Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Atmadjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Kerjasama Calon Pembimbing dan Calon Mahasiswa ProDi S3
20 Januari 2016, 12:00-14:00 Rossi Sanusi
2
Penghasil & Pengguna Informasi
(Praktisi, Perencana, Pembuat Keputusan, Anggota Masyarakat) Menghadapi Masalah Praktis dan membutuhkan bukti yg valid ttg intervensi efikasius pengendalian penyakit2 prioritas PENGHASIL (Peneliti) Menghadapi Masalah Penelitian dalam menyediakan bukti yg valid ttg intervensi efikasius pengendalian penyakit2 prioritas
3
Sumber: http://www.who.int/countries/idn/en/
5
Masalah Praktis BESAR MASALAH? % penduduk & % komposisi (geografis, gender & sosek) di setiap tahap pencegahan penyakit. UPAYA KESEHATAN MEMADAI? Cakupan & kesenjangan upaya kesehatan di setiap tahap pencegahan. SIAPA YANG PERLU DIINTERVENSI? DENGAN INTERVENSI APA? Perorangan, Lembaga, atau Kelompok Penduduk. BAGAIMANA MANGELOLA INTERVENSI? Efektivitas-Efisiensi penerapan intervensi efikasius.
6
Perjalanan Penyakit Pencegahan Penyakit
Mulai Simpto-matik Sembuh/ Mati/Cacat Mulai ResTi Mulai Sakit P. Dasar P. Primer P. Sekunder P. Tersier Rehabilitasi Manajemen Patogen & Lingkungan Dx & Rx Kasus ResTi Dx & Rx Kasus A-Simptomatik Dx & Rx Kasus Simptomatik Pencegahan Penyakit Catatan: Diagram PP menggambarkan Proses kasus utk UKP atau Himpunan kasus utk UKM. Pada UKM intervensi ditujukan kpd lembaga dan kelompok penduduk.
7
Masalah Penelitian Bukti efikasi intervensi belum kuat.
Sumber masalah penelitian: Kerangka konsep (valid?) Rancangan penelitian (robust?) Pelaksanaan penelitian (high fidelity?)
8
Sumber: http://evidencebasedliving. human. cornell
9
Keaslian/Keterbaruan Penelitian
Memecahkan masalah penelitian terkini dengan memperbaiki lebih lanjut kerangka konsep, rancangan penelitian dan pelaksanaan penelitian. Bukti bahwa masalah penelitiannya terkini? berdasarkan hasil systematic review (SR) terkini.
10
SR Terkini SR sebelumnya yang diterbitkan oleh penerbit yg dapat dipercaya (e.g., Cochrane, Campbell, Health Evidence). SR selanjutnya – calon mahasiswa dan calon pembimbing S3 melanjutkan SR makalah2 penelitian empirik (PE).
11
Alur Kolaborasi Pembimbing-Mahasiswa S3
Masalah2 Praktis Makalah2 SR Masalah2 Penelitian (MP) Sosialisasi MP Pra-Proposal Melakukan SR Updating MP Proposal Disertasi & Naskah Publikasi
12
Peran Calon Pembimbing S3
Mengidentifikasi masalah2 praktis di 1 atau lebih tahap pencegahan suatu penyakit prioritas perlu intervensi2 apa? Mencari makalah2 SR dengan kata kunci X (intervensi) atau Y (outcome). Mengidentifikasi masalah2 penelitian di makalah2 SR (terutama di bagian Kesimpulan, Diskusi dan Rekomendasi).
13
1. Mengidentifikasi Masalah Praktis
Contoh: Klinik: Fraktur clavicula ...% (2-4%) dari semua fraktur di DIY dan ...% dialami oleh laki-laki muda yang berolah-raga sepeda. Kurang-lebih ...% (70-80%) dari fraktur ini terjadi di bagian pertigaan tengah clavicula. Terapi non-bedah utk DMCF (Displaced Mid-Shaft Clavicle Fractures) menunjukkan ...% non-union, pengurangan tenaga dan ketahanan, sakit persisten dan gangguan kosmetik. Utk DMCF terapi bedah apa yang lebih baik? Dengan fixasi intra-medulair atau extra-medulair?
14
PH: (Diskripsi lingkungan fisik dan sosial yang tidak mendukung olahraga sepeda di DIY). Jalur2 khusus dan peraturan lalulintas apa yang berdayaguna untuk mencegah kecelakaan lalulinta pesepeda?
15
2. Mencari Makalah SR Contoh: Klinik: Houwert, R. M., Wijdicks, F. J., Bisschop, C. S., Verleisdonk, E. J., & Kruyt, M. (2012). Plate fixation versus intramedullary fixation for displaced mid-shaft clavicle fractures: a systematic review. International Orthopaedics, 36(3), PH: Dumbaugh, E., & Frank, L. (2015). Traffic safety and safe routes to schools: synthesizing the empirical evidence. Transportation Research Record: Journal of the Transportation Research Board.
17
3. Mengidentifikasi Masalah Penelitian
Contoh (Klinik): Kesimpulan: Satu penelitian yg menghasilkan bukti kuat (Ferran dkk., 2010) dan tiga penelitian yg menghasilkan bukti lemah menunjukkan tidak ada perbedaan dalam fungsi atau komplikasi antara plate fixation dan intramedullary fixation pada DMCF.
18
Ferran dkk menggunakan rancangan RCT pada sampel kecil (17/15) variabel2 perancu dapat dikendalikan, tetapi variabel2 moderator tidak dapat ikut dianalisis karena n terlampau kecil. Ketiga penelitian yg lain menggunakan rancangan yg lebih lemah (2 studi kasus dan 1 penelitian kohort) variabel2 perancu tidak dapat dikendalikan validitas dalam terganggu.
19
Hirarki Bukti Sumber:
21
Alur Kolaborasi Pembimbing-Mahasiswa S3
Masalah2 Praktis Makalah2 SR Masalah2 Penelitian (MP) Sosialisasi MP Pra-Proposal Melakukan SR Updating MP Proposal Disertasi & Naskah Publikasi
22
Menyusun Pra-Proposal (Calon Mahasiswa S3)
Masalah Penelitian & Tujuan Penelitian (berdasarkan kesimpulan dan rekomendasi dari SR sebelumnya). Latarbelakang Penelitian – rekam jejak penelitian emperik (PE) ttg topik yg bersangkutan (berdasarkan rujukan dalam SR sebelumnya). Manfaat Penelitian – manfaat praktis bagi pengguna pengetahuan (jika bukti kuat berhasil diberikan) dan manfaat teoretis (jika kerangka konsep diperbaiki dan landasan teori diuji).
23
Keaslian/Keterbaruan Penelitian – prakrasa peneliti sekarang dalam hal memperbaiki kerangka konsep, rancangan penelitian dan pelaksanaan penelitian berdasarkan SR Selanjutnya. Telaah Pustaka (Bab II) - melakukan SR selanjutnya ttg PE2 yang lebih terkini dan menyimpulkan perbaikan2 dlm kerangka konsep, rancangan dan pelaksanaan bila bukti kuat belum tercapai.
24
Mahasiswa & Pembimbing melakukan SR
Penetapan kata kunci: Intervensi (X)? Outcome (Y)? Pelacakan: Kriteria? Data base? Penyaringan: Kriteria? Penilaian (Critical Appraisal): Kriteria? Sintesis naratif (dan sintesis data). Kesimpulan: Hubungan X dan Y bermakna dan valid? Masih ada masalah penelitian?
25
Fungsi, Efek samping, Kosmetik
Kerangka Kosep Mengapa? Bagiamana? Fungsi, Efek samping, Kosmetik Terapi Bedah DMCF Pada siapa? Pada keadaan apa?
26
Kesimpulan penelitian: besar pengaruh (Effect Size) dari X (intervensi) terhadap Y (Outcome) bermakna/tidak bermakna. (r rmin; d dmin; OR ORmin). Kesimpulan ini logis jika: Kerangka konsep valid; Rancangan penelitian robust; dan, Penekitian dilaksanakan secara high fidelity. Rancangan penelitian mencakup: rancangan pengumpulan data, pengolahan data dan penafsiran data.
27
Penafsiran data: Validitas dalam tinggi – hubungan X dan Y tidak semu (variabel2 confounding dan moderator2 spesifik dikendalikan, dimanipulasi atau diamati) dan tidak kebetulan (sampling error kecil). Validtas luar rendah – generalisasi temuan penelitian ke populasi sasaran terganggu jika variabel2 confounding dan moderator spesifik terlalu banyak dimanipulasi atau dikendalikan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.