Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SEJARAH PERKEMBANGAN TAFSIR
Oleh: Dr. H. Hasbullah Diman, M.A
2
Pertemuan (1) Pengantar Sejarah Perkembangan Tafsir
Matakuliah : Sejarah Perkembangan Tafsir Semester IV Jurusan IAT FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH, IAIN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT 2016
3
Memahami Tafsir Dan Ta’wil ?
Kata tafsir secara bahasa mengikuti wazan taf'il, keduanya berasal dari akar bahasa, yaitu : Pertama : Berasal adari akar kata " al-Fasr (الفسر) yang artinya al-Idha>h Wa Tabyi>n : penjelasan atau keterangan, yaitu dari kata kerja mengikuti wazan (dharaba, yadhribu, dharban ) atau mengikuti wazan ( nashara, yansuru, nasran ), yang memiliki arti al-Iba>nah ( الإبانة ) : penjelasan. 3
4
Tafasir ? Kedua : Berasal dari akar kata " at-Tafsir " mengikuti wazan fa'ala ditambah tasydid pada 'ain fi'ilnya, yang mengikuti wazan ( fassara, yufassiru, tafsiran ) yang mempunyai arti al-Iba>na (الإبانة ) dan al-Kasyfu ( الكشف ), yang artinya ; menerangkan atau mengungkap. Dengan demikian, dari dua kata tafsir tersebut, dapat diartikan juga, bahwa tafsir dari akar al-Fasr berarti me miliki kata kasyful mughatta' ( كشف المغطى) : mengungkap sesuatu yang abstrak.
5
Tafsir akar bahasa dari ?
Dengan demikian, dari dua kata tafsir tersebut, dapat diartikan juga, bahwa tafsir dari akar al-Fasr berarti me miliki kata kasyful mughatta' ( كشف المغطى) : mengungkap sesuatu yang abstrak. Sedangkan yang berasal dari akar kata at-Tafsir, berarti memiliki kata (Kasyful Murad ’anil lafadzi al-Musykil), yang artinya : menyingkap suatu lafazd yang musykil (pelik), sebagaimana yang diungkap Al-Qur'an dalam surat Al-Furqan [25] : 33 : وَلاَيَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلاَّجِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا Tidaklah mereka datang kepadamu ( membawa ), sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan paling beik penjelasan dan perinciannya ".
6
Definsi Menurut Imam Al-Zarkasyi :
Secara Istilah, tafsir , yaitu mengungkapkan dalam kitabnya, yaitu suatu ilmu untuk memahami kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Muhamad SAW, dan menjelaskan makna yang terkandung di dalamnya serta mengungkap hikmah-hikmah dan hukum-hukum yang terkandung didalam kitab terseb
7
Menurut Imam al-Suyuti
Menurut Al-Imam As-Suyutti sebagaimana dikutip oleh Abu Hayyan, bahwa tafsir adalah ilmu yang membahas prihal al-Qur'an dilihat dari dalil serta tujuannya sesuai kehendak Allah SWT atas dasar kemampuan manusia.
8
Ta’wil …….? Sedangkan ta'wil secara bahasa berasal dari dua kata " aul " yang berarti kembali keasal (الرجوع). Dikatakan : ( Ala, yaulu, aulan). Artinya : kembali kepadanya, Kata ta'wil mengikuti wazan fa'ala (dengan tasydid ain fi'il ), yaitu awwala, yuawwilu, ta'wilan ), yang memiliki arti memikirkan, memperkirakan dan mentafsirkan.
9
Menurut Ulama : Atas dasar itulah para ulama salaf mengembalikan kepada dua pengertian ta'wil, yaitu : Pertama : Ta'wil artinya tafsirul kalam wal bayan ma'nahu, yaitu penafsiran kalam dan penjelasan artinya, baik sesuai dengan zhahir ayat atau tidak. Dalam hal ini, tafsir dan ta'wil mengandung penegrtian yang sama. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Jarir At-Thabary dalam kitabnya (Jami’ul Bayan ), maksud dari kalimat ta'wil adalah ahli tafsir.
10
Kedua : Ta'wil menurut Ulama Fiqh, Ulama Kalam, serta Ulama Hadits, adalah :
صرف المعنى من المعنى الراجح إلى المعنى المرجوح بدليل يقترن به Artinya : Mengembalikan suatu kata dari yang rajih ( kuat ) kepada arti yang marjuh (lemah), karena adanya dalil yang menyertainya.
11
Perbedaan Dalam pengertian tafsir dan ta'wil perbedaanpun terjadi di antara para ulama : Abu Ubaidah dan sebagian yang lain, mengatakan bahwa tafsir dan ta'wil mempunyai arti yang sama. Dan inilah yang terbanyak digunakan ulama terdahulu dan ahli tafsir.
12
Menurut : Ar-Raghib Al-Asfahani mengatakan bahwa tafsir lebih umum dari pada ta'wil. Bahwa tafsir banyak digunakan pada kata-kata (lafadz) Ta'wil banyak digunakan pada buku-buku tentang ketuhanan (Kutub Ilahiyah ), sedangkan tafsir bias didapatkan tersebut, dan juga pada buku-buku yang lain. Tafsir dipakai pada kosa kata, sedangkan ta'wil dipakai pada kalimat.
13
Ibnu Jarir At-Thabary , mengatakan bahwa ta'wil adalah menafsirkan dan menjelaskan. Pengertian ini yang dimaksudkan beliau dalam kitab tafsirnya dengan kata-kata : " Pendapat tentang ta'wil firman Allah …. Begini …..dan begitu …..". dan kata-kata : Ahli ta'wil berbeda pendapat dengan ayat ini. Jadi yang dimaksud dengan ta'wil disini adalah " tafsir ".
14
Dan sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa tafsir itu sesuatu yang berhubungan dengan masalah riwayah, sedangkan ta'wil sesuatu yang berhubungan dengan masalah dirayah.
15
Pertemuan ke-2 Sejarah Perkembangan Tafsir
16
Tafsir Pada Masa Nabi Dan Sahabat (570-661 M )
Sejarah Perkembangan dan Pertumbuhan Tafsir Sumber-Sumber Tafsir Corak dan Karakteristik Tafsir Para Mufassir Kalangan Shahabat Tafsir Ibn Abbas Potret Penafsiran Sahabat.
17
Muhammad H}usain al-Dhahabi dalam kitabnya, al- Tafsi>r Wa Al Mufassiru>n , secara garis besar pemetaan metodologi tafsir mereka terbagi kepada periodisasi tafsir Al-Qur’an terdiri dari tiga periode, yaitu, 1. Tafsir Al-Qur’an di Masa Nabi SAW dan Para sahabat, 2. Tafsir Al-Qur’an di Masa Tabi’in dan At}ba’ Tabi’in dan 3 . Tafsir Al-Qur’an di Masa Kodifikasi (Pembukuan). 17
18
Pada saat Nabi Masih hidup nampaknya, tak seorang sahabat yang berani menafsirkan al-Qur’an, karena beliau masih berada di tengah-tengah mereka. Maka otoritas penfsiran seolah-olah saat itu hanya ada ditangan Nabi sendiri. Hal yang demikian, dipahami karena, tugas berat, untuk menjelaskan al-Qur’an pertama adalah ada di pundak Nabi SAW, yang mendapar mandat dari Allah SWT, sebagaimana sisampaikan QS. Al-Qiyamah : juga dalam QS al-Nahl : 44, 64
19
Corak dan Karakteristik Tafsir Masa Sahabat
1. Metode Penafsiran sahabat, adalah metode bil Riwayat atau bil Ma’tsur . 2. Perkataan Sahabat ( Aqwal Sahabat ), oleh para sahabat, dihukumi sebagai hadits marfu’ ( disandarkan kepada Rasulullah ). 3. Bila terdapat, berkenaan asbab nuzul, dan semua hal yang tidak mungkin dimasuki akal, maka statusnya adalah mauquf ( disandarkan kepada sahabat ).
20
Adapun karakteristik tafsir pada masa sahabat yaitu :
Penafsiran Al-Qur’an pada masa ini, masih belum menjadi sebuah karya tafsir yang utuh. Artinya, al-Qur’an tidak ditafsirkan semua, hanya ayat-ayat tertentu yang dianggap sulit. Sedikit perbedaan dalam memahami lafadz al-Qur’an. Mencukupkan penafsiran secara global. Tidak ada penafsiran secara ilmi. Belum ada pembukuan tafsir.
21
Para Mufassir di Kalangan Sahabat.
Para Mufassir di Kalangan Sahabat Yang terkenal adalah : Empat Khali>fah ( Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali r.a.) Ibn Mas’u>d (w.32 H ) Ibn Abba>s ( w. 68 H ) Ubay bin Ka’ab, ( w. ) Zayd bin Tha>bit, Abu> Mu>sa al-Ash’ary Abdullah bin Zubayr. Selain mereka, tercatat pula : Abu> Hurairah, Anas bin Ma>lik, Abdullah bin Umar ( w.72 H) Ja>bir bin Abdullah, Abdullah bin 'Amr bin al-As} Siti Aisyah. 21
22
Ibnu Abbas ra. Potret Penafsiran Sahabat
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abba>s bin Abdul Muthalib bin Ha>syim bin Abdul Mana>f al-Ha>syimi. Dilahirkan di kota Makkah, dari seorang ibu yang bernama Ummu Al-Fa>dhil Luba>bah Al-Kubra binti al-Ha>ris bin al-Hila>liyah, yaitu saudari dari Maimunah binti al-Haris, istri Nabi SAW. Dalam perkembangan sejarah tafsir Al-Qur’an, di antara kaum muslimin, tepatnya abad ke-1 H, ia dikenal sebagai sosok yang memiliki kwalitas dan kemampuan yang lebih di para sahabat yang lain, karenanya, ia menduduki posisi terdepan di kalangan sahabat dalam tafsir Al-Qur’an ت 22
23
Ibn abbas dikenal dengan gelar Turjuman al-Qur’an
Atau penafsir al-Qur’an. Beliau menguasai ilmu lain, seperti, Ilmu Bahasa, Fiqh, Syair, sejarah orang Arab, dan ilmu Hadits. Riwayat-Riwayat dari Ibn Abbas disusun oleh Abu Thahir Muhammad bin Ya’kub al-Fairus Abadi. Dan dinisbahkan kepada Ibn Abbas dengan judul Tanwir Al-Miqbas min Tafsir Ibn Abbas. Sekian…. .
24
Pertemuan (ke-3)
25
Tafsir Pada Masa Tabi’in dan Athba’ tabi’in ( 661-750 H )
Kwalitas Tafsir Tabi’in Madrasah tafsir Yang Terkenal Sumber Penafsiran Pada Masa Tabi’in dan Athba’ Tabi’in Corak dan Karakteristik Tokoh-Tokoh Mufassir Yang Terkenal 13
26
Madrasah Tafsir di Makkah
Kalangan Tabi’in yang berguru kepada Ibn Abbas: Sayyid bin Jubayr (w. 95 H), Muja>hid bin Ja>bir (w. 101 H), Ikrimah Maula> Ibn Abba>s (w.107 H), T}a>wus ibn K>aisa>n al-Yamany (w. 106 H), Atha>’ bin Abi> Rabba>h (w.114 H), mereka murid Ibn Abba>s di Makkah
27
Madrasah Tafsir di Madinah
Dari kalangan Tabi’in yang berguru kepada Ubay bin Ka’ab : Abu Aliyah Zaid bin Aslam Muhammad bin Ka’ab al-Quradhi (w.108).
28
Madrasah Tafsir di Irak Yang Berguru Kepada Abdullah Bin Ma’sud
H}asan Bas}ry (w.110 H), Al-Qamah bin Qais Masruq Aswad bin Yasir Murrah al-Hamdani Qata>dah bin Dai’amah (w.118 H), A>mir Al-Sya’bi (w.105 H).
29
Corak dan Karakteristik Tafsir Tabi’in
1.
30
Para Mufassir Kalangan Tabi’in
Dri Kalangan Madrasah Makkah a. Mujahid bin Jabbar (w.103 H) b. Sa’ad bin Jubair ( w. 94 H) c. Ikrimah Maula Ibn Abbas (w. 105 H) d. Tawwus bin Kaisan al-Yamani (w. 106 H) e. Atha bin Abi Rabbah al-Makki (w. 114 H) Dari Kalngan Madrasah Madinah Dari Kalngan Madrasah Irak
31
Para Mufassir Kalangan Tabi’in
Dari Kalangan Madrasah Madinah 1. Abdurahman bin Zaid (w. 182 H) 2. Malik Bin Anas ( w. 179 H) 3. Hasan Basri ( w. 121 H) 4.Atha bin Abi Muslim Al-Hurani ( w. 135 H) 5. Muhammad bin Ka’ab al-Qurazi (w. ) 6. Abu Aliyah Rafi bin Mihram al- Rayani ( w. 90 H)
32
Para Mufassir Kalangan Tabi’in
Dari Kalangan Madrasah Irak a. Al-Qamah bin Qais ( w. 102 H ) b. Aswad bin Yazid ( w. 75 H) c. Ibrahim al-Nakha’I (w. 95 H ) d. al-Sya’bi ( w. 105 H )
33
Tafsir Pada Masa Pembukuan (tadwin) (Mulai 750-1250 M), Yaitu :
Masa Pembukuan dilakukan dengan 5 Periode : Periode Pertama : Pada Masa Bani Umayyah dan awal Masa Bani Abbasiyah, Periode Kedua : Pembukuan Tafsir terpisah dari Hadits dan dibukukan secara terpisah menjadi satu buku tersenndiri. Periode Ketiga : Pembukuan Tafsir dengan Meringkas Sanadnya, dan menukil kepada ulama tanpa menyebut orangnya. Dan hal ini akan menyulitkan, untuk membedakan sanad yang shahih dan yang dha’if. Periode Keempat : Pembukuan Tafsir banyak diwarnai buku-buku tarjamahan dari luar Islam. Sehngga Penafsiran lebih diwarnai kepada tafsir bil ma’qul ( bil ra’yi ), Maka tafsir pada masa muncul specialisasi sesuai bidang keilmuan para mufassir. Pakar hukum, seperti al-Qurthubi, pakar sejarahseperti, al-Khazin, dan Tsa’labi. Perdiode Keima : Pembukuan Tafsir sesuai dengan tema-tema (ma’udu’i), seperti Ibn Qayyim, al-Tibyan Fi Aqsamil Qur’a, al-Wahidi, Asbab al-Nuzul, atau Abu Ja’far al-Nuhas, al-Nasikh Wa Al-Mansukh, Jashash ahkam al-Qur’an.
34
Metode Tafsir Pada Masa Pembukuan
Metode Yang Muncul Pada Masa ini : 1. Metode Tafsir Bil Ma’tsur atau Riwayah 2. Metode Tafsir Bil Ra’yi ( bi ‘ Aqal)
35
Metode Tafsir Bil ma’tsur
Metode penafsiran Pada Masa Ini, terfokus pada periwayatan yang shahih ( bil Ma’qul), dengan menggunakan penafsiran dari al-Qur’an dengan al-Qur’an, penafsiran al-Qur’an dengan hadits atau al- sunnah, penafsiran al-Qur’an dengan perkataan sahabat ( Qaulu Shahaby), dan penafsiran dengan perkataan tabi’in. Penafsiran seperti ini, dikembangan oleh para Mufassir, seperti : 1. Tafsir al-Thabary, Jami’il Bayan fi Ta’wil Aya al-Qur’an, Jilid. 2. Tafsir Ibn katsir, Tafsir al-Qur’an Adzim, 4 Jilid. 3. Tafsir al-Baghawi, Ma’alim Tanzil. 4. Tafsir Imam al-Suyuti, al-Dur al-Manstur Fi Tafsir Bil Ma’tsur, 6 Jilid.
36
Metode Tafsir Bil Ro’yi ( Dirayah )
Untuk Meode tafsir ini terbagi kepada dua bagian : 1. Tafsir Bil Ra’yi al-Mahmudah (terpuji) 2. Tafsir Bi Ra’yi al-Mazmum ( tercela ).
37
Syarat-Syarat Mufassir
38
الحمد لله رب العالمين TERIMA KASIH Pontianak, 29 Maret 2016
38
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.