Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bentuk Wawancara Wawancara Terstruktur Wawancara Tidak Terstruktur

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bentuk Wawancara Wawancara Terstruktur Wawancara Tidak Terstruktur"— Transcript presentasi:

1 Bentuk Wawancara Wawancara Terstruktur Wawancara Tidak Terstruktur
Pertanyaan sudah disiapkan, karena sudah dirancang data/informasi apa yang dibutuhkan. Wawancara Tidak Terstruktur Merupakan langkah persiapan wawancara terstruktur. Pertanyaan yang diajukan merupakan upaya mengali isu awal. Sifat pertanyaan spontan.

2 Media/Cara Wawancara Wawancara Langsung (Wawancara Personal  face to face) Door to door Mall Intercept Interviews Wawancara Tidak Langsung Wawancara dengan telepon atau internet (on-line)

3 Prosedur Wawancara Masa persiapan Menetapkan tujuan wawancara
Memutuskan siapa yang akan menjadi responden Membaca materi latar belakang calon reponden Menentukan jenis dan struktur pertanyaan Menyiapkan instrumen wawancara (interview guide, alat rekam, dll) Menghubungi/buat janji dengan calon responden untuk melakukan kunjungan, atau memilih tempat dan situasi yang nyaman Masa latihan

4 Prosedur Wawancara (lanjutan)
Pelaksanaan Wawancara Opening Interview - membangun rapport dengan responden - memperkenalkan diri, menyampaikan tujuan wawancara, meminta izin penggunaan alat rekam - memberikan kisi-kisi pertanyaan Real Interview melaksanakan wawancara dengan berpedoman pada interview guide Closing Interview setelah wawancara selesai, jangan lupa sampaikan “Terima Kasih” kepada responden

5 Hal yang wajib diperhatikan oleh pewawancara
Untuk mencapai hasil pengumpulan data yang baik, kesan positif dari pewawancara lebih penting daripada sekedar menerangkan tujuan penelitian yang biasa diajukan pada permulaan wawancara. Sebelum wawancara dimulai, pewawancara harus mampu menciptakan hubungan baik dengan responden, atau mengadakan rapport. Rapport ialah suatu situasi psikologis yang menunjukkan bahwa responden bersedia bekerja sama menjawab pertanyaan dan memberi informasi sesuai dengan pikirannya dan keadaan yang sebenarnya.

6 Sikap dan Pedoman Pewawancara
Sikap pewawancara: netral, adil/tidak memihak, ramah, dan menghindari ketegangan. Pedoman melakukan kunjungan untuk wawancara: - Berpakaian sederhana & rapi, tanpa perhiasan - Rendah hati - Menghormati responden - Ramah dalam ucapan disertai wajah yang cerah - Penuh perhatian kepada responden - Bersikap seolah-olah tiap responden yang dihadapi selalu ramah dan menarik - Sanggup menjadi pendengar yang baik

7 Peranan Pewawancara Menciptakan hubungan baik.
Menyampaikan semua pertanyaan dengan baik dan tepat. Mencatat semua jawaban lisan. Menggali tambahan informasi yang dibutuhkan.

8 Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner
Pertanyaan Berstruktur (Pertanyaan Tertutup), pertanyaan yang sudah disediakan pilihan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih. Pertanyaan Tidak Berstruktur (Pertanyaan Terbuka), pertanyaan yang memungkinkan responden memberikan jawaban dengan kalimatnya sendiri. Kombinasi Pertanyaan Tertutup dan Terbuka

9 Contoh Pertanyaan Tertutup: Bagaimana pendapat Anda tentang komputerisasi yang akan dilakukan ini? 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju Pertanyaan Terbuka: Sebutkan sifat-sifat pemimpin yang Anda sukai: _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ Kombinasi Pertanyaan Tertutup dan Terbuka: Pekerjaan Anda: 1. Pegawai Negeri Sipil TNI Professional: a. Dokter b. Guru c. Pengacara d. lainnya (Sebutkan): _______________ Pengusaha Lainnya (Sebutkan): ______________________

10 Tujuan Pembuatan Kuesioner
Tujuan pokok pembuatan kuesioner: Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, dan memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin.

11 Reliabilitas dan Validitas
Reliabilitas  Sifat keandalan dari alat ukur Validitas  Keabsahan hasil ukuran Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kemantapan alat ukur. Validitas mengacu pada kecermatan mengukur apa yang hendak diukur. Data memiliki reliabilitas yang tinggi jika: didapat skor/nilai yang sama pada setiap kali melakukan pengukuran, atau didapat skor/nilai yang relatif sama dengan beberapa cara pengukuran pada saat yg sama.

12 Reliabilitas (keandalan) dan Validitas (keabsahan)
Ilustrasi: Mengukur tingkat kemampuan intelektual sesorang.  skor IQ, merupakan ukuran yang andal dan sah untuk mengukur tingkat kemampuan intelektual  berat otak, merupakan ukuran yang andal, tetapi tidak sah untuk mengukur tingkat kemampuan intelektual


Download ppt "Bentuk Wawancara Wawancara Terstruktur Wawancara Tidak Terstruktur"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google