 Pengertian Aset Tetap Ciri
Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6) 1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan 2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode. Ciri “Used in operations” and not for resale. Long-term in nature and usually depreciated. Possess physical substance. Tidak berlaku untuk Hak penambangan Reservasi tambang

42 Pengukuran Awal Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15) Biaya Perolehan Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung Biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset

43 Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara: Sebagai kebijakan akuntansinya, dan Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Cost Model Revaluation Model

44 Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Biaya perolehan dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset Revaluation Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi, dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

45 Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar. Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai.

46 Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated replacement cost).

47 Frekuensi Penilaian Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap. Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan. Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan. Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.

48 Revaluation Model Revaluation Model
Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional, atau eliminasi.

49 Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi. eliminasi. Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi

50 Revaluation Model Example Metode Proporsional
Peralatan senilai diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 1/1/2012 Aset tetap ,000 Kas ,000 31/12/2012 Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan 31/12/ 2012 Aset Tetap ,000 Akumulasi Penyusutan * Surplus Revaluasi *( ) / ) x =

51 Revaluation Model Metode Eliminasi Example
Peralatan senilai diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 1/1/ Aset tetap ,000 Kas ,000 31/12/ Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan 31/12/ Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Aset Tetap ,000 Surplus Revaluasi

52 Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment. Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi. Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba. Entire class To Equity directly Negative to P/L

53 Revaluation Model Revaluation Model Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya. Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)  saat penyusutan Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis) Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.

54 Revaluation Model Example Aset tetap dengan biaya perolehan Rp dan akumulasi penyusutan Rp dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp Dr - Akumulasi Penyusutan Cr – Aset Tetap Dr – Aset Tetap Cr – Surplus Revaluasi

55 Revaluation Model Example Aset tetap dengan biaya perolehan Rp dan akumulasi penyusutan Rp dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp Dr - Akumulasi Penyusutan Cr – Aset Tetap Dr – Aset Tetap Cr – Keuntungan Revaluasi Cr - Surplus Revaluasi

56 Revaluation Model Example Aset tetap dengan biaya perolehan Rp dan akumulasi penyusutan Rp dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp Dr - Akumulasi Penyusutan Cr – Aset Tetap Dr – Rugi Revaluasi Cr – Aset Tetap

57 Revaluation Model Example Aset tetap dengan biaya perolehan Rp dan akumulasi penyusutan Rp dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp Dr - Akumulasi Penyusutan Cr – Aset Tetap Dr – Rugi Revaluasi Dr – Surplus Revaluasi Cr – Aset Tetap

58 Revaluation Model Contoh Revaluation Model 1.1.2010
Dr Aset tetap 50,000 Cr Kas 50,000 PT. Kenanga membeli mesin dengan harga pada 1 Jan 2010 dan menggunakan metode revaluasi Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus 5thn. Pada 31 Desember 2010 direvaluasi sebesar Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011. Dr Beban Penyusutan 10,000 Cr Akumulasi Penyusutan 10,000 Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000 Cr Surplus Revaluasi 8,000 Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000 Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000 Cr Saldo Laba 2,000

59 PSAK 13- Properti Investasi
Properti Investasi adalah: properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk: 1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau 2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

60 PSAK 13 Pengakuan Investasi Properti
Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16 Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang Dapat diukur dengan andal Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal Biaya pengurusan surat-surat Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih menggunakan : Metode biaya  harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi Metode nilai wajar  nilai properti pada tanggal pelaporan, selisih perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, aset properti investasi tidak disusutkan.

61 PSAK 13 Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16) Menggunakan nilai wajar Menggunakan nilai wajar Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laba rugi untuk penurunan nilai. Tidak ada penyusutan. Penyusutan. Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca. Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler.

62 Ilustrasi PSAK 13 Entitas membeli bangunan seharga juta pada 1/1/2011. Entitas menggunakan fair value model. Nilai wajar pada 31/12/2011 sebesar 5.500 Nilai wajar pada 31/12/2012 sebesar 5.400 1/1/2011 Bangunan – Properti investasi 5.200 Kas 31/12/2011 Bangunan – Properti investasi 300 Keuntungan kenaikan nilai 300 31/12/2012 Kerugian penurunan nilai 100 Bangunan – Properti investasi 100

63 Nilai wajar – PSAK 13 Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.
Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang dilaporkan berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika diestimasi pada waktu yang berbeda. Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi yang wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai seandainya pertukaran dan penyelesaian tersebut tidak dilakukan secara serempak.

64 Nilai wajar – PSAK 13 Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain, penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan asumsi- asumsi yang layak dan rasional yang mencerminkan keyakinan pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan memiliki pengetahuan memadai mengenai asumsi tentang penghasilan rental dari sewa di masa depan dengan mengingat kondisi sekarang. Nilai wajar juga mencerminkan arus kas keluar (termasuk pembayaran rental dan arus keluar Iainnya) yang dapat diperkirakan sehubungan dengan properti tersebut.

65 Nilai wajar – PSAK 13 Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang sarna dan berdasarkan pada sewa dan kontrak lain yang serupa. Entitas harus memperhatikan adanya perbedaan dalam sifat, lokasi,atau kondisi properti, atau ketentuan yang disepakati dalam sewa dan kontrak lain yang berhubungan dengan properti.

66 Nilai wajar – PSAK 13 Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu entitas harus mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber: Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda), disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan tersebut; harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi sejak tanggal transaksi terjadi pada hargatersebut,dan proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan yang dapat diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang terdapat dalam sewa dan kontrak lain yang ada dan (jika mungkin) dengan bukti ekstemal seperti pasar kini rental untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto yang mencerrninkan penilaian pasar kini dari ketidakpastian dalam jumlah atau waktu arus kas.

67 “Fair value” dalan IAS 41 IAS 41 Agriculture
Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama. both on initial recognition and at each balance sheet date Nilai hewan dinilai pada saat pembelian sebesar nilai wajar dan setiap tanggal pelaporan  nilai wajar  perubahan nilai wajar  pendapatan  laporan laba rugi. Tanaman sawit dicatat pada awalnya sebesar nilai wajar saat perolehan, setiap tangga pelaporan dinilai kembali  nilai wajar  perubahan nilai wajar  pendapatan  L/R tahun berjalan. Hasil pertanian / perkebunan saat panen  nilai wajar  persediaan Pendapatan  kenaikan nilai aset biologi dan hasil panen

68 Ilustrasi Jurnal IAS 41 JURNAL Debit Kredit
Pengakuan awal pembelian bibit Aset biologi 2.000 Kas Biaya operasi untuk menumbuhkan aset biologi Biaya operasi 3.000 Kenaikan nilai aset biologi menjadi 7.000 Aset Biologi 5.000 Pendapatan hasil pertumbuhan Kalkulasi Pendapatan Laba Aset biologi

69 Tambahan biaya pada periode berikutnya Biaya operasi 4.000 Kas
JURNAL Debit Kredit Tambahan biaya pada periode berikutnya Biaya operasi 4.000 Kas Aset biologi siap dijual Aset biologi 8.000 Pendapatan hasil pertumbuhan Reklasifikasi menjadi persediaan Persediaan 15.000 Penjualan Piutang dagang 16.000 HPP Biaya penjualan 1.000 Ket Penjualan 16.000 FV adj 8.000 Biaya operasi (4.000) HPP (15.000) Biaya penjualan (1.000) Laba 4.000

70 PSAK 48 - Penurunan Nilai Penurunan Nilai Aset, yang membahas: Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai. Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount) Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset. Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan

71 Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai
Carrying Amount Nilai Aset Akumulasi Penyusutan dan Akumulasi Rugi Penurunan Nilai Nilai Wajar dikurangi Biaya Penjualan Nilai Pakai Recovered through sale Recoverable Amount  Nilai tertinggi Recovered through use

72 PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
Kriteria : aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset. Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.

73 PSAK 22 Prinsip Pengukuran
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh “pengendalian” atas satu atau lebih bisnis. “penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)” Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non pengendali

74 Kepemilikan sebelumnya – akuisisi bertahap
Pihak pengakuisisi mengukur kepentingan ekutitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan. Jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika pengakuisisi telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.

75 Ilustrasi Entitas memiliki kepemilikan pada PT. Elang sebesar 30% dengan nilai Rp Pada 2 Januari 20X 3 membeli tambahan 25% kepemilikan dengan harga Rp secara tunai. Jurnal untuk akuisisi adalah: Investasi Keuntungan investasi Kas Nilai investasi baru 55%. Jika 25%= maka 100% identik dengan , sehingga 55% = Kepemilikan lama direvaluasi menjadi dua kali lipat dari menjadi sehingga terdapat keuntungan investasi 6.000

76 Ilustrasi Entitas memiliki kepemilikan pada PT. Elang sebesar 70% dengan nilai Rp Pada 2 Januari 20X 3 menjual 40% kepemilikan dengan harga Rp secara tunai. Jurnal untuk divestasi adalah: Kas Keuntungan divestasi Investasi Nilai investasi baru 30%. Jika 40%= maka 100% identik dengan , sehingga 30% tersisa identik dengan = Nilai investasi awal sebesar naik menjadi sehingga terdapat keuntungna dari investasi tersisa Nilai investasi yang terjual 40% = Kepemilikan terjual direvaluasi dari menjadi sehingga terdapat keuntungan investasi total keuntungan divestasi sebesar =

77 Ilustrasi Penggabungan usaha
PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk akuisisi Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada (1/1/20x1): ). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan nilai wajar  untuk tanah dan gedung (10thn). Laba Anak selama tahun tersebut , dividen yang dibagikan Induk Anak Aset lancar Liabilitas Aset tidak lancar Ekuitas Induk Anak Aset lancar Liabilitas Aset tidak lancar Ekuitas Investasi di anak

78 Ilustrasi Penggabungan usaha
Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset) Nilai wajar aset = = Goodwill = – 80% * =  goodwill untuk parent Goodwill untuk np = /80% * 20% = Jika goodwilll hanya untuk parent = Jika untuk parent dan non pengendali = Aset menjadi lebih besar Aset digabungkan sebesar nilai wajar = (total) PSAK lama yang digabungkan hanya %* PSAK lama non controlling interest = * 20% = PSAK baru non controlling interest = * 20% = Induk Anak FV Aset lancar Liabilitas Aset tidak lancar Ekuitas

79 Ilustrasi Penggabungan usaha
Induk Anak FV Aset lancar Liabilitas Aset tidak lancar Ekuitas Investasi di anak Konsolidasi Aset lancar Liabilitas Aset tidak lancar Ekuitas Goodwill Non pengendali Knsl AL 2.500 L 3.200 ATL 6.800 E 6.000 GW 200 NP 300 9.500 Knsl AL 2.500 L 3.200 ATL 6.740 E 6.000 GW 160 NP 200 9.400 Goowill parent Goowill parent & NCI Aset menjadi lebih besar: Fakto r: Jml akuisisi, Perbedaan BV, FV, HP PSAK LAMA

80 Penurunan nilai investasi
Investasi pada PT. A memiliki komponen net aset berikut ini Goodwill Properti Investasi Aset Tetap Total Nilai dapat diperoleh kembali sebesar Peurunan nilai : Pertama dialopkasikan ke goodwill Sisanya dialokasikan ke aset tidak lancar secara pro rata Goodwill Properti Aset Tetap Total Carrying value Impairment loss (20.000) (4.000) (6.000) (30.000) Nilai buku stlh penurunan

81 Akhir penerapan metode ekuitas – PSAK 15
Investor kehilangan pengaruh signifikan dan mencatat sisa investasi dengan PSAK 55  Investor tidak menjadi venturer atau entitas induk Nilai wajar investasi tersisa dan hasil lepasan dikurangi jumlah tercatat investasi pada tanggal kehilangan pengaruh  diakui pada laba Rugi Nilai wajar investasi tersisa sebagai pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55

82 TERIMA KASIH Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
atau atau dwimartani.com atau

83 martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
Akuntan Profesi untuk Mengabdi pada Negeri TERIMA KASIH Dwi Martani atau


Download ppt "PSAK 68 PENILAIAN WAJAR."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google