Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHengki Sumadi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Ahklak Shahsiah akhlaq mengajarkan kita tentang nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan tercela yang dijadikan sebagai pedoman hidup manusia dalam segala aspek kehidupan serta yang berlaku sampai kapanpun dan dimanapun, tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
2
Pengetian akhlak Secara etimologis pengertian akhlaq adalah bentuk jamak dari khuluk yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan).
3
Pengertian Akhlak Dari pengertian etimologis dapat disimpulkan bahwa akhlak tidak hanya tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia saja melainkan juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun.
4
Macam-Macam Akhlak dan Bentuknya
Shidiq Shidiq (ash-sidqu) artinya benar atau jujur, lawan dari dusta atau bohong (al-kazib). Seorang muslim dituntut untuk selalu benar lahir batin, benar hati (shidq al-qalb), benar perkataan (shidq al-hadist) dan benar perbuatan (shidq al-amal). Antara hati dan perkataan harus sama, tidak boleh berbeda, apalagi antara perkataan dan perbuatan
5
Bentuk-bentuk shidiq:
Bentuk-bentuk shidiq: a. Benar perkataan (shidq al-hadist) b. Benar Pergaulan (shidq al-mu’amalah) c. Benar kemauan (shidq al-‘azam) d. Benar janji (shidq al-wa’ad) e. Benar kenyataan (shidq al-hal Jujur (Qs. 9:119 / 47:21 / 33:24 / 2:177)
6
Macam-macam Akhlaq Amanah (Qs. 33:72 / 4:58 / 23:8 / 2:283)
Amanah Amanah dalam pengertian yang sempit adalah memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk semula. Sedangkan dalam pengertian yang luas amanah mencakup banyak hal seperti menyimpan rahasia orang, menjaga kehormatan orang lain, menjaga dirinya sendiri, menunaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, dll. Amanah (Qs. 33:72 / 4:58 / 23:8 / 2:283)
7
Bentuk-bentuk amanah antara lain:
Bentuk-bentuk amanah antara lain: a. Memelihara titipan dan mengembalikannya seperti semula b. Menjaga rahasia c. Tidak menyalahgunakan jabatan d. Menunaikan kewajiban dengan baik e. Memelihara semua nikmat yang diberikan Allah
8
Macam akhlaq Istiqamah Secara etimologis, istiqamah berasal dari kata istaqama-yastaqimu yang berarti tegak lurus. Dalam terminologi Akhlaq, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Istiqomah (Qs. 11:112 / 41:30 / 46:13-14)
9
Bentuk-bentuk Istiqamah
Iman yang sempurna adalah iman yang mencakup tiga dimensi: hati, lisan dan amal perbuatan. Seorang yang beriman haruslah istiqamah dengan ketiga dimensi tersebut. Dia akan selalu menjaga kesucian hatinya, kebenaran perkataannya dan kesesuaian perbuatannya dengan ajaran
10
Bentuk akhlak Iffah Iffah merupakan bentuk masdar dari Affa-ya’iffu‘iffah yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, juga berarti kesucian tubuh. Dari sudut pandang yang berbeda, iffah berarti memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkanya.
11
Bentuk-bentuk Iffah Beberapa contoh berdasarkan Al Qur’an dan Hadis: a. Untuk menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan masalah seksual, seorang muslim dan muslimah diperintahkan untuk menjaga penglihatan, pergaulan dan pakaian. b. Menjaga diri dari hubungannya dengan masalah harta. Islam mengajarkan terutama bagi orang miskin untuk tidak menadahkan tangan meminta-minta. Al Qur’an menganjurkan kepada orang-orang berpunya untuk membantu orang-orang miskin yang tidak mau memohon bantuan karena sikap iffah mereka. c. Untuk menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan kepercayaan orang lain kepada dirinya seseorang harus betul-betul menjauhi segala macam bentuk ketidakjujuran. Memelihara lisan (Qs 26:24 / 30:22 / 90:8-10 / 48:11 / 16:62 / 24:24)
12
Bentuk akhlaq Mujahadah Dalam konteks akhlaq, mujahadah adalah mencurahkan segala kemampuan untuk melepaskan diri dari segala hal yang menghambat pendekatan diri terhadap Allah SWT, baik hambatan yang bersifat internal maupun eksternal. Untuk mengatasi hambatan tersebut diperlukan kemauan dan perjuangna yang sungguh-sunggguh.Apabila seorang bermujahadah untuk mencari keridhaan Allah SWT, maka Allah berjanji akan menunjukan jalan kepadanya untuk mencapai tujuan tersebut. Tekad (Qs. 3:159 / 31:17 / 42:43 / 46:35 / 20:11)
13
Bentuk bentuk Mujahadah
mujahadah ada enam hal, yaitu: a. Jiwa yang selalu mendorong seseorang untuk melakukan kedurhakaan atau dalam istilah Al-Qur’an fujur. b. Hawa nafsu yang tidak terkendali, yang menyebabkan seseorang melakukan apa saja untuk memenuhi hawa nafsunya itu tnpa mempedulikan larangan-larangan Allah SWT dan tanpa mempedulikan mudharat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. c. Syaithan yang selalu menggoda umat manusia untuk memperturutkan hawa nafsu sehingga mereka lupa kepada Allah SWT dan untuk selanjutnya lupa kepada diri mereka sendiri. d. Kecintaan terhadap dunia yang berlebihan sehingga mengalahkan kecintaannya kepada Akhirat, padahal keberadaan manusia didunia hanya bersifat sementara, secara individual sampai maut datang menjemput, dan secara umum sampai kiamat datang. Kehidupan yang abadi adalah kehidupan di akhirat. e. Orang-orang kafir dan munafik yang tidak pernah puas hati sebelum orang-orang yang beriman kembali menjadi kufur. f. Para pelaku kemaksiatan dan kemungkaran, termasuk dari orang-orang yang mengaku beriman sendiri, yang tidak hanya merugikan mereka sendiri, tapi juga merugikan masyarakat.
14
Macam-macam Akhlak Sabar dan Pemaaf Sabar berasal dari assabru yang artinya adalah menahan. Karena sabar itu adalah menahan berarti sabar adalah suatu aktivitas bukan pasivitas, suatu perlawanan bukan suatu penyerahan, suatu yang memerlukan pengorbanan. Misalnya kita merasa kesal kepada orang lain karena ada ketidakcocokan atau karena ia melakukan suatu kessalahan dan ingin rasanya melampiaskan kekesalan dan kebencian, maka keinginan semacam itu kita tahan, itu namanya sabar.
15
Zuhud Arti kata zuhud adalah tidak ingin kepada sesuatu dengan meninggalkannya. Menurut istilah zuhud adalah berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang bersifat material atau kemewahan duniawi dengan mengharap dan menginginkan sesuatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akherat
16
Ada 3 tingkatan zuhud yaitu:
1. Tingkat Mubtadi’ (tingkat pemula) yaitu orang yang tidak memiliki sesuatu dan hatinya pun tidak ingin memilikinya. 2. Tingkat Mutahaqqiq yaitu orang yang bersikap tidak mau mengambil keuntungan pribadi dari harta benda duniawi karena ia tahu dunia ini tidak mendatangkan keuntungan baginya. 3. Tingkat Alim Muyaqqin yaitu orang yang tidak lagi memandang dunia ini mempunyai nilai, karena dunia hanya melalaikan orang dari mengingat Allah. (menurut Abu Nasr As Sarraj At Tusi)
17
Tawadlu Merendahkan diri (tawadlu) adalah sifat yang sangat terpuji di hadapan Allah dan juga di hadapan seluruh makhluk-Nya. Setiap orang mencintai sifat ini sebagaimana Allah dan Rasul-Nya mencintainya. Tawadlu juga bisa diartikan rendah hati atau tidak sombong. Orang yang tawadlu adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT. Tawadhu (Qs. 25:63 / 26:215 / 5:54 / 48:29)
18
Macam tawadlu dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tawadlu yang terpuji yaitu ke-tawadlu-an seseorang kepada Allah dan tidak mengangkat diri di hadapan hamba-hamba Allah. 2. Tawadhu’ yang dibenci yaitu tawadhu’-nya seseorang kepada pemilik dunia karena menginginkan dunia yang ada di sisinya.
19
Syaja’ah Syaja’ah artinya berani, tapi bukan berani dalam arti siap menantang siapa saja tanpa mempedulikan apakah dia berada di pihak yang benar atau salah, dan bukan pula berani memperturutkan hawa nafsu. Keberanian tidaklah ditentukan oleh kekuatan fisik, tetapi ditentukan oleh kekuatan hati dan kebersihan jiwa.
20
Bentuk-bentuk keberanian yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah a
Bentuk-bentuk keberanian yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah a. Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan (jihad fi sabilillah). b. Keberanian menyatakan kebenaran sekalipun dihadapan penguasa zalim. c. Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah sekalipun dia mampu melampiaskannya.
21
Sasaran akhlaq syakhsiyyah
Diri sendiri (Qs. 66:6/6:150) : Pikiran (Qs. 49:12/18: /48:12) Ucapan (Qs.2:156 /24:51 /18:24 /25:63 /33:70/ 20:114) Perbuatan (Qs. 3:130 /7:131 /2:168 /4:161 /8:27 /17:33-39 /6:152 /31:12-19 / 7:23-24 Keluarga (Qs.31:14,15 /46:15-16 /17:23-41/9:113,114) Orang mu’min (Qs.26:215 /5:54) Orang kafir (Qs.109:1-6/9:120) Alam (Qs.2:11,60 /21:107 /30:41,42 /7:56/7:74)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.